You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi. Spektrofotometer merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Adapun jenis-jenis dari spektrofotometer yaitu spektrofotometer singlebeam dan spektrofotometer double-beam. Pada spektrofotometer singel-beam cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukkan. Berbeda dengan spektrofotometer bouble-beam nilai blanko dapat langsung diukur bersama dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama. Dari jenis-jenis spektrofotometer diatas penulis hanya akan mebahas spektrofotometer jenis singel beam.Selain ini penulis juga akan membahas mengenai cara kerja dari spektrofotometer, spesifikasi, dan fungsi dari jenis spektrofotometer jenis singel beam.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan dari latar belakang diatas adalah : 1.2.1 Apa sajakah komponen dari spektrofotometer singel-beam ? 1.2.2 Apa sajakah Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer singel-beam ? 1.2.3 Bagaimana Cara Kerja dari Spektrofotometer singel-beam ? 1.2.4 Bagaimana spesifikasi dari Spektrofotometer singel-beam ?

1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui Komponen Spektrofotometer singel-beam 1.3.2 Mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer singel beam 1.3.3 Mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer singel-beam 1.3.4 Mengetahui spesifikasi dari Spektrofotometer singel-beam

1.4 Manfaat Manfaat dari makalah ini yaitu agar mampu memahami komponenkomponen dari spektrofotometer, cara kerja, dan spesifikasi dari spektrofotometer singel-beam, selain itu pula pembaca dapat menggunaka dan membaca hasil dari spektrofotometer singel-beam UV mini 1240

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spektrofotometri dan Spektrofotometer Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer

menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benarbenar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding.

2.2 Jenis - Jenis Spektrofotometer 2.2.1 Spektrofotometer Infra merah Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik

dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu: Daerah Infra Merah dekat. Daerah Infra Merah pertengahan. Daerah infra Merah jauh. 2.2.2 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam. SSA pertama kali diperkenalkan oleh Welsh (Australia) pada tahun 1955. Alat ini relatif sederhana, selektif, dan sangat sensitif. Teknik analisis SSA berdasarkan pada penguraian molekul menjadi atom (atomisasi) dengan energi dari api atau arus listrik. Penentuan kadar logam berat dengan Spektrofotometrik Serapan Atom (SSA) didasarkan pada hukum LambertBeer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala (Anonim, 2003 dalam Azis, 2007 2.2.3 Spektrofotometer Resonansi Magnetik (NMR) Spektrofotometri NMR sangat penting artinya dalam analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. Hal itu dikarenakan spektrum NMR mampu menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan inti atom yang spesifik. 2.2.4 Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/pendar fosfor) Metode fluoresensi dan fosforesensi melibatkan penyerapan radiasi dan pengemisian radiasi yang umumnya lebih panjang gelombangnya atau lebih rendah energinya. Energi radiasi yang tidak teremisikan dalam bentuk

radiasi kemudian diubah menjadi energi termal. Fluorosensi maupun fosforesensi berkaitan dengan perubahan energi vibrasi. 2.2.5 Spektrofotometer dengan metode hamburan cahaya (nefelometer, turbidimeter dan spektrofotometer Raman) Menurut temuan Raman tampak gejala pada molekul dengan struktur tertentu apabila dikenakan radiasi infra merah dekat atau radiasi sinar tampak, akan memberikan sebagian kecil hamburan yang tidak sama dengan radiasi semula. Hamburan yang berbeda dengan radiasi semula (sumber radiasi) tersebut berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi serta intensitasnya dikenal sebagai hamburan Raman. Hamburan Raman tersebut memberikan garis Raman dengan intensitas tidak lebih dari 0,001% dari garis spektra sumber radiasinya. 2.2.6 Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding. Spektrofotometri UV-vis juga merupakan pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.

