You are on page 1of 43

MAKALAH PENGKAJIAN KOMUNITAS

( Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah CNP III)

Disusun oleh :

SIFA FAUZIAH 220110100012 INDAH WULANDARI 220110100024 NURUL LATIFAH SIDIK 220110100036 ERMAWATI 220110100048 LILIS RAHMA YANTHI 220110100060 RISQY ITA RAMDHANI 220110100084 DJOKO PERMADI 220110100096 SRIKANDI PUSPA A 220110100108 AISAH JAMIL 220110100120 AFRIYANI ELIZABETH S 220110100132

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2013

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah PENGKAJIAN KOMUNITAS ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengkajian dalam keperawatan komunitas. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jatinangor, September 2013

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan perkotaan menjadi focus penting dalam asuhan kepearwatan komunitas. Berbagai masalah dari masalah fisik, psikososial, budaya, hingga spiritual dapat menjadi salah satu sumber masalah di tingkat individu, keluarga, bahkan komunitas. Dalam proses menentukan masalah yang ada di masyarakat perkotaan, terlebih dahulu mengkaji dan menganalisis berbagai aspek yang dapat dijadikan data penunjang dalam menentukan masalah. Sehingga akan dapat diberikan intervensi yang sesuai yang salah satunya melalui proses pengorganisasian masyarakat untuk menjawab masalah yang ada. Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial elkonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu :pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak, 2005). Pengkajian memiliki tiga dimensi, yakni komunitas sebagai system sosial (dimensi system), masyarakat sebagai tempat (dimensitempat), dan masyarakat sebagai

kumpulan/kelompok manusia (dimensipopulasi).Menurut Klien Interactional Framework, pengkajian harus melihat aspek masyarakat sebagai sistem sosial yang di dalam nya memuat tentang pola komunikasi, pengambilan keputusan, hubungan dengan sistem lain, dan batas wilayah. Selain melihat aspek masyarakat, perlu juga melihat aspek penduduk dan lingkungannya yang di dalamnya terdapat informasi terkait karakter penduduk (demografi), faktor lingkungan, biologi, dan sosial, serta lingkungan psikis yang meliputi nilai-nilai, agama, dan kepercayaan. Banyak teori yang membahas pengkajian komunitas, namun

praktisi perawat umumnya memakai sistem pengkajian Community as Partner atau yang bisa disebut Community assessment wheel (community as client model) yang di dalamnya

memuat delapan komponen ditambah dengan data intidarimasyarakatitusendiri (community core) yakni Anderson and McFarlanes Model (Anderson, 2000)

BAB II PEMBAHASAN Sgd kasus 2 CNP3 19 september 2013 Chair : sifa fauziah Scriber 1 Scriber 2 STEP 1 STEP 2 1. Manfaat dan tujuan dibuatnya peta khususnya untuk erawat komunitas? (erma) 2. Area ideal puskesmas dan posyandu ?(nizar) 3. Pengkajian apa saja yang harus dilakukan? (lilis) 4. Data yang diperlukan perawat komunitas untuk pengkajian? (afriyani) 5. Kriteria dusun untuk dikaji ? (indah) 6. Tanggungjawab perawat komunitas terhadap wilayah desa? (nizar) 7. Kriteria fasilitas dusun yang baik mencakup apa saja? (aisah) 8. Kriteria desa sehat? (nizar) 9. Jumlah ideal perawat komunitas disetiap dusun? (lilis) 10. Aspek-aspek pemetaan wilayah? (ibu) 11. Pengertian peta sosial? (djoko) 12. Hubungan aspek keyakinan dan mata pencaharian dengan pengkajian? (afriyani) 13. Peran perawat menuju desa yang sehat ? (aisah) 14. Apakah aspek pendidikan berpengaruh berpengaruh terhadap kesehatan didesa? (djoko) 15. Dalam pembuatan puskesmas apakah idealnya berdasarkan dari kepadatan penduduk? (afriyani) : nurul latifah : risqy ita ramdhani

16. Aspek demografi 17. Dampak tidak adanya pelayan kesehatan terhadap kesehatan didesa? (sifa) 18. Ada atau tidak fasilitas kesehatan didesa tosari? Dampak? 19. PHBS sudah tercapai atau belum ? (djoko) 20. Hubungan aspek ekonomi dengan status kesehatan? (Risqy ita) STEP 3 1. Tujuan : membandingkan antar desa (indah) Manfaat : - untuk meningkatkan derajat kesehatan Mengetahui persiapan yang harus di siapkan perawat sebelum terjun ke lapangan (lilis) 2. - Idealnya dalam 1 kecamatan terdapat 1 puskesmas atau puskesmas pembantu dan Di setiap dusun idealnya ada 1 posyandu bila tidak ada cukup polindes (djoko) 3. 4, dan 15. aspek ekonomi : jumlah pekerja, jumlah pengangguran, umur pekerja, jenis mata pencaharian, jumlah TKI dan PNS Aspek kesehatan :jumlah kader, jumlah puskesmas, jumlah lansia, pengelolaan sampah, penyakit yang sering ada di masyarakat, PHBS, kesehatan lingkungan, drainase Aspek pendidikan : jumlah sekolah Demografi : jumlah warga laki laki dan perempuan Kepadatan penduduk : luas desa/ jumlah KK Sosial budaya : jenis dan jumlah suku, tempat wisata Geografis : tatanan wilayah dan batas wilayah Religius : jumlah tempat ibadah dan kebanyakan warga menganut agama apa (Nizar, Djoko, Lilis, Risqy ita) 5 dan 7. - pelayanan kesehatan : posyandu, bidan desa dan kader kesehatan Sarana pendidikan Tempat ibadah Sungai bersih dan mengalir Tempat tembuangan sampah Perkebunan dan pertanian

