Professional Documents
Culture Documents
NA
Nomor anggota
Fraksi
Fraksi adalah pengelompokan anggota berdasarkan konfigurasi partai politik hasil pemilihan umum. (Pasal 1 angka 7 Tata Tertib DPR RI) Nama Fraksi yang ada di DPR RI periode 2009-2014 1. Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) 2. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) 3. Fraksi Partai Demokrat (F-PD) 4. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-GERINDRA) 5. Fraksi Partai Golongan Karya (F-PG) 6. Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (F-HANURA) 7. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) 8. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) 9. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Ket. NAMA FRAKSI (K)=Ketua Fraksi NAMA FRAKSI (S)=Sekretaris Fraksi
AK
Alat Kelengkapan, terdiri atas : Pimpinan DPR
Pimpinan DPR adalah alat kelengkapan DPR dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang wakil ketua yang berasal dari partai politik berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPR. Masa jabatan pimpinan DPR sama dengan masa keanggotaan DPR. Pimpinan DPR bertugas: 1. memimpin sidang DPR dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan; 2. menyusun rencana kerja pimpinan; 3. melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari alat kelengkapan DPR; 4. menjadi juru bicara DPR; 5. melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPR; 6. mewakili DPR dalam berhubungan dengan lembaga negara lainnya; 7. mengadakan konsultasi dengan Presiden dan pimpinan lembaga negara lainnya sesuai dengan keputusan DPR; 8. mewakili DPR di pengadilan; 9. melaksanakan keputusan DPR berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. menyusun rencana anggaran DPR bersama Badan Urusan Rumah Tangga yang pengesahannya dilakukan dalam rapat paripurna; dan 11. menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPR yang khusus diadakan untuk itu. Selanjutnya dalam melaksanakan tugasnya, Pimpinan DPR bertanggung jawab kepada Rapat Paripurna DPR. Keputusan Pimpinan DPRRI Nomor : 37/PIMP/I/2009-2010 tentang Penetapan Koordinator Bidang Kerja Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa Keanggotaan tahun 2009-2014. KETUA : H. MARZUKI ALIE, S.E, M.M. Mempunyai tugas bersifat umum dan mencakup semua Bidang Koordinasi. WAKIL KETUA : DRS. H. PRIYO BUDI SANTOSO Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ( KORPOLKAM ) yang membidangi ruang lingkup tugas Komisi I, Komisi II dan Komisi III, Badan Kerjasama Antar Parlemen, dan Badan Legislasi. WAKIL KETUA : IR. H. PRAMONO ANUNG WIBOWO, MM Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan ( KORINBANG ) yang membidangi ruang lingkup tugas Komisi IV, Komisi V, Komisi VI dan Komsi VII. WAKIL KETUA : MOHAMAD SOHIBUL IMAN, Ph.D. Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan ( KOREKKU ) yang membidangi ruang lingkup tugas Komisi XI, Badan Anggaran, dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara. WAKIL KETUA : Ir. TAUFIK KURNIAWAN, MM
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ( KORKESRA ) yang membidangi ruang lingkup tugas Komisi VIII, Komisi IX, Komisi X dan Badan Kehormatan.
Badan Musyawarah dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan Badan Musyawarah pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Anggota Badan Musyawarah berjumlah paling banyak 1/10 (satu persepuluh) dari jumlah anggota berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi yang ditetapkan oleh rapat paripurna. Ketua dan/atau sekretaris fraksi karena jabatannya menjadi anggota Badan Musyawarah. Pimpinan DPR karena jabatannya juga sebagai pimpinan Badan Musyawarah dan dalam hal ini Pimpinan DPR tidak merangkap sebagai anggota dan tidak mewakili fraksi.
Badan Musyawarah bertugas 1. menetapkan agenda DPR untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu) masa persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian rancangan undang-undang, dengan tidak mengurangi kewenangan rapat paripurna untuk mengubahnya; 2. memberikan pendapat kepada pimpinan DPR dalam menentukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPR; 3. meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan DPR yang lain untuk memberikan keterangan/penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing; 4. mengatur lebih lanjut penanganan suatu masalah dalam hal undang-undang mengharuskan Pemerintah atau pihak lainnya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan DPR; 5. menentukan penanganan suatu rancangan undang-undang atau pelaksanaan tugas DPR lainnya oleh alat kelengkapan DPR; 6. mengusulkan kepada rapat paripurna mengenai jumlah komisi, ruang lingkup tugas komisi, dan mitra kerja komisi yang telah dibahas dalam konsultasi pada awal masa keanggotaan DPR; dan 7. melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna kepada Badan Musyawarah.
Badan Legislasi dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan Badan Legislasi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang.
Jumlah anggota Badan Legislasi ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Pimpinan Badan Legislasi merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Legislasi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi.
Badan Legislasi bertugas: 1. menyusun rancangan program legislasi nasional yang memuat daftar urutan dan prioritas rancangan undang-undang beserta alasannya untuk satu masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPR dengan mempertimbangkan masukan dari DPD; 2. mengoordinasi penyusunan program legislasi nasional antara DPR dan Pemerintah; 3. menyiapkan rancangan undang-undang usul DPR berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan; 4. melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan undangundang yang diajukan anggota, komisi, gabungan komisi, atau DPD sebelum rancangan undang-undang tersebut disampaikan kepada pimpinan DPR; 5. memberikan pertimbangan terhadap rancangan undang-undang yang diajukan oleh anggota, komisi, gabungan komisi, atau DPD di luar prioritas rancangan undang-undang tahun berjalan atau di luar rancangan undang-undang yang terdaftar dalam program legislasi nasional; 6. melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan rancangan undang-undang yang secara khusus ditugaskan oleh Badan Musyawarah; 7. mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan rancangan undang-undang melalui koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus; 8. memberikan masukan kepada pimpinan DPR atas rancangan undang-undang usul DPD yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan 9. membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di bidang perundang-undangan pada akhir masa keanggotaan DPR untuk dapat digunakan oleh Badan Legislasi pada masa keanggotaan berikutnya.
Badan Anggaran dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan Badan Anggaran menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Susunan dan keanggotaan Badan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas anggota dari tiap-tiap komisi yang dipilih oleh komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota dan usulan fraksi
Pimpinan Badan Anggaran merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan Badan Anggaran terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Anggaran berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan mempertimbangkan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi.
(1) Badan Anggaran bertugas: 1. membahas bersama Pemerintah yang diwakili oleh menteri untuk menentukan pokok-pokok kebijakan fiskal umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap kementerian/lembaga dalam menyusun usulan anggaran; 2. menetapkan pendapatan negara bersama Pemerintah dengan mengacu pada usulan komisi terkait; 3. membahas rancangan undang-undang tentang APBN bersama Presiden yang dapat diwakili oleh menteri dengan mengacu pada keputusan rapat kerja komisi dan Pemerintah mengenai alokasi anggaran untuk fungsi, program, dan kegiatan kementerian/lembaga; 4. melakukan sinkronisasi terhadap hasil pembahasan di komisi mengenai rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga; 5. membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan APBN; dan 6. membahas pokok-pokok penjelasan atas rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. (2) Badan Anggaran hanya membahas alokasi anggaran yang sudah diputuskan oleh komisi.
(3) Anggota komisi dalam Badan Anggaran harus mengupayakan alokasi anggaran yang diputuskan komisi dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada komisi.
Badan Urusan Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat BURT, dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan BURT pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota BURT ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Pimpinan BURT merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua yang dijabat oleh ketua DPR dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota BURT berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi.
BURT bertugas: 1. menetapkan kebijakan kerumahtanggaan DPR; 2. melakukan pengawasan terhadap Sekretariat Jenderal dalam pelaksanaan kebijakan kerumahtanggaan DPR sebagaimana dimaksud dalam huruf a, termasuk pelaksanaan dan pengelolaan anggaran DPR; 3. melakukan koordinasi dengan alat kelengkapan DPD dan alat kelengkapan MPR yang berhubungan dengan masalah kerumahtanggaan DPR, DPD, dan MPR yang ditugaskan oleh pimpinan DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah; 4. menyampaikan hasil keputusan dan kebijakan Badan Urusan Rumah Tangga kepada setiap anggota; dan 5. menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPR yang khusus diadakan untuk itu.
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen, yang selanjutnya disingkat BKSAP, dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan BKSAP pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota BKSAP ditetapkan dalam rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Dalam Pertemuan Konsultasi Pimpinan Dewan dengan Pimpinan Fraksi-fraksi DPR RI tanggal 13 Oktober 2009, telah disepakati unsur Pimpinan BKSAP DPR RI adalah sebagai berikut :
1 (satu) Ketua dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, 3 (tiga) Wakil Ketua dari Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan, dan Fraksi Partai Amanat Nasional.
Sesuai dengan Pasal 75 ayat (8) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib yang menyatakan : Pasal 75 (8) Penggantian Pimpinan BKSAP dapat dilakukan oleh fraksi yang bersangkutan untuk selanjutnya ditetapkan dalam Rapat BKSAP yang dipimpin oleh Pimpinan DPR. Berdasarkan Pasal 76 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2009-2010 Tentang Tata Tertib, BKSAP bertugas : a. membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kena sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral. termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atauanggota parlemen negara lain;
b. c.
menerima kunjungan delegasi parlemen negara lain yang menjadi tamu DPR; mengkoordinasikan kunjungan kerja alat kelengkapan DPR ke luar negeri; dan
d. memberikan saran atau usul kepada pimpinan DPR tentang masalah kerja sama antar parlemen.
