You are on page 1of 18

Analisis Aktivitas Operasi

A. Pengukuran Laba
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Salah satu fungsi dari akuntansi adalah melakukan penukuran termasuk pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Salah satu isu berat dalam pengukuran itu adalah pengukuran laba. Pengukuran laba ini bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan investasi, dan pembagian hasil. Karena pentingnya masalah ini maka dalam dunia bisnis kita juga mengenal pengukuran laba yang dilakukan oleh profesi lain misalnya : fiskus atau perpajakan, pemegang saham, analisis keuangan, pengusaha, ekonom, bahkan siapapun yang bergerak dalam dunia bisnis termasuk ibu-ibu yang melakukan bisnis dipasar, dikampung, pasti memiliki ide atau pendapat tentang perhitungan laba. Konsep Pengukuran laba Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham (Perubahan nilai) maupun estimasi laba pada masa depan. Namun perlu untuk dibedakan antara laba akuntansi dan laba ekonomi a. Konsep laba ekonomi Laba ekonomi biasanya merupakan aruskas ditambah dengan nilai wajar dari aktiva. Berdasarkan definisi ini laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi (arus kas) maupun yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Dengan kata lain laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham. Laba ekonomi mengukur dampak keuangan terhadap seluruh kejadian secara komprehensif yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Namun demikian perlu diperhatikan adalah dalam laba ekonomi meruapakan gabungan dari laba untuk kompenen berualang dan laba untuk komponen yang tidak berulang. Atas hal itu laba ekonomi tidak bermanfaat untuk meramalkan kondisi di masa yang akan datang, hal ini dikarenakan kompenen laba yang digunakan adalah komponen laba yang tidak berulang, sedangkan untuk peramalan tingkat pengembalian di masa yang akan datang atas saham yang telah diinvestasikan. b. Konsep laba akuntansi Laba akuntansi mungkin terlihat serupa dengan laba ekonomi, namun laba akuntansi (Accounting income) merupakan produk lingkup laporan keuangan yang melibatkan standar akuntansi yang beberapa diantaranya memiliki arti ekonomi tetapi untuk yang lainnya mungkin tidak. Dengan adanya standar ini memungkinkan adanya estimasi yang berbeda pada kasus yang sama. Suatu transaksi yang sama memungkinkan diperlakukan berbeda oleh suatu perusahaan.

Standar akuntansi juga memberikan kesempatan pada seorang untuk mempercantik angka akuntansi, dengan adanya standar ini menjadikan distorsi akuntansi dapat terjadi. Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual yang mencakup baik aspek ekonomi maupun aspek permanen. Namun bukan merupakan pengukuran laba langsung, laba akuntansi mengalami masalah pada pengukuran, hal ini dikarenakan laba akuntansi yang disajikan terkadang tidak mencerminkan realitas ekonomi yang ada. Konsep laba menjadikan hal penting bagi pemangku stakeholder atau pemegang kepentingan dalam perusahaan mulai dari karyawan, manajemen, pemegang saham sampai dengan debitor ataupun kreditor perusahaan. Untuk itu penting mengetahui bagaimana laba dapat diukur atau diketahui. Laba akuntansi dapat diketahui dengan menghasilkan pendapatan dan mengurangi dengan beban atau biaya yang dikeluarkan. a. Pengakuan pendapatan (Revenue Recognition) Pendapatan diakui apabila Pendapatan telah terjadi atau dapat direalisasi (realiazed or realizable) dan pendapatan telah dihasilkan (earned). Untuk pendapatan telah terjadi atau dapat direaliasi suatu perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen handal untuk mendapatkan kas seperti piutang yang sah. Untuk pendapatan telah dihasilkan (earned) terjadi ketika perusahaan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai. b. Pengaitan beban (Expense Matching) Ketika pendapatan telah diakui untuk menghitung laba, biaya yang berkaitan dengan pedapatan harus diakui (pengaitan beban). Untuk menjadi perhatian bahwa belanja harus diakui saat keterjadian bukan saat kas keluar terjadi. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan laba ekonom berbeda dengan laba akuntansi, beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut; a. Konsep laba alternatif Konsep lana ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema yang besar dalam hal ini, termasuk pilihan menggunakan laba akuntansi atau laba permanen. Laba ekonomi menjadikan pengukuran secara menyeluruh baiak komponen yang berulang maupun yang tidak berualang sedangkan laba permanen menyajikan komponen berulang saja tidak menyajikan komponen yang tidak berulang. Kepentingan atas pengunaan kepentingan yang berbeda atas konsep yang digunakan, untuk laba ekonomi akan menyajikan seluruh laba yang diperoleh oleh arus kas saat ini dan masa depan hal ini sangat berfungsi untuk menilai suatu perusahaan, sedangkan laba permanen penting karena penggunaannya mampu menghasilkan nilai dari pengembalian pemegang saham di masa yang akan datang. Atas dilema ini menjadikan pengukuran laba akuntansi

tidak konsisten, misal untuk imbal hasil pensiun menggunakan laba permanen sedangkan untuk efek menggunakan laba ekonomi. b. Biaya historis Pengukuran laba berdasarkan biaya historis memperlihatkan perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi. Penggunaan laba menggunakan pengukuran biaya historis mempengaruhi laba dnegan dua cara yaitu; c. biaya penjulan terkini tidak tercermin pada laporan laba rugi yaitu jika digunakan metode persediaan FIFO keuntungan dan kerugian aset tetap yang belum direalisasi tidak dapat diakui. Basis transaksi

Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transakdi. Dampak ekonomi yang tidak disertai transaksi yang wajar sering kalit tidak dipertimbangkan. Misalnya kontrak pembelian tidak diakui sebelum transaksi pembelian terjadi. d. Konservatisme Konservativisme atau kehati-hatian dalam akuntansi mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang menurunkan laba, meskipun belum terdapat transaksi yang mendasarinya misalnya penuruanan persediaan dan aset tetap. Namun untuk pengakuan dampak kejadian yang meningkatkan laba harus ditunda sampai dengan realisasi atas pendapatan tersebut terjadi. e. Manajemen laba Manajemen laba seperti income smoting, atau pengurasan laba pada tahun tertentu menjadikan laba yang dihasilkan aleh akuntansi menjadi terdistorsi, hal ini menjadikan laba akuntansi jauh dari realitas ekonomi yang ada. Pengkuran Laba akuntansi Seperti pada pembahasan sebelumnya untuk menghitung laba dilakukan dengan mengakui pendapatan dan biaya yang terkait. Oleh karena itu laba akuntansi menjadikan pendapatan atau keuntungan dan beban atau kerugian bagian dari komponen untuma dalam penyajian laba akuntansi. a. Pendapatan dan keuntungan Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan diperoleh dari aktivitas usaha yang berlangsung. Sedangkan keuntungan (gains) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi atau kejadian yang tidak terkait dengan aktivitas usaha perusahaan yang sedang berlangsung. b. Beban dan kerugian Beban (expenses) merupakan arus kas keluar yang terjadi atau arus kas keluar yang akan terjadi yang berasal dari aktivitas perusahaan yang masih berlangsung. Sedangkan kerugian (lose) merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan perusahaan atau insedental.

Alternatif pengukuran laba Terdapat dua alternatif pendekatan pengukuran laba akuntansi pada alternatif pertama adalah mengenai komponen pengukuran berdasarkan laba operasi dan laba non operasi, alternatif yang kedua adalah pengklasifikasian komponen laba berdasarkan bisa tidaknya laba tersebut berulang yang membagi laba berdasarkan komponen laba berulang dan tidak berulang. Pengukuran laba ini begitu penting terkadang orang membedakan pengklasifikasian berdasarkan hasil operasi dan non operasi terkadang pula membedakan berdasarkan komponen berulang dan tidak berulang. Dalam laporan keuangan kebanyakan menyajikan secara terpisah atas hasil operasi dan non operasi. Terdapat komponen berulang yang biasanya menjadi bagian operasi perusahaan, dan komponen berulang pada bagian kegiatan non operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

B. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan merupakan salah satu masalah yang sulit dihadapi oleh profesi akuntansi. Meskipun akuntansi mempunyai pedoman untuk menentukan kapan pendapatan harus diakui, adanya beberapa metode dan penjualan produk dan jasa menimbulkan kesulitan ntuk mengembangkan pedoman yang dapat diterapkan untuk semua keadaan. Pendapatan adalah aliran masuk (inflows) atau kenaikan aktiva perusahaan lainnya atau pengurang kewajiban (atau kombinasi keduanya) akibat pengiriman atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan-kegiatan lainnya juga merupakan operasi pokok perusahaan selama periode tertentu. Disisi lain, keuntungan adalan peningkatan pada net assets (equity) yang disebabkan oleh trasaksi tidak biasa atau yang tidak disengaja. Pedoman pengakuan pendapatan Dari prespektif analisis, pengakuan akrual yang tidak tepat dari pendapatan dan keuntungan dapat mengakibatkan dua konsekuensi yang tidak diinginkan yaitu: 1. Jika perusahaan mencatatn pendapatan terlalu dini atau terlalu lambat maka pendapatan itu adalah berada pada periode yang salah 2. Jika perusahaan mencatat pendapatan sebelumnya untuk alasan yang realizable , makan pendapatan mungkin dicatat dalam periode satu lalu dibatalkan atau dialikan keperiode lain Kriteria Pengakuan Pendapatan Kegiatan Produktif secara substansial telah selesai dan tidak ada usaha tambah yang signifikan diperlukan Risiko kepemilikan secara efektif dialihkan kepada pembeli Pendapatan, dan terkait biaya, diukur atau diperkirakan dengan akurasi Pendapatan diakui biasanya menghasilkan peningkatan kas, piutang atau surat berharga

Transaksi pendapatan berada pada lengan panjang dengan pihak independen Transaksi tidak dikenakan pencabutan Pengakuan pendapatan mensyaratkan bahwa pendapatan dapat diukur dan bahwa pada saat