(Risqy Ita, Nizar) 8. 9. 10. fasilitas kesehatan terpenuhi dan angka kematian rendah (afriyani) tidak ada jumlah baku tapi tergantung banyak nya penduduk (ermawati) aspek ekonomi, aspek kesehatan, aspek pendidikan, aspek demografi,

kepadata penduduk,aspek pemerintahan, aspek sosial budaya, aspek sejarah , aspek keagamaan, aspek orientasi wilayah, aspek geologi dan geografis (Risqy Ita, Djoko, Sifa) 11. 12. mata pencaharian : memanfaatkan sumber daya alam yang ada jika ekonomi

meningkat maka kebutuhan pun akan terpenuhi Keyakinan : tergantung mitos mitos yang berkembang di masyarakat (aisah) 13. - promosi kesehatan -penyuluhan kepada warga desa dan warga akan membentuk desa sehat penyuluhan harus bersifat berkala dan merata (lilis , sifa) 14. semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuan dan kesadaran

masyarakat tentang kesehatan juga semakin tinggi (srikandi) 16. - banyak atau tidak nya pusat area - sarana transportasi - informasi dari dinkes kabupaten (nizar) 17. dampak nya : pelayanan dan penyebaran info tentang kesehatan jadi tidak merata pada akhirnya menyebabkan PHBS tidak tercapai (nizar) 18. tidak ada (nizar) 19. belum tercapai karena belum ada sarana pelayan kesehatan (aisah) 20 . bila status ekonomi rendah maka status kesehatanpun rendah (afriyani) Petani biasanya tingkat kesadaran nya mengenai kesehatan kurang, mereka menunggu penyakitnya sembuh dengan sendirinya (djoko)

STEP 7 1. Aspek aspek pemetaan Batasan wilayah, luas area Lokasi pelayanan kesehatan Gambaran geografis, kesuburan, kemiringan, air Flora dan fauna Lingkungan buatan : lapangan olah raga, tempat ibadah, tempat rekreasi Populasi (aisah)

2. Data inti dan subsistem Data inti Usia Pendidikan Jenis kelamin Agama Pekerjaan Keyakinan Nilai-nilai History

Data subsistem Perumahan Pendidikan : sarana dan status pendidikan Keamanan dan keselamatan Politik Pelayanan kesehatan Komunikasi Ekonomi Rekreasi (ermawati)

Data inti Angka statistik (kelahiran dan kematian) (lilis) Etnis Demografi (indah)

Data umum Lokasi daerah Keadaan geografis Luas daerah Pola demografi

Data demografi Tunggal : pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi Kesehatan :KIA, KB, Imunisasi, kesehatan lingkungan :perumahan Peran serta masyarakat Sumber daya masyarakat (Srikandi puspa)

3. Strategi pengumpulan data a. Wawancara : langsung dan kuisioner b. Pengamatan secara langsung c. Pemfis head to toe (afriyani) Langsung : wawancara dan pengamatan Tidak langsung : data yang sudah ada, sensus (Nizar) Karakteristik umum masyarakat Observasi nilai dan norma Sensus data statistik vital (djoko)

4. Cara pengkajian dan pengumpulan data Komunikasi dengan pihak pemerintahan setempat Mengkaji data yang sudah ada Mengkaji data yang belum ada Analisis masalah yang ada (nizar)

2.1 PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan ( di rumah, di puskesmas), perawat melakukan praktik keperawatan dengan menggunakan Proses keperawatan.

Dengan menggunakan PROSKEP komunitas perawatan memakai latar belakang pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan komunitas, mengidentifikasi masalah dan diagnosis, merencanakan intervensi, mengimplementasikan dan mengevaluasi intervensi keperawatan. Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor utama yaitu : 1. komunitas yang merupakan klien 2. penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan.

2.2 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negative yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersamasama dalam komunitas tersebut. Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distribusi datanya. Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah perioritas. Kumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan Core dari asuhan keperawatan komunitas. Demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh delapan sub sistem: fisik dan lingkungan perumahan, pendidikan , keselamatan dan transportasi, politik dan kebijakan pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.

Data inti :

Usia yang berisiko Pendidikan Jenis kelamin Pekerjaan Agama Keyakinan Nilai nilai Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan.

Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudian hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distriusi datanya. Berikut ini dimensi-dimensinya :

1. DIMENSI LOKASI (data Dimensi lokasi bisa mengambil dari data Rt/Rw/Desa/Kecamatan) 1. Batasan Komunitas 1. Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek 2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah) 3. Lokasi Pelayanan Kesehatan 1. Tempat dan jarak pelayanan kesehatan 2. Cara mencapai lokasi yankes 4. Gambaran Geografis 1. Kesuburan dan peta topografi 2. Kemiringan dan ketinggian tanah 5. Iklim 1. Curah hujan dan kelembaban 2. Prakiraan musim hujan dan kemarau 6. Flora dan Fauna 1. Jenis tanaman 2. Jenis hewan (ternak dan liar)

7. Lingkungan buatan 1. Sarana Olah Raga 2. Saranan Rekreasi 3. Lingkungan pemukiman

2. DIMENSI POPULASI 1. Ukuran a. Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan : .. jiwa : . Jiwa (%)

: .. jiwa (%) : . KK

1. Jumlah kepala Keluarga 2. Kepadatan

1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan 2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman 3. Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin: NO 1 2 Jumlah 1. Disribusi penduduk menurut tingkat pendidikan No 1 2 Jumlah 1. Distribusi penduduk menurut Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah % Tinkat Pendidikan Jumlah % Kelompok Umur L P Jumlah %

1 2 Jumlah 1. Budaya Penduduk 1. Latar Belakang budaya / etnik penduduk 2. Sejarah Budaya Penduduk 3. Mobilitas Penduduk 1. Jenis Kependudukan (penduduk menetap /penduduk sementara 2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan) 2.3 DATA YANG HARUS DIKAJI

Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah : a. CORE atau inti, data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok komunitas. b. 8 ( Delapan ) subsitem yang mempengaruhi komunitas 1) 2) Perumahan, yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, kepadatan, Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan 3) Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stres 4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan 5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi 6) Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi, radio, koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas)

7)

Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan pakah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sehingga upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau (misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut

8)

Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya terjangkau oleh masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.

2.4 ASPEK YANG HARUS DIPETAKAN

1. Inti Komunitas Sejarah Demografik


Karakteristik umur & jenis kelamin Distribusi ras/etnis Type keluarga Status perkawinan Vital Statistic: angka kelahiran, angka kematian, penyebab kematian Sistem nilai/value, beliefs, and religion

Etnisitas Lokasi, cara komunikasi Nilai dan Keyakinan Tempat ibadah

2. Subsistem Lingkungan lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan metode: windshield survey yaitu survey dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas dengan melihat beberapa komponen, antara lain:

N o 1 Elemen Perumahan Deskripsi Bangunan, luas, bahan, arsitek, bersatu/pisah Halaman samping, belakang Luas, sempit atau tidak, ada/tidak ada rumput, bersih/kotor, pribadi/umum 2 3 4 Lingkungan/daerah Lingkungan terbuka Batas kebiasaan Sungai, got, jalan Tempat berkumpul, siapa, dimana, kapan Cara dating, pergi, situasi jalan dan jenis, alat 5 Transportasi transportasi Klinik, rekreasi, sekolah, praktek pelayanan perawatan, 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 Politik Media Kampanye Televise, radio, Koran, majalah, papan pengumuman Kesehatan Akut/krinis, jarak pelayanan Tempat ibadah Masjid, gereja Suku Lokasi, cara komunikasi Pusat pelayanan Toko/warung Pusat belanja Orang di jalan tempat ibadah Jenis, siapa pemilik Bagaimana mencapainya, jenis Siapa yang dijumpai, anak, pengangguran, hewan

dan lain-lain Pelayanan kesehatan dan social

Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit praktik swasta puskesmas rumah perawatan pelayanan kesehtan khusus perawatan di rumah Pelayanan Sosial pelayanan dukungan konseling pelayanan khusus/social worker

Data yang dikumpulkan:


pelayanan (waktu, ongkos, rencana kerja) sumber daya (tenaga, tempat, dana, perencanaan) karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, transport) statistik; jumlah kunjungan cakupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan

Ekonomi

Karakteristik pendapatan keluarga Persentase pendapatan kelas bawah Persentase keluarga mendapat bantuan sosial Persentase keluarga dengan kepala keluarga wanita Karakteristik pekerjaan

Status ketergantungan

Jumlah usia produktif/bekerja Persen pengangguran Persen bekerja Persen pengangguaran terselubung Jumlah kelompok khusus

Kategori yang bekerja


manajer teknikal pelayan petani buruh

Transportasi dan Keamanan


protection service (PMK, polisi, sanitasi) kualitas udara, air transport milik sendiri/umumjenis Sumber informasi : Dinas Tata kota, Dinas Kebakaran, Kantor Polisi, Dinas PU

Politik dan Pemerintahan


Pemerintahan: RT, RW, Lurah, Camat, dst. Kelompok Pelayanan masyarakat:


PKK Karang Taruna Panti Wredha LKMD Posyandu, dll Politik: Peran serta partai politik dalam pelayanan kesehatan, kebijakan

pemerintahan dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi


Komunikasi formal: koran, TV, telepon, dll. Komunikasi informal: papan pengumuman, selebaran, poster, dll.

