Professional Documents
Culture Documents
Disampaikan
14
12
10
10
12
Persentase Perempuan
Persentase Laki-laki
1. Pengertian Demografi 2. Komposisi ( Piramida ) Penduduk 3. Dinamika penduduk . 4. Komponen Demografi ( Fertilitas, Mortalitas, Migrasi ) 5. Sumber Data Kependudukan
Donald.G. Boque mengatakan bahwa Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk dan perubahanperubahan sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan (marriage),penyebaran (migration), pergerakan (mobility) social.
- Phillip M. Hauser & Dudley Duncan, juga seorang sosiolog mengatakan demografi mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab- sebab perubahan tersebut. - United Nations: demografi ialah studi ilmiah yang menyangkut masalah penduduk, terutama dalam kaitannya dengan jumlah, struktur maupun perkembangannya.
1. Demografi murni ( pure demograhy atau demografi formal yang menghasilkan tehniktehnik untuk menghitung indikator demografi ( fertilitas , mortalitas , dan migrasi )
2. Studi atau analisis kependudukan yaitu studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan pembangunan atau socio-demografi
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk terhadap aneka ragam aspek sosial. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
TEORI MALTHUS
Pelopor Ilmu Kependudukan, Robert Malthus seorang pendeta Inggris, hidup th 1766- 1834 menyatakan bahwa : - jika tidak ada pengekangan, kecenderungan pertambahan jumlah manusia akan lebih cepat dari pertambahan pangan. Perkembangan penduduk akan mengikuti deret ukur ( 1,2,4,8,..) sedang perkembangan pangan mengikuti deret hitung ( 1,2,3,4,) . - penduduk akan jauh pada tingkat hidup yang subsisten,serba kekurangan sehingga penduduk tersebut terpaksa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya padahal kondisi penduduk sangat menyedihkan
PROPORSI
adalah angka yang menunjukkan hubungan sub populasi dengan keseluruhan populasi yang sama.
Misal : Proporsi penduduk usia 0-4 th thd jumlah penduduk =
Pddk 0 - 4 th ----------------- x 100% Total Pddk
UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI (3 )
Rate/Angka suatu perbandingan dari suatu kejadian dari kelompok penduduk dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berisiko terhadap kejadian tersebut selama suatu periode tertentu. Contoh : Angka kelahiran total di Indonesia dari SDKI th 2007 adalah 2,6. Artinya setiap wanita PUS (15-49 tahun) di Indonesia pada tahun 2007 rata- rata mempunyai 2- 3 orang anak di akhir masa reproduksi.
UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI (4) Rasio perbandingan jumlah thd jumlah lainnya, pembilang dan penyebut merupakan kelompok yang berlainan, dikalikan konstante . Misalnya ingin mengetahui sex ratio penduduk Indonsia pada tahun 1971 , maka rumus yang digunakan adalah : Jumlah penduduk laki-laki Sex Ratio = ------------------------------------- x k Jumlah penduduk perempuan 58.338.664 = ----------------x 100 60.029.206 = 97,2
KOMPOSISI (PIRAMIDA )PENDUDUK (1 ) Komposisi penduduk adalah merupakan pengelemopokan penduduk berdasarkan ciri ciri tertentu seperti : - Biologis (umur dan jenis kelamin) - Sosial ( pendidikan, status perkawinan) - Ekonomi ( lap.pekerjaan dan jenis pekerjaan) - Geografis ( tempat tinggal, perkotaan, desa )
- MEMBERIKAN GAMBARAN YANG JELAS TTG JLH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR ATAU JENIS KELAMIN . - MENGGAMBARKAN PERUBAHAN PENDUDUK DARI SATU KURUN WAKTU KE KURUN WAKTU DI MASA DATANG
-15, 000. 00
-10, 000. 00
-5, 000. 00
0. 00
5, 000. 00
10, 000. 00
15, 000. 00
118
JUTA
PROYEKSI PENDUDUK DENGAN ASUMSI PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG TAHUN 2015 (KB BERHASIL) --- SESUAI PROYEKSI PEMERINTAH (BPS): THN 2O10 : 234,139 JUTA JIWA THN 2020 : 261,539 JUTA JIWA
- Digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. - Apakah termasuk penduduk muda atau penduduk tua. - Penduduk Muda apabila sebagian besar penduduknya berumur -15 th . - Penduduk tua, jika sebagian besar penduduk berumur tua, .
