You are on page 1of 3

Untuk kelas 3,4

Maafin Ya.... Nats : 1 Samuel 26:1-25 Ayat Hafalan : Amsal 6:6

Hai... hai.... Apa kabar adik-adik...!!! Masih ingat cerita Minggu lalu khan? Kalau begitu kita test ya.... Siapa raja pertama Israel? Raja Saul Mengapa raja Saul ingin membunuh Daud? Nah... menurut kalin kapok ga raja Saul? Apakah dia msih tetap ingin membunuh Daud? Kita ikuti kisah berikut.... Waktu itu hari sudah jauh malam, bintang-bintang bertaburan menghiasi langit biru. Dimana-mana sunyi senyap, tidak ada yang bergerak. Tapi tiba-tiba ada yang menyelinap dalam semak-semak. 2 orang berlahan-lahan merangkak menuju bukit Hakita. Di depan tampak Daud menyusul Abisai, anak Seruya saudara peremuan Daud. Mereka berhati-hati sekali apa sebabnya? Ternyata tidak jauh dari mereka Saul sedang berkemah dengan tentaranya. Mengapa Daud dikejar lagi? Sudah lupakah Saul dengan kejadian di gua dulu? Rasa bencinya sudah meluap-luap lagi. Siapakah yang memberitahukan dimana Daud berada? Ternyata orang Zif yang memberitahukannya. Daud dan Abisai turun mendekati kemah Saul. Didapatinya Abiner Bin Ner, panglima tentara Saul tidur dekat Saul, mereka tidur dengan tenang. Dekat kepala Saul ada tombak yang menancap ke tanah. Kendi yang dianyam dari bulu rantik terletak di tanah dekat kepalanya. Daud sangat sedih ketika melihat Saul, dia tidak benci pada Saul, bagaimanapun dia ayah Yonathan sahabat karibnya, lebih-lebih lagi raja yang diurapi Allah. Abisai membungkuk, dan dia berbisik ketelinga Daud, Tulang, Allah sudah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Aku akan menancapkan dia ke tanah dengan tomboknya sekali tusuk cukuplah, tak usah dua kali. Jangan bere, kita tidak boleh membunuh orang yang telah diurapi Allah, hidup kita tidak akan tentram bisik Daud menahan Abisai. Daud tidak ingin dihantui perasaan menyesal. Daud
Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

November 2, 2008

Page 1

tidak mau menghukum Saul. Ia akan dihukum oleh Tuhan Allah sendiri. Ia tidak boleh menumpahkan darah rajanya. Daud membungkuk, diambilnya tombak dan kendi Saul dengan hati-hati kemudian merangkak keluar. Dibelakangnya Abisai menyusul. Mereka keluar dari kemah itu. Seorang pun tidak ada yang melihat. Tuhan Allah memberatkan mata prajurit-prajurt itu, sehingga semuanya tidur nyenyak. Fajar sudah menyingsing adik-adik, Saul masih tidur. Tapi Daud tidak perduli, dengan tangannya sebagi corong ia berseru dengan suara nyaring, Abner...!!! Abner...!!!. Abner menyahut, Siapa yang memanggil raja? Hai Abner pemimpin macam apa kau ini?! Kenapa tidak kau jaga rajamu? Ada yang datang mau membunuh raja dan engkau tertidur nyenyak. Kau pantas mati Abner....!!!! Lihatlah di mana tombak dan kendi raja Saul? (lalu Abner mencari) ada padaku Abner...!!! kata Daud. Kemudian terdengar suara Saul. Kaukah itu anakku Daud?. sahut Daud ,Ia tuanku. Kenapa paduka masih mengejar-ngejar aku? Mengapa aku harus mengembara seperti kambing batu di gunung-gunung. Lihatlah aku punya kesempatan lagi untuk membunuh paduka. Tapi tidak kulakukan karena paduka adalah rajaku. Masih juga paduka sangsi bahwa aku bukan musuh paduka? . Saul langsung terharu mendengar apa yang dikatakan Daud. Aku sudah berdosa kata Saul, aku memang bodoh sekali kembalilah padaku anakku. Aku tidak akan berbuat jahat lagi padamu . Tapi Daud tidak mau. Ia tau bahwa besok atau lusa, roh jahat akan kembali lagi ke dalam hati Saul. Seorang tentara raja Saul naik mengambil tombak dan kendi. Daud sendiri tidak mau turun menemui rajanya. Ia berdiri di atas bukit itu, ditatapnya tentara raja pulang kembali ke Gibea. Untuk sementara hidup Daud dan tentaranya aman lagi. Apa yang ingin disampaikan Tuhan pada kita hari ini? 1. Tuhan Maha tau 2. Tuhan sanggup menggagalkan rencana jahat dan membuat malu orang yang hendak berbuat jahat 3. Allah tidak hanya mengajarkan kita untuk mengampuni teman yang berbuat salah pada kita. Tapi kita juga harus berani mengakui kesalahan dan meminta

Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

November 2, 2008

Page 2

maaf pada teman-teman yang telah kita sakiti hatinya. Sebab kita adalah orang berdosa banyak melakukan kesalahan, tapi kalau kita mau mengakui kesalahan dan dosa kita, maka Tuhan akan mengampuni kita.

Amin!

Nyanyian: Kc. No. 152:1 Bersyukur Kepada Tuhan Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan

Presented by Natalina Purba, M.Pd Email : missnatalinapurba@gmail.com

November 2, 2008

Page 3

You might also like