You are on page 1of 28

PERENCANAAN PERMUKIMAN SEHAT

Tata Letak, Aksesibilitas, Fleksibilitas, lokasi

Pengertian Perencanaan Wilayah


Perencanaan (Wilayah) adalah mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, memperkirakan perkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaranyang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah untuk mencapai tujuan serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan

Tingkatan Perencanaan
1. Perencanaan Nasional 2. Perencanaan Tingkat Propinsi 3. Perencanaan Tingkat Kabupaten atau Kota 4. Perencanaan Tingkat Kecamatan 5. Perencanaan pada tingkat proyek

PERMASALAHAN DLM PERENCAAN WILAYAH


1. Masalah Mikro :
a. Permasalahan teknis b. Permasalahan dampak lingkungan c. Sikap Sosial d. Permasalahan keamanan

2. Permasalahan Makro a. Keseuaian Lokal b. Strategi Pengembangan ekonomi wilayah

B. TUJUAN PERENCANAAN PERMUKIMAN 1. Memperoleh kawasan permukiman yang nyaman, aman dan mempunyai keketapan hukum 2. Menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman serta lestari 3. Memperoleh lingkungan permukiman yang efisien dan keserasian lingkungan yang paling maksimal

Alasan Perencanaan Permukiman Sebagai akibat pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan perumahan semakin meningkat Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perumahan dan pemukiman adl menekan dampak negatif Untuk itu diperlukan perencanaan dengan baik Agar perencanaan permukiman berhasil dengan baik diperlukan studi kelayakan.

Kelayakan Geologi Kelayakan ini dapat menentukan pertumbuhan kota 1. Kondisi fisik Tanah a. Topografi Adl semua kondisi permukaan, baik bentuk, aliran sungai, pola tanah dll Faktor ini menentukan : - Sistem Transportasi - Drainase - Distribusi air bersih

Daerah permukiman yang baik mempunyai topografi sbb : a. Kemiringan tanah maksimal 15% b. Memungkinkan dibuat sistem drainase c. Mudah dibuat sistem penyediaan Air bersih d. Kondisi tanah dimungkinkan untuk dibuat bangunan sederhana/bertingkat

b. Sumber sumber alam Sumber alam yang ada sangat menentukan bentuk permukiman, pertanian, perindustrian dll. c. Persyaratan Fisik Tanah - Tidak mengandung gas beracun - Memenuhi persyaratan untuk utilitas - memenuhi syarat kekeringan/tidak tergenang air

2. Peta dasar a. Letak Geografis Letak geografis sangat menentukan bentuk dan perkembangan kota misal : 1. permukiman di pegunungan cocok untuk pertanian, tetapi sulit berkembang.

2. Aksesibilitas Adalah pembagian permukiman berdasarkan kemudahan memperoleh pelayanan da hubungan a. Kemudahan Tk,I
yaitu daerah dimana masyarakat yang terjauhnya masih menikmati fasilitas umum yang dapat ditempuh selama 15 menit dengan berjalan kaki.

Kemudahan Tk,II
Daerah yang berbataskan langsung dengan daerah Tk.I.Ada beberapa fasilitas untuk mendapatkan kebutuhan dasar, dan menikmati fasilitas listrik.

c.

Kemudahan Tk.III

Daerah yang berada paling luar dari permukiman, dan berbataskan langsung dengan daerah tk.II, terdapat fasilitas yang menyediakan kebutuhan dasar.

Kelompok rumah dan kepadatan


Tk I II Kelp rumah < 50 50 Kepadat Luas Lebar an/Ha Persil muka Min : 72 Min : 60 3 4,5 Mak:115 Mak: 90 Min : 50 Min : 90 3 4,5 Mak: 72 Mak:120

III

200

Min : 27 Min :120 3 4,5 Mak:115 Mak:200

3. Fleksibilitas
Adalah kemungkinan untuk dapat dikembangkan menjadi lebih luas dan maju. Secara Teoritis dikenal tiga cara perkembangan yaitu : 1. Pengembangan Horizontal : Cara perkembangannya mengarah keluar, artinya daerah bertambah sedangkan ketinggian dan kuantitas lahan terbangu (building Cover) tetap sama. Perkembangan dengan cara ini sering terjadi di pinggir kota, dimana lahan masih luas dan relatif murah, serta dekat jalan raya mengarah ke kota.

2. Pengembangan Vertical yaitu


Pengembangan permukiman mengarah keatas, aryinya daerah pembangunan dan kuantitas lahan terbangun tetap sama, sedangkan ketinggian bangunan betambah (menambah volume bangunan tanpa menambah building cover) Perkembangan dengan cara ini sering terjadi di pusat kota dimana lahan sulit dan mahal.

3. Perkembangan Intersitial
Cara perkembangannya dilangsungkan ke dalam memanfaatkan lahan kosong, artinya daerah dan ketinggian bangunan rata-rata tetap, sedangkan kuantitas lahan terbangun (Coverage) bertambah. Perkembangan dengan cara ini banyak terjadi di pusat kota dan daerah antara pusat kota dan pingir kota yang kawasannya sudah dibatasi dan hanya dapat dipadatkan

4. Land Use adalah aspek tata guna tanah sesuai dengan peruntukan (zonning), dibedakan menjadi : a. Zona permukiman b. Zona perindustrian c. Zona pertanian/perkebunan d. zona Tempat umum dan kantor

5. Kekuatan Hukum
Untuk menjamin kenyamanan, keamanan dan ketentraman penghuni, maka lokasi permukiman harus mempunnyai kekuatan hukum kepemilikan dan peruntukan lahan. a. Untuk kepemilikan dikuatkan dengan akte / surat ham milik b. Untuk peruntukan mengacu pada rencana umum tata kota (RUTK).

6. Kelayakan lokasi untuk memudahkan dalam pembangunan dan pengembangan secara sosial, perlu adanya survai kelayakan lokasi : a. Aspek teknis pengerjaan b. Aspek Tata guna tanah c. Aspek Kesehatan dan kemudahan d. Aspek Ekonomis

a. Aspek Teknis Pengerjaan 1. Daerah datar dan Tidak melakukan Cut and fill 2. Struktur tanah baik 3. Mudah mendapatkan sumber air 4. Mudah mendapatkan bahan bangunan 5. Mudah mendapatkan tenaga pelaksana

b. Aspek Tata guna tanah


Daerah yang baik untuk pemukiman sebaiknya tidak mengganggu penggunaan lain 1. Tidak merusak lahan terutama daerah penyangga 2. Tanah yang secara ekonomi sulit dikembangkan produktivitasnya. 3. Bukan daerah reservoar air

c. Aspek Kesehatan
1. Sebaiknya jauh dari sumber pencemar 2. Daerah yang mudah mendapatkan air bersih, listrik dll 3. Sebaiknya mempunyai akses ke banyak lokasi lain 4. Jauh dari sumber kebisingan

d. Aspek Sosial Ekonomi


1. Mengatur kavling dan rumah yang sama 2. Memungkinkan untuk terciptanya kesempatan kerja dan beruasaha untuk masyarakat sekitar.

Refernesi : 1. Perancangan Kota secara terpadu, Markus Zahnd, Kanisius, 1999. 2. Perencanaan Pembangunan Wilayah,Robinson tarigan, Bumi Aksara 3. Sejumlah Masalah pemukiman kota, Eko Budihardjo, Alumni,2006 4. Pengadaan Perumahan kota dengan peranserta masyarakat berpenghasilan rendah, Bambang panudju, Alumni,1999 5. Demografi Umum, Ida Bagus Mantra.

You might also like