Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 1
Beberapa bulan belakangan kota Medan mengalami peningkatan jumlah penderita yang berobat dan dirawat karena penyakit menular. Laporan ini diperoleh dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) di beberapa puskesmas kota Medan, dan ternyata tuberkulosis mengalami peningkatan lebih tinggi. Dalam pelayanan kesehatan di puskesmas didapati keluhan pasien akan pelayanan yang tidak teratur. Salah satu kepala puskesmas melakukan minilokakarya bersama petugas kesehatan di puskesmas. Dalam rapat minilokakarya tersebut membahas permasalahan peningkatan kasus tuberkulosis di kota Medan dengan menerapkan fungsi manajemen kesehatan
KLARIFIKASI TERMINOLOGI
Minilokakarya : penerapan manajemen pada puskesmas dengan tujuan sebagai penggerakan dan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan. Tuberkulosis : infeksi akibat mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru, dengan gejala yang sangat bervariasi. Manajemen ;suatu proses dalam rangka menapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnnya
Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus penyakit menular, yaitu : - Letak geografi (iklim) - PHBS masyarakat (sanitasi) - Tingkat pengetahuan (edukasi) - Penyediaan fasilitas kesehatan (medical facility improvement)
Secara filosofis upaya pencarian dan pengobatan penderita penyakit menular adalah upaya preventif dan promotif. Kegiatan pencarian kasus secara dini dengan pengobatan yang tepat dan dini (early diagnostic dan prompt treatment dengan obat yang tepat dan tidak resisten disertai pengawasan minum obat, maka ini merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi eskalasi atau KLB penyakit menular tertentu. (Achmadi, 2005)
Tuberkulosis masih merupakan maslah kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia serta muncul ke permukaan sebagai penyebab utama kematian. Penyakit ini banyak menyerang golongan umur produktif 15 49 tahun. WHO memperkirakan terdapat 8 juta kasus baru dan 3 juta kematian karena TB setiap tahunnya.
Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi TB di dunia dan dalam dekade mendatang tidak kurang dari 300 juta orang akan terinfeksi oleh TB. Menurut WHO pada tahun 1998 Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah pasien terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Indonesia juga termasuk dalam daftar 22 negara yang bermasalah dalam penanggulangan TB.
Tahun 2003 WHO menyatakan insidens TBMDR meningkat secara bertahap rerata 2% pertahun.
Ada beberapa penyebab sehingga terjadinya resisten terhadap OAT, yaitu : 1. Penggunaan obat yang tidak adekuat 2. Pemberian obat yang tidak teratur 3. Evaluasi dan cakupan yang tidak adekuat 4. Penyediaan obat yang tidak reguler 5. Program yang belum jalan serta kurangnya tata organisasi di program
Tuberkulosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis namun paling sering terjadi di paru. Hal ini terjadi karena penularan penyakit ini terutama terjadi melalui udara. Mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karenanya disebut pula Baksil Tahan Asam. (Aditama, TJ Y. 1994)
Gejala Tuberkulosis
Batuk berdahak selama 2 3 minggu atau lebih, dapat diikuti gejala tambahan bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, malaise, keringat malam tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih satu bulan. (Depkes, 2006) Gejala diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain tuberculosis, oleh karena itu harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan sputum.
Penularan Tuberculosis
Penularan dimulai dengan penderita TB paru BTA (+) mengeluarkan dahak berupa droplet nuclei sebagai aerosol dan terhirup melalui saluran pernafasan. Perilaku yang baik seperti kepatuhan untuk kebiasaan menjemur perlengkaan tidur seminggu sekali dan kepatuhan untuk berobat akan menuntun penderita ke arah pencegahan penularan (Depkes, 2000)
Menurut WHO, riwayat terjadinya tuberkulosis terbagi menjadi dua bagian, yaitu infeksi primer, dan post primary tuberculosis
Prognosis TB paru pada pasien yang tidak diobati, setelah 5 tahun (Depkes, 2005) 50 % meninggal 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi 25 % akan menjadi kasus kronis yang tetap menular
Pencegahan
Upaya pelayanan untuk mencegah timbulnya penyakit tuberkulosis dapat dilakukan pada usia dini yaitu dengan pemberian imunisasi pada anak usia mulai 0 bulan atau anak usia 6 tahun dan efek imunitasnya hanya berlangsung 6 tahun atau kurang. Anak yang sejak usia 1 bulan mendapat suntikan imunisasi BCG dapat meninggikan daya tahan tubuh terhadap kuman tuberkulosis yang virulen (Depkes, 2000)
Upaya Penanggulangan TB
DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang paling cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen : Komitmen Pemeriksaan sputum yang terjamin mutunya Pengobatan standar jangka pendek yang merata dan termasuk pengawasan langsung Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu Sistem pencatatan laporan dan penilaian hasil pengobatan
3. Apa peran seorang kepala puskesmas dalam menanggulangi peningkatan kasus penyakit infeksi menular khususnya tuberkulosis ?
Kepala puskesmas yang ditunjuk wajib melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan atau administrasi pengelolaan di lapangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tertib administrasi termasuk untuk mengatasi hambatan yang ditemui pada program kesehatan Kepala puskesmas sebagai pengarah pada kegiatan mini lokakarya.
5. Jelaskan mengapa pelayanan kesehatan yang tidak teratur membuat peningkatan kasus tuberkulosis ?
Pelayanan yang tidak teratur akan menyebabkan penindaklanjutan kejadian penyakit yang sedang mewabah atau menjangkit suatu daerah yang dilingkup suatu puskesmas kurang efektif dan efisien dalam segi pencegahan maupun pengobatan. Oleh sebab itu dilakukan minilokakarya untuk mengevaluasi dan memonitoring hasil kerja dari suatu puskesmas
Di dalam manajemen kesehatan terdapat batasan ruang lingkup yang membahas tentang masalah kesehatan yaitu administrasi kesehatan Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempergunakan orang lain Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan saja.
Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan.
KEMENKES RI no. 457 tahun 2008 : Visi : Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : Membuat Masyarakat Sehat Dengan strategi : Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat
PETA KONSEP
Peningkatan kasus tuberkulosis Analisa Kesehatan Masyarakat
masyarakat
puskesmas
dokter
Administrasi Kesehatan