Professional Documents
Culture Documents
Road Map
Context
1 Introduction 3 Interactive Technologies
Foundation
4 Physical Engineering 5 Cognitive Engineering 6 Affective Engineering 9 Organizational Tasks 7 Evaluation
Application
8 Principles & Guidelines 11 Methodology 10 Componential Design
Additional Context
Learning Objectives
Memahami dan menerapkan model organisasi dalam kelompok dan organizational level. Memahami dan menerapkan consumer models, model of trust, dan TAM (the technology acceptance model) serta memahami bagaimana hubungan ketiganya dengan e-commerce. Memahami bagaimana berbagai model membentuk dasar-dasar teori untuk teori HCI, guidelines, dan prinsip-prinsip dalam situasi kolaboratif.
Interpersonal Relationships
Bab ini membahas kebutuhan dua atau lebih individu yang bekerja dengan sistem, dan menguji/memeriksa HCI di luar single user. Penulis mempelajari sistem yang mendukung hubungan interpersonal, karena mereka ada di dalam organisasi dan antara organisasi dan pelanggan mereka.
Collaboration
Sebuah organisasi bergantung pada kolaborasi antar pekerjanya. Software kolaborasi adalah sebuah software yang memungkinkan orang untuk bekerja sama
Collaboration
Komputer didukung oleh sistem kerja kolaboratif /computer-support collaboration work(CSCW)untuk mengklasifikasikan sistem ini pada dua dimensi.
Waktu
Sametime
Instant messaging
Tempat
Sameplace
Peletakan user
Different time
E-mail
Different place
Distribusi user
Collaboration
Kombinasi dari dua dimensi
Time
Same Same
Electronic meeting room, local conferencing, control rooms Chat, IM, remote video conferencing
Different
Logs, team coordination, resource allocation E-mail, bulletin boards, blogs, collaborative writing, collaborative design
Place
Different
Clasification of CSCW
Collaboration
Telekonference Salah satu contoh CSCW Keuntungan = user dapat berpartisipasi dalam tempat yang berneda di berbagai waktu. Kerugian 1. Telekonference = komunikasi berbasis text 2. User sebagai full partisipation merasa lelah mengetik 3. Membutuhkan pengelolahan untuk data entries 4. Hasil kurang positif dibading dengan interaksi face to face
Collaboration
Collaboration the building blocks Kesamaan semua kolaborasi software 1. Shared interface 2. Kesamaan interface oleh pengguna 1, dan pengguna lainnya 3. Setiap partisipan di dalam group ware mempunyai private space
Collaboration
1. 2.
syntactical
1. 2. Fitur penting dalam collaboration Design guidelines informasi penting.
Collaboration
Collaboration Text level
1. 2. Mencakup sharing knowledge, mengkoordinasi action, menginformasikan rekan kerja mengenai hasil meeting, dll Pertama, didasarkan pada komunikasi chating, pertemuan untuk mengkomunikasikan ide. o. Terjadi pada real time (IM), any time (e-mail), anytime & anyplace (kolaborasi berbasis internet) Kedua, Bekerja pada sebuah dokumen o. Memproses kata, desain dan diagram o. Melacak versions, updates, authors, dan changes
3.
Kepercayaan kognitif
Hubungan antara teori organisasi dan tekhnologi komunikasi sangat kompleks. Salah satunya tidak semua tipe dari media akan efektif dalam mendukung berbagai macam tipe tugas organisasi. Namun masih belum jelas bagaimana tekhnologi bisa mendukung komunikasi yang semestinya untuk kolaborasi di dalam tipe tugas yang efektif. Kompilasi lainnya memperkenalkan tekhnologi yang digunakan untuk komunikasi nantinya akan mempengaruhi hubungan manusia di dalam organisasi.
Asynchronous
Telephone Instance Voice Conversation Messaging Messaging Threaded Email Discussion
Rich Richness
Lean
Social Identity and The Individuation (SIDE) Procesess Spears & Lee 1992 Teori organisasi yang diuji mengenai sistem
komunikasi == teori identitas sosial dan deindividuation. Sistem informasi dan sistem email tertentu dapat mengurangi identitas sosial dan de-individualize populasi user. Dampak mengurangi dampak norma sosial dan menyebabkan perilaku deregulasi flaming adalah perilaku deregulasi pada email Orang flaming kemungkinan kecil akan mengatakan hal yang sama dalam percakapan tatap muka. Mengurangi bilongingness, motivasi, efektifitas diri, dan kepemilikan.
sender
receiver
Terdapat individu atau team yang ditunjuk untuk mengwasi kelancaran dari board dan melakukan sensoring dari pesan-pesan yang melanggar kode standar yang disepakati.
