You are on page 1of 65

Anatomi, Fisiologi, dan Pemeriksaan Telinga

Herlin Ajeng Nurrahma FK UNISSULA 01.208.5670

Anatomi Telinga
Telinga dibagi menjadi 3 bagian :
Telinga luar (auris externa) Telinga tengah (auris media) Telinga dalam (auris interna)

Anatomi Telinga

Anatomi Telinga (Telinga Luar)


Terdiri dari Daun Telinga dan Liang Telinga sampai Membrane Tympani Daun telinga, struktur
Tulang rawan elastin dan kulit Berfungsi menghantarkan suara masuk ke dalam liang telinga

Liang telinga
1/3 lateral kartilago, terdapat rambut, kelenjar serumenosa, kelenjar sudorifera, kelenjar sebasea 2/3 medial tulang

Anatomi Telinga (Telinga Luar)


Persarafan :
Nervus auriculotemporalis Nervus occipitalis minor Nervus auricularis major Ramus auricularis nervi vagi Nervus facialis

Pendarahan telinga luar :


Arteri temporalis superficial Ramus auricularis profundus arteri maxillaries Arteri auricularis posterior

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Dipisahkan dengan telinga luar oleh Membrane Tympani. Batas batas : Lateral : membrane Tympani Medial : kanalis semisirkularis, fenestra ovale dan rotundum Anterior : Tuba Eustachii Posterior : Aditus Ad Antrum lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Organ yang terdapat di telinga tengah :
Membrane tympani Cavum tympani Ossicula auditiva Tuba auditiva Mastoid

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Membrane Tympani
Membrane tipis, semitransparan, oval, kedudukan miring caudiomedial Terdiri atas Pars Flaccid (superior) dan Pars Tensa (inferior) Bayangan penonjolan bagian bawah maleus disebut Umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light) ke arah bawah, yaitu pukul 7 untuk membrane timpani kiri dan pukul 5 untuk membrane timpani kanan. Membrane timpani dibagi menjadi 4 kuadran :
Antero-superior Postero-superior Postero-inferior Antero-inferior

Bila melakukan miringotomi atau parasentesis, dibuat insisi di bagian postero-inferior, sesuai dengan arah serabut

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Cavum Tympani

Volume = 0,25 cc Berisi :


Ossicula auditiva : maleus, incus, stapes Ligamentum : malei lateral, malei superior, incudis post Tendo : m. tensor timpani, m. stapedius Saraf : chorda tympani, n. stapedius

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Ossicula auditiva
Maleus
Caput : bersendi dengan incus Leher (collum mallei) Manubrium
Tempat insertion M. tensor tympanicum Melekat pada membrane tympani

Processus anterior : berhubungan dengan fissure petrotympanicum Processus lateralis : berhubungan dengan bagian atas membrane tympani

Incus
Corpus Crus longum Crus brevis : bersendi dengan caput mallei : bersendi dengan caput stapedii : berhubungan dengan recessus epitympanicus

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Stapes
Caput Collum Crus Basis : bersendi dengan incus : tempat insertion M. stapedius : menghubungkan collum dengan basis : melekat pada fenestra ovalis

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Tuba Eustachii
Menghub. C.timpani dg nasofaring
Tdd. 2 bag :
pars osseus yi. 1/3 bag. lateral ( 12 mm) dan selalu terbuka!

pars cartilaginosa/ membranasea yi. 2/3 bag medial ( 24 mm) dan selalu tertutup

Pada anak ; lebih pendek, lebih lebar, lebih horisontal sering terjadi OMA

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Fungsi :
Mengatur tekanan di telinga tengah Drainage cairan dari telinga tengah Proteksi kuman dari nasofaring ke telinga tengah

Anatomi Telinga (Telinga Tengah)


Mastoid
Di sini melekat : m. sternokleidomastoideus dan m. digastrikus venter posterior. Mengandung rongga-rongga udara yg disebut selulae-selulae dan berhub dg. Anthrum. Antrum merupakan penghubung os mastoid dengan cavum tympani Anthrum sudah ada sejak lahir selulae terbentuk sejak kehidupan tahun-tahun pertama sampai usia 5-6 th. proses pneumatisasi Pneumatisasi menelan udara nasofaring naik ke kavum timpani masuk ke rongga-rongga

