You are on page 1of 12

Laporan Praktikum Fisika Dasar

Nama/NPM Fakultas/Prodi Group

: M. Zubair Al Kaubraa/120629201 : Teknik/Arsitektur : B4

No & Nama Percobaan : KR01 Disipasi Kalor Hot Wire Minggu Percobaan Tanggal Percobaan Nama Asisten : Pekan 1 : 19 September 2013 : Andini Dian Pertiwi Dini

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

Disipasi Kalor Hot Wire

1. Tujuan Praktikum Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

2. Alat a. Kawat pijar (hotwire) b. Fan c. Voltmeter dan Ampmeter d. Adjustable power supply e. Camcorder f. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

3. Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai:

Overheat Ratio =
Rw = Resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = Resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s. 4. Cara Kerja a. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) ! b. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. c. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. d. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. e. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

5. Tugas a. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. b. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. c. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. d. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? e. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

6. Hasil dan Evaluasi Data Pengamatan a) Kecepatan Angin V = 0 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 54.4 54.2 54.0 53.9 53.9 54.0 54.2 54.4 54.4 54.2

b) Kecepatan Angin V= 70 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.055 2.053 2.055 2.056 2.056 2.055 2.055 2.054 2.054 2.054 I-HW 55.2 55.6 55.4 54.9 54.5 54.4 54.5 54.9 55.3 55.6

c) Kecepatan Angin V= 110 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.037 2.037 2.036 2.036 2.037 2.036 2.035 2.035 2.036 2.036 I-HW 55.9 56.0 56.0 55.9 55.6 55.2 55.0 54.8 54.7 54.6

d) Kecepatan Angin V= 150 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.028 2.029 2.029 2.028 2.029 2.029 2.029 2.029 2.029 2.029 I-HW 55.9 55.3 55.0 54.8 54.9 55.1 55.6 56.0 56.2 56.1

e) Kecepatan Angin V= 190 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.023 2.023 2.023 2.024 2.023 2.023 2.023 2.023 2.024 2.024 I-HW 54.9 54.9 55.1 55.7 56.2 56.4 56.1 55.4 55.0 54.9

f) Kecepatan Angin V= 230 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.020 2.020 2.021 I-HW 54.9 54.9 55.0 55.1 55.2 55.4 55.6 55.9 56.0 56.3

A. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN HOT WIRE DENGAN WAKTU. Pengolahan Data Tabel hubungan antara tegangan dengan waktu

Waktu (s) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V=0 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112

V=70 2.055 2.053 2.055 2.056 2.056 2.055 2.055 2.054 2.054 2.054

Tegangan (v) ketika V=110 V=150 2.037 2.028 2.037 2.029 2.036 2.029 2.036 2.028 2.037 2.029 2.036 2.029 2.035 2.029 2.035 2.029 2.036 2.029 2.036 2.029

V=190 2.023 2.023 2.023 2.024 2.023 2.023 2.023 2.023 2.024 2.024

v=230 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.020 2.020 2.021

Grafik hubungan antara tegangan dan waktu


2.12 2.1 2.08 2.06 2.04 2.02 2 0 2 4 6 Waktu (s) 8 10 12

Tegangan (v)

V=0 V=70 V=110 V=150 V=190 V=230

B. GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN HOT WIRE DENGAN KECEPATAN ANGIN

Dalam mencari hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran angin sebaiknya kita harus mencari rata-rata tegangan dari setiap kecepatan angin. Tabel Kecepatan Angin dan Rata-Rata Tegangan Kecepatan Angin (m/s) 0 70 110 150 190 230 Rata-Rata Tegangan (v) 2.112 2.055 2.036 2.029 2.023 2.020

Grafik Hubungan Kecepatan Angin dan Rata-Rata Tegangan

Hubungan Kecepatan Angin dan Rata-Rata Tegangan


2.12 2.1 Rata-Rata Tegangan 2.08 2.06 2.04 2.02 2 0 50 100 150 200 250 Kecepatan Angin (m/s)

C. PERSAMAAN KECEPATAN ANGIN SEBAGAI FUNGSI DARI TEGANGAN HOTWIRE Least Square Kecepatan Angin (m/s) - X 0 70 110 150 190 230 750