Berdasarkan Pasal 77 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2009-2010 Tentang Tata Tertib : (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 huruf a, BKSAP: a. menjalin hubungan dengan parlemen negara lain. organisasi parlemen international, dan organisasi internasional atas penugasan atau persetujuan pimpinan DPR; b. melakukan kajian, menghimpun data dan informasi mengenai kepentingan nasional terhadap isu-isu internasional; c. mengadakan Kunjungan dan/atau menghadiri pertemuan persahabatan mengenai hal yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya atas penugasan atau persetujuan pimpinan DPR; d. mengevaluasi dan mengembangkan tindak lanjut dari hasil pelaksanaan tugas kunjungan dan/atau menghadiri sidang/ pertemuan persahabatan; e. membentuk Grup Kerja Sama Bilateral DPR Rl dengan parlemen masing masing negara sahabat; f. memantau, menindaklanjuti, dan mengefektifkan pelaksanaan tugas Grup Kerja Sama Bilateral; dan/atau g. mengadakan konsultasi dengan pihak terkait mengenai hal yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya yang dikoordinasikan oleh pimpinan DPR.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 huruf b BKSAP: a. menetapkan alat kelengkapan yang akan menerima kunjungan parlemen negara lain, organisasi parlemen, dan organisasi internasional; dan b. mengadakan koordinasi dengan alat kelengkapan terkait yang akan menerima kunjungan parlemen negara lain, organisasi parlemen internasional, dan/atau organisasi internasional.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 huruf c, BKSAP dapat mengadakan koordinasi dengan alat kelengkapan terkait yang akan melakukan kunjungan ke parlemen negara lain, organisasi parlemen internasional, dan/atau organisasi internasional. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 huruf d, BKSAP memberikan saran atau usul kepada pimpinan DPR baik secara langsung maupun tertulis.
Badan Kehormatan dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. DPR menetapkan susunan dan keanggotaan Badan Kehormatan dengan memperhatikan perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Anggota Badan Kehormatan berjumlah 11 (sebelas) orang dan ditetapkan dalam rapat paripurna pada permulaan masa keanggotan DPR dan pada permulaan tahun sidang. Pimpinan Badan Kehormatan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial, yang terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota Badan Kehormatan berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Tata cara pelaksanaan tugas Badan Kehormatan diatur dengan peraturan DPR tentang tata beracara Badan Kehormatan.
BADAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA (B.A.K.N.) PENDAHULUAN Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD disusun untuk meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga permusywaratan rakyat, lembaga perwakilan rakyat, lembaga perwakilan daerah, sesuai dengan amanat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UU No. 27 Tahun 2009 mengatur secara komprehensif dimana tidak membatasi pengaturan yang hanya terbatas pada materi muatan susunan dan kedudukan lembaga, tetapi juga mengatur hal-hal lain yang lebih bersifat komprehensif. Berkaitan dengan penguatan dan pengefektifan kelembagaan DPRRI, terdapat penambahan alat kelengkapan dalam rangka mendukung fungsi serta tugas dan wewenang Dewan, yaitu Badan Akuntabilitas Keuangan Negara sebagai alat kelengkapan yang bersifat tetap, yang berfungsi untuk menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan BPK RI dalam hal pengawasan penggunaan keuangan negara sehingga diharapkan keberadaan BAKN ini berkontribusi positif dalam pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas penggunaan keuangan negara.
Dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugas serta wewenang BAKN DPR RI sebagai lembaga yang baru dibentuk, maka harus dapat menjaga kredibilitas atau kepercayaan publik/masyarakat dalam melaksanakan fungsi pengawasan Dewan. Dasar Hukum : 1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. UU No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; 6. UU No.27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3); 7. Peraturan DPR RI Nomor 1/DPR RI/2009-2010 tentang Tata Tertib DPR RI.
BADAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Tata Tertib DPR RI menyebutkan bahwa DPR memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan oleh alat-alat kelengkapan DPR RI yang berwenang. Ketiga fungsi tersebut juga tercantum dalam Pasal 20A amandemen Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun Alat Kelengkapan DPR yang dimaksud adalah sesuai dalam Pasal 20 Peraturan Tata Tertib DPR RI, yaitu : 1. Pimpinan; 2. Badan Musyawarah; 3. Komisi; 4. Badan Legislasi; 5. Badan Anggaran; 6. Badan Akuntabilitas Keuangan Negara; 7. Badan Kehormatan; 8. Badan Kerja Sama Antar Parlemen;
9. Badan Urusan Rumah Tangga 10. Panitia Khusus; Dan 11. Alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna. Kemudian untuk menunjang kegiatan DPR yang bersifat teknis administratif, maka DPR memiliki sebuah Sekretariat Jenderal dengan semua perangkatnya. Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dibentuk oleh DPR RI dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. Berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), bahwa: Pasal 110 Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, yang selanjutnya disingkat BAKN, dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. Pasal 111 Ayat (1) DPR menetapkan susunan dan keanggotaan BAKN pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Ayat (2) Anggota BAKN berjumlah paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang atas usul fraksi DPR yang ditetapkan dalam rapat paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Pasal 112 Ayat (1) Pimpinan BAKN merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial. Ayat (2) Pimpinan BAKN terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota BAKN berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Ayat (3) Pemilihan pimpinan BAKN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dalam rapat BAKN yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah penetapan susunan dan keanggotaan BAKN.
TUGAS BADAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA Didalam Pasal 70 Tata Tertib DPR RI BAKN bertugas : a. melakukan penelaahan terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK yang disampaikan kepada DPR; b. menyampaikan hasil penelaahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada komisi; c. menindaklanjuti hasil pembahasan komisi terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK atas permintaan komisi;dan d. memberikan masukan kepada BPK dalam hal rencana kerja pemeriksaan tahunan, hambatan pemeriksaan, serta penyajian dan kualitas laporan. Dan Pasal 71 Tata Tertib DPR RI,BAKN bertugas : Ayat (1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf a dan huruf b, BAKN : a. mengadakan rapat untuk melakukan penelaahan atas laporan hasil pemeriksaan BPK; b. menyampaikan hasil telaahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada komisi berupa ringkasan temuan beserta analisis kebijakan berdasarkan hasil pemeriksaan semester BPK dan hasil temuan pemeriksaan dengan tujuan tertentu setelah BPK menyerahkan hasil temuan kepada DPR; c. dapat menyampaikan hasil telaahan sebagaimana dimaksud dalam huruf b kepada alat kelengkapan selain komisi; d. mengadakan pemantauan atas tindak lanjut hasil telaahan yang disampaikan kepada komisi; dan/atau e. membuat evaluasi dan inventarisasi atas tindak lanjut yang dilaksanakan oleh komisi. ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf c, BAKN : a. dapat mengadakan koordinasi dengan unsur pimpinan komisi untuk membicarakan hasil pembahasan komisi atas hasil temuan pemeriksaan BPK; b. dapat mengadakan rapat dengan komisi yang meminta penelaahan lanjutan atas hasil temuan pemeriksaan BPK; c. dapat meminta penjelasan kepada BPK untuk menindaklanjuti penelaahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b;dan/atau
d. menyampaikan hasil pembahasan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c kepada pimpinan DPR dalam rapat paripurna setelah terlebih dahulu dibicarakan dengan komisi. ayat (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 huruf d, BAKN menginventarisasi permasalahan keuangan negara. Pasal 72 Hasil kerja sebagaimana dimaksud Pasal 70 huruf a, huruf b, dan huruf d disampaikan kepada Pimpinan DPR dalam rapat paripurna secara berkala. Selain itu, dalam Pasal 113 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menegaskan bahwa : Ayat (1) BAKN bertugas : a. melakukan penelaahan terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK yang disampaikan kepada DPR; b. menyampaikan hasil penelaahan sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada komisi; c. menindaklanjuti hasil pembahasan komisi terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK atas permintaan komisi;dan d. memberikan masukan kepada BPK dalam hal rencana kerja pemeriksaan tahunan, hambatan pemeriksaan, serta penyajian dan kualitas laporan. Ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, BAKN dapat meminta penjelasan dari BPK, Pemerintah, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, badan usaha milik negara, badan layanan umum, badan usaha milik daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Ayat (3) BAKN dapat mengusulkan kepada komisi agar BPK melakukan pemeriksaan lanjutan. Ayat (4) Hasil kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf d disampaikan kepada pimpinan DPR dalam rapat paripurna secara berkala.
Sedangkan Pasal 114 UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) dinyatakan bahwa Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 113 ayat (1), BAKN dapat dibantu oleh akuntan, ahli analis keuangan, dan/atau peneliti.
sesuai dengan Pasal 68 Tata Tertib DPR RI Ayat (1) DPR menetapkan susunan dan keanggotaan BAKN pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Ayat (2) Anggota BAKN berjumlah paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang atas usul fraksi DPR yang ditetapkan dalam rapat paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR dan permulaan tahun sidang. Ayat (3) Pimpinan DPR mengadakan konsultasi dengan pimpinan fraksi untuk menentukan komposisi keanggotaan BAKN yang mencerminkan unsur semua fraksi berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat. Ayat (4) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai dalam penentuan komposisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dalam rapat paripurna. Ayat (5) Fraksi mengusulkan nama anggota BAKN kepada pimpinan DPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk selanjutnya ditetapkan dalam rapat paripurna. Ayat (6) Penggantian anggota BAKN dapat dilakukan oleh fraksinya, apabila anggota BAKN yang bersangkutan berhalangan tetap atau ada pertimbangan lain dari fraksinya.
TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN BADAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA Sesuai dengan Tata Tertib DPR RI tata cara pemilihan pimpinan BAKN terdapat dalam Pasal 69 yang selanjutnya diatur pada :
Ayat (1) Pimpinan BAKN merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial. Ayat (2) Pimpinan BAKN terdiri atas 1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota BAKN berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Ayat (3) Komposisi pimpinan BAKN dari tiap-tiap fraksi ditetapkan pada permulaan keanggotaan. Ayat (4) Fraksi yang mendapatkan komposisi pimpinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengajukan satu nama calon pimpinan BAKN kepada pimpinan DPR untuk dipilih dalam rapat BAKN. Ayat (5) Pemilihan pimpinan BAKN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam rapat BAKN yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah penetapan susunan dan keanggotaan BAKN. Ayat (6)
Dalam hal pemilihan pimpinan BAKN berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Ayat (7) Pimpinan BAKN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPR. Ayat (8) Penggantian Pimpinan BAKN dapat dilakukan oleh fraksi yang bersangkutan untuk selanjutnya ditetapkan dalam rapat BAKN yang dipimpin oleh Pimpinan DPR.
