You are on page 1of 14

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

Di susun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. Ahmad Najiullah Taufik Ryadi Aditya Efendi M. Arifian Fauzi Henri

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2010

BAB I PENDAHULUAN

Bersamaan dengan berkembangnya teknologi didunia, listrik pun menjadi kebutuhan pokok manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Istilah listrik yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita, berikut akan diuraikan dalam kalimat yang sederhana agar lebih mudah dicerna, dimana terdapat beberapa pokok bahasan didalamnya. Pada dasarnya, energi listrik adalah salah satu bentuk energi yang paling banyak dimanfaatkan. Mulai dari penerangan di rumah maupun di jalan serta alat-alat elektronik yang ada dan mesin-mesin pabrik pun dijalankan menggunakan energi listrik. Maka, dapat dikatakan bahwa aktivitas sehari-hari sangat dipengaruhi oleh energi listrik. Apabila tidak terdapat energi listrik, tentu banyak sekali aktivitas yang tidak dapat dilakukan dalam kegelapan. Kita tidak dapat menyaksikan televisi, mendengarkan radio hingga membaca buku pun tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Begitu pentingnya energi listrik dalam kehidupan kita menyebabkan kita bertanya lebih jauh tentang listrik. Kali ini akan dibahas beberapa materi listrik yang dapat membawa kita agar cukup mengenal dasar-dasar dari listrik. Sistem Tenaga Listrik Teknik tenaga listrik adalah ilmu yang mempelajari bentuk tenaga yang dapat dikirim dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah. Dalam pembelajaran teknik tenaga listrik akan dijelaskan jenis-jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu: 1. PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) PLTU memanfaatkan minyak, gas alam sebagai bahan bakar untuk

membangkitkan panas dan uap pada boiler. Uap akan memutar turbin dengan sebuah generator. Uap dalam turbin dilewatkan melalui kondenser yang menyerap panas uap

sehingga uap berubah menjadi air yang dalam proses selanjutnya akan dipompakan kembali menuju boiler.

2. PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas) PLTG adalah mesin melalui proses pembakaran dalam dengan Bahan bakar berupa minyak atau gas alam dibakar dalam ruang pembakar. Udara yang masuk kedalam kompresor setelah mengalami tekanan dengan bahan bakar kemudian disemprotkan ke ruang bakar untuk melakukan proses pembakaran. Gas yang dihasilkan oleh pembakaran ini kemudian memutar roda turbin dengan generator.

3. PLTN (Pusat Listrik Tenaga Nuklir). Pada reaktor air tekan terdapat dua rangkaian yang seakan-akan terpisah. Rangkaian pertama tersusun dalam pipa berkelompok yang berguna untuk menghasilkan panas dalam reaktor. Kemudian tidak terjadi pembentukan uap karena air dalam bejana penuh dan air menjadi panas dan bertekanan. Air tersebut mengalir ke rangkaian kedua melalui suatu generator uap. Generator uap kemudian menghasilkan uap dan memutar turbin lalu mengikuti siklus tertutup.

Gambar 1. Diagram Sistem Tenaga Listrik

BAB II PERMASALAHAN

Pembangkit mempunyai dua permasalahan,pertama efisiensinya rendah kedua mengeluarkan gas buang yang mengandung bahan pencemar. Penurunan efisiensi ini disebabkan karena banyaknya panas yang terkandung dalam gas buang pada peralatan ( kondensor ) pembangkit. Peningkatan efisiensi itu terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas ( gas fired cogeneration ), hal ini karena ada kombinasi antara panas dan daya listrik. Untuk mengetahui gas fired cogeneration secara detail bisa digunakan metode analisis exergy. Karena dengan metoda ini pengukuran secara detail dan akurat bisa dilakukan pada bagian power plant yang tidak efisien. Sehingga besarnya energi yang hilang atau yang dibuang ke atmosfer bisa diketahui, kemudian kualitas dari energi bisa ditentukan dengan akurat. Exergy adalah potensi dari energi untuk melakukan kerja dan kerja itu diperoleh dari sejumlah zat yang dibawa ke keadaan kesetimbangan termo dynamic. Sehingga terbentuklah termo mechanical exergy yang bisa diklasifikasikan sebagai exergy kinetik, exergy potensial,dan physical exergy. Sementara itu pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas banyak digunakan di pabrik ( peleburan besi dan tekstil ) dan hotel. Berarti energi panas yang dibutuhkan di kedua tempat itu bisa diambil dari panas gas buang dengan menggunakan teknologi gas fired cogeneration.