Pengaruh Ketidakpastian tentang Pengakuan Pendapatan penjualan atau penyerahan jasa tidak akan masuk akal untuk mengharapkan koleksi utama. Apabila kemampuan untuk menilai koleksi terbaik dengan wajar kepastian yang kurang pada saat mengajukan klaim, misalnya untuk eskalasi harga, insentif ekspor, dll bunga, pengakuan pendapatan ditunda ke tingkat ketidakpastian yang terlibat. Dalam kasus tersebut, mungkin tepat untuk mengakui pendapatan hanya bila dipastikan bahwa yang paling koleksi akan dibuat. Dimana ada ketidakpastian tidak untuk koleksi akhir, pendapatan diakui pada saat penjualan atau penyerahan pelayanan meskipun pembayaran dilakukan dengan cicilan. Ketika ketidakpastian yang berkaitan dengan kolektibilitas muncul berikutnya ke saat penjualan atau penyerahan jasa, adalah lebih tepat untuk membuat terpisah ketentuan untuk mencerminkan ketidakpastian dan bukan untuk menyesuaikan jumlah pendapatan awalnya direkam. Sebuah kriteria penting untuk pengakuan pendapatan adalah bahwa pertimbangan piutang atas penjualan barang, penjualan jasa atau dari penggunaan oleh orang lain sumber daya perusahaan ditentukan secara rasional. Ketika pertimbangan tersebut tidak ditentukan dalam batas wajar, pengakuan pendapatan ditunda. Ketika pengakuan pendapatan ditunda karena efek dari ketidakpastian, itu dianggap sebagai pendapatan dari periode dimana itu adalah benar diakui Alasan tidak membatasi pendapatan Dalam prakteknya, entitas terkadang tidak membatasi pendapatan dalam jumlah yang tertentu-yaitu mereka mengakui pendapatan berdasarkan jumlah pertimbangan yang diharapkan. Dua alasan untuk pendekatan itu adalah (a) gambaran yang lebih baik dari ekonomi dari transaksi, dan (b) kemampuan untuk memperkirakan andal Pengakuan Pendapatan Ketika Hak Kembali Exists, kita mempunyai kewajiban pengembalian estimasi dan tunjangan lainnya sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama bahwa pendapatan terkait diakui. Estimasi manajemen harus dibuat dan digunakan dalam kaitannya dengan membangun dan mempertahankan tunjangan penjualan untuk pengembalian yang diharapkan dan kredit lainnya. Pendapatan Waralaba Pendapatan yang diperoleh perusahaan yang memungkinkan pihak independen untuk menjalankan bisnis menggunakan namanya, merchandise, dan persediaan. Biaya waralaba pendapatan dari penjualan awal waralaba diakui oleh franchisor hanya ketika layanan bahan semua atau ketentuan yang berlaku bagi penjualan secara substansial telah dilakukan. Kinerja substansial ditandai dengan: (1) tidak adanya niat untuk mengembalikan uang kas yang diterima atau memaafkan setiap saldo yang belum dibayar, (2) kinerja secara substansial semua

layanan awal; dan (3) tidak adanya kondisi-kondisi material lain yang berkaitan dengan kinerja. Dimulainya operasi oleh waralaba dianggap menjadi waktu paling awal mungkin di mana kinerja substansial terjadi. Jika biaya awal ditangguhkan, biaya terkait untuk kemudian pencocokan terhadap pendapatan juga harus ditunda. Biaya waralaba Melanjutkan diakui sebagai pendapatan. Account tidak tertagihnya penyediaan estimasi beban harus dilakukan. Pendapatan Ditangguhkan Item pendapatan yang diterima oleh sebuah bisnis, namun belum dilaporkan sebagai penghasilan, Contohnya juga adalah disebut biaya pendapatan konsultasi ditangguhkan yang diterima dan di penghasilan muka sebelum tangguhan. diterima.

Istilah ini juga berlaku untuk pendapatan biasanya includable dalam pendapatan tetapi ditangguhkan sampai diterima dan disesuaikan dengan biaya. Sebagai contoh, sebuah penerbit majalah mungkin menunda langganan 3-tahun untuk mencocokkan pendapatan terhadap biaya publikasi kemudian. Kredit yang ditangguhkan disajikan sebagai kewajiban tidak lancar. Ketika sebagian dari pendapatan ditangguhkan diperoleh, entri ini adalah untuk pendapatan ditangguhkan debet dan pendapatan kredit. Aturan Umum Menerima uang muka tidak diakui sebagai pendapatan, tetapi sebagai kewajiban ( penghasilan tangguhan ), sampai kondisi (1.) dan (2.) terpenuhi. 1. Pendapatan direalisasi pada saat kas atau klaim untuk kas ( piutang ) yang diterima dalam pertukaran untuk barang atau jasa. Pendapatan ini dapat dipulihkan jika aset yang diterima dalam pertukaran tersebut dapat segera dikonversikan menjadi kas atau klaim untuk kas. 2. Pendapatan yang diperoleh saat barang tersebut / jasa yang ditransfer / diberikan. Kedua jaminan pembayaran tersebut dan penyelesaian penyerahan akhir (dengan penyisihan retur, klaim garansi, dll), diperlukan untuk pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan dari empat jenis transaksi: 1. Pendapatan dari penjualan persediaan diakui pada tanggal penjualan sering diartikan sebagai tanggal pengiriman. 2. Pendapatan dari jasa diakui pada saat penyerahan jasa tersebut diselesaikan dan ditagih. 3. Pendapatan dari izin untuk menggunakan aset perusahaan (misalnya untuk kepentingan menggunakan uang, uang sewa untuk menggunakan aset tetap , dan royalti untuk menggunakan aset tidak berwujud ) diakui dengan berjalannya waktu atau sebagai aset yang digunakan. 4. Pendapatan dari penjualan aset selain persediaan diakui pada titik penjualan , ketika itu terjadi. Dalam prakteknya, ini berarti bahwa pendapatan diakui pada saat faktur telah dikirim. Pendapatan yang masih harus dibayar (atau aset yang masih harus dibayar) adalah aset seperti hasil dari pengiriman barang atau jasa, di mana barang penghasilan tersebut diterima dan terkait