Panitia khusus dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat sementara.
DPR menetapkan susunan dan keanggotaan panitia khusus berdasarkan perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Jumlah anggota panitia khusus ditetapkan oleh rapat paripurna paling banyak 30 (tiga puluh) orang. Pimpinan panitia khusus merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial. Pimpinan panitia khusus terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan paling banyak 3 (tiga) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota panitia khusus berdasarkan prinsip musyawarah untuk mufakat dan proporsional dengan memperhatikan jumlah panitia khusus yang ada serta keterwakilan perempuan menurut perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Fraksi yang mendapatkan komposisi pimpinan panitia khusus mengajukan satu nama calon pimpinan panitia khusus kepada pimpinan DPR untuk dipilih dalam rapat panitia khusus. Pemilihan pimpinan panitia khusus dilakukan dalam rapat panitia khusus yang dipimpin oleh pimpinan DPR setelah penetapan susunan dan keanggotaan panitia khusus. Panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh rapat paripurna dan dapat diperpanjang oleh Badan Musyawarah apabila panitia khusus belum dapat menyelesaikan tugasnya. Panitia khusus dibubarkan oleh DPR setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai.
Ket. NAMA ALAT KELENGKAPAN (K) = Ketua Alat Kelengkapan NAMA ALAT KELENGKAPAN (WK) = Wakil Ketua Alat Kelengkapan
KOMISI Susunan dan keanggotaan komisi ditetapkan oleh DPR dalam Rapat paripurna menurut perimbangan dan pemerataan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi, pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan Tahun Sidang. Setiap Anggota, kecuali Pimpinan MPR dan DPR, harus menjadi anggota salah satu komisi. Jumlah Komisi, Pasangan Kerja Komisi dan Ruang Lingkup Tugas Komisi diatur lebih lanjut dengan Keputusan DPR yang didasarkan pada institusi pemerintah, baik lembaga kementerian negara maupun lembaga non-kementerian, dan sekretariat lembaga negara, dengan mempertimbangkan keefektifan tugas DPR.
Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang adalah mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan penyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya. Tugas Komisi di bidang anggaran lain:
mengadakan Pembicaraan Pendahuluan mengenai penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersamasama dengan Pemerintah; dan mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersamasama dengan pemerintah.
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya; membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan yang terkait dengan ruang lingkup tugasnya; melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; serta membahas dan menindklanjuti usulan DPD.
Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat: mengadakan Rapat kerja dengan Presiden, yang dapat diwakili oleh Menteri; mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili intansinya, mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum, mengadakan kunjungan kerja dalam Masa Reses. KOMISI I RUANG LINGKUP TUGAS
Kementerian Pertahanan Kementerian Luar Negeri Panglima TNI dan Mabes TNI AD, AL dan AU Kementerian Komunikasi dan Informatika Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Badan Intelijen Negara (BIN) Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) LPP Televisi Republik Indonesia (TVRI) LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Dewan Pers Perum LKBN ANTARA
Komisi Informasi
Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kepemiluan Pertanahan dan Reformasi Agraria
PASANGAN KERJA
Kementerian Dalam Negeri Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri Sekretaris Negara Sekretaris Kabinet Lembaga Administrasi Negara (LAN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Arsip Nasional RI (ANRI) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Ombudsman Republik Indonesia Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)
Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Kejaksaan Agung Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisi Nasional HAM (KOMNAS HAM) Setjen Mahkamah Agung Setjen Mahkamah Konstitusi Setjen MPR Setjen DPD Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Komisi Yudisial
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Badan Narkotika Nasional (BNN) Badan Nasional Penanggulan Terorisme
Departemen Pertanian Departemen Kehutanan Departemen Kelautan dan Perikanan Badan Urusan Logistik Dewan Maritim Nasional
Perhubungan Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
PASANGAN KERJA
Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Perhubungan Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Badan SAR Nasional Badan Penanggulangan Lumpur Sidoardjo (BPLS) Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura (BPWS)
Perdagangan
Departemen Perindustrian Departemen Perdagangan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menteri Negara BUMN Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Badan Standarisasi Nasional (BSN) Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri Negara Lingkungan Hidup Menteri Negara Riset dan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dewan Riset Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas) SKK Migas Dewan Energi Nasional (DEN) PP IPTEK Lembaga EIKJMEN
PASANGAN KERJA
Kementerian Agama RI Kementerian Sosial Rl Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Departemen Kesehatan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Badan Pengawas Obat dan Makanan BNP2TKI PT Askes ( Persero) PT. Jamsostek (Persero)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pemuda dan Olahraga Perpustakaan Nasional
Kementerian Keuangan RI Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) / BAPPENAS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Badan Pusat Statistik (BPS) Setjen BPK RI Bank Indonesia Perbankan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ket. NAMA KOMISI (K)=Ketua komisi NAMA KOMISI (WK)=Wakil ketua komisi
DAERAH PEMILIHAN ACEH I (meliputi : Kab. Aceh Barat, Kab. Aceh Barat Daya, Kab. Aceh Besar, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Selatan, Kab. Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Kota Banda Aceh, Kab. Nagan Raya, Kab. Simeulue, Kab. Gayo Luwes, Kota Sabang, Kab. Aceh Tenggara, Kab. Pidie Jaya) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
AK BURT -
A-101 Sayed Mustafa Usab, S.E., M.Si. A-175 H Sayed Fuad Zakaria, S.E. A-281 Tgk H Mohd Faisal Amin A-413 H Teuku Riefky Harsa A-414 Ir. Nova Iriansyah, M.T. A-415 HM Ali Yacob A-44 H Muhammad Nasir Djamil, S.Ag.
DAERAH PEMILIHAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM II (meliputi : Kab. Aceh Tamiang, Kab. Bener Meriah, Kab. Aceh Tengah, Kab. Aceh Timur, Kab. Aceh Utara, Kab. Bireuen, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK BKSAP
Komisi VI I VI VII
A-176 Drs. H Marzuki Daud A-416 Mirwan Amir A-417 Ir. H Muhammad Azhari, S.H., M.H. A-418 Teuku Irwan
F-PD
Banggar BURT
A-45
H Raihan Iskandar, Lc
F-PKS
VIII
TOTAL : 13 kursi (Partai Demokrat 7 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA UTARA I (Meliputi : Kota Medan, Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang Bedagai, Kota Tebingtinggi) Jumlah kursi : 10
NA A-1
Fraksi F-Hanura F-PAN F-PG F-PPP(K) F-PDIP F-PD F-PD F-PD F-PD F-PKS
A-102 Ibrahim Sakty Batubara A-177 Meutya Viada Hafid A-282 Drs. H Hasrul Azwar, M.M. A-319 H Irmadi Lubis A-420 H Abdul Wahab Dalimunthe, S.H. A-421 Drs. Ir. H Sutan Bathoegana, M.M. A-422 Sri Novida, S.E. A-423 Kol. (Purn) Drs. Jafar Nainggolan, M.M. A-46 Drs. Muhammad Idris Lutfi, M.Sc.
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA UTARA II (meliputi : Kab. Labuhan Batu, Kab. Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias, Kab. Nias Selatan, Kota Sibolga, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Tapanuli Tengah, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Toba Samosir, Kab. Padang Lawas Utara, Kab. Padang Lawas) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
AK Banggar Bamus
Komisi IX VI
A-103 Yahdil Abdi Harahap, S.H., M.H. A-178 H Chairuman Harahap, S.H., M.H.
BK (K)
I VII III
A-320 Trimedya Panjaitan, S.H., M.H. A-321 Dr. Yasonna H Laoly, S.H., M.Sc. A-424 Drh. Jhonny Allen Marbun, M.M. A-425 Drs. Saidi Butar Butar, M.M. A-426 Jonny Buyung Saragi, S.H. A-47 Iskan Qolba Lubis, M.A.
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA UTARA III (meliputi : Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai, Kota Pematang Siantar, Kab. Simalungun, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Dairi, Kab. Karo, Kota Binjai, Kab. Langkat, Kab. Batubara) Jumlah kursi : `10
NA
Nama
Fraksi F-PAN F-GERINDRA F-PG F-PG F-PPP F-PDIP F-PD F-PD F-PD F-PKS
A-180 Ir. Ali Wongso Halomoan Sinaga A-181 Dr. Capt. Anton Sihombing A-283 HT Zulfikar, S.H. A-322 H Tri Tamtomo, S.H. A-427 Ruhut Poltak Sitompul, S.H. A-428 Edi Ramli Sitanggang, S.H. A-429 Imran Muchtar A-48 H Ansory Siregar, Lc
TOTAL : 30 kursi (Partai Demokrat 10 kursi, Partai Golongan Karya 5 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 3 kursi, Partai Amanat Nasional 3 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 2 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA BARAT I (meliputi : Kab. Kepulauan Mentawai, Kab. Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kota Sawahlunto, Kab. Sijunjung, Kab. Dharmasraya, Kota Padangpanjang, Kab. Tanahdatar) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
AK BURT Baleg
Komisi XI IX
A-105 M Ichlas El Qudsi, S.Si., M.Si. A-182 Dr. Poempida Hidayatulloh, Beng(Hon), Ph.D., DIC A-183 Dr. HM Azwir Dainy Tara, M.B.A. A-284 Capt. H Epyardi Asda, MMar A-430 H Dasrul Djabar A-431 Darizal Basir A-432 dr. Zulmiar Yanri, Ph.D., Sp.OK. A-49 Hermanto, S.E., M.M.
