You are on page 1of 6

ARTI LAMBANG DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Lambang berbentuk bulat telur, bentuk ini berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh laskar-laskar kerajaan zaman dahulu : KUJANG - Gambar pokok - Sebuah alat serbaguna yang sangat dikenal disetiap rumah tangga sunda - Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri - 5 lubang melambangkan Lima Dasar Negara "Pancasila" PADI - melambangkan PANGAN yang merupakan bahan makanan pokok di Jawa Barat - Jumlah padi 17 melambangkan hari ke 17 dari bulan Proklamasi KAPAS - Melambangkan SANDANG - Jumlah kapas 8 buah melambangkan bulan ke 8 dari tahun Proklamasi - Padi dan Kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat GUNUNG Bagian terbesar dari daerah Jawa Barat adalah pegunungan SUNGAI DAN PERKEBUNAN Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat SAWAH DAN PERKEBUNAN - Jumlah sawah terbesar di seluruh daerah Jawa Barat - Perkebunan berada di bagian tengah dan selatan daerah Jawa Barat DAM DAN BENDUNGAN Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan yang mendapat perhatian, mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat

ARTI MOTTO DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GEMAH RIPAH REPEH RAPIH Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat sunda yang berarti bahwa daerah Jawa Barat yang kaya raya ini didiami oleh penduduk yang padat serta hidup makmur dan damai

1. Letak Astronomis Jawa Barat


Letak Astronomis Provinsi jawa barat Bujur 104 48 ' BT s.d 108 48 ' BT Lintang 5 50 ' LS s.d 7 50 ' LS

2. Letak Geografis Jawa Barat


Letak geografi Jawa Barat di sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda, sebelah Utara dengan Laut Jawa dan daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan sebelah Selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.

Keadaan topografi Jawa Barat sangat beragam, yaitu disebelah utara terdiri dari dataran rendah, sebelah tengah dataran tinggi bergunung-gunung dan disebelah selatan terdiri dari daerah berbukit-bukit dengan sedikit pantai. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat Barat pada tahun 2008 adalah 34.816,96 Km2, terdiri atas 16 kabupaten dan 9 kota. Secara administrasi batas-batas Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Utara : Laut Jawa Timur : Jawa Tengah Selatan : Samudra Hindia Barat : DKI Jakarta dan Provinsi Banten

3. Letak Geologis Jawa Barat


Letak geologis Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan ibukota negara Indonesia, DKI Jakarta, menjadikan Jawa Barat memiliki potensi yang strategis bagi pengembangan pariwisata. Selain merupakan pintu gerbang utama Indonesia, DKI Jakarta juga merupakan sumber pasar wisatawan. Disamping itu, keragaman daya tarik wisata yang dimiliki kabupaten/kota di Jawa Barat memberikan alternatif pilihan berwisata yang lebih bervariasi bagi wisatawan. Karakter alam yang berada di daerah gunung berapi. Sebagai bagian dari Gunung (kuno) Sunda, tanah di kawasan ini banyak mengandung unsur vulkanik. Provinsi Jawa Barat dengan luas 3,7 juta hektar- terbagi menjadi sekitar 60 % daerah bergunung dengan ketinggian antara 5003.079 meter dpl dan 40 % daerah dataran yang memiliki variasi tinggi antara 0500 meter dari permukaan laut . Wilayah pegunungan umumnya menempati bagian tengah dan selatan Jawa Barat. Pada bagian tengah dapat ditemukan gununggunung berapi aktif seperti Gunung. Salak (2.211 m), Gede-Pangrango (3.019 m) , Ciremai (3.078 m) dan Tangkuban Perahu (2.076) berpadu dengan deretan pegunungan yang sudah tidak aktif seperti Gunung Halimun (1.744 m), Gn. Ciparabakti (1.525 m) dan Gn. Cakrabuana (1.721