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)


Berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan Terdiri dari :
Labyrinth ossea
Vestibulum Kanalis semisirkularis Cochlea

Labyrinth membranaceae
duktus cochlearis : di dalam cohclea

saculus dan utriculus : di dalam vestibuli duktus semisirkularis : di dalam kanalis semisirkularis

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)


Vestibulum
Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis semicircularis (belakang). Isi
Sacculus berx thd gerakan vertikal /linier vertikal Utriculus berx thd gerak horisontal/linier horisontal

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)


Cochlea
Berbentuk konus (seperti rumah keong) Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu dimana cochlea melingkar seperti spiralis Isinya ductus cochlearis Membrane basilaris membagi saluran didalam cochlea menjadi dua (scala tympani dan scala vestibuli) dan saling berhubungan di apeksnya Membrane vestibularis Diantara membrane vestibularis dan membrane basilaris terdapat spiral organ atau organ dari Corti.

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)


Canalis Semicirkularis
Berfungsi dalam keseimbangan kinetic Terdiri dari 3 buah canalis
Anterior Posterior Lateral

Semua canalis ini saling tegak lurus 90 derajat dan saling tegak lurus satu dengan lain, dan terletak 45 derajat thd bidang sagital Semua canalis berbentuk 2/3 lingkaran

Anatomi Telinga (Telinga Dalam)


ant lat post

FISIOLOGI TELINGA

Pendengaran

Keseimbangan

Kosmetik

N.Vestibulocochlearis
Terdiri atas :
N.vestibularis : untuk keseimbangan. Penghantaran impuls proprioceptor yang mencatat ttg posisi & gerakan kepala Hubungan dengan N.III, N.IV, N.VI untuk koordinasi dengan gerakan bola mata Hubungan dengan medula spinalis untuk reflek tonus otot tubuh Hubungan dengan cerebellum untuk status penyesuaian sikap tubuh N.cochlearis : untuk pendengaran. Reseptor di organon corti didalam cochlear diteruskan ke otak ke cortek acusticus

N.Vestibulocochlearis

N.Cochlearis (Pendengaran)
Suara adalah gelombang udara dengan kecepatan rambat diudara (345 m/s) Suara diterima diterima manusia melalui organ telinga yang merupakan salah satu dari pancaindera Ciri-ciri suara : Nada (pitch): ditentukan oleh frekwensi getaran Intensitas ditentukan oleh amplitudo getaran Timbre (warna suara) ditentukan oleh jenis sumber suara Irama suara

PENDENGARAN

1. Telinga luar
timpani

menangkap gelombang suara liang telinga memb

2. Telinga tengah

a. memb timpani ~ bentuk elips Resonator :

aperiodis tdk punya getaran sendiri damping efek berhenti bergetar bila sumber berhenti diameter memb timpani 20x for ovale

b. tulang-tulang pendengaran meningkatkan efisiensi gel suara 1,3 kali pada for ovale enersi suara meningkat 10x c. otot-otot pendengaran m.stapedius ~ NVII m.tensor timpani ~ NV Kontraksi kedua otot tlg pendengaran jadi pendek & memb timpani > tegang transmisi suara berkurang d. Tuba Eustachius
Saluran yg menghub tel tengah dg nasofaring Terbuka menelan dan mengunyah Tek tel tengah = Tek udara luar

Tersumbat : Tek ud tel tengah menurun Memb timpani tertarik ke dalam Pendengaran menurun rasa sakit Mendengar suara sendiri

3. Telinga Dalam
a. Reseptor pendengaran : organ Corti Fungsi membentuk impuls b. Saraf pendengaran : Nervus Acustikus Fungsi meneruskan impuls ke pusat pendengaran ( lobus temporalis area Brodman 41 ) c. Fungsi Keseimbangan : Vestibulum Keseimbangan Statis Canalis semisircularis Keseimbangan Statiokinetik

Proses Mendengar Normal


ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga yang dialirkan melalui udara atau tulang Getaran, menggetarkan membran timpani tulang pendengaran Energi getar yang telah diamplifikasi (kira-kira 20x) kaki stapes menggerakan tingkap lonjong perilimfa pada skala vestibuli bergerak.

