You are on page 1of 1

Property of Rizky Taufan Firdaus, S.

Ked

CARA INTERPRETASI EKG


1. Tentukan irama teratur atau tidak reguler : jarak antara gelombang R-R sama irreguler : jarak antara gel. R-R tidak sama 2. Tentukan frekuensi/HR bila reguler :
300 KotakBesarAntaraR R 1500 JumlahKotakKecilAntaraR R

perbesaran RV: gelombang R atau S >1 di V1 gelombang S menetap di V5 atau V6 ST depresi dan T inverted di V1-V3 axis RAD 9. Tanda-tanda iskemik dan infark iskemik : ST depresi infark miokard terdiri atas: a. fase akut gelombang Q patologis disertai ST elevasi atau hanya berupa ST elevasi saja b. fase subakut (recent) gelombang Q patologis T inverted ST depresi c. fase old gelombang Q patologis segmen ST dan gelombang T normal kembali 10. Lokasi iskemik atau infark anterior : di V2 V4 anteroseptal : di V1 V3 extensixve anterior : di I, AVL, V1 V6 anterolateral : di I, AVL, V5 V6 inferior : di II, III, AVF posterior : di Vi V2 (resiprokal) RV : di V1, V3R dan V4R

atau

bila irreguler : ambil EKG strip sepanjang 6 detik (6 kotak besar) pada lead II hitung jumlah QRS dan kalikan 10 3. Mencari ada/tidaknya gelombang P gelombang P yang normal: lebar <0,12, tinggi <0,3 milivolt selalu positif di lead II selalu negatif di lead AVR 4. P-R interval memanjang/memendek Dihitung dari awal gelombang P-QRS, normal 0,12-0,20 5. Mencari gelombang QRS QRS normal 0,06-0,12 gelombang Q lebar <0,04, tinggi <1/3 R gelombang R positif di lead I, II, V5, V6 dan negatif di lead AVR, V1, V2 6. Tentukan sumbu jantung/axis hitung tinggi R dikurang tinggi S pada lead I dan AVF: normal -30o 110o LAD bila -30o 90o RAD bila +110o - +180o 7. Perubahan ST segmen ada tidaknya T inverted (gelombang T terbalik), ST depresi, ST elevasi 8. Tentukan tanda-tanda perbesaran jantung perbesaran RA: gelombang P pulmonal (gelombang P yang meninggi) perbesaran SA: gelombang P mitral (gelombang P yang melebar) perbesaran SV: gelombang R yang meninggi pada V5-V6 >27 kotak kecil, atau tinggi gelombang R pada V5-V6 + tinggi gelombang S pada V1 >35 kotak kecil, adanya ST depresi dan T inverted di V5 atau V6, axis LAD

MENENTUKAN TINGKAT KESADARAN


1. Kompos Mentis bereaksi segera dengan orientasi sempurna 2. Apatis terlihat ngantuk tapi mudah dibangunkan dan reaksi penglihatan, pendengaran, dan perabaan 3. Somnolen dapat dibangunkan bila dirangsang, dapat disuruh dan menjawab pertanyaan bila rangsangan berhenti, penderita tidur lagi 4. Sopor dapat dibangunkan bila dirangsang dengan kasar dan terus menerus 5. Soporokoma refleks motoris terjadi hanya bila dirangsang dengan rasa nyeri 6. Koma tidak ada refleks motoris sekalipun dengan perangsangan nyeri

You might also like