m). Demikian pula halnya di wilayah selatan, gunung-gunung berapi masih umum dijumpai seperti Gunung Galunggung (2.168 m), Papandayan (2.622 m), dan Guntur (2.249 m) 4. Potensi Wilayah umum Jabar Sektor "ramah lingkungan" penyumbang cukup besar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat adalah sektor pertanian. sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang diunggulkan oleh ]awa Barat, potensi pertanian, termasuk didalamnya tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan, dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata agro di Jawa Barat sangat besar. Saat ini, beberapa potensi pertanian sudah dikembangkan ke arah wisata agro, seperti perkebunan teh Gunung Mas, Kawasan Agropolitan Cianjur, Taman Buah Mekarsari, Taman Bunga Nusantara, Kawasan Gunung Salak Endah, dan beberapa perkebunan teh lainnya di Cianjur, Subang, Bandung Selatan, Kawasan Jaring Terapung Jangari, dan Balai Inseminasi Buatan di Lembang. Kawasan wisata agro Purwakarta-Subang memiliki daya tarik wisata alam berupa perkebunan teh, perkebunan nanas, sayuran dan buah-buahan, maupun komoditas pertanian lainnva. Kondisi geografis dan geomorfologisnya sebagai kawasan pegunungan memberikan potensi bagi pengembangan komoditas pertanian dataran tinggi untuk juga menjadi daya tarik wisata. Sedikitnya terdapat dua perkebunan teh, diantaranya adalah perkebunan teh Tambaksari. Wisata alam pegunungan (api), seperti air panas Ciater dan Gracia Spa, Air Terjun Cijalu dan Air Panas Ciracas. Pengembangan pasar wisatawan kawasan ini diarahkan pada wisatawan lokal dan regional sekitar kawasan, termasuk wisatawan yang transit atau melalui kawasan ini, khususnya dari DKI Jakarta dan Bandung. Daya tarik alam pegunungan merupakan andalan Kabupaten Cianjur, selain juga potensi perkebunan holtikultura yang dikembangkan sebagai wisata agro. Selain wisata agro, Kabupaten Cianjur juga terkenal dengan Kesenian Cianjuran yang menjadi daya tarik seni khas yang potensial untuk dikembangkan. Pariwisata Kota Sukabumi menawarkan daya tarik alam rekreasi, agro, maupun budaya dan sejarah. Daya tarik alam terkait dengan lokasinya di kaki gunung dengan kegiatan pertanian yang banyak terdapat di sekeliling daerah ini. Prioritas pengembangan kawasan pariwisata dalam Kabupatenn Bandung antara lain kawasan budaya Kampung Cikondang, serta kawasan wisata agro Ciwidey yang memanfaatkan potensi pertanian, pemandangan alam, kegiatan penduduk setempat dan budaya pertanian masyarakat. Sektor pariwisata saat ini merupakan andalan perekonomian Kabupaten Garut, selain pertanian yang berfokus pada agroindustri dan agrobisnis. Wisata agro dan arung jeram Cikidang merupakan daya tarik wisata minat khusus. Kondisi alam Kabupaten Majalengka yang didominasi pegunungan dan perbukitan, serta kondisi tanah yang subur merupakan potensi bagi pengembangan pariwisata, terutama yang terkait dengan alam dan kegiatan pertanian. Pemerintah Kabupaten Majalengka saat ini sedang mengembangkan wisata agro sebagai daya tarik wisata utama. Kota Tasikmalaya, yang berpredikat kota dagang ini terkenal dengan industri kerajinan rakyat berupa bordir, tikar, anyaman, payung dan kelom geulis. Objek dan dava tarik wisata unggulan Kota Tasikmalaya antara lain sentra industri bordir, wisata agro di Kawasan Urug, wisata alam di Situ Gede dan Situ Lingga Yoni. Kabupaten Ciamis yang terkenal dengan Pantai Pangandarannya terletak di ujung timur Jawa Barat. Sektor pariwisata merupakan andalan kabupaten ini yang menawarkan pemandangan alam dan kegiatan rekreasi, seperti pantai Pangandaran, pantai Krapyak, pantai Lembah Putri, pantai Batu Hiu dan Green Canyon (Cukang Taneuh).

