You are on page 1of 35

STRATEGI DIAGNOSIS GANGGUAN FUNGSI TIROID

6 Mei 2009

TIROID
Tiroid adalah suatu kelenjar endokrin yang menghasilkan homon tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3) serta kalsitonin Hormon tiroksin (T4) atau 3,5,35tetrayodotironin Hormon triyodotironin (T3) atau 3,5,3triyodotironin

Biosintesis Hormon Tiroid


1) Penangkapan iodida oleh sel-sel folikel tiroid 2) Oksidasi iodida menjadi iodium dengan katalis enzim yidida peroksidase 3) Organifikasi iodium menjadi monoyodotirosin dan diyodotirosin 4) Penggabungan prekursor yang teryodinasi 5) Penyimpanan 6) Pelepasan hormon tiroid

Fungsi tiroid diatur oleh hormon glikoprotein hipofisis TSH, yang diatur pula oleh TRH (Thyroid Releasing Hormone) yaitu suatu neurohormon hipotalamus. Tiroksin menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada TSH hipofisis

Pengaturan pelepasan hormon tiroid


HIPOTALAMUS
TRH

HIPOFISIS ANTERIOR
TSH

KELENJAR TIROID
T4/T3

Feedback

DARAH
FT4/FT3

ORGAN

Hormon tiroid bebas yang aktif secara biologis dalam serum berada dalam keseimbangan dengan hormon tiroid yang terikat protein yang inaktif secara biologis Hormon tiroksin (99,97%) dan triyodiotironin (99,7%) terikat oleh protein pengangkut dalam serum seperti TBG (Thyroxin Binding Globulin), TBPA (Thyroxin-Binding Prealbumin) dan TBA (Thyroxine-Binding Albumin)

TBG merupakan protein pengangkut yang paling penting Hormon tiroksin memiliki afinitas yang lebih besar terhadap globulin dibandingkan triyodotironin sehingga triyodotironin lebih mudah pindah ke jaringan akibatnya aktivitas metabolik hormon triyodotironin lebih besar dibandingkan dengan homon tiroksin

Beberapa Obat dan Keadaan yang Mengubah Sintesis, Pelepasan dan Metabolisme Hormon Tiroid
1. Perklorat dan tiosianat Perklorat da tiosianat dapat menghambat sintesis hormon tiroksin akibatnya kadar tiroksin turun. Jika hormon tiroksin turun, maka pelepasan TSH meningkat sehingga terjadi pembesaran kelenjar tiroid (goiter) /GOITROGEN

2. Tiourea dan merkaptoimidazol Merupakan obat antitiroid untuk pengobatan hipersekresi kelenjar tiroid. Obat-obat ini menghambat oksidasi iodida, perubahan monoyodotirosin menjadi diyodotirosin serta menghambat penggabungan yodotirosin menjadi yodotironin

3. Yodium Pada dosis besar mengakibatkan hipertiroidisme dan goiter melalui penghambatan reaksi pengikatan organik dan reaksi penggabungan 4. Litium karbonat dan glukokortikoid Kedua zat ini menghambat pelepasan hormon tiroid

5. Peningkatan TBG pada kehamilan, penggunaan pil kontrasepsi, pada penyakit hati kronik, akan meningkatkan kadar tiroksin yang terikat protein 6. Penurunan TBG pada penyakit hati kronik, penyakit sistemik berat, dan sindrom nefrotik, dapat menurunkan kadar tiroksin yang terikat protein

Fungsi Hormon Tiroid


1) Mengatur perkembangan fisik dan mental dari bayi sampai dengan usia tua 2) Mengatur aktivitas metabolisme tubuh (sintesis protein, pembentukan energi dan termogenesis)

Penyakit Kelenjar Tiroid


1) Hipertiroidisme yaitu pembentukan hormon tiroid berlebihan 2) Hipotiroidisme yaitu defisiensi produksi hormon tiroid 3) Goiter (pembesaran tiroid) tanpa bukti adanya pembentukan hormon tiroid abnormal 4) Sindrom sakit eutiroid

