You are on page 1of 2

Answer : 1.

Pada percobaan tabung pertama (1 ml ekstrak hati ditambah 2 ml H2O2), karena pada tabung reaksi tersebut tidak dipengaruhi suhu dan pH (terjadi pada suhu normal dan pH netral). Selain itu, organ hati memiliki konsentrasi enzim paling besar karena menghasilkan peroksisom paling banyak.

2. a. Gelembung oksigen, karena katalase dapat mengurai molekul H2O2 menjadi H2O dan O2 (reaksi : 2H2O2 2H2O + O2). Selain itu, dengan memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi tersebut maka bara api akan menyala. Hal ini membuktikan bahwa reaksi tersebut menghasilkan O2 (pembakaran memerlukan O2). b. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan oksigen yang dihasilkan suatu reaksi. c. Karena untuk mencegah keluarnya gas atau gelembung yang terbentuk dalam reaksi agar dapat diuji dengan memasukkan bara api yang menunjukkan reaksi tersebut menghasilkan bara api atau tidak. 3. a. Suhu : Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu normal. Apabila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak (terdenaturasi). Apabila suhu terlalu rendah, kerja enzim akan lambat. b. pH : Enzim katalase bekerja pada pH netral (7) c. Konsentrasi enzim : konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Jadi, semakin banyak konsentrasi enzim, maka akan semakin cepat pula reaksi yang terjadi. 4. a. Pada proses pencernaan b. H2O2 bersifat racun, jadi apabila tubuh memiliki terlalu banyak H2O2 dapat membahayakan tubuh. Karena H2O2 berdifusi ke dalam sel dengan cara menembus membran sehingga menmbulkan kerusakan pada sel yang terletak tidak jauh dengan tempet produksi H2O2. Akibatnya timbul penyakit karena tubuh keracunan H2O2. c. Beberapa organ penghasil enzim katalase seperti hati (penghasil enzim katalase pada tubuh) yang akan menguraikan H2O2 yang

bersifat racun menjadi H2O dan O2 yang tidak bersifat berbahaya bagi tbuh. 5. 2 H2O2 -----------> 2 H2O + O2

You might also like