You are on page 1of 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : : : : : SMP IT AL BINAA

VII (tujuh)/Ganjil IPA Fisika 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.

Indikator : 1. Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan besaran turunan. 2. Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran. 3. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. 4. Menggunakan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran : Santri dapat: 1. Memaparkan pentingnya satuan SI 2. Menjelaskan pengertian besaran dan satuan. 3. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan. 4. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam pengukuran. 5. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran. 6. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran : Besaran dan Satuan Metode Pembelajaran : Model Cooperative Learning Metode Student Teams-Achievement Division (STAD) Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Guru memberikan apersepsi dengan menajukan pertanyaan: Tahukah antum berat badanmu sekarang? Tinggi badanmu? Panjang mejamu? Volume air minum yang antum bawa? Berapa lama waktu antum berjalan dari sakan ke kelas? Bagaimanakah suhu es batu? 3. Guru memberikan motivasi dengan memberikan penekanan kata: Dari pertanyaan tadi ada kata berat, tinggi, panjang, volume, waktu, dan suhu, nah kata-kata tersebut termasuk ke dalam istilah besaran. Lalu bagaimana dengan kata kg, cm, liter, menit, dan dingin yang tadi antum katakana? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan sekarang, antum harus mampu: a. Memaparkan pentingnya satuan SI b. Menjelaskan pengertian besaran dan satuan. c. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Secara kelompok, santri mendiskusikan pengertian besaran dan klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota masing-masing kelompok meng-komunikasikannya.

3. Guru memberikan kuis dengan soal yang relevan misalnya: a. Apa beda besaran pokok dengan besaran turunan? b. Mengapa keberadaan satuan SI sangat penting? 4. Guru menanggapi jawaban santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 5. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya
masing-masing dan mistar plastik.

6. Santri secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya
masing-masing dan mistar plastik. 7. Santri mengamati dan menuliskan datanya ke dalam tabel seperti di bawah ini: N o 1 2 3 4 5 Nama Santri Panjang meja ( jengkal ) Panjang meja ( cm ) Lebar meja ( jengkal ) Lebar meja ( cm )

8. Santri dari setiap kelompok membandingkan data pengukuran yang diperolehnya dengan data
anggota kelompok yang lain. Kegiatan Penutup 1. Santri (dibimbing guru) melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen kelompok. 2. Santri (dibimbing guru) membuat kesimpulan hasil belajar. 3. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang telah disampaikan. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Guru memberikan apersepsi dengan menajukan pertanyaan: Perlukah ada kesamaan satuan? Apakah manfaat Satuan Internasional? 3. Guru memberikan motivasi dengan memberikan penekanan kata: Bagaimana cara menjumlahkan massa benda dengan massa 10 ton, 5 kwintal, dan 80 kg? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan sekarang, antum harus mampu: a. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam pengukuran. b. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran. c. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti 1. Melalui diskusi kelas, guru memberikan informasi tentang Satuan Internasional dari besaran pokok dan besaran turunan. 2. Melalui diskusi kelompok, santri diberi tugas untuk menuliskan beberapa contoh penyajian hasil pengukuran, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional. 3. Guru memberikan informasi cara mengkonversikan satuan dengan memakai tangga konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10, sedangkan jika naik dibagi 10. 4. Guru memberikan contoh soal latihan cara mengkonversi satuan panjang dengan menggunakan tangga konversi. 5. Santri diminta untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional.