Komponen Komunikasi komponen Formal:

sumber Kantor Koran

Koran (jumlah sirkulasi, frekuensi,

lingkup)

Kantor penerangan Kantor Pos dan Telekomunikasi

Radio dan televise (jumlah stasiun komersial dan pendidikan, pendengar)

Poster (kantor, jumlah telepon umum dan pribadi)

Informal:

Winshield survey

Sumber : papan pengumuman, poster, brosur dan lain-lain

Bagaimana cara penduduk menerima informasi:


Menanyakan langsung

Dari mulut ke mulut Surat Radio dan TV Speaker Status pendidikan: tingkat pendidikan, tipe.macam sekolah, bahasa

Pendidikan yang tersedia dalam/luar komunitas

Pelayanan: sumber, karakteristik, pemakai, adekuatan, ketersediaan, dapat dicapai

Pendidikan komponen

sumber Sensus camat dan lurah

Status pendidikan: tingkat pendidikan, type/macam sekolah, bahasa

Pendidikan yang tersedia dalam/luar komunitas Dikti Kanwil, kakadep, Ka. sekolah

Pelayanan: sumber, karakteristik pemakai, adekuatan, ketersediaan,

dapat dicapai

Rekreasi

Macam Tempat Bayaran Yang menggunakan

3. Persepsi Warga masyarakat


Bagaimana perasaan warga terhadap masyarakat Apakah yang mereka anggap sebagai kekuatan masyarakat Apa yang mereka anggap sebagai masalah masyarakat Ajukan pertanyaan kepada warga dengan berbagai kelompok (misalnya kelompok lansia, kelompok anak muda, pekerja lapangan, buruh pabrik, professional, ibu rumah tangga, pemuka agama) dan buat catatan tentang siapa dan apa jawabannya

Persepsi anda

Pernyataan umum tentang kesehatan masyarakat setempat Apakah kekuatannya Masalah dan potensial masalah apa yang anda dapat identifikasi

2.6 METODE PENGUMPULAN DATA

2.6.1 KUESIONER Kuesioner adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner biasanya berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Berikut ini langkah-langkah yang digunakan untuk merancang sebuah kuesioner:

1. Menentukan persoalan apa yang ingin diidentifikasi 2. Desain kuesioner harus bisa menjembatani antara peneliti dengan respondennya. Dalam kata lain, bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan responden yang akan diteliti.

Tahap-tahap yang dilakukan pada saat membuat kuesioner dibagi menjadi dua, yaitu

1. Tahap formulir Tahap ini biasanya berisi variable non laten atau variable yang langsung bisa diidentifikasi. Jumlah pertanyaan secukupnya, memperhitungkan waktu pengisiannya Biasanya berisi: Nama, jenis kelamin, usia, tinggi, dll

2. Tahap Instrument Tahap instrument berisi variable laten atau variable yang tidak bisa langsung diidentifikasi. Pertanyaan disesuaikan dengan data yang diperlukan Pertanyaan yang umum sebaiknya diletakkan di depan, pertanyaan yang khusus di belakang. Desain pertanyaan dibuat sesingkat mungkin

Tipe pertanyaan:

1. Terbuka Pertanyaan yang bersifat terbuka, jika responden bisa memberikan opininya dalam menjawab pertanyaan 2. Tertutup Pertanyaan yang bersifat tertutup, biasanya berupa check point atau sudah ada jawabanya

Setelah pertanyaan selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner ke responden yang akan diamati. Sebuah kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaannya mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah hasil dari kuesioner yang valid, jika mampu memberikan hasil yang konsisten.

Terdapat 5 metode pengumpulan data komunitas : 1. Wawancara informan 2. Pengamatan partisipan 3. Analisis sekunder 4. Melakukan survey 5. Winshield survey

Perawat kesehatan komunitas harus berupaya mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa metode yang ebrbeda karena tidak ada metode tanpa bias. Proses penggunaan berbagai metode komunitas triangulasi. Berikut uraian kelima metode di atas : Wawancara informan Dilakukan dengan secara langsung mengajukan pertanyaan kepada penduduk komunitas. Perawat menggunakan teknik-teknik komunikasi yang sesuai dalam percakapan yang terarah dengan komunitas tertentu. Wawancara ini dapat terstruktur, yang mencakup pertanyaan spesifik, atau tidak terstruktur, yaitu informan yang memandu wawancara. Data yang dikumpulkan melalui wawancara informan dianggap sebagai data subjektif dan dapat memberikan informasi yang berguna tentang perspektif penduduk terhadap nilai-nilai kesehatan dan perawatan kesehatan mereka. Sebagai contoh, bagaimana penduduk merasakan layanan perawatan kesehatan komunitas ? data seperti ini dicatat dalam kata-kata yang diucapkan oleh penduduk itu sendiri dan dicatat sebagai kalimat langsung dalam kolom interaksi pada alat pengkajian. Pengamatan pada partisipan Dilakukan dengan mengamati apa yang sedang terjadi di lingkungan tertentu. Perawat pengamat memerhatikan dan mendenganrkan peristiwa dan kejadian signifikan yang terjadi dan secara sistematis mencatat pengamatan ini. Percakapan yang relevan dari penduduk komunitas diperhatikan dan dicatat dalam kolom interaksi pada alat pengkajian. Tempat orang-orang berkumpul (seperti pertemuan di balai desa) dapat

dijadikan sumber untuk pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan pada partisipan Analisis sekunder Yang digunakan oleh perawat adalah analisis catatan, dokumen, dan data lain yang telah dikumpulkan. Perawat mungkin tidak harus mengumpulkan data baru saat melakukan pengkajian komunitas. Data seperti itu mungkin ada dalam bentuk data sensus, catatan historis, diari, penelitian tentang komunitas atau kelompok agregasi terdahulu, catatn pengadilan, catatan dari pertemuan komunitas, dan studi penelitian dari pekerja komunitas lainnya. Terdapat sumber informasi yang sangat berguna yang dapat menampilkan karakteristik komunitas juga sikap dari orang-orang dalam komunias dan cara mereka mengatasi kehidupan mereka sehari-hari. Survey terstruktur Anggota komunitas atau anggota kelompok agregasi memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan spesifik baik tertulis maupun lisan yang didasarkan pada sampel polulasi acak. Teknik ini sangat mahal dan memakan waktu dan hanya digunakan jika sumber lainnya sudah tidak memungkinkan lagi. Sebagai contoh, jika perawat tertarik dengan sikap tentang aborsi dan jika hanya sedikit informasi yang tersedia, suatu survey pada anggota komunitas dapat memberikan informasi yang sangat berguna tentang isu ini. Windshield survey Teknik ini menggunakan pengamatan melalui kaca mobil sebagai cara