BAB III DASAR TEORI

Pada pembangkit, dua komponen yang paling utama dalam menghasilkan listrik adalah dua, mesin penggerak (biasanya berupa turbin atau motor pada pembangkit diesel) dan generator. Di semua jenis pembangkit listrik mulai dari PLTU, PLTA, PLTG, PLTP, PLT Angin, PLT Matahari, dll mempunyai turbin dan generator. Generator adalah penghasil listrik. Generator menghasilkan listrik karena berputar sehingga menghasilkan beda potensial pada medan magnetnya. Generator berputar karena Turbin berputar. Turbin dan generator adalah dua benda dengan satu poros yang sama, jadi jika turbin berputar otomatis generator berputar. Gas yang dimaksud disini, yang memutar turbin PLTG bukanlah murni gas alam, melainkan gas hasil sebuah proses pembakaran. Perlu diketahui, bahan bakar PLTG tidak hanya gas alam saja, tetapi bisa menggunakan BBM misalnya HSD (High Speed Diesel) ataupun MFO (Marine Fuel Oil). Penjelasan lebih lengkap ada pada siklus PLTG dibawah ini.

Siklus PLTG dimulai dari pengambilan udara oleh compressor. Dalam compressor ini udara diolah sehingga tekanannya naik. Udara ini dimasukkan kedalam Combustion atau ruang bakar bersama dengan bahan bakar (gas / bbm). Pembakaran menghasilkan gas bertekanan dan bersuhu tinggi (Suhu sekitar 2000 derajat celcius). Gas bertekanan inilah yang memutar turbin gas. Turbin berputar, generator ikut berputar dan listrik pun dihasilakn. Setelah memutar turbin, gas tersebut dibuang di atmosfer. Siklus selesai. Siklus PLTG memang sederhana. Selain sederhana, satu unit PLTG juga tidak memakan tempat terlalu luas. Proses pembangunannya juga relatif lebih cepat daripada unit pembangkit lain. Biaya pembangunannya pun relatif juga lebih murah. Hanya saja karena bekerja pada suhu dan tekanan tinggi, komponen-komponen dari PLTG yang disebut Hot Parts menjadi cepat rusak sehingga memerlukan perhatian yang serius. Belum lagi hot parts tersebut kebanyakan berharga sangat mahal sehingga biaya pemeliharaan PLTG sangat besar. Kembali pada siklus PLTG, siklus PLTG yang seperti ini sering disebut Open Cycle. Gas hasil pembakaran, masuk turbin, lalu dibuang. Suhu dan tekanan gas yang dibuang biasanya masih cukup tinggi. Berkisar antara 500 derajat celcius sehingga sebenarnya sayang jika langsung dibuang. Harusnya gas sepanas itu bisa untuk menguapkan air, lalu uapnya bisa digunakan untuk memutar turbin.

BAB IV PEMBAHASAN

FLOW DIAGRAM PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas)

Energi Udara & Bahan Bakar

Energi Gas

Energi Mekanik

Energi Listrik

BAHAN BAKAR

COMBUSTER

COMPRESSOR

GAS TURBIN

GENERATOR

STACK

Penjelasan Komponen Utama dari PLTG 1. Kompresor. 2. Ruang baker (combuster) 3. Turbin. 4. Generator.

Secara garis besar diagram ini dimulai dari energi udara dan bahan bakar diubah menjadi energi gas. Energi gas yang dihasilkan dari proses pembakaran digunakan untuk memutar Turbin sehingga pada step ini ada perubahan energi dari energi gas menjadi energi mekanik. Karena Turbin dan Generator satu poros maka pada saat Turbin berputar maka Generator juga ikut berputar sehingga menghasilkan energi listrik, pada step ini terjadi perubahan energi yaitu dari energi mekanik menjadi energi listrik. Udara luar dihisap oleh compressor dan dialirkan ke combuster, demikian juga dengan bahan bakar yang dipompa oleh pompa bahan bakar menuju combuster juga. Pada combuster terjadi pertemuan antara udara, bahan bakar, dan panas yang ditimbulkan oleh ignitor sehingga terjadi pembakaran. Dari hasil pembakaran menghasilkan gas yang kemudian gas tersebut memutar Turbin dan juga memutar Generator karena satu poros sehingga timbulah listrik. Sisa gas yang digunakan untuk memutar Turbin sebagian keluar menuju Stack. Dari flow Diagram diatas dapat dimbil kesimpulan bahwa pada PLTG menggunakan Siklus Terbuka (Open Cycle) karena gas yang telah digunakan untuk memutar Turbin lanmgsung dibuang ke Stack atau dimanfaatkan sebagai pemanas awal pada PLTGU. Dengan menggunakan analisa termodinamika dapat digunakan siklus brayton, pada siklus ini ada 2 prsoses isobaric dan 2 proses isentropic.