pendapatan barang diakui, sedangkan uang tunai untuk mereka yang akan diterima dalam kedua periode akuntansi , ketika jumlahnya dikurangi dari pendapatan yang masih harus dibayar. Ini saham karakteristik dengan beban tangguhan (atau beban dibayar di muka, atau pembayaran di muka) dengan perbedaan bahwa aset yang akan dibahas kemudian secara tunai dibayarkan kepada counterpart untuk barang atau jasa yang akan diterima dalam waktu yang terakhir ketika kewajiban membayar sebenarnya terjadi , terkait biaya item yang diakui, dan jumlah yang sama dikurangi dari pembayaran Pendapatan ditangguhkan (atau penghasilan tangguhan) adalah kewajiban , seperti uang tunai yang diterima dari mitra untuk barang atau jasa yang akan diserahkan pada kemudian periode akuntansi , ketika item penghasilan tersebut diperoleh, terkait pendapatan barang diakui, dan ditangguhkan pendapatan berkurang. Ini saham karakteristik dengan beban masih harus dibayar dengan perbedaan bahwa kewajiban yang akan dibahas nanti adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diterima solo dari mitra, sedangkan uang tunai untuk mereka yang akan dibayarkan dalam periode kemudian ketika jumlahnya dikurangi dari biaya masih harus dibayar. kontrak Jangka Panjang Pengecualian ini terutama berkaitan dengan kontrak jangka panjang seperti konstruksi (bangunan, stadion, jembatan, jalan raya, dll), pengembangan pesawat, senjata, dan perangkat keras ruang eksplorasi. Kontrak tersebut harus memungkinkan pembangun (penjual) untuk menagih pembeli di berbagai bagian proyek (misalnya setiap 10 kilometer jalan dibangun).

Para metode persentase-of-completion mengatakan bahwa jika kontrak jelas menentukan harga dan pilihan pembayaran dengan transfer kepemilikan, pembeli diharapkan untuk membayar jumlah keseluruhan dan penjual diharapkan untuk menyelesaikan proyek, maka pendapatan, biaya, dan kotor laba dapat diakui setiap periode berdasarkan kemajuan konstruksi (yaitu, persentase penyelesaian). Misalnya, jika sepanjang tahun, 25% dari bangunan itu selesai, pembangun dapat mengenali 25% dari total keuntungan yang diharapkan dari kontrak. Metode ini lebih disukai. Namun, kerugian diperkirakan harus diakui sepenuhnya dan segera karena kendala konservatisme.

Para metode menyelesaikan kontrak harus digunakan hanya jika persentase-of-penyelesaian tidak dapat diterapkan atau kontrak melibatkan risiko yang sangat tinggi. Dengan metode ini, pendapatan, biaya, dan laba kotor diakui hanya setelah proyek telah selesai. Jadi, jika perusahaan hanya bekerja pada satu proyek, laporan laba rugi yang akan menunjukkan 0 $ dan $ 0 pendapatan yang terkait dengan konstruksi biaya sampai tahun terakhir. Namun, kerugian diperkirakan harus diakui sepenuhnya dan segera karena kendala konservatisme.

Metode Pengakuan Pendapatan dan Implikasi

Penjualan-dasar Metode

Berdasarkan metode penjualan-basis, pendapatan diakui pada saat penjualan, yang didefinisikan sebagai saat ketika judul barang atau jasa yang ditransfer kepada pembeli.

Penjualan tersebut dapat dibuat untuk tunai atau kredit. Ini berarti bahwa, dalam metode ini, pendapatan tidak diakui bahkan jika kas diterima sebelum transaksi selesai.

Sebagai contoh, sebuah penerbit majalah bulanan yang menerima $ 240 per tahun untuk berlangganan tahunan akan mengenali hanya $ 20 dari pendapatan setiap bulan (dengan asumsi bahwa itu disampaikan majalah).

Implikasi: Ini adalah bentuk akurat themost pengakuan pendapatan.

Persentase-of-metode penyelesaian
o

Metode ini populer dengan perusahaan konstruksi dan rekayasa, yang waktu bertahun-tahun untuk memberikan produk kepada pelanggan. Dengan metode ini, perusahaan yang bertanggung jawab untuk memberikan produk ingin menjadi mampu menunjukkan pemegang saham bahwa itu menghasilkan pendapatan dan keuntungan meskipun proyek itu sendiri belum lengkap.

Sebuah perusahaan akan menggunakan metode persentase-of-penyelesaian untuk pengakuan pendapatan jika dua kondisi terpenuhi: 1. Ada kontrak jangka panjang kekuatan hukum 2. Adalah mungkin untuk memperkirakan persentase proyek yang selesai, pendapatan dan biaya.

Dengan metode ini, ada dua cara pengakuan pendapatan dapat terjadi: 1. Menggunakan tonggak - tonggak dapat berupa, misalnya, sejumlah cerita selesai, atau jumlah mil dibangun untuk jalan kereta api. 2. Biaya yang dikeluarkan untuk estimasi total biaya - Menggunakan metode ini, sebuah perusahaan konstruksi akan mendekati pengakuan pendapatan dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan sampai saat ini dengan total biaya estimasi).

Implikasi: Thiscan melebih-lebihkan pendapatan dan laba kotor jika pengeluaran diakui sebelum mereka berkontribusi pada pekerjaan yang telah diselesaikan.

Selesai kontrak metode


o o

Dengan metode ini, pendapatan dan beban dicatat hanya pada akhir kontrak. Metode ini harus digunakan jika dua kondisi dasar yang dibutuhkan untuk menggunakan metode persentase-of-completion tidak terpenuhi (tidak ada kontrak jangka panjang hukum tetap dan / atau tidak mungkin untuk memperkirakan persentase proyek yang selesai , yang pendapatan dan biaya.)