mengumpulkan informasi tentang lingkungan komunitas. Sebagai suatu teknik pengumpulan data pendahuluan windshield survey sering menampilkan karakteristik umum tentang cara hidup masyarakat, dimana mereka tinggal, dan tipe perumahan yang mereka tinggali. Parawat dapat mengamati ada atau tidaknya orang-orang jalana, dimana orang-orang berkumpul, dan atmosfer social lingkungan sekitar (Goeppinger dan Schuster 1998)

2.7 FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NAMA KK : ____________________________________ ALAMAT : _______________________No___________

RT____________RW______KEL__________

PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah Label komposisi keluarga dengan benar 2. pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda 3. Jawaban dapat lebih dari satu untuk pertanyaan menulis. 4. mengisi titik-titik sesuai pertanyaan.

A. KOMPOSISI KELUARGA

No

Nama

Hub. Dgn KK

Umur

L/P

Tingkat Pendidikan

Pekerjaan

Agama

Ket.

1. Anggota keluarga yang meninggal 5 bulan terakhir ________________________ 2. Penyebab kematian _________________________________________________ 3. Umur ____________________________________________________________ B. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT PUS (PASANGAN USIA SUBUR) 1. Berapa usia PUS saat ini : ( ) < 20 tahun ( ) 35-40 tahun ( ) 20-25 tahun ( ) 40-45 tahun ( ) 25-30 tahun ( ) >45 tahun ( )30-35 tahun

2. Saat ini apakah PUS menggunakan alat kontrasepsi : ( ) Ya ( ) Tidak

3. Bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan : ( ) IUD ( ) Implant (susuk) ( ) Pil ( ) Suntik

( ) lain-lain, sebutkan ____________________________

4. Bila tidak apa alasan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi : ( ) tidak tahu ( ) tidak nyaman ( ) mahal ( ) dilarang oleh agama

5. Dari mana PUS mendapatkan informasi tentang KB :

( ) petugas kesehatan ( ) Media elektronik

( ) orang lain ( ) media massa

6. Bagaimana kondisi kesehatan PUS saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

7. Bila sakit, tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut. ( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) Obat warung ( ) didiamkan saja

( ) Alternatif

8. Bila PUS sakit, apa keluhan/Diagnosis medisnya : __________________________

C. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU HAMIL (BUMIL) 1. berapa usia kehamilan ibu saat ini : ( ) 1-3 bulan ( ) 3-6 bulan ( ) 6-9 bulan

2. Berapa peningkatan berat badan (BB) selama kehamilan saat ini (Khusus Trimester III) ( ) < 9 kg ( ) 9-12 Kg ( ) > 12 Kg

3. Berapa kali ibu makan setiap hari : ( ) 3 kali makanan pokok + selingan ( ) 3 kali makanan pokok tanpa selingan 4. Apakah ibu memeriksakan kehamilan saat ini : ( ) Ya 5. ( ) Tidak ( ) < 3 kali dan tanpa selingan

Bila Ya, dimana ibu memeriksakan kehamilan : ( ) Bidan ( ) dukun terlatih ( ) Dokter ( ) dokter spesialan Kandungan/DSOG)

( ) lain-lain, sebutkan ___________________________

6.

Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan : ( ) 1 kali ( ) 2 kali ( ) 3 kali ( ) 4kali ( ) >4 kali

7.

Bila tidak, apa alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan : ( ) jauh ( ) Takut ( ) tidak tahu ( ) malas ( ) mahal

8.

Apakah ibu hamil mendapat imunisasi TT (tetanus toxoid) selama kehamilan : ( ) Ya ( ) Tidak

9.

Bila Ya, berapa kali ibu mendapat imunisasi TT :

( ) 1 kali

( ) 2 kali

10.Bila tidak apa yang menyebabkan ibu tidak imunisasi TT : ( ) Jauh ( ) Takut ( ) tidak tahu ( ) malas ( ) mahal

11.Bagaimana Kondisi Ibu hamil saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

12.Bila Ibu hamil sakit, apa keluhan /diagnosis medisnya _____________________

D. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU NIFAS 1. Dibantu oleh siapa ibu saat melahirkan : ( ) Bidan ( ) Dukun terlatih ( ) Dokter ( ) Dokter spesialis /DSOG

( ) Lain-lain, sebutkan ___________________________

2. Apakah ibu mendapatkan informasi tentang perawatan Fase Nifas : ( ) Ya 3. ( ) Tidak

Bila Ya, informasi apa yang didapatkan : ( ) Kebersihan diri ( ) Perawatan payudara ( ) cara memandikan bayi

( ) perawatan alat kelamin ( ) Perawatan tali pusat 4. Bagaimana Kondisi ibu nifas (Bufas) saat ini : ( ) Sehat 5. ( ) Sakit