Social Identity and The Individuation (SIDE) Procesess Tugas utama 1. Penyebaran informasi (pemberitahuan pada Listserv konferensi) 2. Berbagi pengetahuan (ringkasan dari beberapa topik) 3. Mengikat sosial (mencari rekan dan membangun hubungan) 4. Membahas sebuah masalah (yang contect dari pengantar kursus) 5. Kolaborasi dari proyek (panggilan untuk keikutsertaan dalam proyek penelitian multikultural)
Resolving conflict
Control . Agenda dan partisipan . Control progres . Documentation tools . Group memory 2. For Idea Generation . Electronic Brainstorming . Issue Organizer
3. For Analysis . Mendukung kriteria yang disepakati . Evaluasi alternatif 4. For Choice . Sistem Voting
Group Interaction
Outcomes
Middle Management
Management Information Systems (MIS)
Knowledge Workers
}
Operational
Supervisors
Innovation Diffusion Theory proses yang dianggap baru dan berubah menjadi tindakan atau yang untuk dilaksanakan. Banyak Literatur tentang difusi inovasi, menurut Roger(1993) ada 5 karakteristik kunci tentang inovasi yang sukses : Realtive Keuntungan ( dibandingkan dengan produk lainnya ) Compability ( dengan nilai-nilai yang ada ) Kompleksitas ( kemampuan untuk menghasilkan dan menguji dengan sedikit usaha) Observability ( Hasil yang jelas bagi adopter dan calon pengadopsi)
Innovation Diffusion Theory organisasi yang mungkin untuk mendorong suksesnya IT : Nomrs dan kebijakan yang mendorong dan menghargai inovasi. Interdependensi atau keterkaitan antara anggota ( untuk meningkatkan arus information ) Slack Resouces untuk pemindaian dan ekperimentasi ( untuk mengeksplorasi inovasi tanpa hukuman) Network-Forming device ( seperti manajemen matric dan informasi tim ) Spesialisasi individu ketimbang generalisasi Penempatan nilai organisasi tinggi pada
Technology Acceptance Model and the Organization Level TAM telah banyak digunakan memprediksi penerimaan dan penggunaan teknologi informasi (IT). Faktor-faktor yang menentukan sikap dan niat diasumsikan oleh TAM yang dirasakan kemudahan penggunaan dan kegunaannya. Memahami TAM dan menerapkannya pada penggunaan organisasi teknologi memiliki potensi untuk meningkatkan hasil pada investasi IT.
Technology Acceptance Model and the Level Vankatesh, Morris, Davis, danOrganization Davis (2003) memandang delapan model yang berbeda dan banyak sampel data mengenai penerimaan teknologi dan mengembangkan "Unified View." Mereka memutuskan bahwa jenis kelamin, usia, experince, dan kesukarelaan semua memiliki dampak yang signifikan terhadap intentations perilaku seperti kinerja, usaha, dan pengaruh sosial. Temuan ini memiliki implikasi ketika memperkenalkan teknologi baru ke dalam organisasi.
E-Commerse : Linking The Costumer to The Enterprise Dipercaya tampaknya menjadi penting bagi keberhasilan transaksi E-Commerse. Selanjutnya, mereka prihatin tentang privasi dan keamanan transaksi seperti nomor kartu kredit.Pentingnya kepercayaan menunjukkan bahwa aspek desain antarmuka transaksi ECommerse harus dijalankan dengan masalah kepercayaan. Salah satu transaksi yang aman adalah pop-up kotak dialog yang memberitahu pengguna ketika akan memasuki atau meninggalkan lingkungan transaksi.
Sebuah : studi baru tentang kepercayaan dalam E-Commerse Linking The Costumer to The Enterprise e-commerce (Cheskin, 1999) menyimpulkan bahwa kepercayaan sebuah situs Web adalah fungsi dari karakteristik waktu dan tempat. Pertama, kepercayaan berkembang dalam kekacauan waktu jelas untuk menghasilkan kepercayaan. Kedua, karakteristik situs penting termasuk navigasi yang efektif (unsur persepsi kemudahan penggunaan) dan kegunaan dirasakan. Selain itu, situs yang lebih terpercaya ketika merek mereka diketahui dan ketika mereka telah mengakui persetujuan keamanan dan bukti penggunaan teknologi keamanan yang diakui. Ketiga, karakteristik ini dapat melengkapi satu sama lain.
Trust and TAM in Online Shopping Gefen, Karahanna, dan Straub (2003) mengeksplorasi TAM dalam kepercayaan dan pengalaman belanja online. Belanja online terdiri dari interaksi yang terpisah dan berbeda dengan E-Vendor dan dengan antarmuka E-Transaction. Penelitian ini juga dimaksudkan bahwa kepercayaan online terdiri dari (1) keyakinan bahwa vendor tidak ada untuk mendapatkan dengan menipu, (2) sebuah keyakinan bahwa ada keselamatan mechnisms dibangun ke dalam situs web, dan (3) adanya suatu standart antarmuka.
Trust and TAM in Online Shopping Sebuah model populer perilaku konsumen menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) adalah model proses keputusan konsumen. Para autors mengidentifikasi lima langkah dalam proses pengambilan keputusan: reconition kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan pasca-pembelian baik evaluasi.
Trust and TAM in Online Shopping Pada tabel 12.2 menunjukkan lima langkah dari perilaku pembelian online dan contoh yang sesuai dari operasi untuk mendukung setiap langkah dan mengakibatkan kecenderungan yang lebih tinggi untuk membeli.
Summary
Pada pembahasan ini menjelaskan Model dasar dan kerangka kerja untuk hubungan interpersonal dalam konteks organisasi. Kepercayaan dibahas sebagai konstruksi yang penting untuk hubungan antara dua entitas. Berbagai model yang membantu kita untuk memahami tingkat kerja kelompok dan tingkat organisasi disajikan. Bagian terakhir menyajikan dua model konsumen dari literatur pemasaran, yang keduanya memiliki implikasi untuk interaksi manusia-komputer dalam interaksi situs Web. Hal ini jelas bahwa HCI terjadi dalam konteks organisasi dan konteks yang berdampak pada HCI mempunyai banyak cara. Seperti pertunjukan variabel sebagai produktivitas, kepuasan pengguna, waktu untuk menyelesaikan tugas, kualitas pengambilan keputusan, dan lainnya semua dipengaruhi oleh konteks organisasi