You are on page 1of 6

MAKALAH KEBUDAYAAN YOGYAKARTA

OLEH: Ahmad Rizal Ibrahim D. Bunga Saktiana De Rosari Cosmas Hapsara Nugraha Putra Muhammad Yossy Kusuma Dewa

PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang Penulisan Di STTNas Yogyakarta ini banyak mahasiswanya yang tidak berasal dari Yogyakarta tapi mahasiswa-mahasiswa STTNas itu beragam bahkan dari Sabang sampai Merauke, untuk itu kita diharap bisa menjadi satu dan tidak membeda-bedakan suku asal atau daerah asal kita. Dan untuk itu kita ditugaskan untuk berbagi budaya agar kita saling menghormati budaya masing-masing daerah.

II.

Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah sebagai berikut: - Memenuhi tugas mata kuliah ISBD - Memberikan penjelasan tentang Kebudayaan dan SDA di Yogyakarta

III.

Manfaat Penulisan Manfaat Penulisan ini adalah menambah wawasan pembaca mengenai Kebudayaan dan SDA Yogyakarta. Dan merupakan ajang berbagi kebudayaan masing-masing daerah asal. Juga sebagai pengingat akan hebatnya budaya masing-masing daerah yang harus selalu dikembangkan dan dijaga.

PEMBAHASAN

I.

Kebudayaan di Yogyakarta 1. Bahasa Daerah Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Selain itu Yogyakarta juga mengenal tulisan aksara Jawa. Dalam berbahasa Jawapun memiliki perbedaan antara bahasa Jawa yang digunakan dengan anak kepada orangtua ataupun sebaliknya. 2. Aspek Seni Yogyakarta memiliki banyak sekali kesenian, beberapa contoh kesenian yg berada di Yogyakarta: o Batik Batik adalah salah satu kerajinan khas Indonesia terutama daerah Yogyakarta. Batik yogya terkenal karena keindahannya, baik corak maupun warnanya. Seni batik sudah ada diturunkan oleh nenek moyang, hingga saat ini banyak sekali tempat-tempat khusus yang menjual batik ini. Perajin batik banyak terdapat di daerah pasar ngasem dan sekitarnya. Bebarapa jenis batik menurut teknik: Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

o Perak Kerajinan perak di Yogyakarta terkenal karena ciri khasnya. Kerajinan ini berpusat di Kota Gede, dimana hampir seluruh masyarakat di daerah ini menjadi pengrajin dan penjual perak, banyak para wisatawan yang datang ke tempat ini bila hendak membeli kerajinan perak.

o Wayang Seni wayang banyak terdapat di daerah jawa, khususnya jogjakarta, para pengrajin maupun pendalang sudah diwariskan secara turun temurun. Pengarajin wayang banyak terdapat di daerah pasar ngasem, bahan-bahan dari wayang ini terbuat dari kulit sapi atau kerbau, sehingga tidak mudah rusak dan awet. Wayang mudah di dapat juga di daerah sepanjang malioboro. Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar. o Tari gambyong Tari gambyong adalah suatu tarian yang disajikan untuk penyambutan tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Biasanya penarinya rata-rata masih muda dan berparas cantik. Sebagai suatu performance art, tari gambyong menyajikan santapan estetis tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikan sehingga sangat cocok untuk dijadikan objek wisata seni budaya. Konon tari gambyong tercipta berdasarkan nama seorang penari jalanan (tledhek)yang bernama si Gambyong yang hidup pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788-1820). Sosok penari ini dikenal sebagai seorang yang cantik jelita dan memiliki tarian yang cukup indah. Tak heran, dia terkenal di seantero Surakarta dan terciptalah nama Tari Gambyong. Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan tari gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing. o Kethoprak Kethoprak adalah kesenian tradisional yang penyajiannya dalam bahasa Jawa ceritanya bermacam-macam berisi dialog tentang sejarah sampai cerita fantasi serta biasanya selalu didahului dengan tembang Jawa. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan dan jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.

