You are on page 1of 3

Triheksifenidil Triheksifenidil mempunyai daya antikolinergik yang dapat memperbaiki tremor, tetapi kurang efektif terhadap akinesia dan

kekakuan. Keluarnya liur yang berlebihan juga dipengaruhi secara baik olehnya. Dapat terjadi toleransi, kombinasi dengan levodopa sangat berguna. Merupakan obat anti muskarinik (triheksifenidil/benzheksol) yang digunakan pada pasien dengan gejala ringan dimana tremor adalah gejala yang dominan.

Sediaan: Tablet 2 mg Cara Kerja Obat: Triheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen, menghambat reuptake dopamine pada ujung saraf pre-sinaptik di otak. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik. Triheksifenidil menunjukkan inhibisi pada sistem saraf parasimpatetik, serta mempunya efek merelaksasi otot polos, secara langsung memberikan efek kepada otot dan secara tidak langsung melalui sistem saraf parasimpatetik.

Indikasi: Parkinson Ggn ekstrapiramidal yg disebabkan obat SSP

Kontraindikasi : Hipersensitifas terhadap triheksifenidil atau komponen lain dalam sediaan, glaukoma sudut tertutup, obstrusksi duodenal atau pyloric, peptik ulcer, obstruksi saluran urin, achalasia; myastenia gravis. Dosis:

Parkinson idiopatik: Dosis awal 1 mg (hari pertama), kemudian ditingkatkan menjadi 2 mg, 2-3 x sehari selama 3-5 hari atau sampai tercapai dosis terapi; Pasca ensefalitis: 12-15 mg/hari; Parkinson karena obat (gangguan ekstrapiramidal): Dosis harian total 5-15mg/hr, pada awal terapi dianjurkan 1 mg/dosis. Pasien > 65 thn perlu dosis lebih kecil.

Peringatan dan Perhatian : Penyakit jantung, hati & ginjal, hipertensi, glaukoma, pria dewasa dengan kemungkinan hipetrofi prostat. Efek Samping : Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala.

Antimuskarinik Kerja antiparkinson obat antimuskarinik dengan cara mengurangi efek kolinergik sentral yang berlebihan akibat adanya defisiensi dopamin. Obat antimuskarinik bermanfaat pada parkinsonisme yang diinduksi oleh obat, namun tidak digunakan pada Parkinson yang idiopatik, karena obat ini kurang efektif dibandingkan obat dopaminergik dan dapat menyebabkan kerusakan kognitif. Obat antimuskarinik, benzatropin, orfenadrin, prosiklidin, dan triheksifenidil (benzheksol) mengurangi gejala Parkinson yang diinduksi oleh obat antipsikotik. Tidak dibenarkan obat ini diberikan secara rutin walau efek samping Parkinsonian tidak muncul. Tardive dyskinesia tidak mengalami perbaikan dengan pemberian antimuskarinik bahkan mungkin bertambah buruk. Pada Parkinson idiopatik, antimuskarinik mengurangi tremor dan rigiditas, tapi obat ini memiliki sedikit efek pada bradikinesia. Obat ini mungkin bermanfaat mengurangi sialorea. Tidak ada perbedaan penting antara antimuskarinik, namun toleransi pasien berbeda-beda untuk tiap antimuskarinik.

Benzatropin dapat diberikan secara parenteral dan obat ini efektif sebagai terapi emergensi reaksi distonia akut yang diinduksi oleh obat. Peringatan. Antimuskarinik sebaiknya digunakan secara hati-hati pada penyakit

kardiovaskular, hipertensi, gangguan psikotik, hipertrofi prostate, pireksia, pada orang dengan kecenderungan mengalami glaukoma sudut sempit, dan pada orang lansia. Pada pasien yang menerima terapi jangka lama, antimuskarinik sebaiknya dihentikan secara bertahap. Antimuskarinik sering disalahgunakan. Obat ini sebaiknya digunakan secara hatihati pada gangguan hepatik, gangguan ginjal, kehamilan (lampiran 4), dan menyusui (lampiran 5). Interaksi: lampiran 1 (antimuskarinik). Mengemudi. Mungkin dapat mengganggu kemampuan misalnya mengemudi. Kontraindikasi. Antimuskarinik sebaiknya dihindari pada obstruksi gastrointestinal dan miastenia gravis. Efek samping. Efek samping antimuskarinik meliputi konstipasi, mulut kering, mual, muntah, takikardia, pusing, kebingungan, eforia, halusinasi, gangguan memori, ansietas, gelisah, retensi urin, pandangan kabur, dan ruam. Glaukoma sudut sempit dapat timbul, tapi amat jarang.

You might also like