You are on page 1of 12

Penatalaksanaan menurut Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian Ilmu Penyakit M RSUD Soetomo. Surabaya.

2006 dan KANSKI)

stadium rubeosis iridis adalah: 1. Panretinal argon laser photocoagulation (PRP) : mempunyai angka keberhasilan yang tinggi dalam pemulihan dari pertumbuhan pembuluh darah baru dan mencegah timbulnya NVG. 2. operasi retina

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada stadium glaukoma sekunder sudut terbuka adalah (KANSKI):

1. Terapi medis untuk glaukma sama dengan terapi yang diberikan glukoma primer sudut terbuka
a. Betaxolol 0,25 0,5%; timolol 0,25 0,5% tetes mata, diberikan tiap 12 jam b. Acetazolamid 250 mg / 6 jam.

2. Untuk neovaskularisasinya, tindakan PRP harus dilakukan pada semua kasus, walaupun tekanan intraokuler dapat terkontrol dengan adekuat dengan terapi

Penanganan pada stadium ini adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan kongesti bola mata dengan salah satu cara dibawah ini: 1. Menurunkan TIO dan mengurangi rasa nyeri a. Acetazolamid 250 mg / 6 jam b. Betaxolol 0,25 0,5%; timolol 0,25 0,5% tetes mata, diberikan tiap 12 jam c. Pilokarpin harus dihindari karena menambah rasa nyeri, menimbulkan reaksi radang, menimbulkan reaksi pembuluh darah konjungtiva, dan menghambat pembuangan humor aquos melalui uveosklera.

2. Terapi medikamentosa dengan atropin dan steroid tetes mata dapat membuat mata menjadi lebih nyaman dan sedikit mengurangi kongesti walaupun mungkin tekanan intraokuler masih tinggi

3. PRP dapat dicoba jika medianya jernih, angka keberhasilannya sangat rendah 4. Filtration Surgery Dapat dilakukan Trabeculectomy dengan Miitomycin C

5. Injeksi alkohol retrobulbar membantu mengurangi rasa nyeri, diberikan jika nyeri tetap ada meskipun sudah diberikan terapi medis dan tindakan siklodestruksi. tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan proptosis yang permanent, tapi tidak mempunyai efek untuk mengurangi kongesti.

6. Enucleation mungkin perlu dilakukan apabila semua usaha diatas gagal.

Treatment algorithm for Neovascular Glaucoma

Pan Retinal photocoagulation


Mekanisme kerja PRP tidak jelas. fotoreseptor luar pigmen epitel retina kompleks tercatat untuk mayoritas konsumsi oksigen retina total, PRP dapat menurunkan kebutuhan oksigen retina dengan menghancurkan lapisan luar ini. Hal ini oksigen koroid untuk menyebar ke retina
dalam, menurunkan tidak hanya hipoksia retina dalam tetapi juga mengurangi rangsangan pelepasan faktorfaktor angiogenesis. PRP dapat dilakukan pada gejala awal neovaskularisasi.

Beberapa penjelasan lain dari mekanisme Panretinal Photocoagulation, yaitu :

1.

Merusak pigmen epitelium retina dan fotoreseptor, shg menurunkan

konsumsi oksigen retina (Wolbarsht, 1980).

2.

Mematikan sel retina hipoksia yangmemproduksi faktor vasoproliferatif

yangmenstimulasi neovaskularisasi (Glaser, 1985).

3.

Menginduksi

posterior

vitreus

detachment

sehingga

menghambat

neovaskularisasi retina (Sebag, 1990)

Terapi medikamentosa
-

Karbonik anhidrase inhibitor Digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular yang

tinggi, dengan menggunakan dosis maksimal, dalam bentuk intravena, oral atau topical.

Contoh : Asetazolamid. Efek : menurunkan tekanan dengan menghambat produksi

humour akuos, sehingga sangat berguna untuk menurunkan

Beta blocker Beta blocker dapat menurunkan tekanan intraocular dengan

cara mengurangi produksi humor akuos. Timolol, merupakan beta bloker nonselektif dengan aktifitas dan konsentrasi tertinggi di bilik mata belakang yang dicapai dalam waktu 30-60 menit setelah pemberian topical.

Beta bloker tetes mata non selektif sebagai inisial terapi dapat

diberikan 2 kali dengan interval setiap 20 menit dan dapat

Anti-VEGF therapy

WASSALAMUALAIKUM

You might also like