Implikasi: Thiscan mengecilkan pendapatan dan laba kotor dalam suatu periode akuntansi karena kontrak tidak diperhitungkan sampai selesai.

Biaya-metode pemulihan
o

Menurut metode biaya-pemulihan, keuntungan tidak diakui sampai semua biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek telah diperoleh kembali. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mengembangkan aplikasi untuk $ 200.000. Pada tahun pertama, perusahaan lisensi aplikasi untuk beberapa perusahaan dan menghasilkan $ 150.000.

Dengan metode ini, perusahaan mengakui penjualan $ 150.000 dan biaya yang berhubungan dengan pengembangan $ 150.000 (dengan asumsi tidak ada biaya lainnya yang timbul). Akibatnya, tidak akan muncul dalam laba bersih sampai total biaya diimbangi dengan penjualan.

Implikasi: Thiscan mengecilkan laba kotor pada awalnya dan melebih-lebihkan keuntungan di masa mendatang.

Angsuran metode
o

Jika koleksi pelanggan tidak dapat diandalkan, perusahaan harus menggunakan metode angsuran pengakuan pendapatan. Ini terutama digunakan dalam beberapa transaksi real estate di mana penjualan dapat disetujui tetapi pengumpulan kas tunduk pada risiko pembiayaan pembeli jatuh melalui. Akibatnya, laba kotor dihitung hanya sebanding dengan kas yang diterima.

Sebagai contoh, perusahaan menjual proyek pembangunan sebesar $ 100.000 yang harganya $ 50.000. Pembeli akan membayar dalam angsuran selama enam bulan. Setelah pembayaran pertama diterima, perusahaan akan mencatat penjualan sebesar $ 50.000, biaya sebesar $ 25.000 dan laba bersih sebesar $ 25.000.

Implikasi: ini bisa melebih-lebihkan laba kotor jika pembayaran terakhir tidak diterima.

Biaya prabayar yang diperlukan sebagai aset pada neraca dan dilakukan kedepan sampai benar-benar digunakan. Beban ditangguhkan tersebut muncul dari sebuah bisnis melakukan pembayaran untuk barang atau jasa yang belm diteriman, seperetri pembayaran premi asuransi dimuka atau sesa, sebuah perusahaan dapat membayar untuk satu tahun uang sewa di muka, misalnya, untuk menerima hal yang lebih menguntungkan, ini uang muka dicatat sebagai biaya ditangguhkan dalam neraca. Setiap bulan, perusahaan kemudian dapat menggunakan sebagian dari dana di rekening biaya ditangguhkan dan mengakui jumlah tersebut sebagai beban pada setiap laporan keuangan. Juga disebut biaya dibayar dimuka.

C. Deferred Charges

Biaya yang menyumbang-untuk di masa depan (dan tidak dalam periode akuntansi di mana ia terjadi ) karena masa depan diantisipasi manfaat , atau untuk memenuhi persyaratan yang sesuai biaya dengan pendapatan . Beban ditangguhkan mencakup biaya start up, beban pembiayaan untuk jangka panjang utang , biaya kampanye iklan , dll, dan dicatat sebagai aset tidak lancar pada neraca tertunda amortisasi . berbeda dengan biaya dibayar dimuka (seperti asuransi , bunga , sewa ) beban ditangguhkan biasanya memperpanjang lebih panjang periode (sering lima tahun atau lebih) dan jarang terjadi. Karena mereka tidak memiliki substansi fisik ( tunai realisasinya) dan tidak dapat digunakan dalam mengurangi jumlah kewajiban , Biaya tangguhan tersebut dikurangkan dari jumlah aktiva perusahaan ketika menghitung rasio keuangan . Penelitian dan Pengembangan Penelitian frase dan pengembangan (juga dikenal sebagai R dan D atau R & D), menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan , mengacu pada "karya kreatif yang dilakukan secara sistematis dalam rangka meningkatkan stok pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang manusia, budaya dan masyarakat, dan penggunaan ini saham pengetahuan untuk merancang aplikasi baru ". Sayangnya, penelitian dan pengembangan sangat sulit untuk mengelola, karena ciri penelitian adalah bahwa peneliti tidak tahu sebelumnya bagaimana untuk mencapai hasil yang diinginkan. Akibatnya, lebih tinggi pengeluaran R & D tidak menjamin "kreativitas lebih, keuntungan yang lebih tinggi atau pangsa pasar yang lebih besar". Berikut ini adalah contoh kegiatan yang biasanya akan termasuk dalam penelitian: 1. 2. 3. 4. Penelitian ini bertujuan untuk penemuan pengetahuan baru; mencari aplikasi temuan penelitian baru atau lain pengetahuan; formulasi dan desain mungkin baru atau yang ditingkatkan produk atau proses alternatif, dan pengujian dalam mencari alternatif produk atau proses. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang biasanya akan termasuk dalam pembangunan: 1. evaluasi alternatif produk atau proses; 2. desain, konstruksi, dan pengujian pra-produksi prototipe dan model; 3. desain alat, jig, jamur, dan mati melibatkan baru teknologi, dan 4. desain, konstruksi, dan operasi pabrik percontohan yang bukan dari skala ekonomis untuk komersial produksi. Akuntansi Biaya Riset dan Pengembangan Biaya kegiatan penelitian dan pengembangan bisa diobati, untuk tujuan akuntansi, sebagai beban dan dibebankan ke laba dan rugi pada periode terjadinya, atau menjadi ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode mendatang dalam rangka untuk mencocokkan biaya kegiatan dengan manfaat yang berasal dari mereka.