Rata-Rata Tegangan (v) -Y 2.112 2.055 2.036 2.029 2.023 2.021 12.275

X2 0 4900 12100 22500 36100 52900 128500

Y2 4.461 4.222 4.146 4.116 4.094 4.084 25.121

XY 0 143.829 223.971 304.32 384.427 464.784 1521.331

y = mx + b
dimana;

sehingga didapatkan bahwa;

m= -0.0003753669 b= 2.0927541966
maka didaptkan persamaan least square adalah;

y = -0.000375x + 2.092754
y = tegangan; x = kecepatan angin

7. Analisa A. Analisa Percobaan Pada percobaan kali ini, terdapat 6 kali percobaan mengukur tegangan dengan diberikannya enam kecepatan aliran angin yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Data untuk percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali setiap satu kecepatan aliran angin. Dalam 10 kali pengambilan data, kegiatan tersebut bertujuan untuk menggambarkan tegangan yang dihasilkan tiap detiknya.

Dari percobaan ini, data yang diolah menggunakan metode least square menunjukkan persamaan antara kecepatan aliran angi dengan tegangan secara umum dari percobaan ini. Persamaan tersebut adalah:

y = -0.000375x + 2.092754
y = tegangan; x = kecepatan angin Setelah melakukan percobaan ini, dari keenam data dapat disimpulkan bahwa kecepatan aliran angin terbukti memengaruh tegangan yang dihasilkan. Hal ini terlihat pada perhitungan tabel, grafik, maupun least square dimana semakin tinggi aliran angin yang diberikan maka akan semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa kawat hot wire ternyata cocok untuk mengukur panas tegangan dan kecepatan aliran angin.

B. Analisa Grafik a) Hubungan antara Tegangan dengan waktu Dari grafik-grafik yang telah kita buat, rata-rata memberikan gradient yang bernilai positif yang berarti bahwa semakin lama waktu yang diberikan, semakin besar pula tegangan yang akan terjadi. Hal ini sesuai dengan persamaan (P = V I t) yang menyatakan bahwa Energi listrik yang terdisipasi menjadi kalor sebanding dengan tegangan, arus listrik, dan lamanya waktu arus lisrik mengalir, namun pada grafik hubungan antara tegangan dan waktu ini terlihat bahwa kemiringan gradiennya sangat landai. Hal ini juga sesuai dengan persamaan di atas yaitu bahwa pengaruh waktu terhadap energi listrik yang terdisipasi sangat kecil karena yang diambil hanya selisih atau deltanya saja. b) Hubungan antara Tegangan dengan Kecepatan aliran udara Dari grafik terlihat bahwa kemiringannya curam serta memberikan nilai m (gradien) negative. Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi kecepatan aliran angin semakin rendah tegangan yang terjadi pada hotwire. Begitu pula yang terjadi pada kecepatan-kecepatan udara yang lain akan memberikan hasil yang bervariasi sehingga gradien yang kita peroleh merupakan hasil dari pengolahan data menggunkan least square. Hasil yang bervariasi inilah yang dapat menunjukkan bahwa hotwire dapat digunakan sebagai sensor pengukur kecepatan aliran udara.

8. Kesimpulan a) Hubungan antara tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin adalah berbanding terbalik. Semakin besar kecepatan angin, maka tegangan dalam hotwire akan semakin kecil b) Hot wire dapat digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara. c) Energi listrik yang terdisipasi menjadi kalor sebanding dengan tegangan, arus listrik, dan lamanya waktu arus lisrik mengalir (P = V I t).

9. Referensi Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

10. Lampiran Tabel Data Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Waktu Kec Angin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.055 2.053 2.055 2.056 2.056 2.055 2.055 2.054 2.054 2.054 V-HW I-HW 54.4 54.2 54.0 53.9 53.9 54.0 54.2 54.4 54.4 54.2 55.2 55.6 55.4 54.9 54.5 54.4 54.5 54.9 55.3 55.6

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7

110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 230 230 230 230 230 230 230

2.037 2.037 2.036 2.036 2.037 2.036 2.035 2.035 2.036 2.036 2.028 2.029 2.029 2.028 2.029 2.029 2.029 2.029 2.029 2.029 2.023 2.023 2.023 2.024 2.023 2.023 2.023 2.023 2.024 2.024 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021 2.021

55.9 56.0 56.0 55.9 55.6 55.2 55.0 54.8 54.7 54.6 55.9 55.3 55.0 54.8 54.9 55.1 55.6 56.0 56.2 56.1 54.9 54.9 55.1 55.7 56.2 56.4 56.1 55.4 55.0 54.9 54.9 54.9 55.0 55.1 55.2 55.4 55.6

58 59 60

8 9 10

230 230 230

2.020 2.020 2.021

55.9 56.0 56.3

You might also like