Professional Documents
Culture Documents
METODE KUANTITATIF
DALAM BISNIS
By. LA HATANI
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNHALU, 2008
A. PENGERTIAN MOTODE KUANTITATIF
2 Desain Model
3 Pengumpulan Data
4 Pencarian Solusi
5 Pengujian Solusi
Implemtansi Hasil
7
& Rekomendasi
Sumber : Render, B., et.al, 2006
C. TUJUAN RISET & PILIHAN ANALISIS KUANTITATIF
“Penting untuk direnungkan dan diingat bahwa
pemilihan teknik kuantitatif yang relewan sangat
tergantung dari apa problem dan tujuan riset”.
Tujuan Riset Bisnis
Tujuan utama riset bisnis tidak selalu diperoleh dalam
lingkungan yang ketat. Pengembangan tujuan kerangka
analitik dibedakan dua wilayah riset Bisnis, yaitu:
1) Non-scientific Business Research yaitu riset
bisnis yang sistematis namun tidak ilmiah dengan
tujuan eksplorasi, deskriptif dan prediktif. Fokus
analisisnya mengungkap fenomena yang menarik
bagi akuntansi & manajemen.
2) Scientific Business Research adalah rencana
riset bisnis yang sistematik dan ilmiah dimana
tujuan riset dapat dideskriptif, prediksi atau
kausalitas. Fokus analisisnya mendapatkan hasil
yang dapat digeneralisi.
Pilihan Teknik Analisis Kuantitatif
Pembuktian:
Data Empirik
Unit Analisis /
Unit Sample
Obyek
Penelitian
Responden
ILUSTRASI
Topik : Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Keuntungan yang
Diharapkan
Data : Pooled; yaitu gabungan time series dan cross sectional
Obyek : Perusahaan (yang go public di Bursa Efek Jakarta)
Pengamatan : 4 tahun terakhir (1998 s/d 2002)
Unit sampel : perusahaan
Besar sampel : 50 perusahaan
Unit analisis : 4 x 50 = 200
Topik : Analisis Faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan
Industri Kecil berorientasi Ekspor
Obyek : Industri Kecil (berorientasi ekspor)
Unit sampel : Industri Kecil
Besar sampel : 150 industri kecil
Unit analisis : 150
Responden : Pemilik, manajer, karyawan (tidak sama dan lebih
banyak dari besar sampel)
E. KONSEP & PEMODELAN METODE KUANTITATIF
Dari output uji reliabilitas menunjukkan nilai koefisien alpha (α) dari
seluruh item instrumen ≥ 0,60 berarti semua item data (instrumen)
dapat dipercaya keandalannya. Dapat disimpulkan bahwa seluruh
butir (item) yang digunakan adalah reliabel oleh karena itu, kusioner
yang digunakan dapat dikatakan layak sebagai instrumen untuk
melakukan pengukuran.
COST, PROFIT AND VOLUME ANALYSIS
(BREAK-EVEN ANALYSIS)
A. Pengertian
Analisis volume kegiatan, biaya, dan laba (analisis
break even) merupakan peralatan yang berguna untuk
menjelaskan hubungan antara biaya, penghasilan/laba
dan volume penjualan/produksi, sehingga banyak
digunakan dalam penganalisaan masalah-masalah
ekonomi manajerial.
Tujuan cost, profit and volume analysis adalah
untuk menentukan suatu titik, dalam unit atau ripiah
yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan
(laba).
Manfaatnya untuk menetukan berapa jumlah produk
(dalam rupiah atau unit keluaran yang harus dihasilkan
agar perusahaan minimal tidak menderita rugi.
Cost, Profit and Volume Analysis (Analisis Break Even)
mencakup konsep yang berkaitan dengan :
Analisis marjin laba yang mencakup sejumlah teknik analisis
untuk menentukan dan mengevaluasi pengaruh volume
penjuala, harga penjualan, biaya tetap, dan biaya variabel
terhadap laba. Pada dasarnya konsep tersebut menggunkan
konsep ikhtisar rugi laba marjinlaba, pendapatan/penjualan
dikurangi biaya variabel sama marjin laba, dan marjin laba
dikurangi biaya tetap sama dengan laba.
Analisis break even menekankan pada titik impas (biaya tetap
dibagi dengan marjin laba sama dengan volume penjualan titik
impas) titik dimana laba sama dengan nol karena pendapatan
sama dengan totla biaya.
Hasil analisis break even digambarkan dalam bentuk grafik
untuk menunjukkan hubungan timbal balik antara pendapatan
(penjualan), biaya tetap dan biaya variabel dalam batasan
volume kegiatan yang relevan.
Analisis break even menggunakan konsep yang sama dengan
analisis laba kotor tetapi analisis ini memekankan pada tingkat
output atau kegiatan produksi dimana pendapatan/penjualan
sama dengan total biaya artinya tidak ada laba atau rugi.
B. Ansumsi Dasar penggunaan cost, profit and volume analysis
1) Konsep variabilitas biaya adalah sahih, oleh karena itu biaya
dapat diklasifikasikan dan diukur secara realistis sebagai
biaya tetap dan biaya variabel. Jadi tidak ada biaya yang
disebut semi fixed dan semi variabel.
2) Terdapat suatu batasan-batasan kesahihan yang relevan
(misalnya kegiatan) untuk menggunakan hasil dari analisis.
3) Harga jual tidak mengalami perubahan dengan terjadinya
perubahan unit penjualan.
4) Hanya ada satu produk atau dalam hal berbagai produk,
tetapi proporsi atau perbandingan penjualan diantara
berbagai produk tidak mengalami perubahan.