6. Guru memberikan kuis yang relevan misalnya:


a. 2 hari 4,5 jam 8 menit jika dinyatakan dalam sekon menjadi . . . a. 176 590 s c. 189 480 s b. 100 360 s d. 197 542 s

b. Hasil pengukuran yang paling luas adalah . . a. 80 dam2 c. 0,5 km2 2 b. 30 m d. 400 hektar c. Sebutkan tiga besaran pokok dan besaran turunan, berikut satuannya yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari! Kegiatan Penutup 1. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 2. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang besaran dan satuan Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 12-17, Buku Kerja, lingkungan sekitar, alat ukur Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes tertulis 2. Bentuk Instrumen: - Isian dan PG 3. Contoh Instrumen: - Instrumen tes Isian Sebutkan satuan SI untuk setiap besaran pokok! - Contoh tes PG Satuan dari besaran turunan ditentukan oleh.... a. jumlah besaran pokok b. jenis alat ukur yang digunakan c. nilai besaran turunan d. satuan besaran pokok penyusunnya

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : : : : : SMP IT AL BINAA VII (tujuh) / Ganjil IPA Fisika 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. 1.3Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Mengukur besaran fisika secara baik dan benar dengan meng-gunakan alat ukur 2. Memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja dalam pengu-kuran. Tujuan Pembelajaran : Santri dapat: 1. Menggunakan mistar, pita ukur, jangka sorong dan micrometer untuk mengukur panjang secara teliti 2. Membandingkan ketelitian berbagai alat ukur panjang yang digunakan 3. Mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana 4. Mengenal massa sebagai ukuran jumlah materi yang dikandung oleh suatu benda 5. Mengukur massa dengan menggunakan neraca lengan tunggal, neraca dua lengan, neraca tiga lengan dan neraca elektronik 6. Mengukur waktu dengan menggunakan stopwatch 7. Mengukur luas dan volume suatu bidang dan benda yang beraturan dan tidak beraturan Materi Pembelajaran : Pengukuran Metode Pembelajaran : Model Cooperative Learning Metode Diskusi Kelompok dan Demonstrasi Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana? b. Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat? c. Prasyarat pengetahuan d. Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu? e. Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan Internasional (SI)? 3. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran a. Menggunakan mistar, pita ukur, jangka sorong dan micrometer untuk mengukur panjang secara teliti b. Membandingkan ketelitian berbagai alat ukur panjang yang digunakan c. Mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana

Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 3. Guru menunjukkan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup kepada santri. 4. Guru meminta salah satu santri untuk melakukan hal yang sama seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik. 5. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur, pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai dan membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 6. Guru melakukan hal yang sama terhadap neraca Ohaus, neraca elektronik, dan stopwatch. 7. Santri mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru. 8. Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 9. Guru memberikan kuis, misalnya: Tentukan tebal kertas dalam buku paket dengan menggunakan micrometer! Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh standar satuan yang baik! Hasil pengukuran yang paling luas adalah . . a. 80 dam2 c. 0,5 km2 2 b. 30 m d. 400 hektar Jelaskan perbedaan massa dengan benda! Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) merangkum kegiatan yang telah dilaksanakan. 3. Uji kompetensi lisan: Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong, mikrometer sekrup dan neraca Ohaus! Sebutkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup!

PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi Bagaimana mengukur volume dari benda berbentuk teratur dan benda tidak teratur? Bagaimana cara menggunakan alat-alat di laboratorium dengan aman? 3. Prasyarat pengetahuan Bagaimana rumus untuk menghitung volume bangun ruang? Bagaimana cara mengetahui volume benda yang berbentuk tidak teratur? Alat-alat apa sajakah yang ada di laboratorium? 4. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang di gunakan dalam pengukuran! Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil jangka sorong, gelas ukur, tiga buah benda yang bentuknya tidak teratur dan beberapa balok yang terbuat dari kayu, aluminium dan besi. 3. Santri dalam setiap kelompok mengukur panjang ( p), lebar (l) dan tinggi (t) dari bebe-rapa balok dengan menggunakan jangka sorong.

4. 5. 6. 7. 8.
9.

10. 11.