Biaya yang terjadi selama periode berjalan harus ditunda hanya untuk sejauh manfaat masa depan yang berasal dari biaya tersebut diharapkan, melampaui segala keraguan, untuk sama atau melebihi biaya tersebut, setiap biaya sebelumnya ditangguhkan, dan masa depan setiap biaya yang diperlukan untuk menimbulkan untuk manfaat masa depan. Biaya masa depan mungkin termasuk produksi, menjual dan administrasi biaya dan penelitian tambahan dan pengembangan biaya.

D. Supplementary Employee Benefits


Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yangdiberikan oleh entitas sebagaipertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja, termasuk direktur dan manajemen. terdapat empat jenis imbalan kerja: a) b) c) Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selainpesangon pemutusan kerja) yang Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangonpemutusan kerja) yang terutang Imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah imbalan kerja(selain imbalan pascakerja dan jatuh tempo seluruhnyadalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerjamemberikan jasanya. setelah pekerjamenyelesaikan masa kerjanya. pesangon pemutusan kerja)yang tidak seluruhnya jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah pekerja memberikan jasanya; dan d) i. ii. Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun normal, atau Keputusan pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela dengan imbalan Program opsi saham karyawan atau yang dikenal dengan sebutan executive and employee stock option plans (ESOP) merupakan salah satu kebijakan jangka panjang perusahaan yang melibatkan psikologi tenaga kerja dalam bentuk program kompensasi yang berbasis ekuitas(saham). Program ini dilaksanakan untuk menghargai kinerja jangka panjang karyawan secara luas (para eksekutif dan karyawan) terhadap perusahaan. DiIndonesia program ini diatur dalam PSAK Nomor 53 (IAI, 2002) yang berlaku efektif 1 Oktober 1998. Opsi saham ditawarkan kepada karyawan sebagai imbalan dan jasa karyawan dikompensasi, diukur, dan diakui sebesar nilai wajar instrumen ekuitas yang bersangkutan. Sebagai insentif untuk menghargai kinerja jangka panjang perusahaan, ESOP merupakan langkah efektif untuk memper- sempit problem keagenan dan menurunkan agency cost melalui penyejajaran kepenti- ngan para eksekutif dengan para pemegang saham. Kepemilikan saham oleh karyawan perusahaan (insiders) memberi kesan sebagai financial investment. Kepemilikan tersebut akan memberikan feeling yang besar terhadap kepuasan juga komitmen dan kontrol kepadaperusahaan. Berkenalan Dengan Opsi Saham Karyawan

tertentu.

Beberapa dari kita mungkin belum mengenal apa itu Opsi Saham Karyawan. Mengapa sampai ada blog yang khusus membahas tentang ini. Seberapa perlu orang mengetahui tentang Opsi saham Karyawan. Berikut ini akan dibahas tentang apa itu Opsi Saham Karyawan. Di beberapa perusahaan di dunia, program pemberian Opsi Saham Karyawan sudah lama dilakukan. Program ini memberikan kompensasi pada karyawannya untuk memiliki saham perusahaan. Jadi secara sederhana Opsi Saham Karyawan dapat dikatakan sebagi salah satu bentuk kompensasi yang memberikan hak kepada karyawan untuk ikut serta memiliki saham perusahaan tempat dimana karyawan tersebut bekerja. Pengertian mendasar tentang Opsi Saham Karyawan adalah surat kontrak yang memberikan hak pada karyawan untuk membeli saham perusahaan dalam periode waktu tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya atau pada saat opsi tersebut diberikan. Harga yang telah ditetapkan sebelumnya tersebut dikenal dengan istilah strike price. Dengan adanya selisih positif antara harga saham perusahaan dengan strike price di masa yang akan datang, maka karyawan akan mendapatkan keuntungan. Pemberian kompensasi dalam bentuk Opsi Saham Karyawan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi karyawan tetapi juga akan memberikan keuntungan secara tidak langsung bagi perusahaan. Keuntungan yang dapat dirasakan oleh perusahaan antara lain program ini dapat meningkatkan kinerja karyawan, hal ini dikarenakan munculnya rasa memiliki terhadap perusahaan oleh karyawan yang memperoleh opsi saham karyawan. Selain itu program ini juga dapat menahan karyawan-karyawan unggulan untuk tidak meninggalkan perusahaan dan berpindah ke perusahaan lain. Hal ini disebabkan karena untuk memanfaatkan opsi yang telah diterima, karyawan tersebut harus melewati suatu periode waktu tertentu.

E. Interest Cost
Biaya bunga Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang yang merupakan kelebihan kas yang dibayar atau ditagih atas jumlah uang (pokok) yang dipinjam atau dipinjamkan. .Biaya bunga (interest cost) adalah kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti yang timbul selama suatu periode karena periode tersebut semakin dekat dengan penyelesaian. Perhitungan bunga Beban bunga merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk pendanaan melalui utang. Termasuk pada kasus obligasi, amortitasi, amortisasi diskon atau premium. Kesulitan terjadi saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau utang dengan warran. Situasi ini menimbulkan tingkat nominal yang lebih rendah dari biaya utang sejenis yang tidak memberikan fitur tambahan ini .