Angka beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur - 15 th dan 65 th ke atas) dengan banyak orang yang termasuk usia produktif (umur 15- 64 th). Secara kasar angka ini dapat dipakai sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong maju atau belum maju. Rumus :
P
0 -14 + P 65+ 15 64
xk
DINAMIKA PENDUDUK(1)
- Dinamika penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. - Faktor faktor yang mempengaruhi perubahan ( + atau - ) penduduk adalah; kelahiran, kematian, dan migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). - Perubahan atau pertambahan penduduk ada dua macam yaitu secara alami dan secara total. - Perubahan penduduk secara alami dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kelahiran dan kematian.
Pertambahan penduduk secara alami Rumus : Pt = Po + ( B - D ) Pt =Jumlah penduduk pada tahun t (misal tahun 2008 )
Po =Jumlah penduduk pada tahun dasar (0), misalnya tahun 2006 B =Jumlah kelahiran selama periode waktu 0 sampai t ( 2006 sampai 2008 )
= Jumlah kematian selama periode waktu 0 sampai t ( 2006 sampai 2008 Mm Jumlah migrasi masuk selama periode waktu 0 sampai t ( 2006 sampai 2008 )
2.50
2.00
Tren LPP
1.50 1.47 1.00 1.27 Est. LPP 0.98 0.50 LPP Real
1.1
0.00
Est. LPP LPP Real
2010-2020 1.1
2020-2025 0.98
23
PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) adalah penduduk yang kecepatan perubahan jumlahnya bersifat konstan dan proporsi untuk masing-masing kelompok umurnya relatif tetap. Angka pertumbuhan penduduk pada kondisi ini dapat positif, nol, atau negatif. -
PENDUDUK TANPA PERTUMBUHAN Penduduk Tanpa Pertumbuhan (PTP) atau Zero Population Growth (ZPG) adalah apabila jumlah penduduk tidak mengalami perubahan dengan angka pertumbuhan penduduknya sama dengan nol.
Penduduk Tanpa Pertumbuhan dapat dicapai apabila mengalami suatu pola kelahiran dan kematian yang tetap dalam waktu yang cukup lama , tidak terjadi migrasi serta jumlah kematian dan kelahiran seimbang.
BONUS DEMOGRAFI
Bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan penurunan fertilitas dalam jangka panjang. Penurunan penduduk muda mengurangi besarnya biaya investasi ntuk pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
BONUS DEMOGRAFI
struktur penduduknya sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif (15 64 tahun) sangat besar jumlahnya proporsi penduduk usia muda sudah semakin kecil, sedangkan proporsi lanjut usia belum begitu besar
Tahap II :
Pertumbuhan penduduk meningkat cepat. (angka kematian menurun tajam , tingkat kelahiran masih tinggi ) Tahap III : Kematian terus menurun melambat , kelahiran menurun tajam. Tahap IV : Kematian dan kelahiran mencapai angka rendah , pertumbuhan rendah.