HIPERTIROIDISME
Disebut juga tirotoksikosis merupakan peningkatan fungsi tiroid dan peningkatan kadar atau aktivitas hormon tiroid Dapat timbul spontan atau akibat asupan hormon berlebihan Umumnya tiroksin dan triyodotironin naik, tetapi dapat hanya triyodotironin saja yang naik Tipe hipertiroidisme spontan : a. Penyakit Graves/Basedows (autoimun) b. Goiter nodular toksik

Penyakit Graves
Gejala penyakit graves sebagai berikut : Hiperplasia kelenjar tioid, lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat meningkat bila panas, kulit lembab, bobot badan turun, nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardia, diare, atrofi otot, oftalmopati (mata melotot, kedipan berkurang),dll

Penyakit Goiter Nodular Toksik


Gejala goiter sbb: Aritmia, gagal jantung, bobot badan menurun, lemah, atrofi otot, oftalmopati

Hipotiroidisme
Terjadi penurunan fungsi kelenjar tiroid dan penurunan kadar (aktivitas horrmon tiroid dalam sirkulasi) Klasifikasi hipotiroid berdasarkan usia : 1. Hipotiroidisme dewasa /miksedema 2. Hipotiroidisme juvenile,yaitu hipotiroid yang timbul pada usia 1-2 tahun 3. Hipotiroidisme kongenital,yaitu kekurangan hormon tiroid yang terjadi sebelum atau segera setelah penderita lahir

a. b. c.

1) 2) 3) 4)

Kelenjar tiroid dapat mengalami atrofi atau tidak memiliki kelenjar tiroid Penyebab hipotiroid antara lain : Pembedahan atau radioisotop Destruksi oleh antibodi autoimun Cacat perkembangan (pada hipotiroid kongenital) Tes laboratorium menunjukkan : Triyodotironin dan tiroksin rendah BMR rendah Peningkatan kolesterol TSH dapat tinggi atau rendah tergantung jenis hipotiroidisme

Manifestasi Klinik hipotiroidisme dewasa /juvenile


Lelah, suara parau, tidak tahan dingin, keringat menurun, kulit dingin dan kering, wajah membengkak, gerakan lamban, aktivitas motorik dan intelektual lambat, relaksasi lambat dari refleks tendon

Manifestasi klinik hipotiroidisme kongenital


Kreatinisme (ikterus fisiologik yang tetap, tangisan parau, konstipasi,somnolensia, kesulitan makan), kesulitan untuk tumbuh normal, tubuh pendek, profil kasar, lidah menjulur keluar, hidung lebar dan rata, mata yang jaraknya jauh, rambut jarang, kulit kering, perut menonjol, perkembangan gigi terhambat sampai dengan retardasi mental

GOITER NON TOKSIK


Tiroid mungkin membesar secara difus atau merata atau bernodula Etiologi goiter non toksik adalah defisiensi yodium atau gangguan kimia lain akibatnya kapasitas kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon terganggu sehingga mengakibatkan peningkatan TSH dan hipertrofi folikel tiroid Bila gangguan fungsi tiroid berat, maka goiter dapat disertai hipotiroidisme

NEOPLASMA TIROID

Beberapa nodula goiter bersifat karsinoma, untuk mengetahuinya haus dilihat faktorfaktor risiko dan gambaran klinis masa tersebut dan pemeriksaan laboratorium

TIROIDITAS AUTOIMUN
Ditunjukkan dengan adanya antibodi yang mengikat antigen dari jaringan tiroid dan adanya invasi limfosit pada kelenjar tiroid Antibodi tersebut adalah : a. AMA/TPOAb( Antibodi Antimikrosomal/ Antibodi Tiroid Peroksidase) b. ATA (Anti Tiroglobulin) c. TRAb ( Antibodi TSH Reseptor)

GANGGUAN TIROID PADA KEHAMILAN


Peningkatan hormon estrogen akan meningkatkan TBG sehingga kadar triiodotironin dan tiroksin total meningkat Adanya Antibodi Antimikrosomal pada kehamilan dini dapat meramalkan terjadinya penyakit Graves post partum (tiroiditas post partum)

