You are on page 1of 19

KATARAK SENILIS DISERTAI HIPERTENSI OKULI

Oleh :

Achwana Sri Arundany


082011101043

SMF ILMU KESEHATAN MATA RSD DR. SOEBANDI - FAKULTAS KEDOKTERAN UNEJ

Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Suku Agama Pemeriksaan

: Ny. R : 73 tahun : Perempuan : Jl.Tidar No. 5, Sumbersari, Jember : Ibu Rumah Tangga : Jawa : Islam : 30 Januari 2013

Keluhan Utama : Mata kanan semakin kabur sejak 2 minggu yll RPS : Pasien mengeluh mata kanan semakin kabur sejak 2 minggu yang lalu. Pasien sebenarnya mulai merasa mata kanannya kabur sejak 30 tahun yll. Awalnya pasien hanya merasa sulit melihat sesuatu yang jaraknya jauh, namun masih jelas melihat sesuatu yang dekat. Saat ini, pasien mengatakan sudah tidak jelas lagi melihat jarak dekat. Pasien menggunakan kaca mata minus sejak mata kanannya mulai kabur ( 30 thn yll). Namun, keluhan tidak berkurang, bahkan semakin lama semakin bertambah.

Pasien juga merasa silau ketika melihat cahaya. Terasa berkabut, seperti ada bayangan putih. Sebelumnya tidak ada riwayat trauma, rasa kemeng (-), mata merah (-), tidak seperti melihat asap, tidak seperti berjalan di terowongan, tidak seperti melihat benang maupun benda bergerak-gerak, tidak melihat benda berubah bentuk dan ukuran. Pasien mengaku sangat jarang merasa pusing ataupun mual. Pasien juga mengeluh mata kirinya terasa kabur. Keluhan dirasakan sejak 30 tahun yll. Namun, mata kirinya masih bisa melihat sesuatu yang jaraknya dekat. Apabila terkena cahaya, mata kiri pasien juga terasa silau. Terasa berkabut, seperti ada bayangan putih. Sebelumnya tidak ada riwayat trauma, rasa kemeng (-), mata merah (-), tidak seperti melihat asap, tidak seperti berjalan di terowongan, tidak seperti melihat benang maupun benda bergerak-gerak, tidak melihat benda berubah bentuk dan ukuran.

RPD
RPK

Hipertensi (+), DM (-), Trauma Mata (-), PPOK (-),TB (-)

Tidak ada keluarga pasien memiliki keluhan yang sama

RPO

Berobat ke dokter umum dan Spesialis mata : Catarlent, Lyteers (untuk ODS) Tidak pernah mengkonsumsi obat lain untuk mata maupun penyakit lainnya dalam jangka waktu yang lama

KU: Baik TD: 140/90 mmHg RR: 18 x/menit c/p : dbn dbn dbn

Kesadaran: CM N: 78 x/menit Tax: 36,50 C

VS Tho Abd Eks

OD Visus Palpebra Konjungtiva Kornea 1/300 PI : BSA (+) dbn dbn

OS 5/60 PH : 5/60 dbn dbn

Jernih, lingkaran abu-abu Jernih,lingkaran abu-abu

Sklera
Iris Pupil

putih
Cokelat, radier RP (+), 3 mm, reguler Leukokorea (+) Keruh Agak dangkal 27,2 mmHg

putih
Cokelat, radier RP (+), 3 mm, reguler Leukokorea (+) Agak keruh Agak dangkal 23,1 mmHg

Lensa BMD TIO

Pemeriksaan Lapang Pandang (mata kanan ) : tde (mata kiri) : Normal (Lapang pandang sama dengan pemeriksa) Ishihara Test : pada mata kiri normal, mata kanan tde

Wanita, usia 73 tahun, mengeluh mata kanannya semakin kabur sejak 2 minggu yll. Mata kanannya mulai kabur sejak 30 tahun yll. Awalnya sulit melihat sesuatu yang jaraknya jauh, namun masih jelas melihat sesuatu yang dekat. Saat ini, tidak jelas lagi melihat jarak dekat. Pasien menggunakan kaca mata minus sejak mata kanannya mulai kabur ( 30 thn yll). Namun, keluhan tidak berkurang, bahkan semakin lama semakin bertambah. Pasien merasa silau ketika melihat cahaya. Terasa berkabut, seperti ada bayangan putih. Riwayat trauma (-), rasa kemeng (-), mata merah (-), tidak seperti melihat asap, tidak seperti berjalan di terowongan, tidak seperti melihat benang maupun benda bergerak-gerak, tidak melihat benda berubah bentuk dan ukuran, sangat jarang merasa pusing ataupun mual. Pasien juga mengeluh mata kirinya terasa kabur sejak 30 tahun yll. Namun, masih bisa melihat sesuatu yang jaraknya dekat. Apabila terkena cahaya terasa silau. Terasa berkabut, seperti ada bayangan putih. Riwayat trauma (-), rasa kemeng (-), mata merah (-), tidak seperti melihat asap, tidak seperti berjalan di terowongan, tidak seperti melihat benang maupun benda bergerakgerak, tidak melihat benda berubah bentuk dan ukuran.