5) Kebijaksanaan dasar yang ditetapkan oleh manajemen
tentang operasi tidak banyak mengalami perubahan dalam
jangka pendek.
6) Tingkat harga umum (misalnya inflasi dan deflasi cukup
stabil dalam jangka pendek.
7) Tingkat penjualan dan produksi selaras, artinya persedian
tetap konstan atau nol.
8) Efisiensi dan produktivitas perorangan tidak banyak
mengalami perubahan dalam jangka pendek.
C. Kegunaan cost, profit and volume analysis
3. Isikan dalam kotak Titel (VC. Anu) pilih Ikon Grafik lalu OK
KESIMPULAN
1. Biaya tetap, biaya variabel, dan total biaya pada
berbagai volume.
2. Potensi laba dan rugi sebelum dan setelah
dipotong pajak pendapatan, pada berbagai volume
3. Batas keselamatan, artinya hubungan timbal balik
antara penjualan yang ditargetkan dengan
penjualan titik impas
4. Jumlah penjualan break even (sering disebut titik
impas)
5. Deviden yang lebih disukai atau titik bahaya
artinya titik mana deviden tidak mungkin
diperoleh
6. Titik mati, artinya jumlah penjualan pada titik
mana perusahaan hanya memperoleh tingkat laba
yang berlaku atas investasinya.
PERAMALAN (FORECASTING)
A. Pendahuluan
Sering terjadi senjang waktu (time lag) antara
kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu
sendiri merupakan alasan utama pentingnya
peramalan & perencanaan.
Jangka Waktu Peramalan
Pengaruh dari Product Life Cycle
Peramalan merupakan alat bantu dalam membuat
perencanaan yang efektif dan efisien. Mis : Penjadwalan
produksi, masalah transportasi, penanaman modal, dll.
Situasi peramalan sangat ditentukan oleh horizon waktu,
tipe pola data (Constant; Trend; Musiman & Kombinasi)
dan berbagi aspek lainnya.
What is Forecasting?
1. Kualitatif a.Causal
2. Kuantitaif 1. Naïve approach
b.Time 2. Moving averages
3. Exponential smoothing
Series 4. Trend projection
Seven Steps in
Forecasting
1. Tentukan Pemakai/Pengguna
2. Pemilihan Pernyataan
3. Penentuan Jangka Waktu
4. Pemilihan Model
5. Pengumpulan Data
6. Buat Peramalan
7. Validiti & Penerapan Hasil Peramalan
a. Metode Kualitatif adalah metode yang
menganalisis kondisi obyektif dengan apa
adanya. Metode ini meliputi : metode Delphi,
Metode nominal grup, Survey pasar & Analisis
historikal analogy and life cycle
b. Metode Kuantitatif, adalah metode yang dapat
diterapkan apabila :
w Tersedia data & Informasi Masa Lalu
w Data & Informasi tersebut dapat
dikuantitafkan dlm bentuk Numerik
w Diasumsikan beberapa aspek masa lala
akan terus berlanjt dimasa datang.
Time series/runtun waktu adalah suatu analisis
yang mengambarkan pola perkembangan
produksi/penjualan pada pada runtun waktu yang
telah lewat untuk dapat memperoleh besar
kecilnya tingkat perkembangan penjualan/produksi
tahunan. Metode peramalan ini dapat dilakukan
dengan Cara :
1. Naive Approach
Metode peramalan yang mengasumsikan
permintaan antara priode waktu sama.
Mis: Penjualan bulan Mei 48 unit, sama
dengan penjualan bulan Juli 48.
Keuntungannya cost effective & efficient
Y$i = a + bX i
Y b>0
a
b<0
a
Time, X
Kausal/ Metode Least Square (Kuadrat Terkecil)
Metode Kausal (Least Square) Adalah metode pendekatan
untuk menentukan atau menghasilkan garis lurus yang paling
tepat yang meminimumkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal
dari garis pada setiap observasi aktual.
Formulasinya :
Contoh :
Saudara diminta menentukan trend linear untuk data deret waktu dari
tahun 2001-2007 mengenai permintaan Meubel CV. Anu sebagai berikut :
Tabel Deman CV.Anu Tahun 2000-2007
Tahun Demand
2001 74
2002 79
2003 80
2004 90
2005 105
2006 142
2007 122
Tabel Perhitungan :
Penjualan Keuntungan
Penjualan Pearson Correlation 1 .663*
Sig. (2-tailed) .026
N 11 11
Keuntungan Pearson Correlation .663* 1
Sig. (2-tailed) .026
N 11 11
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1. Struktur model
H Fungsi tujuan, hubungan matematika linear yang
menjelaskan tujuan perusahaan dalam terminologi
variabel keputusan
H Variabel keputusan, simbol matematika yang
menggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan
H Kendala (Batasan), merupakan hubungan linear
dengan variabel keputusan; batasan menunjukkan
keterbatasan perusahaan karena lingkungan operasi
perusahaan.
H Parameter, nilai kostan yang biasanya merupakan
koefisien dari variabel (simbol) dalam persamaan.
2. Asumsi Model
1.Perumusan masalah
2.Menyusun tabel awal dengan variable-
variabel slack dalam penyesuaian
3.Menentukan varabel yang akan
dimasukan dalam penyesuaian
4.Menentukan vribel yang diganti
5.Menghitung nilai-nilai baru
6.Mengganti baris-baris lainnya
Input Data/model
Solusi (solve)
1. Iterations
2. Solusi
3. Grafik
SELAMAT MENJADI
GENERASI YANG
JUJUR & TEKUN