You are on page 1of 15

TUGAS TEORI FARMAKOGNOSI POLISAKARIDA INULIN

Nama Nim Kelas

: Shelvi dwi septina : 31110100 : F- 3B

STIKES BHAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral. Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul penting yang

dibutuhkan oleh manusia. Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif mudah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida (CO2 ) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hidroksil atom C nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik.

Serealia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen utama serat makanan.

A.

Susunan Kimia Karbohidrat Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen

(H), dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2 : 1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn . Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang peranan penting, dalam ilmu gizi. B. Klasifikasi Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul. Karbohidrat Sederhana Karbohidrat sederhana terdiri atas: (1) monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H20)6] dan [C5(H20)5]; (2) disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida di mana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H20)11]; (3) gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida;

(4) oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa. C. Polisakarida Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati. Polisakarida merupakan campuran dari molekul denganbberat molekul tinggi. Polisakarida terbagi menjadi dua jenis, yaitu homoplisakarisa dan heteropolisakarida.

Homopolisakarisa hanya mengandung satu jenis unit monomer, contohnya pati, glikogen, selulosa, dan kitin. Sedangkan heteropolisakarida mengandung dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda, contohnya asam hialuronat, glikosaminoglikan, dan murein. Polisakarida Nonpati/Serat. Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Definisi terakhir yang diberikan untuk serat makanan adalah polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel. Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal. D. INULIN Secara umum inulin dapat ditemui di berbagai jenis tumbuhan. Namun inulin dalam jumlah yang banyak dapat ditemukan pada umbi dahlia (Dahlia pinnata), umbi jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus), chicory

(Chicoryum intybus L.), dandelion (Taraxacum officinale weber), umbi yacon (Smallanthus sanchifolius), dan dalam jumlah kecil terdapat pula pada bawang merah, bawang putih ,asparagus, pisang, gandum, dan barley. Pada awal tahun 1920-an, inulin pertama diproduksi pada skala pilot di Deutsche Kulorfabrik oleh Schone dan kemudian dilakukan dalam skala industri pada tahun 1927

oleh Belval. Pada tahun 1931, pengembangan proses ekstraksi dipantenkan oleh Raffinerie Tirlemontoise, Belgia (Franck, 2000). Ekstraksi inulin dari tanaman mirip dengan ekstraksi sukrosa. Proses produksi melibatkan tiga tahapan yaitu, ekstraksi inulin kasar dengan pencampuran air panas, dilanjutkan dengan pemurnian ekstrak inulin dan pengeringan larutan inulin murni menjadi bubuk inulin murni Bubuk inulin yang dihasilkan mengandung 610% glukosa, fruktosa dan sukrosa dan mempunyai derajat polimerisasi ratarata (DPav) 10-12 (Niness, 1999). Sebagai polimer dari unit-unit fruktosa, inulin bersifat larut di dalam air, tetapi tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan. Dapat mencapai usus besar tanpa perubahan struktur kemudian difermentasi mikroflora yang beraktivitas dalam kolon (usus besar), karena itu, inulin berfungsi sebagai prebiotik. Sehingga mempunyai implikasi positif bagi kesehatan tubuh. Inulin berfungsi sebagai substrat untuk mikroflora yang menguntungkan di dalam usus. Inulin juga memberikan manfaat penting karena sifatnya mengikat air dari beberapa polisakarida penting sehingga dapat mempertahankan air di dalam lambung. 1.2 a. b. c. d. Tujuan Mengetahui pengertian karbohidrat dan klasifikasinya Mengetahui apa itu polisakarida Mengetahui senyawa inulin Mengetahui tanaman yang mempunyai kandungan senyawa inulin pada golongan karbohidrat polisakarida e. Mengetahui manfaat inulin