Getaran diteruskan melalui membrane Reissner mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut kanal ion terbuka dan terjadi pengelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis potensial aksi pada saraf auditorius sampai ke korteks pendengaran (area brodman 41) di lobus temporalis. Video Describing the Process of Hearing and How it Works _ MED-EL.mp4

Aparatus vestibularis
Organ sensoris untuk:

N.vestibularis (Keseimbangan)

Deteksi sensasi keseimbangan &posisi kepala Penyesuaian posisi mata waktu kepala bergerak Penyesuaian posisi tubuh waktu kepala bergerak

Terletak ditelinga bag.dalam Terdiri atas :


Canalis semisirkularis untuk : Deteksi kecepatan sudut Deteksi percepatan sudut Peramal utk pertahankan keseimbangan Utriculus dan Saculus untuk : Deteksi posisi kepala & gravitasi Deteksi percepatan linier

Sistem Keseimbangan

Aparatus vestibularis

Aparatus vestibularis ka & ki bekerja saling berlawanan. Bila yang ka hasilkan impuls yang tinggi sebaliknya yang ki menghambat

Canalis semisirkularis
Terdapat tiga buah kanalis semisirkularis yaitu superior untuk orientasi vertikal samping, inferior untuk orientasi vertikal depan, lateral untuk orientasi horizontal, fungsi:
Deteksi kecepatan sudut Deteksi percepatan sudut Peramal utk pertahankan keseimbangan

Masing-masing pada bagian ampula ada cupula yang mendeteksi gerakan endolymphe

Aparatus vestibularis
Utriculus dan Saculus untuk :
Deteksi posisi kepala & gravitasi Deteksi percepatan linier

Utrikulus
Untuk bdg horizontal

Sakulus
Untuk bdg vertical

Aparatus vestibularis

Hubungan macula pada utrikulus dan sakulus dengan otak


1. 2. Vestibulocerebellum Eye Muscle Motor Neurons berperan pada reflek vestibulo-ocular yang diperlukan untuk fiksasi pandangan, mis.stabilisasi bayangan retina waktu kepala bergerak Thalamus&cortek serebri berperan untuk kesadaran akan posisi tubuh terhadap lingkungan dan posisi kepala Lower Motor Neurons untuk hubungan dengan otot-otot leher dan otot tubuh Reticular Formation berfungsi untuk reflek keseimbangan pada otot tubuh. Juga berperan untuk reflek muntah

3. 4. 5.

bila ada gerakan atau perubahan dari kepala atau tubuh perpindahan cairan endolimfe di labirin hair cells menekuk Tekukan hair sel menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx) Influx Ca menyebabkan depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (glutamat) saraf aferen (vestibularis) pusat-pusat keseimbangan di otak

Gangguan pendengaran/pekak (tuli) - apakah pada satu / kedua telinga? - timbul tiba-tiba / bertambah berat secara bertahap? - sudah berapa lama? - adakah riwayat trauma kepala, telinga tertampar, terpajan bising, penyakit virus seperti parotitis, influensa berat & meningitis? - apakah gangguan ini lebih terasa ditempat yang bising atau yang lebih tenang? Telinga berbunyi(tinitus) - Suara berdengung / berdenging? - Dirasakan di kepala / di telinga? Pada satu / kedua telinga? - Disertai gangguan pendengaran dan keluhan pusing berputar?

. Pemeriksaan telinga luar dan jar sekitar dg lampu kepala


inspeksi: a. kelainan kongenital daun telinga : mikro/makrotia, fistula preaurikuler, hemangioma(toh,tembong) b. tanda peradangan : bengkak?abses? Sikatriks? Luka? palpasi : a. tragus : ada nyeri tekan /tdk? (+) b. daun telinga : ada nyeri tarik ? (+) perkusi : mastoid : nyeri ketuk? jika (+) mastoiditis

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik : otoskopi

Otoskopi
a. CAE : tanda2 inflamasi furunkel/bisul jika +(OEsirkumskripta),corpal(semut,serangga),ada tidak cairan?(serous,mukus purulen,,sanguis), ada /tdk serumen ?