Proses kerja turbin gas

Dengan system ini udara atmosfer masuk ke dalam kompresor dengan cara dihisap dan di kompresikan melalui rangkaian baris sudu kompresor tekanan dan temperature udara keluar kompresor naik menjadi 10 sampai dengan 14 kalinya. Kemudian udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi itu masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar melalui penyalaan awal 2 atau 3 ignition. Proses pembakaran langsung terjadi pada tekanan konstan. Adapun peralatan pendukung, yaitu : Air Intake Berfungsi mensuplai udara bersih ke dalam kompresor.

Blow off Valve Berfungsi mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke dalam kompressor utama atau membuang sebagian udara dari tingkat tertentu untuk menghindari terjadinya stall (tekanan udara yang besar dan tiba-tiba terhadap sudu kompresor yang menyebabkan patahnya sudu kompresor)

VIGV ( Variable Inlet Guide Fan ) Berfungsi untuk mengatur jumlah volume udara yang akan di kompresikan sesuai kebutuhan.

Ignitor Berfungsi penyalaan awal atau start up. Campuran bahan bakar dengan udara dapat menyala oleh percikan bunga api dari ignitor yang terpasang di dekat fuel nozzle burner dan campuran bahan bakar menggunakan bahan bakar propane atau LPG.

Lube oil system Berfungsi memberikan pelumasan dan juga sebagai pendingin bearing-bearing seperti bearing turbin, kompressor, generator. Memberikan minyak pelumas ke jacking oil system. Memberikan supply minyak pelumas ke power oil system. Sistem pelumas di dinginkan oleh air pendingin siklus tertutup.

Hydraulic rotor barring Rotor bearing system terdiri dari : DC pump, Manual pump, Constant pressure valve, pilot valve, hydraulic piston rotor barring. Rotor barring beroperasi pada saat unit stand by dan unit shutdown ( selesai operasi ). Rotor barring on < 1 rpm. Akibat yang timbul apabila rotor barring bermasalah ialah rotor bengkok dan saat tinggi dan dapat menyebabkan gas turbin trip. start up akan timbul vibrasi yang

Exhaust fan oil vapour Berfungsi utama membuang gas-gas yang tidak terpakai yang terbawa oleh minyak pelumas setelah melumasi bearing-bearing turbin, compressor dan generator. Fungsi lain adalah membuat vaccum di lube oil tank yang tujuannya agar proses minyak kembali lebih cepat dan untuk menjaga kerapatan minyak pelumas di bearing-bearing ( seal oil ) sehingga tidak terjadi kebocoran minyak pelumas di sisi bearing.

Power oil system Berfungsi mensupply minyak pelumas ke : 1. Hydraulic piston untuk menggerakkan VIGV 2. Control-control valve ( CV untuk bahan bakar dan CV untuk air ) 3. Protection dan safety system ( trip valve staging valve ) Terdiri dari 2 buah pompa yang digerakkan oleh 2 motor AC.

Jacking oil system Berfungsi mensupply minyak ke journal bearing saat unit shut down atau stand by dengan tekanan yang tinggi dan membentuk lapisan film di bearing. Terdiri dari 6 cylinder pistonpiston yang mensupply ke line-line : 1. 2 line mensupply minyak pelumas ke journal bearing. 2. 2 line mensupply minyak pelumas ke compressor journal bearing. 3. 1 line mensupply minyak pelumas ke drive end generator journal bearing. 4. 1 line mensupply minyak pelumas ke non drive end generator journal bearing.