BAB II PEMBAHASAN
2.1 SENYAWA INULIN Inulin adalah senyawa karbohidrat alamiah yang merupakan polimer dari unit-unit fruktosa. Struktur kimia inulin adalah linier, polimer dari 2,1 rantai fruktosa yang ujungnya berupa residu sukrosa. Fruktosa yang menyusun inulin dapat di hidrolisis dengan asam maupun secara enzimatis. Saat ini, dua jenis tanaman yang cocok untuk menghasilkan inulin adalah jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus) lalu terdapat pada umbi dahlia (Dahlia sp. L) dan chicory (Cichorium intybus) dan dalam jumlah kecil terdapat pada bawang merah, bawng putih, asparagus, gandum dan pisang (Franck, 2000). Akar chicory banyak dikonsumsi oleh manusia, khususnya sebagai pengganti kopi. Inulin chicory sebagian besar disimpan dalam akar sebanyak 70-80% dari berat kering akar (Kaur dan Gupta, 2002). 2.2 A. Sifat Inulin Inulin memiliki derajat polimerisasi diatas 30 dan mengendap dalam campuran etanol dan air. Inulin mengandung 1/3 sampai 1/4 energi makanan dari gula dan 1/6 sampai 1/9 energi makanan dari lemak, sehingga berperan sebagai karbohidrat cadangan. Inulin bersifat larut dalam air, tetapi tidak dapat dicerna oleh enzimenzim dalam sistem pencernaan mamalia sehingga mencapai usus besar tanpa mengalami perubahan struktur. Meskipun demikian, inulin dapat mengalami fermentasi akibat aktivitas mikroflora yang terdapat di dalam usus besar sehingga berimplikasi positif terhadap kesehatan tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan pH kolon sehingga pertumbuhan bakteri patogen terhambat. Mekanisme tubuh. seperti ini berimplikasi pada peningkatan kekebalan

Dan Inulin dianggap bentuk dari serat yang sifatnya higroskopis

sehingga dapat dilarutkan dan digunakan sebagai prebiotik.

Sifat penting lain dari inulin adalah sebagai serat makanan. Sifat ini berpengaruh pada fungsi usus dan perbaikan parameter lemak dalam darah. Inulin mempengaruhi fungsi usus dengan meningkatkan massa feses dan meningkatkan frekuensi defekasi terutama pada penderita konstipasi (Kelly, 2009.) 2.2 Manfaat Inulin 1. Prebiotik; dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam usus besar sehingga pertumbuhan bakteri baik semakin meningkat 2. Meningkatkan fungsi usus untuk membuang sisa-sisa makanan 3. Menurunkan kadar kolesterol darah 4. Meningkatkan produksi vitamin (vitamin B) 5. Meningkatkan penyerapan kalsium; mencegah resiko osteoporosis 6. Dalam industri pangan, inulin banyak dimanfaatkan sebagai pengganti lemak dan gula pada produk makanan rendah kalori serta sebagai bahan baku pembuatan sirup fruktosa. Sementara dalam bidang farmasi, inulin digunakan untuk uji fungsi ginjal. 2.3 Struktur Kimia Inulin Struktur Kimia Inulin adalah senyawa karbohidrat alamiah yang merupakan polimer dari unit-unit fruktosa. Inulin masuk ke dalam kategori serat yang disebut fruktan yakni suatu polisakarida dibangun oleh unit-unit monomer fruktosa melalui ikatan berupa -2-1 fruktofuransida yang diawali oleh satu molekul glukosa (Roberfroid, 20051). Inulin diwakili oleh rumus umum GFn dan Fm, dimana G merupakan unit glukosa, F adalah unit fruktosa, n merupakan jumlah unit fruktosa yang berhubungan dengan unit glukosa, dan m merupakan jumlah unit fruktosa yang saling berhubungan dalam rantai karbohidrat (Franck, 2000).

Namun struktur dari inulin tidak selalu berupa rantai lurus, namun juga dapat bercabang seperti halnya inulin yang berasal dari akar

tanaman Chicorium intybus yang mengandung sedikit ikatan -2,6 di rantai utamanya dan kadangkala cabang-cabang pendek. Inulin banyak terdapat di umbi dahlia dan articok Jerusalem dan juga di beberapa spesies lainnya (tapi tidak pada rerumputan). Derajat polimerisasi (DP) inulin berkisar antara 260 (Prosek dkk, 2002). Menurut Roberfroid (2007), Derajat polimerisasi (DP) inulin dan keberadaan cabang merupakan hal yang penting mengingat pengaruhnya terhadap fungsionalitas inulin. Derajat polimerisasi inulin lebih rendah (maksimal < 200) dan berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman, iklim, dan umur tanaman.

Gambar 1. Struktur Kimia Inulin

Struktur Formula Inulin

Gambar 2. Struktur Formula Inulin

2.4

Tanaman Dahlia (Dahlia pinnata Cav.)