TES FUNGSI TIROID


1. a. b. c. d. e. Tes untuk pemeriksaan Uji saring: Tiroksin total (TT4) Tiroksin bebas (FT4) Indeks tiroksin bebas (FT4I) FT4 estimate (FT4E) TSH sensitif

2. Tes Untuk etiologi a. Antibodi antimikrosomal (AMA) b. Antibodi Antitiroglobulin (ATA) c. AB reseptor TSH (TRAb) 3. Tes Khusus a. Triiodotironin total (TT4) b. Tiroglobulin (Tg)

HORMON TOTAL (TT4 &TT3)


Hormon total adalah hormon bebas dan hormon terikat protein Adanya perubahan pada kadar protein (pada penyakit non tiroid) dapat menyebabkan kesalahan interpretasi pada pengukuran hormon total

Contoh : a. Wanita hamil yang menjalani terapi estrogen akan meningkatkan kadar protein pengangkutnya sehingga hormon total meningkat padahal FT4 dan FT3 normal b. Penderita yang menggunakan kortikosteroid, klofibrat dan penderita gangguan fungsi hati akan meningkatkan atau menurunkan TBG sedangkan FT4 dan FT3 normal

HORMON BEBAS (FT4 /FT3)


Hormon bebas merefleksikan status hormon tiroid dalam jaringan dan kadarnya tidak dipengaruhi oleh protein pengangkut hormon Beberapa macam penyakit atau obat dapat meningkatkan atau menurunkan kadar FT4/FT3 sehingga diperlukan data penunjang lain

TIROTROPIN /TSH
Fungsi tiroid dikontrol oleh sistem umpan balik negatif dari TSH yang disekresi oleh kelenjar pituitari atau hipofisis Hipertiroid (hormon tiroid meningkat) akan menurunkan TSH Hipotiroid (hormon tiroid menurun) akan meningkatkan TSH TSH merupakan parameter klinik yang sangat sensitif utuk mendiagnosis gangguan fungsi tiroid

Jika TSH sensitif normal, maka tidak perlu pemeriksaan lanjutan kecuali terdapat tanda atau gejala penyakit tiroid Jika TSH rendah atau tinggi, maka perlu pemeriksaan lanjutan untuk hormon bebas atau tes stimulasi dengan TRH Utuk pemantauan terapi, TSH sensitif kurang baik, harus diperiksa kadar hormonnya sendiri (FT4/FT3)

Tes SENSITIF TSH(Metode IMAs)


1. Jika nilai TSH sensitif < 0,10 mIU/L, menunjukkan hipertiroid suspect, lanjutkan pemeriksaan FT4/FT3, dan TT4/TT3 2. Jika nilai TSH sensitif 0,10-0,39 mIU/L, menunjukkan borderline, lajutkan tes FT4/FT3 dan TT4/TT3 lanjutkan tes TRH 3. JIka nilai TSH sensitif 0,4-0,6 mIU/L, menunjukkan eutiroid, sehingga tidak ada tes lanjutan 4. Jika TSH sensitif > 6,0 mIU/L, menunjukkan hipotiroid suspect, lakukan pemeriksaan lanjutan TT4/FT4

AUTOANTIBODI TIROID
Merupakan indikator adanya proses autoimun pada beberapa penyakit tiroid, contoh : Penyakit graves Penyakit hashimoto Tiroiditas post partum Tiroiditas de Quervains Kanker tiroid

a. b. c. d. e.

TIROGLOBULIN
Lebih banyak digunakan sebagai tumor marker, untuk membedakan bermacammacam karsinoma pada tiroid : a. Calcitonin (CT) untuk pemeriksaan sel C (Medullary thyroid carcinoma) b. Tiroglobulin (Tg) untuk karsinoma sel yang memproduksi sel tiroid (papillary and follicular thyroid carcinoma)

Kesimpulan
Untuk mengukur fungsi kelenjar tiroid : TT4, TT3, FT4, FT3 Menentukan regulasi fungsi tiroid : TSH/ tirotropin Tiroid autoimun : AMA, ATA, TRAb Petanda tumor : Tg, kalsitonin CT Strategi baru untuk diagnosis gangguan fungsi tiroid : TSH sensitif dan FT4

You might also like