LANJUTAN
Transisi Demografi
angka kelahiran
I II III
Angka kematian
IV
KOMPONEN2 DEMOGRAFI
Lima Komopnen Demografi : 1. Kelahiran (Fertilitas) 2. Kematian ( Mortalitas ) 3. Perkawinan dan Perceraian 4. Migrasi 5. Mobolitas Sosial
FERTILITAS
- Merupakan salahsatu komponen demografi utk menggambarkan hasil reproduksi yang nyata dr seorang wanita atau sekelompok wanita - yang diperhitungkan adalah jumlah anak yang lahir hidup ( live birth ) seorang wanita atau sekelompok wanita. - Fekunditas adalah potensi seorang wanita untuk melahirkan
DEMOGRAFI
SOSIAL EKONOMI
FERTILITAS
Conception Variables:
7. 8. 9. Infekunditas sengaja Pemakaian kontrasepsi Infekunditas tidak disengaja
VARIABEL LAINNYA
Gestation Variables:
10. Mortalitas janin tidak disengaja 11. Mortalitas janin disengaja
BATASAN FERTILITAS 1. Lahir Hidup ( live birth ) : Suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan 2. Lahir Mati ( Still birth ) : kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 20 minggu tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan . 3. Abortus ( Abortion ) : kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari paling sedikit 20 minggu
ANGKA KELAHIRAN KASAR (CRUDE BIRTH RATE/CBR) Angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun . RUMUS: CBR = B P Keterangan: B = Jumlah kelahiran pada periode tertentu P = Jumlah penduduk pada perengahan tahun tertentu K = bilangan konstanta yaitu 1000. X k
Contoh:
Banyaknya kelahiran di DKI Jakarta pada tahun 1970 adalah 182.880 bayi. Banyaknya penduduk DKI Jakarta sebesar 4.546.942 orang pada pertengahan tahun 1970. 182.880 Maka: CBR = --------------4.546.942
x 1000
= 42,2
Berarti angka kelahiran kasar di Propinsi DKI Jakarta pada tahun 1970 adalah sebesar 42 per seribu penduduk.
Kebaikan
Sederhana karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah kelahiran dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Kekurangan: Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kecil dan yang sudah berumur 50 tahun keatas
2. ANGKA KELAHIRAN UMUM (GENERAL FERTILITY RATE/GFR) Banyaknya kelahiran per 1000 wanita yg berumur 15-49 th 15-44 th.
RUMUS:
GFR = B Pf15-49 X k atau
GFR =
B X k Pf15-44
Pf15-49 = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun Pf15-44 = jumlah penduduk perempuan umur 15-44 tahun.
Contoh: Banyaknya kelahiran di DKI Jakarta pd thn 1970 adalah 182.880 bayi. Sedangkan banyaknya penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun sebesar 1.165.680 orang. 182.880 GFR = x 1000 1.165.680 = 159,9
Berarti angka kelahiran di DKI Jakarta pada tahun 1970 adalah sebesar 160 per seribu wanita berumur 15-49 tahun.
Kelebihan: Ukuran ini lebih cermat karena populasi yang dipertimbangkan adalah penduduk yang berpotensi melahirkan (WUS).
Kelemahan: yaitu belum mempertimbangkan potensi melahirkan yang berbeda antar kelompok umur. Kesuburan wanita meningkat sejalan dengan meningkatnya umur dan menurun kembali kira-kira pada usia 35 tahun (U terbalik).
Rumus:
(i=1, 2, , 7)
dimana: bi = banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur i pada suatu periode i=1 untuk kelompok umur 15-19 i=2 untuk kelompok umur 20-24 i=7 untuk kelompok umur 45-49 Pfi = jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i
MISALNYA: ASFR untuk perempuan umur 25-29 tahun adalah 251. Artinya, pada tahun 1970 terdapat 251 kelahiran per 1000 penduduk perempuan usia 25-29 tahun di DKI Jakarta.
Kebaikan ASFR: Ukuran ASFR lebih cermat daripada GFR karena memperhitungkan jumlah wanita menurut tingkat kesuburannya Ukuran ASFR memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohort atau umur tertentu ASFR merupakan dasar perhitungan ukuran fertilitas yang selanjutnya (TFR, GRR dan NRR). Kelemahan ASFR: Diperlukan data rinci akan jumlah kelahiran menurut kelompok umur wanita, data ini kadang tidak tersedia, terutama untuk negara berkembang dimana kualitas sumber datanya belum baik.
i=1
ASFR
rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu sejak awal usia subur sampai akhir masa reproduksinya jika ibu tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.
Contoh:
TFR = = =
5 (60 + 197 + 251 + 304 + 119 + 65 + 11) 5 x 1007 5035 per 1000 wanita usia 15-49 tahun atau 5,035 untuk tiap wanita usia 15-49 tahun.
