You are on page 1of 4

Liuqin

Kecapi Liu tergolong dalam alat musik jenis Piba, karena terbuat dari kayu pohon Liu dan bentuknya juga mirip daun pohon Liu, maka disebut Kecapi Liu atau Kecapi Daun Liu. Kecapi Liu tidak saja mirip Piba di bidang bentuk luar dan strukturnya, dan cara permainannya juga sama, hanya ketika main musik diputar dengan alat. Sampai akhir tahun 1958, kecapi Liu berubah dari dua semar menjadi 3 senar. Suaranya juga berubah menjadi lebih nyaring. Pada tahun 1970-an, kecapi Liu genarasi kedua berhasil dibuat. Pengubahan-pengubahan itu sangat memperbaiki fungsinya dan memperkaya daya manifestasi. Kecapi Liu kini dalam pertunjukan musik Tiongkok memainkan peranan yang beraneka ragam dan sering merupakan irama utama dalam pertunjukan musik dengan efek yang unik.

Yangqin

Yangqin adalah alat musik gesek dan pukul Tiongkok. Suaranya nyaring dan mempunyai daya ekspresif yang kuat, sehingga mempunyai kedudukan penting dalam pertunjukan musik tradisional. Menurut catatan kitab sejarah, sebelum abad menengah, di sejumlah negara Arab di kawasan Timur Tengah terdapat semacam alat musik yang dimainkan dengan pukul dawainya. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), alat musik itu tersebar ke Tiongkok dari Persia melalui jalur laut. Kemudian alat musik itu mengalami perkembangan di Tiongkok dan berangsur-angsur berkembang menjadi Yangqin, alat musik tradisional Tiongkok. Yangqin terutama dibuat dengan kayu, dengan tubuhnya berbentuk satu kotak yang mirip seekor kupu-kupu, maka alat musik ini pun dijuluki sebagai alat musik kupukupu. Teknik permainannya banyak sekali. Alat musik yangqin paling cocok untuk memanifestasikan suasana riang gembira. Sejak memasuki Tiongkok, yangqin sudah tersebar dan berkembang selama 400 tahun di Tiongkok. Selama masa ini, para ahli pembuat alat musik Tiongkok membuat banyak jenis baru alat serupa. Dewasa ini yangqin sudah berkembang menjadi salah satu alat musik yang sangat populer di Tiongkok.

Gu Zheng

Guzheng atau Kecapi Cina termasuk alat musik tradisional Cina yang paling populer. Guzheng mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu sebagai kotak suara, diatasnya terbentang 21 senar. Di tengah senar tersebut ditempatkan pengganjal yang dapat digeser untuk menaikan atau menurunkan frekuensi nada. Senar-senar tersebut di setel pada nada pentatonis China yang terdiri dari nada : do, re, mi, sol dan la. Sejarah Guzheng Si Maqian ahli sejarah zaman dinasti Han menulis bahwa sebelum dinasti Qin, Guzheng sudah menjadi alat musik popular untuk mengiringi lagu. Guzheng pada awalnya hanya memiliki 5 senar. Pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah senarnya menjadi bertambah menjadi 12. Pada zaman dinasti Ming dan Qing jumlahnya bertambah lagi menjadi 14 16 . Standar Guzheng sekarang ini digunakan sejak tahun 1970 terdiri dari 21 senar. Cara Memainkan Guzheng dimainkan dengan cara dipetik. Jari-jari untuk memetik memakai alat bantu berupa kuku palsu terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik. Tangan kanan umumnya dipergunakan untuk memainkan melodi, sedangkan tangan kiri untuk memainkan chord.

Er Hu

Erhu (Hanzi: er4 hu2) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan Dizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah huqin yang berarti alat musik orang barbar, dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dari Asia Tengah. Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu. Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari logam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya. Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan diantara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek. Erhu biasa disetel dengan nada D A atau C G.

You might also like