Bila Ibu nifas dalam kondisi sakit, apa keluhannya/diagnosis medisnya _____________

E. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU MENYUSUI 1. Apakah ibu mendapatkan informasi tentang cara menyusui pemberian ASI : ( ) Ya ( ) Tidak

2. Bila ya, jenis informasi apa yang ibu dapatkan : ( ) perawatan payudara ( ) manfaat ASI ( ) Teknik menyusui

3. Apakah ibu pernah memberi kolostrum/susu pertama kali keluar pada bayi segera setelah melahirkan ( ) Ya ( ) Tidak

4. Sampai usia berapa anak diberi ASI eksklusif : ( ) < 4 bulan 5. ( ) 4 bulan ( ) 6 bulan

Sampai usia berapa anak diberi ASI : ( ) 6 bulan ( ) 6-12 bulan ( ) 12-18 bulan ( ) 18-24 bulan

6. Keluhan ibu/Diagnosis medis terkait dengan masalah menyusui (jika ada) ___________

F. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (0-5 TAHUN) Penjelasan N = normal T = Tidak Normal H. Garis Hijau M = Garis Merah

K = Garis Kuning

O = Overweight (garis kuning diatas garis hijau)

TL = Tidak lengkap

BL = Belum lengkap (usia belum mencukupi)

L = Lengkap

1.

Apakah keluarga melakukan penimbangan Balita : ( ) Ya ( ) Tidal

2.

Bila tidak, apa alasannya : ( ) Jauh ( ) Malas ( ) repot ( ) tidak tahu

3.

Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu makan : ( ) Ya ( ) kadang-kadang ( ) Tidak

4.

Bagaimana kondisi Balita saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

5. 6.

Bila balita sakit, apa yang dikeluhkan/diagnosis medianya _______________________ Apa yang telah dilakukan keluarga terhadap kondisi Balita yang sakit ______________

No.

Nama Anak

Umur

BB

N/T

Jenis Imunisasi B C G D P T 1 D P T 2 D P T 3 P O L I O 1 P O L I O 2 P O L I O 3 P O L I O 4

G. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK PRASEKOLAH DAN USIA SEKOLAH (5-12 TAHUN) 1. Berapa kali anak melakukan kebersihan gigi dalam sehari : ( ) 1 kali ( ) 2 kali ( ) 3 kali

2. Bagaimana kondisi gigi anak saat ini : ( ) Berlubang dan hitam ( ) Sariawan ( ) Gusi bengkak dan berdarah ( ) Bersih dan sehat

3. Apakah anak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan : ( ) Ya ( ) Tidak

4. Apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain : ( ) Ya 6. Bagaimana kondisi anak saat ini : ( ) Sehat 7. 8. ( ) Sakit ( ) Tidak

Bila sakit apa yang dikeluhkan/Diagnosis medisnya___________ terhadap anak yang sakit dibawa berobat kemana/diberi perawatan apa?, sebutkan____ _____________

H. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18 TAHUN) 1. Apakah anak remaja sekolah ? ( ) Ya ( ) Tidak

2. Kegiatan yang dilakukan remaja di luar jam sekolah ____________________________

3. Apa yang dilakukan remaja jika ada masalah __________________________________ 4. Bagaimana kondisi remaja saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

5. Bila sakit, apa yang dikeluhkan/diagnosis medisnya ____________________________

I. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT USIA DEWASA (18-55 TAHUN) 1. Kegiatan yang dilakukan oleh usia dewasa setelah lulus sekolah ___________________ 2. Bagaimana kondisi usia dewasa saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

3. Bila sakit, apa yang dikeluhkan usia dewasa/diagnosis medisnya__________________

J. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA/ LANJUT USIA (> 55 TAHUN) 1. Berapa jumlah lansia dalam rumah saat ini : ( )1 ( )2 ( )>2

2. Adakah penyakit keturunan dalam keluarga ( ) jantung ( ) Hipertensi ( ) Asma ( ) Diabetes

3. Pernahkah melakukan pemeriksaan gula darah dalam 3 bulan terakhir : ( ) pernah 4. 5. ( ) tidak

Bila pernah sebutkan /berapa hasil pemeriksaannya_____________________________ Bagaimana kondisi lansia saat ini : ( ) Sehat ( ) Sakit

6. Bila sakit, apa yang dikeluhkan lansia/diagnosis medisnya ______________________ 7. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit lansia ______________________ ( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) Minum obat warung ( ) didiamkan saja ( ) Alternatif

8. Apakah kegiatan lansia sehari-hari __________________________________________ 9. Apakah perlu dibentuk lansia (atau posyandunya sudah ada, jelaskan ______________ ( ) ya, alasannya ______________________________________________________ ( ) Tidak, alasannya ___________________________________________________

K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa : ( ) Ya 2. Bila ya, kondisinya saat ini ________________________________________________ 3. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasinya : ( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja ( ) Alternatif ( ) Tidak

L. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU KESEHATAN KELUARGA 1. Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak ( ) dipotong baru dicuci ( ) dicuci baru dipoting

2. Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak ( ) tertutup ( ) terbuka

3. Adakah kebiasaan keluarga menggantung pakaian setelah dipakai ( ) Ya 4. ( ) Tidak

Bagaimana cara keluarga membuang sampah (limbah rumah tangga) ( ) dibakar ( ) dibuang ke sungai ( ) diambil petugas ( ) ditimbun ( ) dibuang sembarangan

5.