Artinya: setiap wanita Jakarta yang mampu menyelesaikan masa reproduksinya (15-49 tahun) secara rata-rata akan mempunyai lima anak.
Kebaikan TFR:
Dapat dijadikan ukuran kelahiran untuk seluruh wanita usia respoduksi (15-49 tahun), yang telah memperhitungkan tingkat kesuburan wanita masing-masing kelompok usia.
Beberapa Angka Fertilitas Indonesia menurut SDKI 20022003: TFR = 2.6 per perempuan umur 15-49 th GFR = 89 per 1000 perempuan CBR = 21,9 per 1000 penduduk
Angka Reproduksi kasar/Gross Reproduction Rate (GRR Angka Reproduksi kasar atau Gross Reproduction Rate (GRR) adalah ratarata anak wanita yang dapat dilahirkan oleh Seorang wanita (atau sekelompok wanita) selama hidupnya apabila ia dapat melalui masa usia reproduksi. . Cara perhitungannya : GRR = 5. 7 ASFR
Keterangan : I = Kelompok umur ke i ASFRfi = Age Specific Fertility Rate wanita pada kelompok umur Ke 1
I =1
fi
Rumus: CWR = ------------ x k Pf15-49 P0-4 atau CWR = ------------ x k Pf15-44 dimana P0-4 = jumlah penduduk usia 0-4 tahun.
Maka
3.193.185 CWR = ---------------- x 1000 = 624 5.117.015
Kelebihan CWR:
Data mudah diperoleh, karena publikasi sensus/survei umumnya dalam bentuk kelompok umur. Rasio ini berguna untuk indikasi fertilitas pada luas area yang kecil.
Kelemahan CWR:
Kualitas pelaporannya dipengaruhi oleh keakuratan pelaporan baik mengenai jmlh anak umur 0-4 th maupun umur ibu.
Dipengaruhi oleh tingkat mortalitas wanita dan kematian anak.Perlu diingat bahwa tingkat mortalitas anak lebih tinggi dibandingkan tingkat mortalitas dewasa. Tidak memperhitungkan distribusi umur dari penduduk wanita.
Contoh:
GRR DKI Jakarta pada tahun 1970 jika RJKo (rasio jenis kelamin = 103 adalah: 100 GRR = --------- x 5035 = 2480,3 per 1000 prp 15-49th 203
GRR=2480 per 1000 perempuan atau terdapat 2,4 anak perempuan per perempuan. Artinya tanpa memperhatikan kematian yang mungkin dialami anak sesudah kelahiran, akan terdapat 2 anak perempuan yang akan menggantikan ibunya melahirkan.
Angka Reproduksi kasar/Gross Reproduction Rate (GRR Angka Reproduksi kasar atau Gross Reproduction Rate (GRR) adalah ratarata anak wanita yang dapat dilahirkan oleh Seorang wanita (atau sekelompok wanita) selama hidupnya apabila ia dapat melalui masa usia reproduksi. . Cara perhitungannya : 7 GRR = 5. ASFR fi I =1 Keterangan : I = Kelompok umur ke i ASFRfi = Age Specific Fertility Rate wanita pada kelompok umur Ke 1
NRR adalah rata-rata banyaknya anak perempuan yang dimilki suatu kohor wanita yang akan tetap hidup hingga masa reproduksinya
Angka ini memperhitungkan kemungkinan si bayi perempuan meninggal sebelum masa reproduksinya.
Asumsi: bayi perempuan mengikuti pola fertilitas dan pola mortalitas ibunya.
Besar kecilnya tingkat kematian merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan pddk di suatu wilayah
UKURAN KEMATIAN
1. Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar Angka kematian per 1.000 pd tahun tertentu. 2. Age Specific Mortality Rate (ASFR) kematian per kel.umur adalah jumlah kematian yg terjadi pd kel.umur tertentu 3. Infant Mortality Rate (IMR) angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu 4. Maternal Mortality Rate ( MMR) angka kematian maternal/AKI, yaitu jumlah kematian yang dise babkan komplikasi kehamilan dan kelahiran.