Tabel 1. Spektrum Tampak dan Warna warna Komplementer Panjang Gelombang (nm) 400 435 435 480 480 490 490 500 500 560 560 580 580 595 595 610 610 750 Warna Violet Biru Hijau biru Biru hijau Hijau Kuning Hijau Kuning Jingga Merah Warna Komplementer Kuning hijau Kuning Jingga Merah Ungu(purple) Violet Biru Hijau biru Biru hijau

Tabel 2. Spektrum Cahaya Tampak (visible) Warna Red Orange Yellow Green Cyan Blue Violet Interval 625 740 nm 590 625 nm 565 590 nm 520 565 nm 500 520 nm 430 500 nm 380 430 nm Interval v 480 405 THz 510 480 THz 530 510 THz 580 530 THz 600 580 THz 700 600 THz 790 700 THz

2.3 Absorbsi Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi electron-electron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet meningkatkan energi elektronik sebuah molekul, artinya energi yang disumbangkan oleh foton-foton memungkinkan electronelectron itu mengatasi kekangan inti dan pindah ke luar ke orbital baru yag lebih tinggi energinya. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-

tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang gelombang diskrit sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda. Spektrum UV maupun tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada daerah panjang gelombang yang lebar. Ini disebabkan terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul dalam subtingkat-subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi. Karena berbagi transisi ini berbeda energi sedikit sekali, maka panjang gelombang absorpsinya juga berbeda sedikit dan menimbulkan pita lebar yang tampak dalam spectrum itu. Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan-satuan b dan c. Jika satuan c dalam molar (M) maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar dan disimbolkan dengan dengan satuan M -1cm-1 atau liter.mol-1cm-1. Jika c dinyatakan dalam persen berat/volume (g/100mL) maka absorptivitas dapat ditulis dengan E1%1cmA1%1cm (Gandjar dan Rohman, 2007).

2.4 Komponen spektrofotometer dan Fungsinya 2.4.1 Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk

sepktrofotometer : UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi

monokromator. Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR. 2.4.2 Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi

cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan. Jenis-jenis monokromator: Gelas atau larutan berwarna Filter interferensi Prisma Kisi difraksi atau diffraction grating Pada spektrofotometer UV-Visible modern dipakai system

monokromator ganda (double monochromator system) yaitu dua monokromator dipasang paralel, yang terdiri dari prisma dan kisi. 2.4.3 Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal. 2.4.4 Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor : Kepekaan yang tinggi Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi Respon konstan pada berbagai panjang gelombang. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi. Macam-macam detektor : Detektor foto (Photo detector) Photocell, misalnya CdS. Phototube Hantaran foto Dioda foto Detektor panas 2.4.5 Suatu pengganda (amplifier), dan rangkaian yang berkaitan membuat isyarat listrik itu memadai untuk di baca. 2.4.6 Suatu system baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Adsorbansi (A).

2.5 Tipe Instrumen Spektrofotometer Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu singlebeam dan double-beam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument

2.6 Cara kerja spektrofotometer Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup nol galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

2.7 Keuntungan Spektrofotometer Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir mudah,

spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis.

2.8 Pengertian Spektrofotometer UV-Vis Single Beam dan Double Beam Instrument 2.8.1 Single-beam instrument Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm. 2.8.2 Double-beam instrument Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm. Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan

10

perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca.

2.9 Cara Kerja Single Beam UV - mini 1240 Alat harus dipanaskan paling tidak 15 menit sebelum digunakan. Setting panjang gelombang sesuai dengan metode yang digunakan. Tutup penutup contoh, dan adjust % transmitans pada nilai 0 Masukkan kuvet yang berisi larutan reference (blank) yang telah dibersihkan, tutup penutup contoh dan adjust absorbans pada nilai 0 Ambil kuvet reference dan masukkan kuvet sampel dan baca absorbansinya Ambil kuvet sampel, adjust kembali pada nilai 0 dan ulangi untuk sampel yang lain 2.10 Spesifikasi Single Beam UV mini 1240 Measurement Wavelength Range Spectral Band Width (Resolution) Wavelwngth Display Wavelength Setting Wavelength Accuracy Wavelength Repeatability Wavelength Scanning Speeds 190 1100 nm 5 nm 0,1 nm units 0,1 nm units (1 nm units in scan) 1,0 nm 0,3 nm GOTO WL command: approx. 3800 nm/min Wavelength scan : 24 1400 nm/min Automatic switching with wavelength range. Can be set anywhere in the range from 295 nm to 364 nm by the unit to 1 nm. (340 nm is recommended.) Less than 0,05% Single beam optics Absorbance : -0,3 - 3,0 Abs (when uncorrected baseline curve is within 0,5 Abs.) Transmittance : 0 - 200% Absorbance : -3,99 - 3,99 Abs Transmittance : -399 - 399% 0,005 Abs (at 1,0 Abs) 0,003 Abs (at 0,5 Abs) 0,002 Abs (at 1,0 Abs) [AUTO ZERO] key enables one-touch 11