Kapitalisasi bunga Untuk memenuhi kualifikas sebagai kapitalisasi bunga, aktiva harus memiliki periode waktu untuk menyiapkannya agar dapat digunakan. Contoh aktiva yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai kapitalisasi bunga adalah (1) aktiva yang sedang digunakan atau siap digunakan, (2) aktiva yang tidak digunakan dalam aktivitas perusahaan unhtuk menghasilkan laba dan tidak digunakan dalam aktivitas yang diperlukan untuk membuatnya siap digunakan.

Periode Kapitalisasi Periode kapitalisasi adalah periode waktu dimana bunga harus dikapitalisasikan, yang dimulai apabila ketika kondisi berikut terjadi: 1. pengeluaran untuk aktiva telah dilakukan, 2. aktiva jyang diperlukan untuk mempersiapkan aktiva agar dapat digunakan sedang berjalan, 3. biaya bunga telah terjadi. Jumlah yang Harus Dikapitalisasi Jumlah bunga yang akan dikapitalisasi dibatasi hingga biaya bunga aktual terendah yang terjadi selama periode berjalan atau bunga yang dapat dihindarkan. Bungan yang dapat dihindarkan adalah jumlah biaya bunga selama periode berjalan yang secara teoritis dapat dihindari jika pengeluaran untuk membeli aktiva tidak dilakukan. Kapitalisasi bunga diperlukan untuk aktiva yang memenuhi kualifikasi hanya jika dampaknya dibandingkan dengan dampak pembebanan bunga adalah material. 1. Akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang Dalam menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang, pengeluaran konstruksi ditimbang dengan jumlah waktu dimana terdapat biaya bunga akibat dari pengeluaran tersebut. 2. Biaya bunga Prinsip yang digunakan dalam memilih suku bunga yang tepat untuik diaplikasikan pada akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang adalah: a) untuik bagian akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang yang kurang dari atau sama dengan jumlah yang secara khusus dipinjam untuk membiayai pembuatan aktiva, gunakan suku bunga yang terjadi atas pinjaman khusus tersebut, b) untuk bagian akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang yang lebih besar dari setiap hutang yang dipinjan khusus untuk membiayai pembuatan aktiva, gunakan suku bunga ratarata tertimbang yang terjadi atas semua hutang lainnya yang beredar selama periode berjalan. Pajak penghasilan Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya. Pajak penghasilan bisa diberlakukan progresif, proporsional, atau regresif.Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan. Perbedaan permanen terjadi karena akuntansi fiskal menghitung laba yang berbeda dengan akuntansi komersial tanpa adanya koreksi di kemudian hari. Contoh: Penghasilan yang sudah

dikenakan PPh final; Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak; Beban yang tidak boleh dikurangkan dalam akuntansi fiskal sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Perbedaan temporer merupakan perbedaan yang bersifat sementara, terjadi karena adanya ketidaksamaan saat pengakuan penghasilan dan beban oleh akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal. Contoh: perbedaan metode penyusutan aktiva tetap, metode penilaian persediaan dan lainnya. Pajak Tangguhan ini umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu 1. perbedaan temporer antara akuntansi dan pajak, adalah kewajiban pajak yang ditangguhkanke masa mendatang. 2. Sisa Kompensasi Kerugian untuk melihat Pajak Tangguhan ini, tolong perhatikan ke Nilai Buku-nya, bukan ke Biaya-nya. Dari perbedaan ini akan muncul dua hal: 1. HUTANG PAJAK TANGGUHAN (Deferred Tax Liability) Timbul apabila Nilai Aktiva (menurut Akuntansi) > Nilai Aktiva (Menurut Fiskal).Salah satu sebab Nilai Aktiva menurut Akuntansi lebih besar, yaitu Biaya Menurut Fiskal Lebih Besar dibanding Biaya Menurut Akuntansi. 2. AKTIVA PAJAK TANGGUHAN (Deferred Tax Assets) Sebaliknya, Aktiva Pajak Tangguhan timbul apabila Nilai Aktiva (menurut Akuntansi) < Nilai Aktiva (Menurut Fiskus).Salah satu sebab Nilai Aktiva menurut Akuntansi lebih kecil: Biaya Menurut Fiskal lebih kecil dibanding Biaya Menurut Akuntansi. Contoh Kasus: Harga Perolehan Aktiva tersebut sebesar Rp1,000. Metode Penyusutannya sebagai berikut: 1. Menurut Akuntansi disusutkan dengan Metode Saldo Menurun dengan 50% selama 5 Tahun 2. Menurut Pajak disusutkan dengan Metode Garis Lurus selama 4 Tahun Bisa dilihat dari table dibawah ini: HP 1000 FISKAL Penyusutan 0 250 250 250 250 0 Nilai Buku 1000 750 500 250 0 0 HP 1000 AKUNTANSI Penyusutan 500 250 125 63 63 Nilai Buku 1000 500 750 125 63 -

Periode 0 Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5

Selanjutnya, lakukan Perbandingan NILAI BUKU antara AKUNTANSI dan FISKAL sbb: Tahun 0 AKUNTANSI 1000 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 500 250 125 Tahun 4 63 Tahun 5 -

FISKAL 1000 Di pajak (-) Kewajiban (aktiva) Pajak angguhan pada 30%

750 (250) (75)

500 (250) (75)

250 (125) (38)