Santri dalam kelompok menghitung volume balok yang telah diukur dengan meng-gunakan rumus V = p l t . Guru mendemonstrasikan langkah-langkah untuk menghitung volume zat cair dengan menggunakan gelas ukur. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah untuk menghitung volume balok secara langsung dan beberapa benda tidak teratur berdasarkan selisih volume cair pada gelas ukur. Guru meminta seorang santri untuk melakukan hal yang sama seperti telah ditunjuk-kan oleh guru; jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik. Santri mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru. Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. Guru mempresentasikan alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya dan menunjuk-kannya kepada santri. Guru memberikan kuis, misalnya: a. Apakah neraca pegas mengukur massa atau berat? Bagaimana kamu mngujinya? b. Dari alat-alat ukur yang telah dibahas, jam manakah yang menurutmu paling teliti? c. Bagaimana cara menghitung luas telapak kakimu?

Kegiatan Penutup 1. Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 18-50, Buku Kerja, lingkungan sekitar, alat ukur Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes unjuk kerja - Tes tertulis 2. Bentuk Instrumen: - Uji petik kerja produk - Uraian 3. Contoh Instrumen: - Instrumen eksperimen Menentukan volume benda padat yang bentuknya tidak teratur menggunakan gelas ukur. Benda Benda 1 Benda 2 Benda 3 Volume air Volume benda + air Volume benda

Contoh tes uraian Sebutkan lima macam alat laboratorium beserta fungsinya.

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP IT AL BINAA Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Ganjil Mata Pelajaran : IPA Fisika Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya. Indikator : 1. Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat. 2. Membandingkan skala termometer Celsius dengan termometer yang lain. Tujuan Pembelajaran : Santri dapat: 1. Mengemukakan alas an mengapa indera peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu 2. Menjelaskan bagaiamana volum cairan dapat digunakan untuk membuat thermometer dan menyebutkan contoh-contoh lain yang memiliki sifat ini 3. Menggunakan thermometer untuk mengukur suhu zat 4. Membuat thermometer sederhana berskala berdasarkan volum suatu zat cair ketika menerima kalor 5. Membandingkan skala thermometer celcius dengan skala thermometer yang lain Materi Pembelajaran : Metode Pembelajaran : Suhu Model Cooperative Learning, Direct intruction Metode Group Investigation

Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi

Apakah hubungan suhu dengan panas atau dingin? 3.


Alat apakah yang dipakai untuk mengukur bila suhu tubuhmu terasa panas? Prasyarat pengetahuan Apakah yang dimaksud dengan suhu? Apakah Satuan Internasional dari besaran suhu? Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang terbuat dari kaca. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. 5.

Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Secara kelompok santri mendiskusikan pengertian suhu, kemudian membuat kesim-pulan sementara, lalu anggota masing-masing kelompok mengkomunikasikannya. 3. Guru menanggapi jawaban santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 4. Setiap kelompok diberi tugas dengan memanfaatkan indera peraba sebagai alat ukur suhu dan mendiskusikan kekurangannya.

5.

Santri dalam setiap kelompok memasukkan tangan ke dalam mangkuk yang berisi es, air hangat dan campuran antara es dengan air hangat. 6. Setiap kelompok diberikan sebuah termometer untuk mendiskusikan prinsip kerja termometer dan menunjukkan bagian-bagian dari termometer tersebut. 7. Guru menanggapi jawaban santri dan memberikan informasi yang sebenarnya 8. Guru menunjukkan bagian-bagian termometer kepada santri. 9. Santri (dibimbing guru) melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen kelompok. 10. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi 11. Guru menanggapi dan menjelaskan materi pembelajaran 12. Memberikan kuis, misalnya: a. Jelaskan mengemukakan alasan mengapa indera peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu! b. Sebutkan jenis termometer yang kamu pilih untuk mengukur suhu udara di dalam rumah kaca! c. Apa yang dimksud dengan suhu mutlak nol? Kegiatan Penutup 1. Santri (dibimbing guru) membuat kesimpulan hasil belajar 2. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang telah disampaikan 3. Guru memberi tugas rumah untuk mencari informasi mengenai macam-macam termometer. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi Hasil pengukuran suhu harus dinyatakan dengan satuan; satuan apakah yang dipakai? Apakah satuan suhu dalam Standar Internasional (SI)? 3. Prasyarat pengetahuan

Guru menunjukkan sebuah termometer, santri diminta untuk membaca skala. 4.


Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti 1. Guru mendiskusikan cara membaca skala termometer yang benar. 2. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan, pengukuran suhu suatu objek, dan pembacaan skala pada termometer. 3. Melalui diskusi kelompok, santri diberi tugas membandingkan skala pada termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur dan Fahrenheit. 4. Guru memberikan informasi cara menentukan skala termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur dan Fahrenheit dengan perbandingan sebagai berikut TC : TK : TR : (TF - 32) = 5 : (TC + 273) : 4 : 9.

5.

Guru memberikan contoh soal latihan mengenai cara menghitung skala termometer Celsius, Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit. Bagaimana cara membuat skala pada thermometer polos Suhu 300 K sama dengan . . . a. 27 0C = 80,6 0F b. 80 0C = 270F c. 27 0C = 320F d. 27 0C = 1720F

Kegiatan Penutup

10

1. 2.

Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 51-74, Buku Kerja, lingkungan sekitar, termometer Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes tertulis 2. Bentuk Instrumen: - Isian dan PG 3. Contoh Instrumen: Instrumen tes Isian Mengapa tangan manusia tidak dapat dijadikan alat ukur suhu, padahal tangan dapat membedakan panas dan dingin? Contoh tes PG Bila termometer Celsius menunjukkan skala 80, maka skala Reamur akan menunjukkan.... a. 64 c. 100 b. 96 d. 150

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP IT AL BINAA Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Ganjil Mata Pelajaran : IPA Fisika Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya. Kompetensi Dasar : 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator : 1. Menyelidiki perubahan wujud zat. 2. Menafsirkan gaya tarik antar-partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran. 3. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. 4. Mengkaitkan peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran : Santri dapat: 1. Mengamati perubahan wujud zat. 2. Membuktikan bahwa partikel dapat bergerak. 3. Mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan gerak partikel. 4. Mengamati meniskus pada permukaan zat cair. 5. Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler yang diameternya berbeda. 6. Menyebutkan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas. Materi Pembelajaran : Metode Pembelajaran : Wujud zat Model - Direct Instruction(DI) - Cooperative Learning Metode - Diskusi kelompok - Eksperimen

Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi Bagaimana air laut bisa berubah wujud menjadi kristal-kristal garam? Bagaimana es bisa mencair? 3. Prasyarat pengetahuan Apakah wujud suatu zat dapat berubah? Faktor apakah yang mempengaruhi perubahan wujud? 4. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil pemanas spiritus, gelas kimia, lilin, kapur barus, spiritus, air dingin, air panas, gula pasir dan es batu secukupnya. 3. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan beberapa sifat wujud zat padat, cair dan gas.

12

4. 5.

Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen perubahan wujud zat. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 6. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen secara berkelompok. 7. Santri melakukan eksperimen dengan menggunakan gula pasir yang dicampur dengan air dingin, kemudian gula pasir dengan air panas untuk mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan partikel. 8. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukan dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 9. Santri berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 10. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 11. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 12. Guru memberikan kuis, misalnya: Pada proses pengelasan logam terjadi peristiwa . a. pelelehan c. penguapan b. pembekuan d. Penyubliman Mengapa cat besi mudah terkelupas jika digunakan untuk mengecat tembok? Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi Mengapa air membasahi dinding kaca, sedangkan raksa tidak? Mengapa serangga dapat berjalan di atas air? Mengapa minyak tanah dapat merambat naik di sepanjang sumbu kompor? 3. Prasyarat pengetahuan Apakah yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi? Apakah yang dimaksud dengan tegangan permukaan? Apakah yang dimaksud dengan kapilaritas? 4. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah tabung reaksi, air, minyak goreng, tiga pipa kapiler (diameternya berbeda) dan gelas kimia. 3. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan pengertian kohesi dan adhesi serta beberapa contoh peristiwanya. 4. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen untuk mengamati meniskus pada permukaan zat cair. 5. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 6. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen secara berkelompok.

