Professional Documents
Culture Documents
y y
Antar obat A dengan obat B bisa terjadi interaksi obat yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Untuk menentukan ada atau tidaknya interaksi antara kedua obat tersebut, maka perlu menganalisa masing masing obat tersebut yang dapat memungkinkan terjadinya suatu interaksi. Interaksi obat dapat berupa : Interaksi Farmaseutik Interaksi Farmakokinetik Interaksi farmakodinamik
Mekanisme interaksi Farmaseutik : o Mencampur atau meracik obat yang tidak tercampurkan sehingga terjadi reaksi fisika atau kimia o Mencampur dua obat yang tidak tercampur sekaligus dalam satu tabung suntikan atau kedalam infuse cairan sehingga terjadi perubahan warna atau endapan maupun keruh. Mekanisme interaksi Farmakokinetik o Absorbsi : Apakah obat yang diberikan melalui saluran cerna/ peroral terjadi Interaksi langsung dalam saluran cerna Perubahan pH saluran cerna Waktu transit di usus Efek toksik Distribusi : Perlu diperhatikan sifat obat tersebut berkompetisi jika : Ikatan obat dengan protein plasma terutama ikatan yang kuat Daya ikat obat terhadp jaringan tubuh sama kuat dapat
Metabolisme : Obat yang dapat dirangsang atau dihambat metabolismenya pada pemberian dua obat yang bersamaan : Salah satu obat menginduksi kerja enzim mi krosom hati obat yang lain Salah satu obat dapat menghambat enzim mikrosom hati obat lain Ekskresi : Obat yang dapat dikeluarkan melalui ampedu atau ginjal akan terjadi gangguan
Mekanisme Farmakodinamik y Sistem reseptor yang sama dari kedua obat y Sistem fisiologi yang sama y Perubahan keseimbangan elektrolit y MAOi
Ventolin Expectorant Komposisi : Per 5mL Salbutamol sulfate 1mg, Guaiphenesin 50mg Indikasi : Gangguan pernafasan dimana bronkospasme dan sekresi mukus kental yang berlebihan merupakan faktor komplikasi Dosis : Dewasa dan anak >14 tahun 10 -20 mL, anak 6-14 tahun 10 mL 2 3x/hari Kontraindikasi : Riwayat hipersensitif Perhatian : Tirotoksikosis, hamil, laktasi Efek samping : Tremor pada otot rangka, vasodilatasi perifer, peningkatan frekue nsi denyut jantung, sakit kepala, hipersentivitas. Interaksi : Penghambat -non selektif
Methyl Prednisolone Komposisi :Methylprednisolone Indikasi : Kelainan endokrin, penyakit reumatik, penyakit kolagen, penyakit kulit, alergi, penyakit mata, penyakit saluran nafas. Dosis : Awal 4-48 mg/hari Kontraindikasi : Infeksi jamur sistemik Perhatian : Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi, vaksinasi, TB, sirosis, hipotiroid, hamil, dan laktasi Efek samping : Gangguan elektrolit dan cairan tubuh, gangguan p encernaan, petechiae, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus menstruasi. Interaksi obat : Siklosporin, phenobarbital, phenitoin, rifampisin, rifabutin, karbamazepin, pirimidon, ketokonazole, aspirin
Abbotic Komposisi Indikasi Dosis Kontraindikasi Perhatian Efek samping Interaksi obat
: Clarithromycin : Infeksi saluran nafas, otitis media akut, infeksi kulit dan struktur kulit. : Dewasa 500mg 2x/hari : Hipersensitif : Kerusakan hati, ginjal, hamil, laktasi. : Diare, mual, nyeri, rasa tidak enak pada perut, gangguan pengecapan, dispepsia, sakit kepala. : Teofilin, karbamazepin
Interaksi Farmakokinetik Interaksi ini terjadi apabila salah satu obat mempengaruhi absorbsi, metabolisme, distribusi, maupun ekskresi obat kedua sehingga kadar plasma obat kedua akan meningkat atau menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan toksisitas atau penurunan efektifitas obat tersebut. Interaksi farmakokinetik diantaranya: y Interaksi dalam absorbsi y Interaksi dalam distribusi y Interaksi dalam metabolisme y Interaksi dalam ekskresi