b. Membran Timpani : - intak/tdk perforasi/tdk? Lokasinya dimana?), - hiperemis/tdk, - ada bulging? Jika ada OM PARESENTESIS - ada retraksi (cekung ke belakang) / tdk? - reflek cahaya? N= terlihat mengkilat

Membran Timpani
Bagian paling luar telinga tengah Secara anatomi : 4 kuadran Bayangan penonjolan bgn bawah maleus Umbo Reflex cahaya gerakan serabut yang radier dan sirkuler. Reflek cahaya jam 7 untuk MT kiri dan jam 5 utk MT kanan

II

IV

UMBO

III
RC

Membrana Timpani

Perforasi membrana tympani

3. Tes Penala (Garpu Tala)

a. Tes Rinne
Merupakan tes kualitatif Tujuan: membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang Cara pemeriksaan:
Penala digetarkan Dasar penala diletakan pada prosesus mastoideus telinga yang akan diperiksa Jika pasien tidak mendengar bunyi lagi, penala di pindahkan ke depan liang telinga, 2,5 cm dari liang telinga

Interpretasi :
Normal AC : BC = 2:1 Rinne (+) : intensitas AC > BC Telinga normal atau tuli saraf Rinne (-) : intensitas AC < BC Tuli Konduktif

b. Tes Weber
Tujuan : membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan Cara pemeriksaan:
Penala digetarkan Dasar penala diletakkan pada garis tengah kepala : ubun-ubun, glabella, dagu, pertengahan gigi seri paling sensitif)

Interpretasi :
Tak ada lateralisasi normal Lateralisasi ke telinga yang sakit telinga tsb tuli konduktif Lateralisasi ke telinga yang sehat telinga yang sakit tuli saraf

c. Tes Schwabach
Tujuan : membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal Cara pemeriksaan :
Penala digetarkan Dasarnya diletakkan ada prosesus mastoideus pasien Bila sudah tidak didengar lagi, penala dipindahkan pada proc.mastoideus pemeriksa Bila masih terdengar kesan: pendengaran pasien memendek Bila pemeriksa juga tidak mendengar ulangi tes kembali. Penala digetarkan kembali dan diletakkan di proc.mastoideus pemeriksa terlebih dahulu, bila sudah tidak terdengar lagi pindahkan pada pasien

Interpretasi :
Normal apabila BC pasien = BC pemeriksa Bila BC pasien < pemeriksa Schwabach memendek telinga pasien yang diperiksa tuli saraf Bila BC pasien > pemeriksa Schwabach memanjang telinga pasien yang diperiksa tuli konduktif

Kesimpulan Tes Penala


Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Interpretasi

Positif

Lateralisasi tidak ada

Sama dengan pemeriksa

Normal

Negatif

Lateralisasi ke telinga yang sakit

Memanjang

Tuli Konduktif

Positif

Lateralisasi ke telinga yang sehat

Memendek

Tuli sensorineural

Test klinik

Pemeriksaan Keseimbangan
Post pointing test Test jari hidung Disdiadokinesis Test Tandem Test romberg

Test keseimbangan

Test kursi Barany


Duduk dikursi, tutup mata lalu kursi diputar nistagmus

Test suhu (kalori) :


telinga secara bergantian dimasuki suhu panas & dingin

Test Romberg
Test ini hanya dilakukan apabila seseorang dapat berdiri tanpa bantuan Untuk mengetahui gangguan pemeliharaan sikap tubuh sewaktu berdiri Penderita disuruh berdiri dengan ke 2 kaki rapat, kemudian mata tertutup beberapa detik, jika penderita tidak dapat melakukan test tersebut, ia diperbolehkan berdiri dengan ke 2 tungkainya jauh satu dengan yang lainnya tetapi dengan mata tertutup sejenak

Lesi pada susunan vestibuler


tidak banyak menunjukan perbedaan antara berdiri dengan mata tertutup atau terbuka

Lesi pada tabes dorsalis (funikulus dorsalis)


Test romberg mutlak positif : berdiri tegak dengan tungkai berdekatan dapat dilakukan mata terbuka, sedangkan jika mata tertutup gangguan keseimbangan

Pemeriksaan Koordinasi.mpg

You might also like