7.

Santri melakukan eksperimen dengan menggunakan gelas kimia yang terisi penuh dengan air, kemudian mencelupkan ketiga pipa kapiler ke dalam air dengan posisi tegak dan mengamati apa yang terjadi. 8. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh santri apakah sudah dila-kukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 9. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas 10. Santri berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan mempresentasikannya secara klasikal. 11. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 12. Guru memberikan kuis, misalnya: Mengapa cat besi mudah terkelupas jika digunakan untuk mengecat tembok? Mengapa minyak tanah dapat merambat naik di sepanjang sumbu kompor? Kegiatan Penutup 1. Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 75-88, Buku Kerja, lingkungan sekitar, alat-alat praktikum

Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes unjuk kerja - Tes tertulis Bentuk Instrumen: - Uji petik kerja produk - PG dan Uraian Contoh Instrumen: - Contoh tes PG: Faktor yang menentukan wujud sebuah materi adalah.... a. gerak Brown c. gaya ikat antar-molekul b. adhesi d. kohesi - Contoh tes Uraian: Minyak wangi ketika berada di udara terbuka akan cepat habis. Mengapa demikian?

2.

3.

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd

Taufiq Al Farizi, S.Pd

14

NIY. 0104008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP IT AL BINAA Kelas / Semester : VII (tujuh)/ Ganjil Mata Pelajaran : IPA Fisika Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari Indikator : 1. Menjelaskan dari hasil percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat. 2. Menghitung massa jenis suatu zat. 3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran : Santri dapat: 1. Menyimpulkan bahwa massa jenis merupakan ciri khas suatu zat. 2. Menyimpulkan pengaruh massa dan volume terhadap massa jenis suatu zat. 3. Menghitung massa jenis suatu zat. 4. Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. Materi Pembelajaran : Massa Jenis Metode Pembelajaran : Model - Direct Instruction(DI) - Cooperative Learning Metode - Diskusi kelompok - Eksperimen Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Apakah wujud zat dapat dibedakan berdasarkan massa jenisnya? b. Apakah massa dan volume mempengaruhi massa jenis suatu zat? 3. Prasyarat pengetahuan a. Apakah massa jenis merupakan ciri khas suatu zat? b. Faktor apakah yang mempengaruhi massa jenis suatu zat? 4. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil neraca dua lengan, mistar, kayu, besi, alumunium, busa, dan karet. 3. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan massa jenis sebagai ciri khas suatu zat. 4. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pengaruh massa dan volume benda terhadap massa jenisnya. 5. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

16

6. 7. 8. 9.

Santri berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari data percobaan. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. Guru memberikan kuis, misalnya: Sebuah tabung berbentuk silinder mempunyai diameter 7 cm dan tinggi 15 cm. Tabung tersebut memiliki massa 1,56 kg. Terbuat dari apakah tabung tersebut?

Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Bagaimana menghitung massa jenis suatu zat? b. Mengapa air laut di muara sungai tidak dapat segera bercampur dengan air sungai? 3. Prasyarat pengetahuan a. Apakah rumus massa jenis suatu zat? b. Bagaimana aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan faktor yang mempengaruhi massa jenis zat. 2. Guru memberikan contoh soal cara menghitung massa jenis suatu zat. 3. Guru menunjuk salah satu santri untuk menjawab soal mengenai massa jenis suatu zat di depan kelas, sedangkan santri yang lain memperhatikannya. 4. Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh santri. 5. Guru mengoreksi jawaban santri. Jika masih ada santri yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 6. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan aplikasi konsep massa jenis. 7. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 8. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 9. Guru memberikan kuis, misalnya: Mengapa air laut di muara sungai tidak dapat segera bercampur dengan air sungai? Kegiatan Penutup 1. Guru memberi penghargaan kepada santri yang dapat menjawab soal dengan benar. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman pelajaran. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 89-106, Buku Kerja, lingkungan sekitar, alat-alat praktikum Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian - Tes unjuk kerja - Tes tertulis b. Bentuk Instrumen

c.