o Karawitan Musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan Wiraswara biasanya disebut Uyon-uyon, sedangkan kalau tanpa diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut Soran. o Jathilan Merupakan tarian yang penarinya menggunakan kuda kepang dan dilengkapi unsur magis. Tarian ini digelar dengan irinhgan beberapa jenis alat gamelan seperti Saron, kendang dan gong. o Sendratari Ramayana Salah satu sendratari yang terkenal adalah sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalamdiri Rahwana (Maharaja angkara murka dari negara Alengka) 3. Budaya Upacara Yogyakarta memiliki banyak Budaya Upacara, tapi disini akan disebutkan beberapa budaya upacara seperti: o Upacara gerebeg dan sekaten Upacara gerebeg maulud tidak bisa dilepaskan dengan perayaan sekaten sebagai tradisi keagamaan yang berlangsung dari tanggal 5 sampai 12 rabiulawal, upacara sekaten ialah upacara tradisional yang berkaitan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara ini secara periodik diselenggarakan oleh pihak kraton kasultanan Yogyakarta setahun sekali dengan penyelenggaraan upacara gerebeg maulud. Upacara sekaten ini berawal dari kerajaan demak dengan raden patah sebagai rajanya yang pertama. Agar menarik perhatian masyarakat, maka selama sekaten dibunyikan dua gamelan Nyai dan Kyai Sekati dengan gending 16 macam gubahan para wali. Perayaan sekaten ini akhirnya ditetapkan menjadi suatu tradisi resmi sejak kerajaan islam pindah dari demak ke pajang, dari pajang ke mataram lalu ke Surakarta dan Yogyakarta. Untuk Yogyakarta dua gamelan ini disebut dengan nama kyai gunturmadu dan kyai nagawilaga yang ditempatkan di bangsal pagongan.

o Upacara ngebor-ngebori Ngebor-ngebori adalah selamatan yang dilakukan pertama kali pada saat kehamilan satu bulan. Selamatan ini hanya berbentuk membuat sesaji, sesaji ini terdiri dari air yang dilengkapi dengan bunga setaman dan jenang abor abor, yaitu semacam jenang sungsum tetapi tanpa juruh. o Upacara nglimani Nglimani adalah selamatan yang dilakukan pada saat bayi berusia lima bulan dalam kandungan. Selamatan nglimani ini dilakukan secara besar, yakni ada kenduri dan sesaji, sesaji pada saat nglimani ini selalu berupa 5 macam antara lain ketupat 5 buah, jenang 5 macam (jenang bekatul, merah, putih, merah putih, baro-baro), rujak-rujakan 5 macam ( rujak madu, degan, tape, nanas, jambu), sambal 5 macam (sambal goreng, tempe, wijen, jagung dan kacang), tumpeng 5 macam dan telur 5 buah selain itu sesaji ini ditambah dengan gudeg, sayur ketok (sayur gurih yang bahannya merupakan tempe, kluwih, waluh), jublek, gudangan, ingkung ayam, lalaban dan ditambah dengan daging dan jajanan pasar. Nglimani ini bertujuan untuk memohon keselamatan pada tuhan dan leluhurnya agar ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan selamat o Upacara Mitoni Mitoni adalah selamatan yang dilakukan pada saat bayi berumur tujuh bulan dalam kandungan, upacara ini bahkan dilakukan cukup meriah bagi mereka yang mampu dan berkelebihan. Menurut kepercayaan penduduk gadingharjo, janin yang berumur 7 tujuh bulan itu sudah menjadi bayi yang sudah siap lahir ke dunia. Upacara mitoni ini di desa gadingharjo dibedakan menjadi 2 macam yaitu mitoni untuk wanita yang hamil pertama kali dan wanita yang hamil kedua dan seterusnya, bagi wanita yang hamil pertama upacara mitoni dilakukan dengan upacara siraman, sedang wanita yang hamil kedua dan seterusnya hanya dibuatkan selamatan kenduri. Secara umum tujuan dari mitoni ini adalah agar waktu melahirkan kelak si ibu dan anak dalam keadaan selamat dan sehat wal afiat.

You might also like