You are on page 1of 7

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013

Pengertian Pondasi dan Jenis-jenisnya


A. Pengertian Pondasi Dalam setiap kontruksi, seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, dinding penahan, menara, tanggul, harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi Bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.

Pondasi adalah struktur bagian bawah yang umumnya terletak dibawah permukaan tanah yang berfungsi untuk meneruskan gaya yang diterimanya ke lapisan tanah pendukung (bearing layers).

Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain : 1. Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.

2. Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup) dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan (daya dukung) tidak terlewati. 3. Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan yang tidak merata.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pondasi merupakan Bagian dari elemen bangunan yang berfungsi meletakkan dan meneruskan beban ke dasar tanah yang kuat mengimbangi dan mendukung (merespon) serta dapat menjamin kestabilan bangunan, paling tidak terhadap beratnya sendiri, beban yang bekerja serta beban gempa. Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati) yang berada di Mekanika Tanah 1 Page 1

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013 atasnya dan gaya gaya dari luar. Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas batas tertentu, yaitu :

Jenis bangunan Penurunan maksimum : 1. Bangunan umum 2.54 Cm 2. Bangunan pabrik 3.81 Cm 3. Gudang 5.08 Cm 4. Pondasi mesin 0.05 Cm

Oleh karena itu,sebelum perencanaan pondasi dilakukan terlebih dahulu perlu mengetahui prilaku tanah baik sifat fisik maupun mekanis tanah. Dimana sifat fisik dan mekanisnya dapat diketahui dengan melakukan penyelidikan tanah yang meliputi penyelidikan dilapangan dan laboratorium, sehingga dari data-data hasil penyelidikan tanah tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merekomendasikan sistem pondasi. Untuk maksud ini diperlukan pengertian yang mendalam mengenai metode pengujian tanah, batasan-batasan atau karakteristik dalam metode pengujian dan bagaimana menyimpulkan hasil-hasil yang diperoleh. Pekerjaan lapangan dalam peyelidikan tanah yang dilaksanakan meliputi pekerjaan Boring dan Standart Penetrasi Test (SPT). Hasil pekerjaan boring log yang akan memperlihatkan jenis lapisan tanah, letak lapisan tanah keras yang ditujukan dalam nilai SPT. Dari data hasil penyelidikan lapangan tersebut dijumpai jenis tanah yang dapat mendukung pondasi pada kedalaman 40 meter. Maka dapat ditentukan pondasi tiang pancang sebagai pendukung struktur yang bekerja diatasnya.

B. Klasifikasi Jenis-jenis Pondasi

B.1. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Kerja gaya

Dari berbagai hal yang mempengaruhinya (pada point 2 diatas), maka jenis-jenis pondasi secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Spread Fondations / pondasi telapak Dimana beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Dimana intensitas beban yang diteruskan ketanah haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diijinkan. Mekanika Tanah 1 Page 2

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013 2. Pile Foundations / pondasi tiang pancang Pondasi tiang pancang, beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical. Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya, tergantung dari berat beban yang dipikul.

Pile digunakan dengan pertimbangan: - Beban yang dipikul sangat besar - Penggunaan jenis pondasi yang lain dinilai tidak ekonomis - Kondisi air tanah yang bervariasi dan perlu dipertimbangkan - Apabila dikemudian akan dibangun saluran dalam tanah/canal - Digunakan pada konstruksi bangunan di pelabuhan atau daerah air lainnya

3. Pier Foundations / pondasi sumuran Pondasi sumuran, pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertical yang mencapai tanah keras. Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.

B.2. Klasifikasi Berdasarkan Kedalaman Pondasi

Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi. Pondasi pada tanah miring lebih dari 10 %, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata. Jenis pondasi berdasarkan kedalaman peondasinya dibagi menjadi 2, yaitu :

Mekanika Tanah 1

Page 3

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013 1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation) Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :

- Pondasi Setempat ( Single Footing ) - Pondasi Menerus ( Continuous Footing ) - Pondasi Pelat ( Plate Foundation ) - Pondasi Cakar Ayam - Pondasi Sarang Laba-laba - Pondasi Grid - Pondasi Gasing

2.

Pondasi Dalam (Deep Foundatio)

Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras.

Pondasi dalam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :

- Pondasi tiang pancang (pasak bumi) - Pondasi tiang bor - Pondasi Caison

Mekanika Tanah 1

Page 4

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013

Klasifikasi Tanah Sebagai Bahan Konstruksi

Istilah tanah dalam bidang mekanika tanah dapat dipakai untuk mencakup semua bahan seperti lempung, pasir, kerikil dan batu-batu besar. Metode yang dipakai dalam teknik sipil untuk membedakan dan menyatakan berbagai tanah, sebenarnya sangat berbeda dibandingkan dengan metode yang dipakai dalam bidang geologi atau ilmu tanah. Walaupun system klasifikasi yang dipakai dalam mekanika tanah bermaksud untuk

memberikan keterangan mengenai sifat-sifat teknis dari bahan-bahan itu dengan cara yang sama, seperti halnya pernyatan-

