You are on page 1of 2

Luka Tertusuk Paku Mengakibatkan Tetanus?

Sekelumit Tentang Tetanus Tetanus adalah kondisi keracunan tubuh akut akibat adanya neurotoxin (racun yang menyerang sistem saraf) yang diproduksi oleh bakteri berbentuk basil, Clostridium Tetani. Spora bakteri ini dapat ditemukan di banyak tempat, terutama di tanah yang pernah ditanami atau digarap, debu rumah, dan kotoran hewan tertentu, misalnya: kuda. Spora ini juga dapat bertahan hidup hingga bertahun-tahun, bahkan hingga 40 tahun. Infeksi oleh bakteri C.Tetani ini dapat terjadi jika spora tersebut masuk ke dalam luka yang menembus lapisan kulit, dan mencapai bagian yang tidak dapat dialiri oleh oksigen dari luar tubuh. Spora tersebut kemudian mengalami proses germinasi dan mengeluarkan racun (toksin) yang memasuki aliran darah dan menimbulkan gejala. Racun C.Tetani merupakan salah satu racun dari mikroba yang paling poten. Racun ini masuk ke dalam sel saraf dari aliran darah dan bergerak menuju saraf tulang belakang. Infeksi C.Tetani dapat terjadi dengan perantaraan gigitan serangga atau binatang tertentu. Pada luka bedah dan lokasi injeksi/suntikan yang tidak steril, luka bakar, luka patah tulang, ulkus, dan tali pusar yang terinfeksi pada bayi. Juga ketika tertusuk paku berkarat maupun berbagai jenis benda kotor lainnya yang kemungkinan besar telah berkontak dengan tanah.

Setelah spora memasuki tubuh dan tumbuh di lingkungan tanpa oksigen (anaerob), individu yang mengalaminya disebut mengalami masa inkubasi yang lamanya bervariasi antara 3-21 hari, dengan rata-rata 5-10 hari. Setelah masa inkubasi ini, akan tampak gejala dan tanda tetanus, seperti: - Kekakuan pada leher, rahang, dan otot-otot lainnya, dan sering disertai dengan ekspresi wajah yang aneh, seperti meringis. Terkadang gejala paling awal adalah nyeri dan spasme minimal otot-otot sekitar luka. - Berliur dan kesulitan menelan. - Sulit istirahat, nafsu makan menurun. - Iritabilitas alias sensitif terhadap rangsangan apapun, seperti suara yang ribut, cahaya, maupun sentuhan. Akibatnya antara lain spasme otot tubuh yang nyeri selama beberapa menit. - Spasme rahang yang tidak terkontrol (lockjaw), dan spasme otot-otot leher. - Terkadang gejala dapat timbul tanpa didahului adanya luka yang dapat diingat. Beberapa gejala lainnya antara lain: - Demam - Berkeringat sangat banyak

- Peningkatan tekanan darah - Denyut jantung menjadi lebih cepat

You might also like