VII V III IV IX IV
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA BARAT II (meliputi : Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Kota Payakumbuh, Kab. Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Kab. Agam, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK Baleg Baleg
A-285 Muhammad Iqbal, S.E., M.Kom. A-433 Drs. H Dalimi Abdullah Dt Indokayo, S.H. A-434 Ir. H Mulyadi A-50 Refrizal
IX VII V VI
Total : 14 kursi (Partai Demokrat 5 kursi, Partai Golongan Karya 3 kursi, Partai Amanat Nasional 2 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 2 kursi)
===PROVINSI RIAU===
DAERAH PEMILIHAN RIAU I (meliputi : Kab. Siak, Kota Pekanbaru, Kab. Rokan Hilir, Kab. Rokan Hulu, Kab. Bengkalis, Kota Dumai) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK BKSAP -
A-107 H Asman Abnur, S.E., M.Si. A-185 Ir. H Arsyad Juliandi Rachman, MBA A-286 Drs. H Wan Abu Bakar, M.S., M.Si. A-323 Ian Siagian A-435 H Sutan Sukarnotomo A-51 Drs. Chairul Anwar, Apt
DAERAH PEMILIHAN RIAU II (meliputi : Kab. Kuantan Singingi, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Pelalawan, Kab. Kampar) Jumlah kursi : 5
NA
Nama
AK Baleg Banggar -
Komisi VI VIII IV VI XI
A-147 Ir. HM Lukman Edy, M.Si. A-186 Ir. HM Idris Laena A-187 Hj Nurliah, S.H., M.H. A-188 Adi Sukemi, S.T., M.M. A-436 Muhamad Nasir
TOTAL : 11 Kursi (Partai Golongan Karya 4 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
(Meliputi : Kota Batam, Kab. Karimun, Kab. Bintan, Kab. Lingga, Kab. Natuna, Kota Tanjungpinang) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
AK Bamus BURT
Komisi XI (WK) I X
A-189 Dr. H Harry Azhar Azis, MA A-437 Hj Nani Sulistyani Herawati A-52 Hj Herlini Amran, MA
TOTAL : 3 kursi (Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
===PROVINSI JAMBI===
(Meliputi : Kab. Kerinci, Kab. Merangin, Kab. Sarolangun, Kab. Batanghari, Kab. Tebo, Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kab. Muaro Jambi, Kab. Bungo, Kota Jambi) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
Komisi II V X X V VIII IV
A-112 H Herman Kadir, S.H., M.Hum A-113 HA Bakri HM, S.E. A-199 Selina Gita, S.E. A-331 H Irsal Yunus, S.E., M.M. A-447 Dr. Indrawati Sukadis A-448 Drs. H Sofyan Ali, M.M. A-5 Drs. HA Murady Darmansjah
TOTAL : 7 kursi (Partai Demokrat 2 kursi, Partai Amanat Nasional 2 kursi, Partai Golkar 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi)
===PROVINSI BENGKULU===
(Meliputi : Kota Bengkulu, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Kaur, Kab. Seluma, Kab. Rejang Lebong, Kab. Lebong, Kab. Kepahiang, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Muko Muko) Jumlah kursi : 4
NA
Nama
Komisi IV X IX I
A-109 Hj Dewi Coryati, M.Si. A-195 Ir. Rully Chairul Azwar, M.Si. A-442 Dr. Dian A Syakhroza A-55 Drs. H Mohammad Syahfan B Sampurno
TOTAL : 4 kursi (Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I (meliputi : Kab. Banyuasin, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Musi Rawas, Kota Palembang, Kota Lubuklinggau) Jumlah kursi : 7
NA A-19
Fraksi
AK
F-GERINDRA (S) Bamus F-PG F-PG F-PDIP F-PDIP F-PD F-PKS BKSAP Banggar BKSAP BURT Banggar Bamus
A-190 Dodi Reza Alex Noerdin, LIC ECON MBA A-191 Drs. Kahar Muzakir A-324 Ir. Nazarudin Kiemas, M.M. A-325 dr. Surya Chandra Suropaty, MPH, Ph.D. A-438 H Syofwatillah Mohzaib, S.Sos A-53 Mustafa Kamal, S.S.
DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN II (meliputi : Kab. Muara Enim, Kab. Lahat, Kab. Ogan Komering Ulu, Kab. Ogan Komering Ulu Selatan, Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Ogan Ilir) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
Komisi V I VII V
A-108 Hanna Gayatri, S.H. A-192 Tantowi Yahya A-193 Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., MBA, CFE A-20 Nuriswanto, S.H., M.M.
A-3
F-HANURA
Bamus BAKN
XI
A-326 HR Erwin Moeslimin Singajuru, S.H. A-439 Prof. Dr. H Mahyuddin NS, Sp.OG (K) A-440 H Juhaini Alie, S.H., M.M. A-54 KH Bukhori, Lc., MA
TOTAL : 16 kursi (Partai Golongan Karya 4 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 2 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
(meliputi : Kab. Bangka, Kab. Belitung, Kab. Belitung Timur, Kab. Bangka Selatan) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
Komisi II IX XI
A-194 Ir. H Azhar Romli, M.Si. A-327 Ir. Rudianto Tjen A-441 H Paiman
TOTAL : 3 Kursi (Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi)
===PROVINSI LAMPUNG===
DAERAH PEMILIHAN LAMPUNG I (meliputi: Kota Bandar Lampung, Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan, Kab. Tanggamus, Kab. Pesawaran, Kota Metro) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
AK -
A-110 Yandri Susanto A-196 Dra. Tri Hanurita, MA, M.M. A-21 H Ahmad Muzani
F-GERINDRA (K) F-PDIP F-PDIP F-HANURA F-PD F-PD F-PKS Banggar Bamus Banggar -
A-328 Sudin A-329 Ir. Isma Yatun A-4 HA Ferdinand Sampurna Jaya
A-443 H Zulkifli Anwar A-444 H Heriyanto, S.E., M.M. A-56 Drs. Al Muzammil Yusuf
DAERAH PEMILIHAN LAMPUNG II (meliputi : Kab. Lampung Tengah, Kab. Lampung Utara, Kab. Tulangbawang, Kab. Way Kanan, Kab. Lampung Timur) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
AK BK Banggar -
A-111 Ir. Alimin Abdullah A-148 Hj Chusnunia Chalim, M.Si. A-197 Dr. Aziz Syamsuddin
V V X VI V V
A-330 Itet Tridjajati Sumarijanto, MBA A-445 Ir. Atte Sugandi, M.M. A-446 Usmawarnie Peter A-57 KH Ir. Abdul Hakim, M.M.
TOTAL : 18 kursi (Partai Demokrat 4 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 kursi, Partai Golongan Karya 3 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 2 kursi, Partai Amanat Nasional 2 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi)
===PROVINSI BANTEN===
DAERAH PEMILIHAN BANTEN I (meliputi : Kab. Pandeglang, Kab. Lebak) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
A-202 Tb H Ace Hasan Syadzily, M.Si. A-289 Hj Irna Narulita, S.E., M.M. A-290 H Achmad Dimyati N, S.H., M.H., M.Si. A-335 Tb Dedi S Gumelar A-457 Hj Iti Octavia Jayabaya, S.E., M.M. A-458 Dra. Hj Ratu Siti Romlah, M.Ag.
DAERAH PEMILIHAN BANTEN II (meliputi : Kab. Cilegon, Kab. Serang, Kota Serang) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK Baleg Banggar -
A-115 Drs. H Rusli Ridwan, M.Si. A-203 Drs. H Hikmat Tomet A-204 Drs. H Humaedi A-336 Ichsan Soelistio A-459 Adiyaman Amir Saputra, S.IP. A-62 Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc.
DAERAH PEMILIHAN BANTEN III (meliputi : Kab. Tangerang, Kota Tangerang) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
Fraksi F-PG F-GERINDRA F-PPP F-PDIP F-PD F-PD F-PD F-HANURA F-PKS F-PKS
A-291 Drs. H Irgan Chairul Mahfiz, M.Si. A-337 Irvansyah, S.IP. A-460 Hartanto Edhie Wibowo A-461 Hj Himmatul Alyah Setiawaty, S.H., M.H. A-462 Ferrari Romawi, MBA A-6 A-63 A-64 Iqbal Alan Abdullah H Jazuli Juwaini, Lc, MA Indra, S.H.
TOTAL : 22 kursi (Partai Demokrat 6 kursi, Partai Golongan Karya 4 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 3 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 3 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN DKI JAKARTA I (meliputi : Kotamadya Jakarta Timur) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
A-332 Adang Ruchiatna A-449 H Tri Yulianto, S.H. A-450 H Hayono Isman, S.IP. A-58 Ahmad Zainuddin, Lc
DAERAH PEMILIHAN DKI JAKARTA II (meliputi : Kotamadya Jakarta Pusat + Luar Negeri, Kotamadya Jakarta Selatan) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
Komisi I IX V IX (WK) II
A-200 Ir. Fayakhun Andriadi, M.Kom. A-288 Dra. H Okky Asokawati, S.Psi. A-333 Ir. Eriko Sotarduga BPS A-451 Hj Melani Leimena Suharli A-452 dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.Kj A-453 Nurcahyo Anggorojati A-59 Dr. Mohamad Sohibul Iman
Pimpinan (WK) -
DAERAH PEMILIHAN DKI JAKARTA III (meliputi : Kotamadya Jakarta Barat, Kotamadya Jakarta Utara, Kab. Adm. Kepulauan Seribu) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
A-455 Drs. Eddy Sadeli, S.H. A-456 Hj Vera Febyanthi, M.M. A-60 A-61 Drs. H Adang Daradjatun Dra. Wirianingsih, M.Si.
Baleg Banggar -
III XI III IX
TOTAL : 21 kursi (Partai Demokrat 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 4 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 2 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT I (meliputi : Kota Bandung, Kota Cimahi) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
AK BURT -
A-206 Dra. Hj Popong Otje Djundjunan A-338 Ir. Ketut Sustiawan A-463 Agung Budi Santoso, S.H. A-464 H Daday Hudaya, S.H., M.H. A-465 Hj Yetti Heryati, S.H. A-65 A-66 Ir. Arif Minardi Hj Ledia Hanifa Amaliah, S.Si, M.Psi.T.