pernyataan secara geologis dimaksudkan untuk memberi keterangan mengenai asal geologis dari tanah. Coba kita perhatikan Sungai Kampar yaitu sungai penghasil material krikil dan pasir sebagai bahan bangunan. Mengapa pasir di Danau Bingkuang kualitasnya lebih bagus dari pasir di Tratak Buluh, dan pasir di Bangkinang kualitasnya lebih baik dari pada pasir Danau Bingkuang, serta mengapa Batuh pecah disekitar Koto Panjang atau batas Sumbar lebih baik kualitasnya dibandingkan krikil di Bangkinag ?. Jawabannya adalah karena semakin besar berat jenis suatu material tentu mutunya akan lebih baik . Sungai Kampar yang berhulu disekitar daerah Kota Panjang yang akhirnya bermuara di sebelah selatan Selat Malaka, adalah melalui kota-kota secara berturutturut sebagai berikut; kota Rantau Berangin, Bangkinag, Danau Bingkuang, Langgam, Dan Pangkalan Kerinci. Macam-macam tanah seperti Berangkal (Boulder) dan Kerakal (Cobblestone) terdapat disekitar Koto Panjang, Batu Krikil (Gravel) terdapat disekitar Bangkinang, Pasir kasar (Course sand) dan pasir sedang (Medium sand) terdapat disekitar Danau Bingkuang dan Bangkinang, Pasir sedang dan pasir halus (Fine sand) terdapat disekitar Teratak Buluh dan Danau Bingkuang, serta Pasir hanyut dan lumpur terdapat disekitar Pangkalan Kerinci, Langgam. Semakin ke hilir material tanah akan semakin halus dan berat jenisnya akan Mekanika Tanah 1 Page 5

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013 semakin kecil, tentu mutu material akan semakin jelek juga. Berikut ini dapat kita lihat berbagai jenis tanah berdasarkan klasifikasi mekanika tanah ; Batu Bongkah Adalah potongan-potongan besar batuan dari patahan bahan induk atau termuntahkan dari gunung berapi (dalam hal ini dinamakan bom). Batu bongkah itu mungkin bervolume dalam rentang mulai sekitar m3 sampai 8 atau 10 m3 dan beratnya mulai dari setengah sampai beberapa ratus ton. Batu bongkah ini dapat menyebabkan masalah pada saat pembuangan atau penggalian didekat permukaan tanah, dan kesukaran dalam eksplorasi tanah atau pamasangan tiang pancang pada tempat-tempat yang lebih dalam saat tergantung (suspended) dalam matrik tanah, seperti tempat (gletser) aliran. Batu bongkah berukuran besar mungkin cocok untuk dijadikan pondasi buat tiang pancang atau kaison; namun, penentuan ukurannya mungkin sukar dan penenpatan beban yang besar pada suatu batu bongkah gantung yang berukuran kecil dapat menyebabkan bencana. Krikil & Pasir Pecahan batuan yang lebih kecil dari batu bongkah digolongkan kedalam batu bulat (cobbles), kerakal (pebbles), krikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan lempung (clay). Batu remukan (crushed) ialah krikil yang dihasilkan dengan menghancurkan pecahan batu dari batu bongkah atau diperoleh dari penggalian dari susunan batuan yang sesuai. Krikil alur tepian (bank run) ialah nama umum untuk lensa-lensa krikil yang terbentuk secara alami dan diendapkan sepanjang aliran sungai atau dari gletser. Krikil kacang (pea) di Pekanbaru disebut krikil jagung, ialah kerikil yang disaring dan hanya mengandung ukuran menurut rentang tertentu (biasanya sekitar 6 sampai sekecil 3mm) dan dengan sendirinya akan berkualitas kurang buruk. Krikil, pasir dan lanau ialah bahan-bahan tak berkohesi dan terdapat pada depositdeposit yang mempunyai rentang dari keadaan longgar sampai rapat dan dari kasar sampai halus. Akan tetapi, kebanyakan deposit itu keadaanya mulai medium sampai agak rapat. Bahan ini dapat mempunyai kohesi dari mineral lempung dalam pasir halus dan pengisi lanau yang mungkin terdapat didalamnya.

Mekanika Tanah 1

Page 6

HASBULLAH - 201210340311113 September 24, 2013 Lanau Lanau dan lempung khususnya penting dalam rekayasa pondasi karena bahan-bahan ini cenderung paling menyulitkan dalam arti kekuatan dan penurunan. Lanau dan tepung batuan dalam rentang ukuran partikel 0,074 mm sampai sehalus 0,001 mm merupakan produk sampingan yang lembam terhadap pelapukan batuan. Bahanbahan ini mungkin lanau organik (OL, OH) kalau terkontaminasi oleh bahan organic, dan kalau dengan cara lain terkontaminasi bahan organic, maka akan termasuk ML, MH. Lanau lembab mempunyai kohesi nyata dari efek akumulatif tegangan permukaan pada partikel kecil yang banyak jumlahnya, tetapi pada waktu terjadi pengeringan timbullah penyusutan minimal (kecuali kalau bersifat organik) dan bongkahan kering yang terjadi itu dengan mudah dapat dipatahkan dengan tekanan jemari. Lempung Ukuran mineral lempung (0,002 mm, dan yang lebih halus) agak bertindihan (overlap) dengan ukuran lanau. Akan tetapi, perbedaan hakiki antara keduanya ialah bahwa mineral lempung tidak lembam. Lempung ialah suatu silikat hidro-aluminium yang kompleks (AL2O3. nSiO2. kH2O), dimana n dan k merupakan nilai-nilai numerik molekul yang terikat individual yang mampu menyerap 100+ kali volume partikelnya. Ada tak- adanya air (selama pengeringan) dapat menghasilkan perubahan volume dan kekuatan sangat besar. Partikel-pertikel lempung juga mempunyai gaya tarik antar-partikel yang sangat kuat, untuk sebagian menyebabkan kekuatan sangat tinggi pada suatu bongkah kering (atau bata lempung). Penyerapan air dan tarikan antar partikel secara kolektif memberikan kegiatan dan kohesi kepada lempung (dan kepada tanah yang mengandung mineral lempung)

Mekanika Tanah 1

Page 7

You might also like