- Uji petik kerja produk - PG dan Uraian Contoh Instrumen - Contoh tes PG: Jika sebatang besi dibagi menjadi dua bagian, massa jenisnya.... a. tetap c. menjadi dua kali mula-mula b. menjadi setengah mula-mula d. menjadi seperempat mula-mula - Contoh tes Uraian: Mengapa di muara sungai, air laut tidak dapat segera bercampur dengan air sungai?

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

: : : : : :

Tujuan Pembelajaran :

Materi Pembelajaran : Metode Pembelajaran :

SMP IT AL BINAA VII (tujuh)/ Ganjil IPA Fisika 3. Memahami wujud zat dan perubahannya. 3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas. 2. Membandingkan pemuaian zat cair dan zat padat. 3. Mengidentifikasi muai volume berbagai jenis zat cair. 4. Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi. Santri dapat: 1. Menyelidiki muai panjang dan volume pada zat padat. 2. Menyelidiki besar pemuaian berbagai macam zat cair. 3. Membandingkan pemuaian zat padat dan cair. 4. Menyelidiki jenis pemuaian yang dapat dilakukan oleh zat gas. 5. Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. Pemuaian Zat Model : - Direct Instruction (DI) - Cooperative Learning Metode : - Diskusi kelompok - Eksperimen

Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Mengapa panas dapat menyebabkan pemuaian? b. Samakah muai panjang berbagai zat padat? c. Manakah yang lebih besar: pemuaian zat padat atau cair? 3. Prasyarat pengetahuan a. Faktor apakah yang mempengaruhi pemuaian? b. Alat apakah yang dapat digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat? c. Mengapa pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil alat musschenbroek, beberapa batang logam, sebuah bola logam dan bingkainya, serta pembakar bunsen. 3. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan faktor yang mempengaruhi pemuaian. 4. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pemuaian panjang dan volume pada zat padat.

5.

Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 6. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen kelompok tentang pemuaian berbagai macam zat cair. 7. Santri melakukan eksperimen dengan menggunakan empat buah labu yang dilengkapi pipa kapiler; yang masing-masing diisi dengan air, eter, bensin dan alkohol kemudian dipanaskan dan amati apa yang terjadi. 8. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 9. Santri berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari data percobaan. 10. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 11. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan perbandingan pemuaian zat padat dan cair. 12. Guru memberikan kuis, misalnya: Ayah Albert sedang mengecat langit-langit ruang makan. Ketika setetes cat jatuh ke permukaan lampu bohlam yang sudah menyala sejak tadi, bohlam itu pecah. Mengapa demikian? Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan. PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Apakah gas juga memuai jika dipanaskan? b. Mengapa sambungan rel kereta api selalu dibuat bercelah pada saat dipasang? 3. Prasyarat pengetahuan a. Faktor apakah yang menyebabkan gas dapat memuai dan menyusut? b. Bagaimana aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah labu berpipa kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah bejana berisi air dingin. 3. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen pemuaian gas. 4. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 5. Guru memeriksa eksperimen pemuaian gas yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 6. Santri berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari data percobaan. 7. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 8. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 9. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan aplikasi konsep pemuaian. 10. Guru memberikan kuis, misalnya: Mengapa air tumpah ketika panci yang diisi air sampai penuh dipanaskan? Mengapa sambungan rel kereta api selalu diberi celah saat dipasang?

