You are on page 1of 4

TEORI BAHASA KOREA + POLA KALIMAT

Di dalam bahasa Korea terdapat beberapa tingkatan bahasa yang digunakan baik dalam kesehariharian maupun dalam situasi tertentu. Hal ini sangat menentukan adanya perubahan perubahan kata yang di gunakan dengan ungkapan-ungkapan yang sesuai berdasarkan sifat atau jenis bahasa tersebut. Jenis bahasa tersebut adalah Bahasa Formal dan Bahasa Informal. a.Bahasa Formal

Bahasa Formal adalah bahasa yang biasa dipergunakan pada situasi-situasi yang bersifat resmi atau formal yaitu misalnya : Situasi rapat, Lingkungan kerja, Bahasa dari bawahan terhadap atasan, Bahasa Pendidikan, Media Masa, Dll. Ciri-ciri dari bahasa Formal adalah : 1.Penekanan intonasi yang sangat tegas pada pengucapan 2.Selalu di akhiri dengan bunyi akhiran ( seumnida ), untuk ungkapan pernyataan, ( seumnika ), untuk ungkapan pertanyaan, ( imnida ), untuk ungkapan pernyataan dan ( sipsio ), untuk ungkapan perintah. b.Bahasa Informal

Bahasa Informal adalah bahasa yang dipergunakan dalam sehari-hari dengan tanpa adanya situasi yang resmi atau yang dikatakan dengan bahasa ke akraban. Ciri-ciri bahasa Informal adalah : 1.Penekatan intonasi tidak terlalu tegas dan kaku pada pengucapan 2.Selalu di akhiri dengan bunyi akhiran ( yo ) atau tanpa memiliki akhiran. Dalam Bahasa Korea pun dikenal dengan adanya tingkatan bahasa yaitu :

1.( Oreun Mal ) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang di hormati atau memiliki usia yang lebih tua, dan bahasa ini bersifat sangat sopan.

2.( Chin gu Mal ) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Teman atau orang yang usianya sebaya, dan bahasa ini bersifat biasa. 3.( Orin i Mal ) yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang usianya di bawah, dan bahasa ini bersifat biasa. ATURAN DASAR Bahasa Korea tidak mengenal kata sandang , tidak mengenal bentuk tunggal dan jamak, banyak memiliki persamaan bunyi dari satu kata bisa memilik lebih dari satu makna ( arti ). Satu hal yang paling prinsip adalah baik kata maupun kalimat dalam bahasa Korea menggunakan prinsip MD ( menerangkan diterangkan ) dalam penyusunannya, seperti contoh :

Bhs. Indonesia Bhs, Korea Orang Korea Korea Orang Makan Roti Roti Makan Punya Uang Uang Punya Dengan demikian susunan kalimat dalam bahasa Korea jelas sangat berlawanan dengan bahasa Indonesia. POLA KALIMAT Dalam Bahasa Korea dikenal dengan susunan pola kalimat : K+S+O+P

K = Keterangan S = Subjek O = Objek P = Predikat * Posisi Keterangan dapat diletakan sebelum Subjek atau sesudah Subjek. Dan pada setiap bentuk kalimat lengkap selalu di akhiri dengan Predikat. Contoh :

KSOP ( Acim e Na neun Hangguk marreul kongbu heyo ) Pada pagi hari Aku belajar bahasa Korea JENIS KALIMAT Ada 3 macam kalimat dalam bahasa korea : kalimat formal, kalimat sederhana, dan kalimat informal. Dari ke 3 macam kalimat tersebut, kalimat informal akan lebih sering kita dengar, selama itu membuat suatu komunikasi menjadi lebih akrab, tidak kasar dan mengurangi sopan santun. kalimat ini biasanya digunakan pada saat berkenalan, antar kolega dan antar teman. Kalimat ini juga dapat digunakan apabila kita berbicara dengan orang yang lebih muda. Catatan :

a. Kalimat formal memiliki beberapa variasi yaitu : 1.Kalimat yang berakhiran ( seumnida ), untuk ungkapan pernyataan Kalimat yang berakhiran ( seumnika ), untuk ungkapan pertanyaan Contoh : ( irkseumnida) membaca. ? ( algeseumnikka ) mengertikah ?

2.Kalimat yang berakhiran ( imnida ), untuk ungkapan pernyataan Kalimat yang berakhiran ( imnika ), untuk ungkapan pertanyaan Contoh : ( Indonesia saram imnida ) Orang Indonesia ? ( igotseun muo imnika ). Apakah ini ? 3. Kalimat yang berakhiran ( sipsio ), untuk ungkapan perintah Contoh : ( Oso Osipsiyo ) Selamat datang

b. Kalimat sederhana memiliki beberapa variasi yaitu : Contoh : ( sarang he ).Cinta ( sara ) tinggal ( moko) makan

You might also like