5. Wisata
Objek-objek wisata yang menarik dan banyak dikunjungi di daerah Jawa Barat:

Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung Situ Patenggang, Rancabali, Kabupaten Bandung Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Lembang, Kabupaten Bandung Barat Kebun Raya Bogor, Kota Bogor Talaga Warna, Puncak, Kabupaten Bogor Taman Safari Indonesia,Cisarua,Kabupaten Bogor Taman Wisata Mekarsari, Kabupaten Bogor Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis Curug Cibeureum, Cipanas, Kabupaten Cianjur Puncak, Kabupaten Bogor - Kabupaten Cianjur Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur Taman Bunga Nusantara, Kabupaten Cianjur Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Cipanas, Cianjur, Kabupaten Cianjur Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon Keraton Kanoman, Kota Cirebon Keraton Kacirebonan,Kota Cirebon Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon Taman Air Sunyaragi, Kota Cirebon Plangon, Kabupaten Cirebon Belawa, Kabupaten Cirebon Trusmi, Kabupaten Cirebon Wanawisata Ciwaringin, Kabupaten Cirebon Cikalahang, Kabupaten Cirebon Cipanas, Kabupaten Garut Bendungan Walahar, Klari, Kabupaten Karawang Curug Bandung, Tegal Waru, Kabupaten Karawang Curug Cigeuntis, Tegal Waru, Kabupaten Karawang Curug Cipanundaan, Tegal Waru, Kabupaten Karawang Pantai Muara Baru, Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Pantai Pakis Jaya, Pakis Jaya, Kabupaten Karawang Pantai Samudera Baru, Pedes, Kabupaten Karawang Pantai Tanjung Baru, Tempuran, Kabupaten Karawang Pantai Tirtamaya, Juntinyuat, Kabupaten Indramayu Linggarjati, Kabupaten Kuningan Candi Jiwa, di Percandian Batujaya, Karawang Candi Blandongan di Percandian Batujaya, Karawang Waduk Darma, Kabupaten Kuningan Curug Putri, Kabupaten Kuningan Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan Liang Panas, Kabupaten Kuningan Sidomba, Kabupaten Kuningan

Curug Landung, Kabupaten Kuningan Situ Cicerem, Kabupaten Kuningan Paseban, Kabupaten Kuningan Cigugur, Kabupaten Kuningan Hutan Kota, Kabupaten Kuningan Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan Paniis, Kabupaten Kuningan Palutungan, Kabupaten Kuningan Curug Muara Jaya, Kabupaten Majalengka Situ Sangiang, Kabupaten Majalengka Taman Buana Marga, Kabupaten Majalengka Tirta Indah, Kabupaten Majalengka Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Ciater, Kabupaten Subang Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang Pantai Blanakan, Blanakan, Kabupaten Subang Pantai Pondok Bali, Legon Kulon, Kabupaten Subang Penangkaran Buaya, Blanakan, Kabupaten Subang Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi Pantai Ujung Genteng, Ciracap, Kabupaten Sukabumi Kampung Toga, Kabupaten Sumedang Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang Situ Gede, Kota Tasikmalaya Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya Situ Bagendit, Kabupaten Garut Pantai Santolo, Kabupaten Garut Pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat Masjid Dian Al-Mahri, Kota Depok

6. Keadaan Sosial di Jawa Barat


kehidupan sosial: Silih Asah Silih Asih Silih Asuh Filosofi ini mengajarkan manusia untuk saling mengasuh dengan landasan saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan keluhuran akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengertian hafiah. Berbeda dengan peradaban masyarakat lain di Nusantara, peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli dan berbahasa Sunda sangat

dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami. Itulah sebabnya, dalam interaksi sosial, masyarakat di sana menganut falsafah ini. Budaya Jawa Barat didominasi Sunda. Adat tradisionalnya yang penuh khasanah Bumi Pasundan menjadi cermin kebudayaan di sana. Perda Kebudayaan Jawa Barat bahkan mencantumkan pemeliharaan bahasa, sastra, dan aksara daerah, kesenian, kepurbakalaan dan sejarahnya, nilainilai tradisional dan juga museum sebagai bagian dari pengelolaan kebudayaan. Pariwisata berbasis kebudayaan yang menampilkan seni budaya Jawa Barat, siap ditampilkan dan bernilai ekonomi.

7. Keadaan Ekonomi di Jawa Barat


Pertumbuhan ekonomi terkait juga dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan, dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan dalam pendapatan nasional/Regional yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB)/Produk Domistik Regional Broto (PDRB). Laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan di Jawa Barat pada tahun 2009 adalah sebesar 4,19 persen, dan laju pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 6,09 persen. Laju pertumbuhan ekonomi bersifat dinamis, sehingga adakalnya laju pertumbuhan ekonomi berkembang dengan cepat, dan adakalanya pula pertumbuhan ekonomi itu mengalami kemunduran.

You might also like