Bagaimana keluarga membuang limbah WC : ( ) Septik tank ( ) Got ( ) Sungai ( ) lain-lain, sebutkan_________

6.

Dari mana keluarga mendapatkan sumber air bersih (SAMI=sumber air minum) ( ) PAM Ledeng ( ) Sumur ( ) Sungai ( ) pompa air listrik

7.

Bila menggunakan sumur, apakah sumur sudah memiliki cincin semen: ( ) Ya ( ) Tidak

8.

Berapa jarak sumber air (Sumur) dengan septik tank : ( ) < 5 meter ( ) 5-7 meter ( ) 7-10 meter ( ) >10 meter

9.

Bagaimana keadaan air rumah : ( ) Berasa ( ) Berwarna ( ) Berbau ( ) Ada endapan

( ) tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berbau ( ) lain-lain jelaskan _____________ 10. Kebiasaan keluarga mandi : ( ) < 2 kali ( ) > 2 kali

11. Kebiasaan keluarga menggunakan handuk : ( ) Sendiri-sendiri ( ) bersama-sama

12. Kebiasaan keluarga menggunakan bak mandi/tempat penampungan air :

( ) < Seminggu

( ) 1 minggu sekali

( ) > seminggu

13. Bagaimana kondisi lantai WC : ( ) Licin ( ) Tidak licin

14. Apakah tempat penampungan air untuk keperluan memasak ditutup : ( ) Ya, ditutup ( ) Tidak

15. Apakah sinar matahari masuk ke dalam rumah : ( ) Ya ( ) Tidak

16. Bagaimana pencahayaan di dalam rumah : ( ) Terang ( ) Kurang terang ( ) Tidak terang

17. Bagaimana kondisi penataan rumah : ( ) Rapi ( ) Berantakan

18. Bagaimana kebersihan rumah : ( ) bersih ( ) Tidak bersih

19. Bagaimana kondisi lantai rumah : ( ) licin ( ) tidak licin

20. tipe rumah : ( ) Permanen 21. Lantai rumah : ( ) semen 22. Atap rumah : ( ) Seng ( ) Genting ( ) multiroof ( ) lain-lain sebutkan _________ ( ) tanah ( ) lain-lain, sebutkan _____________________ ( ) semi permanen ( ) Papan ( ) gribik

23. Adakah sumber pencemaran lingkungan : ( ) Ya ( ) Tidak, ( ) bila ada sebutkan _____________________________

24. Pemanfaatan pekarangan rumah ___________________________________________ ( ) Ya ( ) Tidak ( ) bila ada sebutkan, _____________________________

Daftar Kesenjangan Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian dikelompokkan, dibuat perkiraan awal kesenjangan masalah antara kondisi kesehatan ideal dengan yang ditemui di lapangan. misalnya : pada data ditemukan bahwa sedikit sekali anak balita yang diimunisasi lengkap, sedikit sekali ibu-ibu PUS yang menjadi akseptor KB aktif. maka kesenjangan yang ditemukan adalah : 1. Masih rendahnya Balita yang mendapat imunisasi lengkap

2. Masih rendahnya PUS yang menjadi akseptor KB aktif. dan lain-lain.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian dikelompokkan dan dianalisis seberapa besar stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnosis keperawatan komunitas yang terdiri dari : 1. masalah kesehatan, 2. karakteristik populasi, 3. karakteristik lingkungan Contoh Format : Analisis data komunitas : Analisis Data Komunitas

No.

Data

Masalah Masalah Kesehatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Kesehatan :

Masalah Keperawatan :

Contoh Lain Format : Analisis Data Komunitas

No.

Data

Masalah Masalah Kesehatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Kesehatan :

Masalah Keperawatan :

Contoh penyusunan Prioritas Masalah Komunitas

PRIORITAS MASALAH KOMUNITAS

No.

Masalah Kesehatan

Ketersediaan S H I

Keterangan Huruf : A B C D E F G = Sesuai dengan peran CHN = Sesuai dengan program pemerintah = Sesuai dengan intervensi Pendidikan Kesehatan = Risiko terjadi = Risiko parah = Minat Masyarakat = Kemudahan untuk diatasi K L H I J = Tempat = Dana = Waktu = Fasilitas = Petugas

Keterangan Angka : 1 2 3 4 5 = Sangat rendah = Rendah = Cukup = Tinggi = Sangat Tinggi Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yanga ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komonen yaitu : 1. Problem ( masalah ) 2. Etiologi (penyebab masalah) 3. dan Manifestasi (data penunjang)

Contoh Diagnosa keperawatan Komunitas :

Risiko gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04 kelurahan Kampung Melayu yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemenuhan nutrisi bagi tubuh.

PERENCANAAN

Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan, dan kerjasama serta keterlibatan PSM (peranserta masyarakat) dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk membuat suatu perubahan. Pendekatan ini dirancang untuk mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki serta kemampuan mengurangi hambatan yang ada. Selain itu untuk menumbuhkan kondisi, kemajuan sosial, dan ekonomi masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan dengan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi. Didalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan. Dengan melakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerja sama dengan masyarakat.