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT II (meliputi : Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
AK BKSAP -
Komisi I (WK) VI VI II IX -
A-207 Drs. Agus Gumiwang Kartasasmita A-208 Dr. Ir. H Lili Asdjudiredja, S.E., Ph.D. A-26 Rachel Maryam Sayidina
A-292 Drs. H Numan Abdul Hakim A-339 Rieke Diah Pitaloka, M.Hum. A-340 H Taufiq Kiemas (NONAKTIF)
A-466 Dr. Hj R Adjeng Ratna Suminar, S.H., M.H. A-467 Ir. H Roestanto Wahidi D, M.M. A-468 Efi Susilowati A-67 H Mamur Hasanuddin, MA
Bamus BKSAP -
I V VII IV
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT III (meliputi : Kab. Cianjur, Kota Bogor) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
A-149 Drs. H Otong Abdurrahman A-209 Dr. H Deding Ishak, S.H., M.M. A-293 Drs. H Husnan Bey Fananie, MA A-341 Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc. A-469 Drs. Supomo A-470 Sri Hidayati A-471 Prof. Dr. dr. Hj A Dinajani Mahdi, Sp.PD, KAI, Sp.KL, FINASIM, S.H. A-68 H Ecky Awal Mucharam, S.E.
F-PKS
Bamus Banggar
XI
A-7
F-HANURA
VI (WK)
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT IV (meliputi : Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
Komisi IX X
A-342 dr. Ribka Tjiptaning A-472 Pasha Ismaya Sukardi A-473 Ingrid Maria Palupi Kansil, S.Sos A-69 Ir. H Yudi Widiana Adia, M.Si.
IX (K) VI VIII V
NA
Nama
A-211 Drs. HA Muchamad Ruslan A-212 Ir. H Airlangga Hartarto, M.MT., MBA A-27 Drs. H Mulyadi, M.MA
A-295 H Achmad Farial A-343 Drs. Helmi Fauzy A-474 Max Sopacua, S.E., M.Sc. A-475 Anton Sukartono Suratto
F-PD F-PKS
II II
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT VI (meliputi : Kota Bekasi, Kota Depok) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
A-344 Sukur H Nababan, MT A-477 Drs. Parlindungan Hutabarat A-478 H Harry Witjaksono, S.H. A-71 Mahfudz Abdurrahman
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT VII (meliputi : Kab. Karawang, Kab. Purwakarta, Kab. Bekasi) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
Fraksi F-PG F-PG (S) F-GERINDRA F-PPP F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD F-PD
Komisi I XI IX V II VI I III IX
A-214 Nurul Arifin, S.IP., M.Si. A-215 Drs. Ade Komaruddin, M.H. A-29 drg. Putih Sari
A-296 Dra. Hj Wardatul Asriah A-345 H Rahadi Zakaria, S.IP., M.H. A-346 Ir. Daniel Lumban Tobing A-479 Ir. H Hari Kartana, M.M. A-480 Saan Mustofa A-481 Dhiana Anwar, S.H.
A-72
F-PKS
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT VIII (meliputi : Kab. Cirebon, Kota Cirebon, Kab. Indramayu) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
Fraksi F-PKB F-PG F-PG F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD F-PKS F-HANURA
A-150 H Dedi Wahidi, S.Pd. A-216 Sunaryo Adhiwardoyo, S.H., M.H. A-217 Hj Tetty Kadi Bawono A-347 Drs. Sidarto Danusubroto, S.H. A-348 Drs. Yoseph Umar Hadi, M.Si. A-482 H Nurul Qomar, S.Sos, M.M. A-483 Ir. E Herman Khaeron, M.Si. A-73 A-8 Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si. Miryam S Haryani, S.E., M.Si.
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT IX (meliputi : Kab. Majalengka, Kab. Sumedang, Kab. Subang) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
AK BURT -
Komisi VI V VIII
A-116 Primus Yustisio A-218 Drs. H Eldie Suwandie A-297 Drs. H Endang Sukandar, M.Si.
A-349 Maruarar Sirait, S.IP. A-350 Tb Hasanuddin, S.E., M.M. A-484 H Yusyus Kuswandana, S.H. A-485 Linda Megawati, S.E. A-74 Nurhasan Zaidi, S.Sos.I
Bamus BKSAP -
XI I (WK) VI XI VII
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT X (meliputi : Kab. Ciamis, Kab. Kuningan , Kab. Banjar) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
A-117 Ir. Chandra Tirta Wijaya A-219 Drs. Agun Gunanjar Sudarsa A-351 Puti Guntur Soekarno, S.IP. A-352 Drs. M Nurdin, M.M. A-486 Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL.M. A-487 H Amin Santono, S.Sos A-75 KH Dr. Surahman Hidayat, MA
DAERAH PEMILIHAN JAWA BARAT XI (meliputi : Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
Fraksi F-PAN
AK Baleg
Komisi VI
F-PKB F-PG
Bamus Baleg
IX X
A-298 KH Asep Ahmad Maoshul Affandy A-299 Drs. H Ahmad Kurdi Moekri A-353 Syarif Bastaman, S.H., MBA
A-488 Mayjen TNI (Purn) Yahya Sacawiria, S.IP., M.M. F-PD A-489 H Nurul Imam Mustofa, MA A-490 Siti Mufattahah, Psi. A-76 Kemal Azis Stamboel F-PD F-PD F-PKS
TOTAL : 91 kursi (Partai Demokrat 28 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 16 kursi, Partai Golongan Karya 15 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 12 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 8 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 4 kursi, Partai Amanat Nasional 3 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 3 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 2 kursi)
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH I (meliputi: Kab. Semarang, Kab. Kendal, Kota Salatiga, Kota Semarang) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
A-152 H Alamuddin Dimyati Rois A-221 Dr. (HC) Ir. H Siswono Yudo Husodo A-30 Jamal Mirdad
A-300 Drs. H Machmud Yunus A-354 Tjahjo Kumolo, S.H. A-491 Ir. Agus Hermanto, M.M. A-492 Ir. Muhammad Baghowi, M.M. A-77 H Zuber Safawi, S.H.I.
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH II (meliputi : Kab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Demak) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
AK -
Komisi X XI VIII X IV
A-119 H Nasrullah, S.IP. A-222 Nusron Wahid A-223 HM Busro A-301 Drs. H Hisyam Alie A-31 Abdul Wachid
F-PDIP F-PD
Baleg
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH III (meliputi : Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Rembang) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
AK Banggar BKSAP
Komisi V
Bamus BURT
IV (WK) V
A-32
VIII IX I
A-356 Drs. H Imam Suroso, M.M. A-357 Evita Nursanty, M.Sc. A-494 Ir. Djoko Udjianto A-495 Ignatius Mulyono A-78 HM Gamari
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH IV (meliputi : Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar, Kab. Sragen) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
Fraksi
AK
Komisi
A-120 Abdul Rozaq Rais A-225 Drs. H Hajriyanto Y Thohari, M.A. A-358 Ir. Bambang Wuryanto, MBA A-359 Mangara M Siahaan A-496 Rinto Subekti, S.E., M.M. A-79 A-9 Drs. M Martri Agoeng Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati
VIII VII V X IX I
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH V (meliputi : Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Sukoharjo, Kota Surakarta) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
Fraksi F-PAN F-PKB F-PG F-PDIP (K) F-PDIP F-PDIP F-PD F-PKS (K)
AK -
Komisi XI VII II
A-121 Muhammad Hatta A-154 Mohammad Toha, S.Sos, M.Si. A-226 Ir. H Eko Sarjono Putro, M.M. A-360 Puan Maharani A-361 Nusyirwan Soejono, S.T. A-362 Aria Bima A-497 Dra. GRAY Koes Moertiyah, M.Pd. A-80 Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA
I V VI (WK) II VIII
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH VI (meliputi : Kab. Purworejo, Kab. Wonosobo, Kab. Magelang, Kab. Temanggung, Kota Magelang)
Jumlah kursi : 8
NA
Nama
Fraksi F-PAN (K) F-PKB F-PG F-PPP F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD
A-122 Ir. H Tjatur Sapto Edy, M.T. A-155 H Abdul Kadir Karding, S.PI. A-227 Ir. Bambang Sutrisno A-303 Lukman Hakim Saifudin A-363 Ir. Sudjadi A-364 Ina Ammania A-499 Ir. HM Rosyid Hidayat A-498 Surya Kusuma Negara
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH VII (meliputi : Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Kab. Kebumen) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
Fraksi F-PAN
AK
Komisi
A-228 H Bambang Soesatyo, S.E., MBA A-304 M Romahurmuziy, S.T., M.T. A-365 Ganjar Pranowo A-366 Drs. Utut Adianto A-500 Dra. RA Ida Riyanti A-81 Ir. H Sugihono Karyosuwondo
Banggar -
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH VIII (meliputi : Kab. Cilacap, Kab. Banyumas) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
A-124 Ahmad Mumtaz Rais, S.E. A-229 H Dito Ganinduto, MBA A-33 Ir. Sadar Subagyo
A-367 Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil. A-368 Adisatrya Suryo Sulisto A-501 Fardan Fauzan, BA, M.Sc. A-502 Khatibul Umam Wiranu, M.Hum A-82 H Tossy Aryanto, S.E., M.MAgr
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH IX (meliputi : Kab. Tegal, Kab. Brebes, Kota Tegal) Jumlah kursi : 8 NA Nama Fraksi F-PAN (S) F-PKB F-PG F-PPP F-PDIP F-PDIP F-PD F-PKS AK BAKN Banggar Baleg BKSAP Komisi V II X IV IV VII VI X
A-125 Ir. H Teguh Juwarno, M.Si. A-156 Bachrudin Nasori, S.Si., M.M. A-230 HM Nasrudin, S.H. A-305 Drs. H Zainut Tauhid Saadi, M.Si. A-369 Dr. Muhammad Prakosa A-370 Dewi Aryani Hilman, S.Sos. M.Si. A-503 Ir. Idris Sugeng, M.Sc. A-83 Rohmani, S.Pd.