RPD : Hipertensi (+), DM (-), Trauma Mata (-), PPOK (-), RPKM (+) sejak 30 tahun yll RPK : Tidak ada keluarga pasien memiliki keluhan yang sama RPO : Catarlent, Lyteers Status General : TD : 140/90 mmHg , dll dbn Status Oftalmologi : OD : Visus : 1/300, PI : BSA (+), kornea arkus senilis (+), pupil leukokorea (+), lensa keruh, BMD agak dangkal, TIO 27,2 mmHg OS : Visus : 5/60, PH : 5/60, kornea arkus senilis (+), pupil leukokorea (+), lensa agak keruh, BMD agak dangkal, TIO 23,1 mmHg, tes konfrontasi sama dengan pemeriksa.

DIAGNOSIS

OD : Katarak senilis matur dengan Hipertensi okuli + arkus senilis OS : Katarak senilis imatur dengan Hipertensi Okuli + arkus senilis Diagnosis sekunder : Hipertensi Grade I menurut JNC 7

DD

ODS : Glaukoma kronis simpleks, Retinopati hipertensi, SMD


Catarlent ED 4 x 1 tetes/ hari ODS Lyteers ED 6 x 1 tetes/hari ODS Timolol 0,5% 2 x 1 tetes/hari ODS

TERAPI

Prognosis

ODS : Dubia ad bonam

POA DIAGNOSIS

Slit lamp ODS Funduskopi ODS post op

Gonioskopi ODS post op

POA TERAPI
Slit lamp ODS : kelainan segmen anterior (kornea, BMD, iris, pupil, lensa)
Funduskopi ODS : kelainan segmen posterior (retina, papil saraf optik) Gonioskopi ODS : melihat sudut pembuangan Sudut terbuka Trabekulektomi Medikamentosa ODS : TIO, jika gagal pertimbangkan Trabekulektomi matur Operasi setelah TIO (terkontrol) Imatur Cegah progresifitas, rencanakan operasi jika kekeruhan sudah menyeluruh dan visus semakin menurun

Cek laboratorium (DL, GDS) dan konsul dokter spesialis kardiovaskular terkait hipertensi pasien untuk mengetahui adanya KI atau penyulit ECCE agar dapat ditangani terlebih dahulu Penyulit durante ECCE terapi penyebab (prolaps iris reposisi iris / prolaps vitreus vitrektomi / Perdarahan kauterisasi pembuluh darah permukaan sklera)
Penyulit Post ECCE : Peradangan : antiinflamasi topikal dan sistemik Infeksi : AB topikal & sistemik (sesuai bakteri penyebab) Hifema parasintesis jika ada indikasi

BMD dangkal :

bebat tekan 2x24 jam tidak membaik acetazolamide jahit ulang

POA EDUKASI 1. Mata kanan pasien yang sangat rabun dan mata kiri pasien yang agak rabun disebabkan oleh kekeruhan pada lensa mata (katarak) yang menghalangi pandangan pasien dan peningkatan tekanan bola mata. Hal ini juga berhubungan dengan faktor usia (penuaan). 2. Pengobatan katarak satu -satunya adalah operasi. Operasi katarak tidak sakit, karena sebelumnya dibius. Namun, sekarang belum bisa dilakukan, karena tekanan di bola mata pasien masih tinggi. Tekanannya harus diturunkan dulu. Pasien sebaiknya rutin kontrol untuk dapat memantau pe TIO dan persiapan operasi. 3. Pasien diberikan anti oksidan untuk menghambat progresifitasnya sambil me tekanan bola mata.

4. Pasien perlu menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan bola mata seperti mengejan, batuk keras, mengangkat benda berat, minum banyak dalam satu waktu, dll. 5. Perlu dilakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan keadaan pembuangan cairan mata, serta untuk melihat kondisi yang lebih jelas di bagian depan maupun belakang mata (menilai adanya komplikasi dan kelainan penyerta). 6. Operasi akan dilakukan pada mata kanan terlebih dahulu. Selanjutnya mata kiri apabila nanti penglihatan semakin kabur. Pada operasi katarak dilakukan penanaman lensa buatan untuk melihat jauh dan setelah operasi diberikan kacamata untuk membaca 7. Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi selama ataupun setelah operasi.

8. Setelah operasi, selama 8 minggu perlu diperhatikan bahwa pasien tidak boleh terlalu banyak menunduk, membungkuk, dan telungkup, mengucek mata, mengangkat barang berat, mengedan waktu BAB karena mata belum sembuh total. 9. Setelah operasi diperlukan kontrol rutin ke poli mata untuk evaluasi daya lihat (visus) dan ada tidaknya komplikasi post operasi 10. Memeriksakan penyakit lainnya seperti hipertensi ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. 11. Pasien boleh bekerja dan beraktifitas yang tidak berat, dan pasien harus mematuhi anjuran yang diberikan dokter seperti memakai obat secara teratur.

POA REHABILITASI

Post ECCE + IOL, untuk membaca dekat diperlukan kaca mata addisi +3,00 D Menjaga kesehatan mata dengan tidak sering terpapar sinar matahari, asap, debu. Dianjurkan untuk rutin kontrol. (hari ke 1 minggu ke 1, bulan ke 1, bulan ke 2) selama 6-8 minggu evaluasi visus

You might also like