You are on page 1of 3

Untuk kelas 3,4

Aku MendengarMu Tuhan Nats : 2 Samuel 6:1-11 Ayat Hafalan : Mazmur 118:14

Selamat hari Minggu adik-adik...!!! Senangnya kabar..???

bisa bersama kalian lagi. Apa

Minggu kemarin ceritanya tentang apa? Raja Saul ingin membunuh Daud. Bisa ga Saul membunuh Daud? Tidak Kenapa? Karena Allah sayang sama Daud. Sekarang Daud sudah menjadi raja. Daud tinggal di dalam istana yang indah. Ia merasa bahagia, itu semua kasih karunia Allah. Tapi.... dia merasa masih ada yang kurang, yaitu Tabut Perjanjian masih berada dalam rumah petani di dusun yang sangat kecil. Peti suci itu masih disimpan di rumah Abinadab di Kiryat-Yearim. Peti suci itu ditaruh di situ sesudah kembali dari Filistin. Itu bukan tempat yang tepat, peti suci itu harus berada di pusat negeri Israel. Dari mana-mana orang akan datang ke sana untuk menyembah Tuhan Allah. Peti suci itu harus berada di Yerusalem, Kota Damai. Karena itu suatu iring-iringan sebanyak 30.000 orang berangkat, imam-imam mengangkut peti suci itu dari rumah Abinadab kemudian peti suci itu ditaruh di atas kereta baru. Sebagaimana dilakukan orang-orang Filistin dulu, ketka mau masuk Yerusalem, mereka bernyanyi dan main musik mereka berbuat seperti orang Filistin dulu. Mereka lupa apa yang tertera dalam hukum Allah, sebenarnya peti yang suci itu harus dipikul oleh imam-imam dan ditutupi kain. Mereka tidak menyadari betapa sucinya Tuhan Allah. Uza anak Abinadab lupa akan hal itu, juga Ahyo saudaranya. Demikanlah mereka berjalan di kiri dan di kanan kereta itu. Tiba-tiba sapi yang menarik kereta itu tergelincir lalu peti itu goyang, Uza mengulurkan tangannya untuk menahan peti itu.

1
November 9, 2008

Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

Adik-adik... Uza yang malang itu rebah seketika. Ia mati karena kurang hormat, ia dihukum berat. Semua orang pucat pasi. Kemudian ditaruhlah Tabut itu dalam sebuh rumah. Dekat sana ada rumah Obed-Edom. Daud mengira Tuhan tidak suka Tabut itu dipindahkan. Rombongan itu kembali lagi. Tiga bulan berselang, selama tiga bulan itu rumah Obed-Edom diberkati Allah. Hasil kebunnya berlipat ganda, ternaknya menjadi paling bagus di seluruh negeri. Obed-Edom diberkati, karena Allah tinggal dirumahnya. Kabar tentang Obed-Edom itu tersiar ke seluruh penjuru Israel, juga ke kota Yerusalem, yakinlah Daud niatnya untuk memindahkan Tabut itu ke Yerusalem baik. Sekali lagi mereka mengangkat peti suci itu, tapi kali ini tidak memakai kereta. Sesudah imam-imam membakar korban, dengan penuh hormat mereka mengangkat peti yang ditutupi itu. Beribu-ribu orang berjalan di belakang peti suci. Mereka menari dengan gembira dan memuji Tuhan Allah. Daud berjalan di depan peti suci itu, mamakai baju putih sederhana seperti orang-oranga lain sebagai pernghormatan kepada Allah. Ia menanggalkan pakaian kebesarannya, di hadapan Allah ia hanya seorang manusia, seorang hamba yang rendah hati. Mereka benyanyi sahut-sahutan, Mazmur yang dikarang Daud memenuhi udara. Ketika mereka mendekati pintu gerbang Yerusalem : Angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang, supaya masuk Raja Kemuliaan. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan Semesta Alam, Dialah Raja Kemuliaan. Sekali lagi membakar korban, sesudah peti itu diletakkan di dalam kemah yang didirikan di kota Yerusalem. Seluruh rakyat merayakan pesta yang diadakan raja Daud, tetapi ketika Daud masuk ke dalam istana dengan muka yang senang, Mikhal menyambutnya dengan marah-marah. Dari jauh dilihatnya Daud menari-nari di depan peti itu memakai jubah putih sederhana. Ia malu, ia putri raja Saul. Hendaknyalah ia bergaya seperti seorang raja juga. Ia mengejak : Raja Israel menari-nari di tengah-tengah hamba-hambanya, berarti merendahkan derajatnya. Tapi di depan peti itu kau seperti orang dugu yang tidak tau malu. Tapi Daud cuek aja, dia malah menjawab, Lain kali aku akan lebih sederhana lagi. Karena rendah hati, dia dicintai Tuhan. Karena rendah hati, dia dikasih rakyatnya. Tapi Mikhal putri raja Saul tidak melahirkan anak seumur hidupnya.

2
November 9, 2008

Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

Apa yang ingin disampaikan Tuhan pada kita hari ini? 1. Allah adalah penuntun hidup kita 2. Allah memberkati orang-orang yang taat padaNya dan menghukum orangorang yang berbuat salah. Jadi kalau papa, mama marah dan memukul kita, itu karena mereka sayang pada kita, bukan karena benci. 3. Dengan dipindahkannya Tabut Perjanjian, Daud menjadikan Yerusalem sebagai pusat peribadatan, sekaligus menjadi ibu kota dan tempat tinggal raja. 4. Ada kabar gembira adik-adik, bahwa ada yang lahir, yang kita rayakan setiap tanggal 25 Desember. Oleh sebab itu mari kita mempersiapkan palungan hati kita untuk Sanga Raja. Karena kita akan merayakan Natal jangan malas datang latihan, agar Yesus senang terima hadiah dari kita yaitu Operet Natal kita.

Amin!

Nyanyian: Kc. No. 160:1+3 Tiap Orang Yang Mendengar Tiap orang yang mendengar perkataanKu Dan tak lalai melakukan pengajaranKu Ia sama dengan orang bijaksana Yang mendirikan rumahnya atas batu, atas batu yang teguh Lalu turulah hujan, datanglah banjir, angin melanda rumah itu Tapi rumah itu tak rubuh. Syukur!

Tiap anak yang mendengar perkataanKu Dan tak lalai melakukan pengajaranKu Ia sama dengan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya atas batu: Atas pengajaranaKu Bila datang cobaan, datang bencana, duka melanda anak itu Dalam Yesus ia pun teguh. Menang!

3
November 9, 2008

Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

You might also like