ANGKA KEMATIAN KASAR/CRUDE DEATH RATE (CDR) CDR adalah jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut : D CDR = ---- x k P Keterangan : D = Jumlah kematian pada tahun tertentu P = Jumlah penduduk pertengahan tahun k = Bilangan konstanta, yaitu 1000
ANGKA KEMATIAN MENURUT KELOMPOK UMUR/ Age Specific Death Rate (ASDR ) ASDR (Age Spesific Death Rate) atau Angka Kematian berdasarkan kelompok umur adalah jumlah kematian pada kelompok umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada kelompok umur yang sama. Perhitungannya : Di ASDR = ------- x k Pi Keterangan : Di = Kematian pada kelompok umur ke i Pi = Penduduk pada kelompok umur ke i K = Bilangan konstanta, yaitu 1000
IMR adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi (dibawah 1 tahun) setiap 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan penduduk pada satu wilayah. D IMR = -------- x k B
Keterangan : D = Kematian bayi usia di bawah 1 tahun pada waktu tertentu B = Jumlah kelahiran hidup satu tahun tertentu K = bilangan konstanta, yaitu 1000
CMR adalah jumlah kematian anak berusia 14 tahun (Balita) selama 1 tahun per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Rumus perhitungannya: D CMR = ------- x k P
keterangan : D = Jumlah kematian anak (1-4 tahun) pada tahun tertentu P = Jumlah anak (1-4 tahun) pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstanta, yaitu 1000
ANGKA KEMATIAN IBU /Maternal Mortality Rate (MMR) MMR) adalah kematian ibu yang disebabkan kehamilan, persalinan dan nifas (sampai 42 hari) setelah melahirkan, tanpa mempertimbangkan lama proses atau melahirkan di rumah atau di RS atau sebab-sebab lain seperti Kecelakaan (WHO, 1998). Rumus perhitungannya :
MMR =
Keterangan : DM = Kematian Ibu (Mothers Death ) B = Kelahiran Hidup k = Bilangan konstanta, biasanya 100.000
DM -----B
ANGKA HARAPAN HIDUP/Life Expectancy (LE). - LE adalah rata-rata usia harapan hidup (umur) dari setiap penduduk sejak dilahirkan dalam suatu wilayah/negara. - Angka harapan hidup adalah salah satu indikator penting menunjukkan kualitas kesehatan di satu wilayah/negara.
- Semakin panjang harapan hidup semakin baik kualitas kesehatan penduduk. Harapan wanita umumnya lebih Panjang dari harapan hidup laki-laki di seluruh dunia.
3). MIGRASI
Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan pddk dgn tujuan menetap, dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau administratif, atau batas bagian dalam suatu negara. Dapat dilakukan secara individu, keluarga maupun kelompok
lanjutan
3. Angka Migrasi Keluar : angka yg menunjukkan banyaknya migran yg keluar per 1.000 penduduk daerah asal dalam waktu 1 tahun. O mo = -------- x k P
4. Angka Migrasi Neto : selisih banyaknya migran masuk dan keluar dari suatu daerah per 1.000 penduduk dalam satu tahun. I - O mn = ------------- x k P
lanjutan 5. Angka Migrasi Bruto : angka yg menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan penduduk tempat tujuan. I + O mg = ------------- x k P1 + P2
Keterangan Rumus rumus : m = angka mobilitas M = jumlah mover mi = angka migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk mo= angka migrasi keluar O = jumlah migrasi keluar mn = angka migrasi neto k = konstanta = 1.000 P = jumlah penduduk tengah tahun P1 - P2 = jumlah penduduktempat tujuan dan tempat asal
1. Sensus penduduk 2. Sampel survai; Supas, SUSENAS, dll 3. Registrasi vital, Pendataan Keluarga. Masing masing mempunyai kekurangan dan kelebihan : metode pengumpulan, validitas, reliabilitas, cakupan data, landasan hukum, perilaku masyarakat, pelaksana pendataan