2. Tahap pengorganisasian. Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat.

3. Tahap Pendidikan dan latihan. kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat melakukan pengkajian membuat program berdasarkan masalah atau diagnosis keperawatan melatoh kader keperawatan langsung terhadap individu, keluarga, dan masyarakat

4.

Tahap Formasi Kepemimpinan. Pada tahap ini peserta diberi dukungan, latihan, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan kesehatan.

5.

Tahap koordinasi intersektoral. Kerja sama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan masyarakat.

6.

tahap akhir. Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta memberi umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.

Contoh Format : PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosis Keperawatan

Tujuan Jangka Jangka

Interven si

Tanggal / Waktu

Tempat Penanggung Jawab

Sasaran

Evaluasi Kriteria Standar

Panjang Pendek

Untuk lebih singkatnya perencanaan kegiatan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut : 1. pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi 2. demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik 3. melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium 4. bekerjasama dengan aparat pemerintah daerah untuk mengamankan lingkungan atau komunitas bila stresor dari lingkungan. 5. rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.

IMPLEMENTASI

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang meliputi : 1. Bantuan untuk mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang atau sehat, dan meningkatkan kesehatan. 2. mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi 3. sebagai advokat komunitas (pendamping, pendukung, inovator, fasilitator dll) untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhnya kebutuhan komunitas.

Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan yaitu ; 1. Pencegahan Primer. Yaitu Pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, mencakup kegiatan kesehatan secara umum, dan perlindungan khusus terhadap penyakit. Contoh : imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi, dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

2. Pencegahan Sekunder. Yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit. Contoh mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga dll.

3. Pencegahan Tersier. Yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Contoh : membantu keluarga yang mempunyai anak dengan risiko kekurangan gizi untuk melakukan pemeriksaaan secara teratur ke Posyandu.

EVALUASI

Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan konsep : 1. Evaluasi struktur 2. Evaluasi proses 3. Evaluasi hasil

Sedangkan fokus dari evaluasi pelakasanaan askep komunitas adalah : 1. relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan 2. perkembangan atau kemajuan proses ; kesesuaian dengan perencanaan, peran staf atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta 3. efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungan program. 4. efektivitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan 5. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.

Secara garis besar, Proses evaluasi meliputi :

1. menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah intervensi dilakukan. 2. mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit. q

Contoh Format :

FORMAT CATATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No

Tanggal

Diagnosis Keperawatan

Pelaksanaan

Evaluasi

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negative yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersamasama dalam komunitas tersebut. Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distribusi datanya. Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah perioritas. Kumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan Core dari asuhan keperawatan komunitas.

Demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh delapan sub sistem: fisik dan lingkungan perumahan, pendidikan , keselamatan dan transportasi, politik dan kebijakan pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.

Data inti : Usia yang berisiko Pendidikan Jenis kelamin Pekerjaan Agama Keyakinan Nilai nilai Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan.

Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah : a. Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri: umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas. b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) : Perumahan: Rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan. Pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: Apakah tidak menimbulkan stress.

Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi. System komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi. Misalnya televisi, radio, Koran atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.

Ekonomi: Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.

Rekreasi : Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

c. Status kesehatan komunitas Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.

Data Subsistem : 1. Physical Environment Perumahan yang dihuni penduduk, apakah penerangan, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk. 2. Education (Status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan 3. Safety & Transportation (Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sarana angkutan ) di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress

4. Politics & Government Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lainlain) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan. 5. Health & Social Services (PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain) apakah tersedia untuk melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat / memantau apabila gangguan sudah terjadi. 6. Communication (Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan sebagainya) apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan kepada komunitas. 7. Economics tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut. 8. Recreation apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas unyuk mengurangi stress

Selain pengelompokan data inti dan data subsistem , ada juga yang menggunakan pengelompokan pengumpulan data umum dan data khusus , yang meliputi : a. Data Umum Lokasi daerah binaan Keadaan geografi Luas wilayah Pola demografi

b. Data khusus 1. Data Kultural

Tingkat pendidikan Pekerjaan Tingkat sosial ekonomi Kebudayaan dan kebiasaan 2. Data kesehatan ( cakupan pelayanan kesehatan ) Kesehatan ibu dan anak Keadaan gizi masyarakat Keluarga berencana Immuisasi Penyakit-penyakit yang diderita 3. Keadaan kesehatan lingkungan Perumahan Sumber air bersih Tempat pembuangan sampah Pembuangan air kotor Jamban Dan sebagainya 4. Peran serta masyarakat dalam upaya yang dijalankan 5. Sumber daya masyarakat .

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah : a. CORE atau inti, data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok komunitas. b. 8 ( Delapan ) subsitem yang mempengaruhi komunitas 1) 2) Perumahan, yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, kepadatan, Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan 3) Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stres 4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan 5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi 6) Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi, radio, koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas) 7) Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan pakah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sehingga upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau (misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut 8) Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya terjangkau oleh masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres.

DAFTAR PUSTAKA Effendy , Nasrul . 1998 . Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat Ed.2 .Jakarta : EGC Anderson, E.T., McFarlane, 2000. J.M. Community As Partner: Theory and Practice in Nursing. Philadephia: Lippincot

Mubarak, W.I. 2005. IlmuKeperawatanKomunitas:PengantardanTeori. Jakarta: SalembaMedika

Stanhope,M., Lancaster, J. 2004. Community and Public Health Nursing.St.Louis Mosby

You might also like