20

Kegiatan Penutup 1. Guru memberi penghargaan kepada santri yang dapat menjawab soal dengan benar. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. Sumber Belajar Buku IPA Fisika Marthen Kanginan hlm 107-126, Buku Kerja, lingkungan sekitar, alat-alat praktikum Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes unjuk kerja - Tes tertulis - Observasi 2. Bentuk Instrumen: - Uji petik kerja produk - PG dan Uraian 3. Contoh Instrumen: - Contoh tes PG Jika sebuah benda dipanaskan, maka.. a. volumenya bertambah c. massanya bertambah b. massa jenisnya bertambah d. gerak partikelnya menjadi lambat - Contoh tes Uraian : Mengapa pemasangan kabel listrik, tidak boleh ditegangkan?

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : : : : : : SMP IT AL BINAA VII (tujuh)/ Ganjil IPA Fisika 3. Memahami wujud dan perubahannya. 3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan peruba-han wujud zat. 2. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat. 3. 4. 5. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur

Tujuan Pembelajaran :

Menerapkan hubungan Q = m c t, Q = m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana. 6. Menunjukkan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari. 7. Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor. 8. Menunjukkan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor. Santri dapat: 1. Mengamati perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu. 2. Mengamati benda yang dapat menerima dan melepas kalor. 3. Mengamati hubungan antara kalor dan wujud zat. 4. Menjelaskan hubungan antara kalor dan penguapan. 5. Mengamati suhu air ketika mendidih. 6. Menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih. 7. Mengamati peristiwa peleburan dan pembekuan. 8. Menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik lebur. 9. Mengamati hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat 10. Menerapkan hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa dan jenis zat dalam soal. 11. Mengamati hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 12. Menerapkan hubungan antara kalor lebur dengan massa dan jenis zat dalam soal. 13. Mengaplikasikan konsep pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari. 14. Membedakan macam-macam perpindahan kalor. 15. Mengamati daya hantar kalor air. 16. Mengamati perpindahan kalor secara konveksi pada air. 17. Mengamati daya serap radiasi kalor. 18. Mengaplikasikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Kalor Model - Direct Instruction (DI). - Cooperative Learning. Metode

Materi Pembelajaran : Metode Pembelajaran :

22

- Diskusi kelompok dan eksperimen. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Mengapa logam dapat menjadi panas jika dijemur di bawah terik matahari? b. Mengapa es yang dibiarkan di tempat terbuka lama-kelamaan akan mencair? c. Mengapa kupu-kupu cepat kehilangan panas tubuh, sehingga mudah kedinginan? 3. Prasyarat pengetahuan a. Apakah kalor merupakan salah satu bentuk energi? b. Apakah semua benda dapat menerima dan melepas kalor? c. Faktor apa sajakah yang mempercepat penguapan? 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil gelas beker, bejana plastik, bejana logam, pembakar bunsen, termometer, air dingin, air panas dan es batu. 3. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengubah suhu benda dan setiap benda dapat menerima dan melepas kalor. 4. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen perpindahan energi dan hubungan antara kalor dengan wujud zat. 5. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 6. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan hubungan antara kalor dengan penguapan dan faktorfaktor yang mempercepat penguapan. 7. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen tentang pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih. 8. Santri melakukan eksperimen dengan menggunakan labu didih, selang karet, termo-meter, pembakar bunsen dan penyangganya, air, garam dapur, gelas beker 100 mL, dan stopwatch. 9. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 10. Santri berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 11. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 12. Guru memberikan kuis, misalnya: Sebutkan lima cara untuk mempercepat penguapan! Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) merangkum kegiatan yang telah dilaksanakan.

PERTEMUAN KEDUA Kegiatan Pendahuluan

1. 2.

3.

4. 5.

Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. Motivasi dan apersepsi Mengapa pemain ice-skating dapat dengan mudah meluncur di atas lapisan es? Samakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat kalau massanya berbeda? Prasyarat pengetahuan Bagaimana pengaruh tekanan terhadap titik lebur zat? Hal apa sajakah yang mempengaruhi besarnya kalor dalam mengubah suhu suatu zat? Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti 1. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan perbedaan antara melebur dan membeku. 2. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 3. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil parafin murni, bejana logam, pembakar bunsen, stopwatch, termometer, sebongkah es batu, seutas kawat, dua beban; masing-masing bermassa 1 kg dan dua penumpu. 4. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen peleburan dan pembe-kuan serta pengaruh tekanan pada titik lebur es. 5. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 6. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik lebur. 7. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen mengenai hubu-ngan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat. 8. Santri melakukan eksperimen dengan pemanas listrik ( heater), kalorimeter, termo-meter, stopwatch, joulemeter, gelas kimia, air dan minyak goreng. 9. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 10. Santri berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 11. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 12. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 13. Guru memberi contoh soal mengenai hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis zat. 14. Salah seorang santri ditunjuk untuk menyelesaikan soal (dibimbing guru) di hadapan santri lainnya. Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. PERTEMUAN KETIGA Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5S dan menanyakan kehadiran santri. 2. Motivasi dan apersepsi a. Samakah prinsip kerja antara pendingin ruangan dengan lemari es? b. Mengapa benda yang berwarna hitam lebih menyerap panas daripada benda putih? 3. Prasyarat pengetahuan

24

a. Bagaimana aplikasi konsep pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari? b. Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi dan radiasi? 4. 5.
Guru menyampaikan tujuan pembeljaran. Pra eksperimen Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

Kegiatan Inti 1. Guru membimbing santri dalam pembentukan kelompok. 2. Wakil tiap kelompok diminta untuk mengambil mentega, kapur barus, lilin, gelas kimia dan stopwatch. 3. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 4. Santri dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru. 5. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 6. Guru memberi contoh soal tentang hubungan kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat. 7. Salah seorang santri ditunjuk untuk menyelesaikan soal (dibimbing guru) di hadapan santri lainnya. 8. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari. 9. Guru menginstruksikan santri untuk melakukan eksperimen mengenai macam-macam perpindahan kalor (konduksi, konveksi dan radiasi). 10. Santri melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, es batu, potongan kecil plat besi, pemanas serta dudukannya, labu didih, penyangga kaki tiga, air, zat pewarna, bohlam yang dicat hitam, bohlam yang dicat hitam dan pipa U. 11. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan santri apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada santri atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. 12. Santri berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan. 13. Santri mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal. 14. Guru menanggapi hasil diskusi santri dan memberikan informasi yang sebenarnya. 15. Santri (dibimbing guru) mendiskusikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. 2. Santri (dibimbing guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman. 3. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. Sumber Belajar 1. Buku IPA Fisika Marten Kanginan hal. 127-182 2. Buku kerja. 3. Alat-alat praktikum. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: - Tes unjuk kerja - Tes tertulis - Observasi 2. Bentuk Instrumen: - Uji petik kerja produk

3.

PG dan Uraian Contoh Instrumen: - Contoh tes PG Jika memasak air, seluruh bagian air akan menjadi panas. Hal ini disebabkan kalor dipindahkan dalam air secara.... a. konduksi c. radiasi b. konveksi d infeksi - Contoh tes Uraian Sebuah pemanas listrik memiliki daya 350 watt digunakan selama 45 menit untuk memanaskan air dari suhu 30C menjadi 90C. Jika kalor jenis air 4 200 J/kgC, tentukan massa air tersebut. - Hitunglah banyak kalor yang diperlukan untuk melebur 600 g es pada -5 0C (kalor jenis es= 2100 J/kg0C, kalor jenis air = 2100 J/kg0C dan kalor lebur es= 340000 J/kg0C).

Bekasi, 22 Juli 2011 Mengetahui Kepala sekolah,

Guru Mata Pelajaran

Hasyim Nur, S.Pd NIY. 0104008

Taufiq Al Farizi, S.Pd

26

You might also like