BAB V KESIMPULAN

Pembangkit

mempunyai

dua

permasalahan,pertama

efisiensinya

rendah

kedua

mengeluarkan gas buang yang mengandung bahan pencemar. Penurunan efisiensi ini disebabkan karena banyaknya panas yang terkandung dalam gas buang pada peralatan ( kondensor ) pembangkit. Peningkatan efisiensi itu terjadi pada pembangkit yang menggunakan bahan bakar gas ( gas fired cogeneration ), hal ini karena ada kombinasi antara panas dan daya listrik. Untuk mengetahui gas fired cogeneration secara detail bias digunakan metoda analisis exergy. Karena dengan metoda ini pengukuran secara detail dan akurat bias dilakukan pada bagian power plant yang tidak efisien. Sehingga besarnya energi yang hilang atau yang dibuang ke atmosfer bisa diketahui, kemudian kualitas dari energi bisa ditentukan dengan akurat. Exergy adalah potensi dari energi untuk melakukan kerja dan kerja itu diperoleh dari sejumlah zat yang dibawa ke keadaan kesetimbangan termo dynamic. Sehingga terbentuklah termo mechanical exergy yang bisa diklasifikasikan sebagai exergy kinetik, exergy potensial,dan physical exergy. Sementara itu pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas banyak digunakan di pabrik ( peleburan besi dan tekstil ) dan hotel. Berarti energi panas yang dibutuhkan di kedua tempat itu bisa diambil dari panas gas buang dengan menggunakan teknologi gas fired cogeneration. Tipe Cogeneration Berdasarkan sumber panasnya,cogeneration dibagi menjadi dua yaitu : 1. Cogeneration Siklus Topping Terjadi bila bahan bakar dipakai langsung untuk memproduksi enrgy listrik, kemudian gas panasnya digunakan untuk panas/uap proses. Jadi energi listriknya terlebih dahulu diproduksi kemudian baru panas buangnya

dimanfaatkan. Bila cogeneration siklus topping digunakan pada PLTG, maka gas panas yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada turbin harus mempunyai suhu 1600-1700 0F. Hal ini karena akan menghasilkan gas buang dengan suhu 800-900 0F dan gas buang itu akan dimanfaatkan dengan

menggunakan Heat Recovery Steam Generation atau panas proses dengan exchenger yang berfungsi untuk membangkitkan uap proses. 2. Siklus Bottoming Yaitu pemanfaatan gas buang melalui heart recovery sehingga menghasilkan panas/uap proses. Selanjutnya digunakan untuk menggerakan turbin uap sehingga dihasilkan energi listrik. Bila PLTG menggunakan bahan bakar bermutu tinggi seperti bahan bakar sulfur rendah, maka gas buang yang dihasilkannya bersih sehingga bisa digunakan langsung untuk panas proses. Bila pada pengolahan gas buang ditambah bahan bakar, sementara bila kapasitas terpasang PLTG turun maka efisiensinya juga turun dengan demikian volume gas buang meningkatkan hal ini berarti banyak gas buang tak terpakai.

BAB VI STUDY KASUS SIMULASI PEMBAKARAN DALAM RUANG BAKAR SISTEM PLTG MIKRO BERBASIS TURBOCHARGER DENGAN METODE CFD Penerapan Computational Fluid Dynamics (CFD) dalam penelitian PLTG mikro berbasis turbocharger dilakukan pada ruang bakar PLTG untuk mengoptimalkan kinerjanya yang meliputi efisiensi pembakaran, intensitas pembakaran, kerugian tekanan, dan profil temperatur gas keluar. CFD digunakan untuk mensimulasikan dinamika fluida dalam ruang bakar sehingga analisis terhadap kinerja ruang bakar dapat dilakukan berdasarkan data hasil simulasi.

Simulasi pembakaran dilakukan pada dua ruang bakar yang dimiliki (ruang bakar ukuran kecil dan besar) dengan dua kondisi input yang berbeda, yaitu pada turbocharger GT1548 dan GT3776 atau TD07. Kinerja ruang bakar yang diperoleh dibandingkan dan didapat kombinasi ruang bakar dan turbocharger yang optimal adalah ruang bakar kecil dan GT1548 serta ruang bakar besar dan GT3776 atau TD07. Beberapa modifikasi ruang bakar kecil juga telah disimulasikan, yaitu penambahan lubang pada liner berpori, penambahan sirip pengarah pada jet primer, dan penambahan lubang nosel pada bagian tengah injektor. Penambahan lubang pada liner berpori menurunkan kerugian tekanan sebesar 0,37%. Penambahan sirip pada jet primer memperbaiki profil temperatur gas keluar tetapi menaikkan kerugian tekanan sebesar 1,11%. Penambahan lubang nosel di tengah injektor mengurangi kerugian tekanan statik ruang bakar sebesar 1,32% tetapi menaikkan profil temperatur gas keluar.

DAFTAR PUSTAKA

http://science.howstuffworks.com/power.htm http://people.howstuffworks.com/hydropower-plant.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Hoover_Dam http://en.wikipedia.org/wiki/Gas_turbine http://en.wikipedia.org/wiki/Base_load_power_plant http://punyaanggigie.blogspot.com/2009/12/teori-dasar-teknik-tenaga-listrik.html http://wongkentir.blogspot.com/2008/03/siklus-pltg.html http://www.scribd.com/doc/16679412/Dasar-PLTG-Pembangki-Listrik-Tenaga-Gas http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-jonatannim 32221&q=pltg

You might also like