You are on page 1of 3

DEET bahan aktif terbanyak dalam prosuk repellent.

. Baik digunakan untuk kontrol positif (biasanya 20% in ethanol) Studi lab VOLUNTEER Tangan volunteer yang untuk di tes itu di cuci dengan sabun biasa (ga ada wangi2an) dan dibasuh dengan air. Lalu cuci lagi dengan solution ethanol 70% atau isopropyl alkohol di air. Keringkan dengan handuk. Hati-hati dengan hal yang membuat nyamuk jadi lebih attraktif. Karena bisa mempengaruhi hasil dari tes repellent ini. Misalnya dengan cara : a) b) c) d) Ga pake parfum atau Ga pake produk repellent apapun dari 12 jam sebelumnya dan selama tes. Volunteer sebaiknya bukan perokok atau Jika perokok, sebaiknya tidak merokok dari 12 jam sebelumnya dan selama tes.

NYAMUK Kondisi lab mesti dijaga karena penting untuk menjaga kemurnian dari reliabilitas dan hasil data. a) Nyamuk mesti dipelihara, dirawat, dan dites di dalam ruangan dengan suhu 25-290C, kelembapan relatih lebih atau sama 70 90% dan rasio gelap cahaya 12:12 photoperiod. b) Nyamuk dewasa yang tersedia mesti mendapatkan sugar solution tapi ga boleh dari darah. c) Gunkanan nyamuk betina yang telah dibiarkan kelaparan dari 12 jam sebelmnya d) Nyamuk yang digunakan mesti Aedes aegypti e) Laporkan species, strain dan usia nyamuk. f) Selama tes, nyamuk mesti dimasukkan ke sangkar ukuran 35-40 cm. Terbuat dari logam (metal) untuk mengurangi bahaya (?). - bagian atas dan bawahnya mesti padat - bagian belakangnya pake kaca aja atau pake net - kiri kanannya pake clear acrylic sheet untuk bisa dilihat - bagian depan untuk bisa diakses, pake fabrik sleeve (lengan baju tenunan? Atau dibuat kaya lengan baju, biar tangan bisa masuk?) g) nyamuk betina mesti dikumpulkan dari populasi yang ada di sangkar yang mana kedua sexnya sudah dipelihara hingga matur. h) Umur nyamuk betina mesti seragam

Technical material 1) Pengencerannya mesti serial, pake Ethanol atau pengencer lain yang bisa digunakna. 2) Uji untuk mengidentifikasi rentangan efektif dose 3) Dosis memberikan respon antara 10% dan 90% digunkana untuk analisa.

4) Sebaiknya, 2-3 dosis diberikan <50% respon repellent dan 2-3 dosis diberikan >50%. VOLUNTEER 1) Setiap volunteer menggunakan dosis yang bertingkat di lengan bawahnya, 2) Sedikitnya 5 peningkatan dosis per volunteer. 3) 1x tes terdiri dari 1 cage nyamuk yang digunakan berkesinambungan oleh volunter yang sama dan dilakukan di hari yang sama juga. 4) Direkomendasikan seminimalnya adalah 3 replika yang dilakukan tiap volunteer, dengan jumlah volunteer yang cukup untuk analisis statistik

PROSEDUR pendahuluan 1) Teteskan 1 ml ethanol menggunakan pipet kira-kira600 cm2 di kulit lengan bawah antara lengan dan siku. 2) Biarkan kering, biasanya 1 menit untuk ethanol 3) Sebelum memasukkan tangan ke cage yang berisi 50-100 ekor nyamuk betina, tangan mesti di lindungi dulu dengan sarung tangan yang tidak bisa digigit oleh nyamuk. Percobaan 1) Masukkan lengan bawah yang telah dikasih deluent pengenceran ke dalam sangkar. 2) Hitung jumlah nyamuk yang mendarat dan yang mulai menjajaki lengan tangan dengan periode 30 detik 3) Selama tes, volunteer tidak boleh memindahkan lengannya 4) Saat tes berlangsung, angka gigitan mesti > atau sama dengan 10 pendaratan atau penjajakan dalam periode 30 detik. 5) Lengan kontrol mesti hati-hati ditarik dan kemudian diberikan dosis repellent yang lebih rendah dalam 1 mL diluent dan biarkan kering. 6) Tangan yang sudah diberikan diluent itu, dimasukkan ke dalam cage dalam periode 30 detik yang lain 7) Observasi lagi berpa nyamuk yang mendarat dan yang menjajaki. 8) Prosedur ini diulangi hingga peningkatan dosis yang terakhir. 9) Tes yang berhasil adalah yang dapat menghalau setelah yang lainnya pergi tanpa terhambar dan dosis repellent setiap test dihitung sebagai jumlah dari dosis yang digunakan (????????) Jika suatu saat, angka pendaratan dan penjajakan terlalu tinggi untuk dihitung, maka nilai tengahnya yang di kalkulasikan untuk pembacaan berseries. Setiap panjang 5 detik, dan dijumlahkan oleh 2 estimasi di dalam periode 30 detik. Tes tidak boleh di proses (dilanjutkan) apabila jumlah nyamuk yang mendarat atau menjajaki dan terexpose lengan bawah < 10 dalam 30 detik.

Prosedur ini harus digunakan secara konsisten sepanjang eksperimen. Volunter yang terlatih akan merekan angka pendaratan dan penjajakan. akhir Kesimpulan eksperiment respon terhadap dosis, 1 mL alkohol yang digunakan di lengan bawah lainnya dan bairkan kering. Lengan bawah ini dimasukkan ke dalam cage selama 30 detik untuk memberikan verifikasi bahwa nomor yang mendarat ataupun yang menjajaki kira-kira > atau sama 10 nyamuk oer 30 detik, seperti yang kita lakukan di awal eksperimen. Jika angkanya kurang dari 10 dalam 30 detik, maka hasil eksperimennya telah gagal. Protection (p) adalah ekspresi dari proporsi sejumlah nyamuk yang mendarat di lengan coba (T) yang direlasikan dengan jumlah pendartan di lengan kontrol (C) pada individu yang sama P = 1- (T/C) = (C-T)/C Dimana C adalah rata-rata dari jumlah pendaratan di 2 lengan coba, baik awal maupun akhir. Data dianalisa menggunakan probit-plane regression analysis dari ED50 dan ED99 dan batas kepercayaan mereka dapat dijumlahkan

You might also like