1.

Deskripsi Tanaman Dahlia

Dahlia (Dahlia pinnata Cav.) merupakan salah satu tanaman hias berbunga indah. Namun secara taksonomi tanaman dahlia merupakan tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan (perenial) (Abddillah, 2012). Pada beberapa negara di Eropa dan Amerika, bunga dahlia sudah di komersilkan sebagai tanaman bunga potong termasuk di Virginia yang mempunyai pulau dahlia (Hankins, 2005). Pada negara negara subtropis, dahlia tumbuh baik pada musim semi dan musim panas. Umbi dahlia disimpan selama musim dingin dalam gudang penyimpanan pada kotak kardus yang diisi dengan vermikulit (Hankins, 2005). Tanaman ini berbunga pada musim panas sampai musim gugur. Dahlia, yang berasal dari Meksiko, ditanam oleh suku Indian Aztec pada awal abad keempat belas. Dahlia mulai dibudidayakan di Eropa tahun 1789, tepatnya di Royal Botanical Garden Madrid, Spanyol (Cornell, 2003), kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat. Di Indonesia, tanaman dahlia pertama kali dikembangkan Hindia Belanda. di Jawa Barat, pada masa pemerintahan kolonial

Gambar 1. Bunga Dahlia Dahlia merupakan tanaman perdu yang berbunga di sepanjang musim. Umbi dari tanaman dahlia terhubung pada pamgkal batang, pada bagian ini setiap tunas baru dihasilkan (Abddillah, 2012). Setiap tunas terdiri dari hanya satu umbi, sehingga apabila dilakukan perbanyakan vegetatif yang berasal dari

umbi, mata tunas di bagian pangkal umbi harus disertakan dan tidak boleh terpotong (Cornell, 2003). Umbi tanpa mata atau tunas disebut buta dan tidak akan membentuk tunas baru karena umbi tersebut merupakan modifikasi akar. Dahlia memberikan hasil terbaik bila ditanam di bawah sinar matahari penuh dengan suhu rendah dan kelembaban yang cukup tinggi (Cornell, 2003).

Gambar . Morfologi Tanaman Dahlia 2. Kandungan Metabolit Sekunder Inulin Pada Dahlia Selain tanaman hias yang dinilai penting, dahlia juga merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi dan bernilai industri karena kandungan inulin yang bernilai jutaan dolar di Amerika Serikat. Kemudian disusul oleh negara lain seperti Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru dan Inggris (Utah, 2003). Dahlia menghasilkan umbi yang mengandung 70 persen pati dalam bentuk inulin (Asih dkk, 2009). Umbi dahlia mengandung 69,50-75.48% inulin, yang berpotensi untuk dihidrolisis menjadi sirup fruktosa dan

fruktooligosakarida atau sebagai substrat pada produksi alkohol secara fermentasi (Saryono dkk, 1998). Partomuan dkk (2004) juga mengungkapkan Sampai saat ini hanya beberapa tumbuhan saja yang telah diteliti mempunyai kandungan inulin yang tinggi seperti tumbuhan Jerusalem Artichoke

(Helianthus tuberism L.), Chichori (Chicharium intibus), Dahlia (Dahlia pinnnta) dan lain-lain. Jenis tumbuhan yang diteliti dan mengandung inulin

umumnya termasuk keluarga Compositae, Poaceae, dan

Amarillidaceae.

Shivayogeppa et.al.(2009) juga menambahkan, dahlia merupakan tanaman umbi yang mengandung senyawa inulin tinggi paling tinggi, mengandung

fruktosa serta mempunyai kandungan senyawa kecil yang aktif seperti phytin
dan benzoate acid (Abddillah, 2012). Pada dasarnya setiap sel dari tanaman dahlia mengandung pati dalam bentuk inulin. Akar, daun dan biji mengandung sejumlah senyawa metabolit penting seperti inulin, lakton seskuiterpen, kumarin, flavonoid dan vitamin (Ranjitha et.al. 2007). Tanaman ini berguna sebagai antihepatotoxic, antiulcerogenic, anti-inflamasi, memperlancar sistem pencernaan, obat perut, depurative dan diuretik (Fatima, 2007). Inulin adalah cadangan karbohidrat yang tinggi jumlah `kandungannya pada umbi tanaman dahlia yang berguna untuk penggantian lemak dan gula, sifat