DAERAH PEMILIHAN JAWA TENGAH X (meliputi : Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kota Pekalongan) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
AK Bamus Banggar
Komisi II (WK) X
A-126 Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si. A-157 Muhammad Hanif Dhakiri
A-231 Budi Supriyanto, S.H., M.H. A-306 Drs. H Akhmad Muqowam A-371 Drs. H Sumaryoto A-372 Prof. Dr. Hendrawan Supratikno A-504 Ir. Sutarip Tulis Widodo
Baleg -
IX II XI VI V
TOTAL : 77 kursi (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 19 kursi, Partai Demokrat 14 kursi, Partai Golongan Karya 11 kursi, Partai Amanat Nasional 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 7 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 7 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 6 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 4 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi)
(Meliputi: Kab. Kulonprogo, Kab. Bantul, Kab. Gunung Kidul, Kab. Sleman, Kota Yogyakarta) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
A-127 H Totok Daryanto, S.E. A-158 H Agus Sulistiyono, S.E. A-232 Gandung Pardiman A-373 H Djuwarto A-374 Dra. Eddy Mihati, M.Si. A-505 Ambar Tjahjono A-506 Agus Bastian, S.E., M.M. A-84 Agoes Poernomo, S.IP.
TOTAL : 8 kursi (Partai Demokrat 2 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 kursi, Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR I (meliputi : Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
AK Banggar -
Komisi X V
A-128 Ir. Sunartoyo A-159 H Imam Nahrawi, S.Ag. A-233 Drs. H Priyo Budi Santoso
A-34
II X XI VIII I III V
A-375 M Guruh Irianto Sukarno Putra A-376 Indah Kurnia A-507 H Gondo Radityo Gambiro, MBA A-508 Dra. Lucy Kurniasari A-509 H Suhartono Wijaya, S.E., MBA A-85 Ir. H Sigit Sosiantomo
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR II (meliputi : Kab. Pasuruan ,Kota Probolinggo, Kota Pasuruan ,Kab. Probolinggo) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
AK Baleg
Komisi IV III
A-234 Dra. Hj Harbiah Salahuddin, M.Si. A-307 Mustofa Assegaf, M.Si. A-377 Hj Rukmini Buchori A-510 KH Yunus Roichan, S.H., M.H. A-86 Dr. Muhammad Firdaus
X XI VIII VIII XI
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR III (meliputi : Kab. Bondowoso, Kab. Banyuwangi, Kab. Situbondo) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
A-162 Abdul Hamid Wahid, M.Ag. A-235 H Hardisoesilo A-308 Drs. Zaini Rahman A-378 Achmad Basarah A-379 Nursuhud A-511 Ir. H Azam Azman Natawijana A-512 H Sholeh Soeaidy, S.H.
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR IV (meliputi: Kab. Lumajang, Kab. Jember) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
Fraksi F-PKB
AK -
Komisi XI
A-164 Ir. Nur Yasin, MBA A-236 Drs. Taufiq Hidayat, M.Si. A-35 Dhohir Farisi
A-380 Arif Wibowo A-381 Ir. H Dadoes Soemarwanto, M.Arch. A-513 Hj Siti Romlah A-514 Dr. Subagyo Partodiharjo
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR V (meliputi: Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu) Jumlah kursi: 8
NA A-10
Fraksi F-HANURA F-PKB F-PG F-PDIP F-PDIP F-PD (K) F-PD F-PKS
A-165 Dr. H Ali Maschan Moesa, M.Si. A-237 Hj Endang Agustini Syarwan H, S.IP. A-382 Dra. Sri Rahayu A-383 Sayed Muhammad Mullady, S.H. A-515 Dr. Hj Nurhayati Ali Assegaf, M.Si. A-516 Dr. Pieter C Zulkifli Simabuea, M.H. A-87 Ir. Budiyanto, M.Eng.
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR VI (meliputi : Kab. Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kab. Kediri, Kab. Blitar) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
AK Banggar -
A-129 A Riski Sadig A-166 LH Ach. Fadil Muzakki Syah A-238 Zainudin Amali, S.E. A-36 Noura Dian Hartarony
A-385 Abidin Fikri, S.H. A-386 Dra. Eva Kusuma Sundari, MA, MDE A-517 Maimara Tando A-518 Vena Melinda, S.E.
IX III IV X
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR VII (meliputi : Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Magetan, Kab. Ngawi) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
AK Bamus BKSAP
A-130 Dra. Mardiana Indraswati A-167 Drs. H Ibnu Multazam A-239 Dr. HM Markum Singodimejo A-387 Ir. Heri Akhmadi A-519 H Anwar Yunus, S.H. A-520 Drs. Ramadhan Pohan, MIS A-521 Rusminiati, S.H. A-88 H Rofi Munawwar, Lc.
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR VIII (meliputi : Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kab. Mojokerto) Jumlah kursi : 10
NA A-11
Fraksi F-HANURA F-PAN F-PKB F-PG F-GERINDRA F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD F-PKS
A-131 Eko Hendro Purnomo A-168 Dra. Hj Ida Fauziyah A-240 Hayani Isman A-37 Lukman Hakim
A-388 Hj Sadarestuwati, S.P., M.MA. A-389 Ir. Mindo Sianipar A-522 KH Ahmad Mustain Syafiie, M.Ag. A-523 Drs. H Guntur Sasono, M.Si. A-89 Ir. Memed Sosiawan
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR IX (meliputi: Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban) Jumlah kursi: 6
NA
Nama
Komisi I XI
A-132 Ir. Muhammad Najib, M.Sc. A-169 Hj Anna Muawanah, S.E., M.H.
F-PG F-PG
Banggar BURT
VII IX
F-PDIP F-PD
BKSAP
IV VI
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR X (meliputi : Kab. Lamongan, Kab. Gresik) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
A-133 Viva Yoga Mauladi, M.Si. A-170 Drs. H Andi Muawiyah Ramly A-243 Ir. H Eddy Kuntadi A-309 H Iskandar D Syaichu A-391 Zainun Ahmadi A-525 Drs. H Mahrus Munir
DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR XI (meliputi : Kab. Bangkalan, Kab. Pamekasan, Kab. Sampang, Kab. Sumenep) Jumlah kursi : 8
NA
Nama
A-134 Drs. H Achmad Rubaei, S.H., M.H. A-171 KH Muh. Unais Ali Hisyam A-310 H Mochammad Mahfudh, S.H., M.Si. A-38 Ir. Soepriyatno
A-526 Ir. Nuki Sutarno A-527 Achsanul Qosasi A-90 Ir. Abdul Aziz Suseno, M.T.
BURT
II XI VIII
TOTAL : 87 kursi (Partai Demokrat 21 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 18 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 13 kursi, Partai Golongan Karya 11 kursi, Partai Amanat Nasional 7 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 6 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 5 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 4 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 2 kursi)
(meliputi : Kab. Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Landak, Kota Pontianak, Kab. Sanggau, Kab. Sekadau, Kab. Ketapang, Kab. Sintang, Kab. Melawi, Kab. Kapuas, Kab. Pontianak, Kota Singkawang, Kab. Kayong Utara, Kab. Kubu Raya) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
Fraksi F-PAN F-PG F-PG F-PPP F-PDIP F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD F-PKS
A-135 H Sukiman, S.Pd., M.M. A-246 Ir. H Zulfadhli A-247 Drs. Kamaruddin Sjam, M.M. A-311 H Usman Jafar A-397 dr. Karolin Margret Natasa A-398 Lasarus, S.Sos. A-399 Ir. Dolfie OFP A-530 Albert Yaputra, S.Sos., M.I.Kom A-531 Ir. Lim Sui Khiang, M.H. A-91 Rahman Amin
TOTAL : 10 kursi (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 3 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
(meliputi : Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Kapuas, Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Utara, Kab. Sukamara, Kab. Lamandau, Kab. Seruyan, Kab. Katingan, Kab. Pulang Pisau, Kab. Gunung Mas, Kab. Barito Timur, Kab. Murung Raya, Kota Palangkaraya) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK Banggar -
Komisi IX II V X III IX
A-136 Hang Ali Saputra Syah Pahan A-248 Dr. Hj Chairun Nisa, MA A-312 Dra. Hj Norhasanah, M.Si. A-400 Asdi Narang, S.H., M.CommLaw A-401 Sugianto Sabran A-532 Didik Salmijardi
TOTAL : 6 kursi (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 kursi, Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN KALIMANTAN SELATAN I (meliputi : Kab. Banjar, Kab. Barito Utara, Kab. Tapin, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Tabalong, Kab. Balangan) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
Komisi XI I XI I III
A-137 Prof. Dr. Ismet Ahmad A-172 H Husni Nurin A-249 Ir. H Ahmadi Noor Supit A-313 H Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S. A-533 Iman Tjahya Abdullah A-92 Aboe Bakar, S.E.
DAERAH PEMILIHAN KALIMANTAN SELATAN II (meliputi : Kab. Tanah Laut, Kab. Kota Baru, Kab. Tanah Bumbu, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru) Jumlah kursi : 5
NA
Nama
AK BK Banggar -
A-250 H Gusti Iskandar SA, S.E. A-314 HM Aditya Mufti Ariffin, S.H. A-402 H Bahrudin Syarkawie A-534 Ir. H Asfihani A-93 Hb Ir. Nabiel Al Musawa, M.Si.