63 19

Apabila Nilai Aktiva Akuntansi < Nilai Aktiva Pajak, hal Ini berarti ada potensi pengurangan pajak di masa mendatang. Dalam hal ini berarti timbul AKTIVA PAJAK TANGGUHAN. Maksudnya, nilai aktiva tersebut akan dipulihkan (dikurangkan) dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima perusahaan di masamendatang. Sebaliknya, apabila Nilai Aktiva Akuntansi > Nilai AKtiva cfm Pajak, hal ini berartiada potensi tambahan pajak di masa mendatang. Dalam hal ini berarti timbul KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN. Maksudnya, Aktiva yang kena pajak melebihi jumlah yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak. Manajemen laba dan kualitas laba Kualitas laba adalah jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga kemampuan perusahaan pada awal dan akhir periode tetap sama. Manajemen laba dapat terjadi karena penyusunan statemen keuangan menggunakan dasar akrual. Dengan menggunakan dasar akrual, transaksi atau peristiwa lain diakui pada saat transaksi atau peristiwa lain tersebut terjadi bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Sebagai konsekuensi penggunaan dasar akrual ini, dalam statemen keuangan, laba dalam suatu perioda dapat mengandung unsur kas dan akrual (non kas). Manajemen laba dapat juga dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan terkait dengan kepemilikan saham manajemen. Hal ini dapat dilakukan, misalnya, dalam rangka program opsi saham karyawan. Dalam program ini, harga pengambilan opsi biasanya ditentukan pada saat penawaran program.

Lampiran 6A Earnings per share : perhitungan dan analisis


Kunci dalam perhitungan earnings per share adalah mengenali potensi akibat dari dilution. Dilution adalah pengurangan pada earnings per share (atau pertambahan pada net loss per share) akibat dari delutive securities yang diubah menjadi common stock, option dan warrant, atau penerbitan saham tambahan dalam pemenuhan kontrak. Struktur kapital sederhana Struktur kapital sederhana terdiri hanya dari common stock dan nonconvertible senior securities dan tidal termasuk potentially dilutive securities.

Basic earnings per share = (net income preferred dividends) / (weighted-average number of common shares outstanding) Weighted-average number of common shares = (sum of shares out standing each day) / number of days in the period Struktur kapital rumit Perusahaan dianggap memiliki struktur kapital rumit bila memiliki outstanding potentially dilutive securities seperti convertible securities, options, warrants, dan perjanjian saham lain yang sejenis. EPS = (net income less preferred dividens / weighted-average common shares) (EPS impact of delutive options and warrants) (EPS impact of delutive convertibles) Perusahaan tidak perlu melaporkan diluted earnings per share bila potential common shares yang dimiliki antidelutive. Antidilutive adalah mereka yang menambah earnings per share ketika dikonversi Basic earnings per share Perhitungan basic earnings per share untuk perusahaan dengan struktur kapital rumit sama dengan perhitungan untuk perusahaan dengan struktur kapital sederhana. Diluted earnings per share Perusahaan dengan struktur kapital rumit wajib melaporkan basic dan diluted EPS. Pembilang untuk diluted EPS menyesuaikan net income untuk efek berikut dari pelaksanaan konversi securities atau option : Bila preferred shares dikonversi menjadi common shares, semua preferred dividens harus disingkirkan atas dasar asumsi preferred shares sudah tidak beredar Bila bond dikonversi, semua interest expense harus dikeluarkan dari net income. Penyebut menambahkan tambahan saham yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi atau pelaksanaan option. Untuk convertible bonds, nilai saham yang akan diterbitkan saat konversi ditambahkan langsung. Untuk options, diasumsikan bahwa hasil dari pelaksanaan option digunakan untuk membeli kembali saham pada pasar terbuka pada harga saham rata rata. Analisis earnings per share Hambatan untuk analisis yang efektif : Perhitungan basic earnings per share mengabaikan efek potensial dilution dari options dan warrants Terdapat ketidakkonsistenan dalam perlakuan beberapa sekuritas sebagai ekuivalen dari common stock untuk perhitungan earnings per share ketika tidak dipertimbangkan sebagai bagian dari stockholders equity

Efek dilutive dari option dan warrant bergantung pada harga saham perusahaan.

Lampiran 6B akuntansi untuk stock options karyawan


Menentukan diluted EPS Karena ESOs berpotensi mencairkan kepemilikan shareholders equity saat ini, efeknya harus diperhitungkan ketika menentukan diluted EPS. Hanya in-the-money options yang dianggap sebagai dilutive securities dan dimasukkan dalam perhitungan diluted EPS. Options yang out-of-moneyunderwater options, dianggap sebagai antidilutive dan tidak dimasukkan dalam perhitungan diluted EPS. Untuk menentukan diluted EPS, pendekatan treasury stock digunakan. Menentukan compensation expense Menentukan biaya ESO Biaya ESO ditentukan pada waktu pengabulan. Biaya ESO adalah produk dari fair value tiap individual option dan jumlah option yang dikabulkan. Fair value ESO ditentukan dengan menerapkan option pricing model. Amortisasi biaya ESO Manfaat dari ESO diperkirakan untuk bertahan paling tidak sampai karyawan menjalankan option. Fair value dari ESO yang dikabulkan diamortisasi dalam straight-line basis selama periode hak. Compensation expense untuk periode adalah berdasarkan cumulative amortization dari semua ESO yang belum vest. Efek balance sheet Dalam SFAS 123(R), cumulative compensation expense dikurangkan ke komponen khusus dari shareholders equity yang disebut paid-in-capital : stock compensation yang kemudian ditransfer ke regular paid-in share capital ketika option dilakukan. Sumber: http://www.scribd.com/doc/125236262/Analisis-Aktivitas-Operasi-docx

You might also like