Light Source Switching

Stray Light Photometric System Photometric Range

Recording Range Photometric Accuracy Photometric repeatability Auto Zero Function

setting 0,001 Abs/h 0,001 Abs 0,002 Abs (0,0005Abs RMS) Automatic correction using computer memory Light Source 20W halogen lamp (long-life 2000 hour), Deuterium lamp (socket-type), On-board automatic light source positioning mechanism Monochromator Uses concave holographic grating Detector Silicon photodiode LCD Backlit (320 240 dot), Adjustable contrast Sample Compartment Interior dimensions 110 230 105 (mm) (W D H) (Partial depth 155 mm) Removable type 2-screw attachment Beam dimensions 2 7 mm (W H) (at center of accessory cell holder) Power Supply 100V system (100V to 120V) P/N 20689175-92 200V system (220V to 240V) P/N 20689175-38 50/60Hz 160VA Dimensions 416 379 274 (mm) (W D H) Weight 11 kg Ambient Temperature Room temperature 15 35oC Ambient Humidity Humidity 45 80% (less than 70 at temperature higher than 30oC) Dalam Single Beam UV mini 1240 detektor yang digunakan adalah Baseline Stability Baseline Flatness Noise Level Baseline Correction photodioda. Photo dioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa.Komponen elektronik ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini,mulai dari infrared,sinar ultra violet,sampai dengan sinar X. Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 - 11000 untuk silicon, 8000 20,000 untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi

12

semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda. Satu silikon photodiode digunakan untuk seluruh range panjang gelombang, menghilangkan perubahan detektor untuk analisis yang berbeda. Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.Monokromator yang digunakan pada Single beam UV mini 1240 adalah kisi difraksi atau diffraction grating. Terdiri dari permukaan gelas dilapisi film sangat tipis dari logam. Film tipis tersebut berlubang-lubang kecil, bentuk garis-garis memanjang (1200 tiap cm) sehingga sinar yang jatuh kepermukaan film akan dipantulkan dan sebagai sinar dengan panjang gelombang tertentu. Keuntungan menggunakan kisi difraksi : Dispersi sinar merata Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

2.11 Kelebihan Single Beam UV mini 1240 Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. 2.12 Kelemahan Single Beam UV mini 1240 Adapun kelemahan pada Single Beam UV- mini yaitu: Tidak bisa menganalisis sampel dalam jumlah banyak karena tempat kuvet pada single beam hanya terdapat satu buah. Perubahan Intensitas Cahaya akibat Fluktuasi (ketidaktepatan atau guncangan).

13

Nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari nilai yang dimasukkan, sedangkan pada double beam nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.

14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 1. Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer dan Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. 2. Jenis-jenis spektrofotometer yaitu : spektrofotometer infra merah, Spektrofotometer serapan atom, Spektrofotometer resonansi magnetik,spektrofotometer pendar molecular, spektrofotometer dengan hamburan cahaya, dan spektrofotometri UV-Vis. 3. Komponen-komponen spektrofotometer adalah sebagai berikut : sumber sinar polikromatis, monokromator, sel sampel, detektor, suatu pengganda (amplifier) dan suatu sistem baca (piranti pembaca). 4. Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu singlebeam dan double-beam. 5. Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal, sedangkan double-beam instrument dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm. 6. Cara kerja single beam UV-mini 1240 yaitu : panaskan alat selama 15 menit, kemudian setting panjang gelombang, tutup penutup contoh , selanjutnya masukkan kuvet yang berisi larutan reference dan ambil, masukkan kuvet sampel dan baca absorbansinya. 7. Single-beam UV-mini 1240 memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya. Sedangkan kelemahannya yaitu tidak bisa menganalisis sampel dalam jumlah banyak, ketidaktepatan dan guncangan, serta nilai yang absorbansi.

3.2 Saran Berdasarkan pembahasan makalah ini maka dapat diajukan saran agar pembaca dapat memahami dan menambah referensi bacaan tentang topik makalah ini yaitu spektrofotometer single beam uv-mini 1240.

15

You might also like