TOTAL : 11 kursi (Partai Keadilan Sejahtera 2 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 2 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi)
(Meliputi: Kab. Paser, Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Kutai Timur, Kab. Kutai Barat, Kab. Berau, Kab. Malinau, Kab. Bulungan, Kab. Nunukan, Kab. Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Tarakan, Kota Bontang, Kab. Tana Tidung) Jumlah kursi : 8 NA Nama Fraksi F-PG F-PG F-PPP F-GERINDRA F-PDIP F-PD F-PD F-PKS AK Bamus Banggar Baleg Komisi III V VI III XI IV VIII II
A-251 Mahyudin, S.T., M.M. A-252 Dr. Ir. Hetifah, M.P.P. A-315 Nanang Sulaeman, S.E. A-40 Desmond Junaidi Mahesa
A-403 Ir. H Izederik Emir Moeis, M.Sc. (NONAKTIF) A-535 Drs. H Yusran Aspar, M.Si. A-536 Hj Adji Farida Padmo Ardan A-94 Aus Hidayat Nur
TOTAL : 8 kursi (Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 1 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
(meliputi : Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Utara, Kab. Kep. Sangihe, Kab. Kep. Talaud, Kab. Minahasa Selatan, Kab. Minahasa Tenggara, Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kab. Bolaang Mongondow Utara, Kab. Siau Tagulandang Biaro, Kota Kotamobagu) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
A-144 Dra. Yasti Soepredjo Mokoagow A-273 Aditya Anugrah Moha, S.Ked. A-274 Ir. A Edwin Kawilarang A-410 Olly Dondokambey, S.E. A-411 Vanda Sarundajang A-555 Paula Sinjal, S.H., M.Si.
TOTAL : 6 kursi (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Demokrat 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
===PROVINSI GORONTALO===
(meliputi: Kota Boalemo, Kab. Gorontalo, Kab. Pohuwato, Kab. Bone Bolango, Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo Utara) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
AK Banggar BAKN -
Komisi V II VIII
A-261 Drs. H Roem Kono A-317 Dr. AW Thalib, M.Si. A-545 Kasma Bouty, S.E., M.M.
TOTAL: 3 kursi (Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi)
(meliputi: Kab. Banggai Kepulauan, Kab. Banggai, Kab. Morowali, Kab. Poso, Kab. Tojo Una Una, Kab. Donggala, Kab. Toli-toli, Kab. Buol, Kab. Parigi Moutong, Kota Palu) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
Fraksi F-PKS
AK -
A-271 H Muhidin Mohammad Said A-272 Drs. H Murad U Nasir, M.Si. A-409 Ir. Rendy M Affandy Lamadjido, MBA A-554 dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang
TOTAL : 6 kursi (Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi)
(meliputi : Kab. Mamuju Utara, Kab. Mamuju, Kab. Mamasa, Kab. Polewale Mamasa, Kab. Majene) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
Komisi IV V III
A-145 H Hendra S Singkarru, S.E. A-275 Drs. H Ibnu Munzir A-556 Mayjen TNI (Purn) Salim Mengga
TOTAL : 3 kursi (Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN SULAWESI SELATAN I (meliputi : Kab. Selayar, Kab. Bantaeng, Kab. Jeneponto, Kab. Takalar, Kab. Gowa, Kota Makassar) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
Fraksi F-PAN F-PG F-PG F-PPP F-PPP F-GERINDRA F-PD F-PD F-PKS
A-140 Indira Chunda Thita Syahrul, S.E., M.M. A-262 Emil Abeng A-263 Dra. Hj Oelfah A Syahrullah Harmanto A-287 Ahmad Yani, S.H., M.H. A-318 H Achmad Daeng Sere, S.Sos. A-41 Hj Mestariyani Habie, S.H.
A-546 A Reza Ali A-547 Dr. Ahmad Nizar Shihab, DSAN A-96 Asmin Amin
DAERAH PEMILIHAN SULAWESI SELATAN II (meliputi : Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab. Maros, Kab. Bulukumba, Kab. Pangkajene Kepulauan, Kab. Barru, Kota Pare Pare, Kab. Soppeng, Kab. Wajo) Jumlah kursi : 9
NA A-14
AK Banggar -
Komisi II XI I III
A-141 A Taufan Tiro, S.T. A-264 M Basri Sidehabi, MBA A-265 Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn.
A-266 H Syamsul Bachri S, M.Sc. A-267 Halim Kalla A-548 Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah A-549 Drs. H Abdul Gafar Patappe A-97 Tamsil Linrung, S.Pd.
BK
X (WK) VII IV II
Banggar (WK) X
DAERAH PEMILIHAN SULAWESI SELATAN III (meliputi : Kab. Sidenreng Rappang, Kab. Enrekang, Kab. Luwu, Kab. Tana Toraja, Kab. Luwu Utara, Kab. Luwu Timur, Kab. Pinrang, Kota Palopo) Jumlah kursi : 7
NA
Nama
A-268 Hj Ryani Soedirman, S.Sos. A-269 Ir. Markus Nari, M.Si. A-550 Ir. Bahrum Daido, M.Si. A-551 Ir. Hj APA Timo Pangerang A-98 Andi Rahmat, S.E.
TOTAL : 25 kursi (Partai Golongan Karya 8 kursi, Partai Demokrat 6 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 3 kursi, Partai Amanat Nasional 3 kursi, Partai Persatuan Pembangunan 2 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 1 kursi)
(meliputi: Kota Buton, Kab. Wakatobi, Kab. Bombana, Kab. Muna, Kab. Konawe, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara, Kab. Kolaka Selatan, Kota Kendari, Kota Bau Bau, Kab. Konawe Utara, Kab. Buton Utara) Jumlah kursi : 5
NA
Nama
Komisi I XI V VII
A-143 Wa Ode Nurhayati, S.Sos. (NONAKTIF) A-270 Muhammad Oheo Sinapoy, S.E., MBA A-552 Andi Rachmat, S.E. A-553 Drs. Umar Arsal A-99 H Yan Herizal, S.E.
TOTAL : 5 kursi (Partai Demokrat 2 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi)
===PROVINSI BALI===
(meliputi : Kab. Jembrana, Kab. Tabanan, Kab. Badung, Kab. Gianyar, Kab. Bangli, Kab. Klungkung, Kab. Karangasem, Kab. Buleleng, Kota Denpasar) Jumlah kursi : 9
NA
Nama
Fraksi F-PG F-PG F-GERINDRA F-PDIP F-PDIP F-PDIP F-PDIP F-PD F-PD
A-244 Gde Sumarjaya Linggih, S.E. A-245 I Gusti Ketut Adhiputra, S.H. A-39 Agung Jelantik Sanjaya
A-393 Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. A-394 Drs. I Made Urip, M.Si. A-395 Nyoman Dhamantra A-396 I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E., M.M. A-528 Gede Pasek Suardika, S.H. A-529 Drs. I Wayan Sugiana, M.M.
TOTAL : 9 kursi (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 1 kursi)
(meliputi: Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Kab. Dompu, Kab. Bima, Kota Mataram, Kota Bima) Jumlah kursi : 10
NA A-12
Fraksi F-HANURA F-PAN F-PG F-PG F-PPP F-PDIP F-PD F-PD F-PD F-PKS
A-138 Muhammad Syafrudin, S.T. A-253 Adi Putra Darmawan Tahir A-254 Muhammad Lutfi A-316 Tommy Adrian Firman A-404 H Rachmat Hidayat, S.H. A-537 Ir. Nanang Samodra KA, M.Sc. A-538 I Wayan Gunastra A-539 Dr. Abdurrahman Abdullah A-95 Fahri Hamzah, S.E.
TOTAL : 10 kursi (Partai Demokrat 3 kursi, Partai Golongan Karya 2 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 1 kursi,Partai Persatuan Pembangunan 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi)
DAERAH PEMILIHAN NTT I (meliputi : Kab. Manggarai Barat, Kab. Manggarai, Kab. Ngada, Kab. Ende, Kab. Sikka, Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kab. Alor, Kab. Nagekeo, Kab. Manggarai Timur) Jumlah kursi : 6
NA
Nama
AK BURT Baleg -
A-139 Laurens Bahang Dama A-255 Drs. Josef A. Nae Soi, M.M. A-256 Melchias Marcus Mekeng A-405 Honing Sanny A-42 Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si.
DAERAH PEMILIHAN NTT II (meliputi : Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Tengah, Kab. Sumba Barat Daya, Kab. Sumba Timur, Kab. Rote Ndao, Kab. Kupang, Kota Kupang, Kab. Belu, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Timor Tengah Selatan) Jumlah kursi : 7
NA A-13
Fraksi
AK
F-HANURA (S) BURT F-PG (K) F-PG F-PDIP F-GERINDRA Bamus Banggar Banggar
A-257 Drs. Setya Novanto A-258 Dr. Charles J Mesang A-406 Herman Hery A-43 Fary Djemy Francis
A-541 Anita Jacoba Gah, S.E. A-542 Dr. Jefirstson R Riwu Kore, M.M.
F-PD F-PD
IX X
TOTAL : 13 kursi (Partai Golongan Karya 4 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 kursi, Partai Gerakan Indonesia Raya 2 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi)
(Meliputi : Kab. Halmahera Barat, Kab. Halmahera Tengah, Kab. Kep. Sula, Kab. Halmahera Selatan, Kab. Halmahera Timur, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
AK Bamus BKSAP
Komisi IV VIII II
A-259 Hj Nurokhmah Ahmad Hidayat Mus A-407 Hayu R Anggara Shelomita A-543 Bokiratu Nitabudhi Susanti, S.E.
TOTAL : 3 kursi (Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi)
===PROVINSI MALUKU===
(Meliputi : Kab. Maluku Tenggara Barat, Kab. Maluku Tenggara, Kab. Kep. Aru, Kab. Maluku Tengah, Kab. Seram Bagian Barat, Kab. Seram Bagian Timur, Kab. Buru, Kota Ambon, Kota Tual) Jumlah kursi : 4
NA
Nama
AK Banggar Baleg -
Komisi VI XI II V
A-173 Mirawati Dewaningsih T, S.T. A-260 Edison Betaubun, S.H., M.H. A-408 Alexander Litaay A-544 Sonny Waplau
TOTAL : 4 kursi (Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Golongan Karya 1 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Demokrat 1 kursi)
(Meliputi : Kab. Fak-fak, Kab. Sorong, Kab. Manokwari, Kab. Kaimana, Kab. Sorong Selatan, Kab. Raja Ampat, Kab. Teluk Bintuni, Kab. Teluk Wondama, Kota Sorong) Jumlah kursi : 3
NA
Nama
AK Banggar Baleg
Komisi XI IV V
A-279 Irene Manibuy, S.E. A-280 Robert Joppy Kardinal A-560 Michael Wattimena, S.E., M.M.