1. Ventolin expectorant dan methylprednisolone Farmakokinetik Ventolin Expectorant Methylprednisolone Absorbsi Absorbsi cepat Melalui saluran cerna melalui inhalasi aerosol Bioavailabilitas 10%, 80-90% dosis 80%-99% total tetap tertinggal di faring. Distribusi Obat lokal pada 78% terikat pada saluran pernafasan protein plasma. Half life selama 3 jam Metabolisme Hidrolisa oleh Dimetabolisme di hati Cytochrome esterase di jaringan oleh dan darah. Juga P450 3A4 (CYP3A4) dimetabolisme menjadi salbutamol 4'-O-sulfate Eksresi Melalui urin. 30% Melalui ginjal dalam bentuk metabolit yang tidak berubah
ada
ada
ada
ada
Tidak interaksi
ada
2. Ventolin Expectorant dan A bbotic Farmakokinetik Ventolin Expectorant Absorbsi Absorbsi cepat melalui inhalasi aerosol Bioavailabilitas 10%, 80-90% dosis total tetap tertinggal di faring. Distribusi Obat lokal pada saluran pernafasan Metabolisme Hidrolisa oleh esterase di jaringan dan darah. Juga dimetabolisme menjadi salbutamol 4'-O-sulfate Eksresi Melalui urin. 30% dalam bentuk metabolit yang tidak berubah
ada
ada
ada ada
Melalui ginjal
Tidak interaksi
ada
3. Methylprednisolone dan Abbotic Farmakokinetik Methylprednisolone Absorbsi Melalui saluran cerna Bioavailabilitas Distribusi
Metabolisme
Abbotic Melalui saluran gastointestinal 80%-99% 50 % 78% terikat pada Ikatan pada protein protein plasma. Half - plasma rendah life selama 3 jam Dimetabolisme di hati Dimetabolisme di
Interaksi Tidak ada interaksi Tidak ada interaksi Tidak ada interaksi
Peningkatan kadar
Eksresi
oleh Cytochrome hepar. P450 3A4 (CYP3A4) Melalui ginjal Melalui ginjal
Mekanisme Farmakodinamik y Sistem reseptor yang sama dari kedua obat y Sistem fisiologi yang sama y Perubahan keseimbangan elektrolit y MAOi 1. Ventolin dan methylprednisolone Farmakodinamik Ventolin Khasiat Meningkatkan produksi cAMP dengan mengaktifkan adenilat siklase. Target obat adalah 2-adrenergic receptor yang mengaktifkan adenilat siklase melalui G-Protein
Efek samping
Tremor pada otot rangka, vasodilatasi perifer, peningkatan frekuensi denyut jantung, sakit kepala, hipersentivitas
Methylprednisolone Keterangan Glukokortikoid Bersifat sinergis melintasi membran sel dan berikatan dengan afinitas tinggi pada sitoplasmik reseptor. Memodifikasi protein transkripsi dan sintesis. Melalui mekanisme ini menimbulkan efek supresi imun humoral. Efek antiinflamasi berhubungan dengan kerjanya sehubungan phospolipase A2 Gangguan elektrolit Tidak ada interaksi dan cairan tubuh, gangguan pencernaan, petechiae, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus menstruasi
dengan subunit
Keterangan Sinergis
Efek samping
dengan mengaktifkan adenilat siklase. Target obat adalah 2-adrenergic receptor yang mengaktifkan adenilat siklase melalui G-Protein Tremor pada otot rangka, vasodilatasi perifer, peningkatan frekuensi denyut jantung, sakit kepala, hipersentivitas
daripada ribosom 70 S bakteri, memblok sintesis protein RNAmediated. Abbotic juga menghambat mikrosomal CYP3A4 isoenzyme dan P-glycoprotein Diare, mual, nyeri, Tidak ada interaksi rasa tidak enak pada perut, gangguan pengecapan, dispepsia, sakit kepala
3. Methyl prednisolone dan Abbotic Farmakodinamik Methylprednisolone Glukokortikoid melintasi membran sel dan berikatan dengan afinitas tinggi pada sitoplasmik reseptor. Memodifikasi protein transkripsi dan sintesis. Melalui mekanisme ini menimbulkan efek supresi imun humoral. Efek antiinflamasi berhubungan dengan kerjanya sehubungan phospolipase A2 Gangguan elektrolit dan cairan tubuh, gangguan pencernaan, petechiae, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan siklus menstruasi
Abbotic Berikatan dengan 50S subunit daripada ribosom 70 S bakteri, memblok sintesis protein RNAmediated. Abbotic juga menghambat mikrosomal CYP3A4 isoenzyme dan P-glycoprotein
Diare, mual, nyeri, rasa tidak enak pada perut, gangguan pengecapan, dispepsia, sakit kepala
Peningkatan samping
efek
I S S
li i
i i i ti
j ti
AK AS KE K E A IVE SI AS S A E A A A