You are on page 1of 15

DEMAM BERDARAH DENGUE

Riahta Karina 1010211110

Demam dengue/DF dan DBD/DHF adalah penyakit infeksi yang disebbkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/ nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.

epidemiologi
Ditemukan di daerah tropis dan subtropis Tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik barat dan Karibia. Peningkatan kasus tiap tahunnya dikarenakan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih.

Faktotr yang diketahui berkaitan dengan transmisi biakan virus dengue :


Vektor : perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain, Pejamu :terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin, Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.

etiologi
Host alami DBD adalah manusia, agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae dan genus Flavivirus terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den3 dan Den-4, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus

Gambaran klinis

Demam dengue (DD). Penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis :
Nyeri kepala Nyeri retroorbital Mialgia/atralgia Ruam kulit Manifestasi perdarahan(petekie) Leukopenia

Demam Berdarah Dengue. Kriteria WHO 1997:


Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, bisasnya bifasik Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut : o Uji bending positif o Petekie,ekimosis, atua purpura o Perdarahan mukosa atau perdarahan ditempat lain o Hematemesis atau melena Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/uL) Terdapat minimal 1 tanda-tanda kebocoran plasma Peningkatkan Hematokrit >20% dibandingkan dengan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin Penurunan Hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau hipoprotenemia.

diagnosis
Laboratorium
Pemeriksaan darah : Hb, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran limfosit plasma biru. Tes serologi : mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap dengue berupa antibodi total, IgM maupun IgG. Tes baku yang dianjurkan WHO ialah tes hemaglutinasi inhibisi (HI). Dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat pulang dari perawatan, uji ini digunakan untuk kepentingan surveilans. NS1 : antigen NS1. dapat dideteksi pada awal demam hari pertama sampai hari kedelapan.

Pemeriksaan radiologi
Foto dada : efusi pleura terutama pada hemitoraks kanan, tapi apabila terjadi perembesan plasma hebat terjadi pada kedua hemitoraks.
USG deteksi asites dan efusi pleura

DD
Demam tifoid, campak, influenza, chikungunya dan leptospirosis.

Derajat penyakit infeksi virus dengue

pencegahan
1.fogging, atau pengasapan insektisida. 2.pencegahan gigitan nyamuk dengan menggunakan selambu, atau obat-obat yang dioleskan ke kulit. Beberapa tanaman seperti zodia, geranium dan lavender dapat mencegah gigitan nyamuk. 3.pemberian obat-obatan pembasmi larva,seperti abate, pada tempat penampungan air 4.pemberantasan sarang nyamuk, seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah melalui program 3 M : menguras bak air, menutup tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk, mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.

You might also like