===PROVINSI PAPUA===
(Meliputi: Kab. Jayawijaya, Kab. Merauke, Kab. Jayapura, Kab. Nabire, Kab. Yapen Waropen, Kab. Biak Numfor, Kab. Supiori, Kab. Paniai, Kab. Puncak Jaya, Kab. Mimika, Kab. Boven Digoel, Kab. Mappi, Kab. Asmat, Kab. Yahukimo, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Tolikara, Kab. Sarmi, Kab. Keerom, Kab. Waropen, Kota Jayapura, Kab. Memberamo Raya, Kab. Yalimo, Kab. Memberamo Tengah, Kab. Nduga, Kab. Lanny Jaya, Kab. Puncak, Kab. Dogiyai) Jumlah kursi : 10
NA
Nama
Fraksi F-PAN F-HANURA F-PKB F-PG F-PG F-PG F-PDIP F-PD F-PD F-PD
AK Banggar Banggar -
A-174 Peggi Patricia Pattipi A-276 Paskalis Kossay, S.Pd., M.M. A-277 Yorrys Raweyai A-278 Agustina Basik, S.Sos., M.M., M.Pd. A-412 Manuel Kaisiepo A-557 Etha Bulo, S.H. A-558 Diaz Gwijangge A-559 Ir. S Milton Pakpahan, M.M.
TOTAL : 10 kursi (Partai Golongan Karya 3 kursi, Partai Demokrat 3 kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1 kursi, Partai Amanat Nasional 1 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa 1 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat 1 kursi)
TOTAL
Partai Politik 1 Partai Demokrat 2 Partai Golkar 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4 Partai Keadilan Sejahtera 5 Partai Amanat Nasional 6 Partai Persatuan Pembangunan 7 Partai Kebangkitan Bangsa 8 Partai Gerakan Indonesia Raya 9 Partai Hati Nurani Rakyat Total Fraksi N %
FPD 148 26,40 FPG 106 18,92 FPDI Perjuangan 94 16,78 FPKS 57 10,17 FPAN 46 8,21 FPPP 38 6,78 FPKB 28 5,00 F-GERINDRA 26 4,64 F-HANURA 17 3,04 560 100,00
Ket. N = Jumlah Anggota % =persentase jumlah anggota dari keseluruhan jumlah anggota DPR
LAMPIRAN
DAFTAR NAMA POLITISI TERMASUK ANGGOTA DPR RI 2009-2014 YANG DINILAI LEMBAGA INDONESIA CORRUPTION WATCH TIDAK BERKOMITMEN DALAM MEMBERANTAS KORUPSI
Berikut 36 nama para politikus yang dinilai bermasalah itu: 1. Aziz Syamsuddin (Partai Golkar/Komisi III): Disebut oleh Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) dalam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM 2. Desmond Junaidi Mahesa (Gerindra/Komisi III): Disebut oleh Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) dalam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM 3. Herman Hery (PDI Perjuangan/Komisi III): Disebut oleh Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) dalam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM 4. Bambang Soesatyo (Golkar/Komisi III): Disebut oleh Saksi (AKBP Thedy Rusmawan) dalam persidangan kasus simulator (28/5/2013) menerima uang untuk memperlancar proyek simulator SIM 5. Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat/mantan Komisi I): Laporan dugaan pencemaran nama baik oleh Ibas kepada Yulianis dinilai oleh LPSK menghambat pemberantasan korupsi 6. Mahyudin (Golkar/ Komisi X): Disebut oleh saksi Mindo Rosalina M dalam persidangan (16/1/1012) sebagai 'Pak Ketua' yang menerima sejumlah uang dari pembahasan Wisma Atlet 7. I Wayan Koster (PDI Perjuangan/Komisi X): Disebut oleh Saksi Lutfi Ardiansyah dalam persidangan tipikor (27/1/2012) menerima uang sebesar Rp 5 M dari Group Permain 8. Said Abdullah (PDI Perjuangan/Komisi VIII): Disebut oleh Yulianis dalam persidangan Tipikor (4/10/2012) turut serta dalam menggiring sejumlah proyek bersama group permai 9. Mirwan Amir (Demokrat/Komisi I): Saksi Mindo Rosalina M dalam persidangan menyebutkan peran ybs sebagai 'Ketua Besar' yang menerima uang dari proyek Wisma Atlet 10. Abdul Kadir Karding (PKB/Komisi VI): Disebut oleh Yulianis dalam persidangan Tipikor (4/10/2012) turut serta dalam menggiring sejumlah proyek bersama group permai 11. Olly Dondokambey (PDI Perjuangan/Komisi XI): Disebut oleh Yulianis dalam persidangan Tipikor (4/10/2012) turut serta dalam menggiring sejumlah proyek bersama group permai 12. Jhonny Allen Marbun (Demokrat/Komisi VII): Disebut oleh Abdul Hadi Jamal (tersangka kasus
korupsi Pembangunan Dermaga dan Bandara Indonesia Timur) menerima uang Rp 1 M dalam proyek yang sama. 13. Ahmad Yani (PPP/ Komisi III): Mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut . 14. Syarifuddin Suding (Hanura/Komisi III): Mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut. 15. Nasir Djamil (PKS/Komisi III): Mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut. 16. Idris Laena (Golkar/Komisi I): Melakukan pelanggaran etika (sedang) dalam kasus permintaan barang atau upeti kepada BUMN. 17. Achsanul Qosasih (Demokrat/Komisi XI): Melakukan pelanggaran etika ringan dalam kasus permintaan barang atau upeti kepada BUMN. 18. Zulkifliemansyah (PKS/Komisi VII): Melakukan pelanggaran etika ringan dalam kasus permintaan barang atau upeti kepada BUMN. 19. Ignatius Mulyono (Demokrat/Komisi II): Membantu pengurusan sertifikat Hambalang atas permintaan Anas Urbaningrum. 20. Nudirman Munir (Golkar/Komisi III): Mendukung upaya revisi UU KPK yang berpotensi melemahkan kewenangan lembaga tersebut. 21 Setya Novanto (Golkar/Komisi III): Kesaksian Lukman Abbas di Pengadilan Tipikor Pekanbaru mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dollar AS (sekitar Rp 9 miliar) kepada Kahar Muzakir setelah pertemuan dengan Setya Novanto. 22. Kahar Muzakir (Golkar/Komisi X): Kesaksian Lukman Abbas di Pengadilan Tipikor Pekanbaru mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dollar AS (sekitar Rp 9 miliar) kepada Kahar Muzakir. 23. Adang Darajatun (PKS/Komisi III): Tidak bersedia menyampaikan kepada KPK keberadaan istrinya (Nunun Nurbaiti) saat menjadi buronan kasus Travel Cheque. 24. Fahri Hamzah (PKS/Komisi VII): Mendorong pembubaran KPK 25. Ribka Tjiptaning (PDI Perjuangan/Komisi IX): Dijatuhi sanksi oleh Badan Kehormatan DPR berupa larangan memimpin rapat panitia khusus atau panitia kerja di DPR terkait kasus ayat tembakau yang hilang dalam UU Kesehatan. 26. Pius Lustrilanang (Gerindra/Komisi IX): Ngotot dalam pembangunan gedung baru DPR.
27. Melchiar Marcus Mekeng (Golkar/Komisi XI): Disebut sebagai "Ketua Besar" dalam BBM antara Mindo Rosalina Manulang dan Anggelina Sondakh dalam kasus Wisma Atlet. 28. Muhammad Nasir (Demokrat/Komisi XI): Audit BPK menyebut nama Muhammad Nasir termaktub dalam akta kepemilikan PT. Anugerah Nusantara. 29. Vonny Anneke Panambunan (Gerindra/ Mantan Bupati Minahasa Utara): Mantan terpidana kasus korupsi bandara Loa Kulu di Kutai Kartanegara. Vonis 1,5 tahun penjara (Mei 2008). 30. Nazaruddin Sjamsuddin (PBB/Mantan Ketua KPU): Terpidana kasus korupsi dana taktis KPU dan Asuransi. 31. Sutan Bhatoegana (Demokrat/Komisi VII): Disebut oleh JPU menerima uang dalam kasus Solar Home System (SHS) dan hal tersebut juga diakui oleh Terdakwa Kosasih Abas. 32. Marzuki Ali (Demokrat/Ketua DPR): Pernah menyampaikan wacana pembubaran KPK. 33. Priyo Budi Santoso (Golkar/Wakil Ketua DPR): Nama Priyo Budi S masuk dalam tuntutan JPU atas kasus Pengadaan Alquran dan Laboratorium yang menyeret Dendi Prasetya dan Zulkarnain Djabar. 34. Max sopacua (Demokrat/Komisi I): Disebut dalam surat dakwaan untuk terdakwa bekas Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad di Pengadilan Tipikor, Senin (29/11/2010) Menerima uang dari proyek pengadaan Alkes di Depkes sebesar 45 Juta 35. Charles Jonas Mesang (Golkar/Komisi IX): Disebut dalam surat dakwaan untuk terdakwa bekas Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad di Pengadilan Tipikor, Senin (29/11/2010) Menerima uang dari proyek pengadaan Alkes di Depkes sebesar 90 juta 36. H Achmad Farial (PPP/Komisi VII): Disebut oleh JPU menerima uang dalam kasus Solar Home System (SHS) dan hal tersebut juga diakui oleh Terdakwa Kosasih Abas.
SUMBER : http://www.merdeka.com/politik/daftar-36-anggota-dpr-tak-komitmen-berantas-korupsiversi-icw.html