organoleptik,

perbaikan tekstur, peningkatan mineral penyerapan, sifat

imunomodulator dan pencegahan efek melawan kanker usus besar (Franck dan Leenheer, 2002; Asih dkk, 2009). Namun Penelitian ini terbatas hanya untuk tujuan komparasi senyawa inulin pada kalus dahlua serta umbi dahlia yang ditanam secara in-vivo. Untuk mengetahui peningkatan senyawa inulin melalui penambahan enzim ataupun hormon sebagai peningkat kandungan inulin dalam setiap sel pada kondisi in-vitro diperlukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik. Inulin merupakan senyawa karbohidrat alamiah yang merupakan polimer dari unit-unit fruktosa. Inulin masuk ke dalam kategori serat yang disebut fruktan yakni suatu polisakarida dibangun oleh unit-unit monomer fruktosa. Inulin memiliki derajat polimerisasi diatas 30 (Nakamura et al 1995

dalam Asih dkk, 2005) dan mengendap dalam campuran etanol dan air. Inulin
mengandung 1/3 sampai 1/4 energi makanan dari gula dan 1/6 sampai 1/9 energi makanan dari lemak, sehingga berperan sebagai karbohidrat cadangan (Franck dan Leenheer, 2002). Inulin dianggap bentuk dari serat yang sifatnya higroskopis sehingga dapat dilarutkan dan digunakan sebagai prebiotik. Pada prinsipnya, semua jenis umbi dahlia mengandung inulin, tetapi kadar dan

sifatnya bervariasi. Lima jenis umbi dahlia dari daerah Cianjur, Jawa Barat, telah dikaji potensi dan karakteristik inulinnya (Widowati, dkk, 2005). Kadar air umbi segar berkisar antara 79,7-88,45 persen, berarti bobot bahan kering (dry matter) 11,55-20,3 persen. Umbi segar mengandung inulin 5,9416,26 persen, sedangkan inulin yang terekstrak sekitar 4,37 persen (bb). Sebagai bahan prebiotic, inulin memberikan manfaat yang penting karena sifat nya mengikat air ari beberapa polisakarisa penting dalam

mempertahankan air di dalam lambung. 3. Reaksi Kimia Inulin Enzim Inulinase adalah enzim yang memotong satuan fruktosa dari inulin pada posisi terminal -2,1. Hidrolisis enzimatis pada inulin ini terjadi oleh aksi tunggal Ekso-inulinase (- D fruktanfruktohidrolase, EC 3.2.1. 80) yang memecah unit fruktosa terminal dari ujung yang tidak mereduksi, enzim ini juga dapat menghidrolisis molekul sukrosa dan rafinosa. Di samping itu, endo inulinase (2,1-D-fruktan fruktanohydrolase, EC 3.2.1.7)

menghidrolisis ikatan molekul inulin dari bagian dalam untuk menghasilkan fruktooligosakarida seperti inulotriosa, -tetraosa, dan pentaosa sebagai produk utamanya. Selain itu enzim ini juga diketahui menghambat aktivitas enzim invertase. Enzim ini dapat dihasilkan oleh bakteri, jamur maupun tumbuh-tumbuhan. Sumber substrat yang sering digunakan dalam

proses produksi enzim inulinase adalah inulin komersial (Alim 2005).

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Zat Inulin dapat di hasilkan oleh tumbuhan tertentu. Inulin banya mengandung senyawa yang dapat di mafaatkan oleh tubuh sebagai pengganti lemak maupun gula yang sangat di perlukan oleh tubuh dengan sedikit kalori yang tersedia di dalamnya. Inulin yang mengalami fermentasi di dalam usus dapat berdampak baik juga dalam tubuh manusia Inulin termasuk golongan karbohidrat polisakarida.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous,2011. http://industri09diah045.blog.mercubuana.ac.id/category/jurnal/ Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta. http://swasembadaacid.wordpress.com/2012/03/23/dahlia-tanamanberbunga-indah-memgandung-inulin/ http://blog.ub.ac.id/patriciarestanancy/2012/03/24/biokimia-inulin/ http://health.kompas.com/read/2011/04/18/04134136/Prebiotik.Inul in.dari.Umbi.Bunga.Dahlia http://mybioma.wordpress.com/2008/06/04/inulin-untuk-kesehatan/ Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Inulin

You might also like