You are on page 1of 50

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA DI SMK AL HIDAYAH I


JAKARTA SELATAN


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan














OLEH :


NAMA : SUPARTINI
NIM : 0610117081
JURUSAN : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
PROGRAM STUDI : PDU/ Administrasi Perkantoran


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
( STKIP ) PURNAMA
JAKARTA


2008




PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disusun oleh :
Nama Mahasiswa : SUPARTINI
NPM : 0610117081
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi : Pendidikan Dunia Usaha / Administrasi
Perkantoran
Judul Skripsi : Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar
Siswa Di SMK Al-Hidayah I Jakarta.
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Purnama Jakarta.

Mengetahui Jakarta, September 2008
Koordinator Perkuliahan Pembimbing Skripsi


Drs. Edy Sutikno. MM Drs. Hamid, M.Pd



DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK . i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI .. vi
DAFTAR TABEL . viii
DAFTAR LAMPIRAN . ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Pembatasan Masalah ... 2
D. Perumusan Masalah 3
E. Tujuan Penelitian 3
F. Kegunaan Penelitian ... 3
G. Sistematika Penulisan . 4

BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teoritik . 6
1. Pengertian Motivasi Belajar .. 6
2. Jenis jenis Motivasi Belajar 10
3. Hakikat Kasil Belajar 11
4. Faktor factor Yang Mempengaruhi Belajar 12
B. Kerangka Konseptual 14
C. Hipotesis Penelitian .. 15




BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian . 16
B. Populasi dan Sampel .... 16
C. Metode Penelitian .. 16
D. Tehnik Pengumpulan Data . 17
E. Instrumen Penelitian 18
F. Ujicoba Instrumen 19

BAB IV ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 24
B. Penguji Persyaratan Statistik 24
C. Pengujian Hipotesis ... 25
D. Interpretasi Hasil Penelitian .. 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .. 27
B. Saransaran .. 27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan (sekolah) merupakan wadah para siswa dalam
menggali ilmu pengetahuan, salah satu factor penting yang dapat
mempengaruhi tingkat hasil belajar siswa adalah motivasi belajar yang ada
pada diri siswa. Adanya motivasi belajar yang kuat membuat siswa belajar
dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar siswa tersebut.
Oleh karena itulah motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa
agar dengan demikian ia akan dengan senang hati akan mengikuti materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Perlu ditanamkan pada diri
siswa bahwa dengan belajarlah akan mendapatkan pengetahuan yang baik,
siswa akan mempunyai bekal menjalani kehidupannya di kemudian hari.
Hal hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa
dapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan
keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga
hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya.
Banyak siswa yang tidak termotivasi belajar mengakibatkan hasil belajarnya
menurun. Oleh karena itulah sekolah hendaknya mengkondisikan
lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi
untuk belajar.



Mengingat akan pentingnya motivasi belajar ini dalam kegiatan belajar
mengajar, maka sudah seharusnya berbagai pihak yang terkait dengan bidang
pendidikan menaruh perhatian sebaik-baiknya.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapatlah
diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
a. Apakah terdapat hubungan antara materi pelajaran dengan hasil belajar
siswa?
b. Apakah motivasi guru dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa ?
c. Bagaimanakah upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ?
d. Bagaimanakah peranan guru sebagai motivator hubungannya dengan
prestasi belajar siswa ?
e. Pihak-pihak mana saja yang terkait dalam memberikan motivasi belajar
pada siswa ?

C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor-faktor atau variabel yang dapat dikaji untuk
ditindaklanjuti dalam penelitian ini. Namun karena luasnya bidang cakupan
serta adanya berbagai keterbatasan yang ada baik waktu, dana, maupun
jangkauan penulis sehingga dalam penelitian ini tidak semua dapat
ditindaklanjuti. Untuk itu dalam penelitian ini dibatasi masalah motivasi
belajar yang turut mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-
Hidayah I Jakarta.




D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan
antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa. SMK Al-Hidayah I
Jakarta.

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini di tujukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan
motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah I
Jakarta, serta ingin mengetahui apakah metode pendekatan yang di
pergunakan dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa.
2. Untuk mengembangkan cakrawala wawasan berpikir, khususnya dalam
memecahkan masalah masalah yang ada hubungannya dengan motivasi
belajar dengan hasil belajar dan meningkatkan motivasi siswa belajar
walaupun di luar lingkungan sekolah.

F. Kegunaaan Penelitian
Dengan penelitian yang telah dilakukan, penulis berharap penelitian ini
mempunyai banyak kegunaan yang di peroleh antara lain:
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang positif
bagi pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri guna
meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian



c. Hasil penelitian ini berguna untuk memenuhi tugas dan persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.

G. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran mengenai penelitian ini dapat
disusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi masalah,
Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Kegunaan Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini menguraikan deskripsi teoritik, kerangka konseptual dan
hipotesis penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian, populasi
dan sample, metode penelitian, teknik pengumpulan data,
instrument penelitian dan teknis analisa data.



BAB IV ANALISIS DATA, PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang deskripsi teoritik, pengujian
persyaratan statistic, pengujian hipotesis dan interpretasi hasil
penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh urain dari bab terdahulu dan
saran yang bisa menunjang peningkatan dari permasalahan yang
dilakukan penelitian.




BAB II
LANDASAN TEORITIK, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teoritik
1. Pengertian Motivasi Belajar
Dalam bukunya yang berjudul: Belajar Secara Efektif, Hakim
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan motivasi : Motivasi
didefinisikan sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
1

Pendapat di atas menunjukkan bahwa seseorang melaksanakan
sesuatu karena ada dorongan dalam dirinya untuk mencapai sesuatu.
Makin kuat dorongan tersebut maka makin optimal pula ia berupaya agar
sesuatu yang dituju dapat tercapai, di mana kalau sesuatu yang diinginkan
itu dapat tercapai maka ia akan merasa berhasil dan juga akan merasa
puas.
Istilah motivasi adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu
movere yang berarti menggerakkan.
2
Banyak ragam teori motivasi yang
akan diutarakan dalam bab ini. Namun terlebuih dahulu akan di tampilkan
suatu model yang bisa merangsang tumbuhnya motivasi siswa di dalam
pembelajarannya.

1
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektf . Jakarta, Puspa Swara, 2001, hal. 26
2
Prasetyo Irawan,Suciati dan IGK Wardani. 1996. Teori Belajar, Motivasi dan
Keterampilan Mengajar,Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka, hal. 41



Menurut Keller seperti yang di kutip oleh Prasetya, Suciati, dan
Wardani dikemukakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidance,
and Satisfaction).
3

a. Perhatian
Perhatian siswa didorong oleh rasa ingin tahu. Oleh sebab itu
rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan sehingga siswa akan
memberikan perhatian, dan perhatian tersebut terpelihara selama
proses beljar mengajar, bahkan lebih lama lagi. Rasa ingin tahu ini
dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen-elemen yang baru,
aneh, lain dengan yang sudah ada.
Apabila elemen-elemen seperti itu dimasukan dalam rancangan
pembelajaran, hal itu akan menstimulir rasa ingin tahu siswa. Namun
yang perlu diperhatikan stimulir tersebut jangan terlalu berlebihan,
sebab akan menjadikan hal yang biasaan dan kurang keefektifannya.
b. Relevan
Relevan menunjukkan adanya hubungan antara materi
pelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi akan
terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memnuhi
kebutuhan pribadi, atau nbermanfaat dan sesuai dengan nilai yang
dipegang. Kebutuhan pribadi dikelompokkan ke dalam tiga kategori
yaitu motivasi pribadi, motif instuental, dan motif cultural.

3
Ibid



c. Kepercayaan Diri
Merasa diri kompeten atau atau mampu merupakan potensi
untuk dapat berinteraksi secara positif dengan linkungan. Kopnsep
tersewbut berhubunhgan dengan keyakinan pribadi siswa bahwa
dirinya memiliki untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat
keberhasilan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa
motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk
berhasil. Hal ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses
dimasa yang lampau.
Dengan demikian ada hubungan spiral antara pengalaman
sukses dengan motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang
membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses
tersebut akan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.
d. Kepuasan
Keberhasilan dalam mencapai siatu tujuan akan menghasilakan
kepuasan, dan siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai
tujuan serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari
luar diri siswa. Untuk memelihara dan meningkatkan motivasi siswa,
duru dapat menggunakan pemberian penguatan berupa pujian,
kesempatan dan lain-lain.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekali
bahwa, seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyai
suatu alasan yang dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan
tersebut. Pengertian motif tidak bias dipisahkan dengan kebutuhan.



Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang ingin
dicapai.
Senada dengan pengertian tersebut di atas, Freemont dan James,
seperti yang diterjemahkan oleh Hasyim Ali menyatakan :
Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak
dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan sesuatu
kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan luar,
atau yang lahir dari dalam diri orang itu sendiri.
4


Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar
maupun tidak, berusaha untuk mewujudkannya. Hali ini menunjukkan
bahwa kebutuhan merupakan awal timbulnya suatu perilaku, diperlukan
adanya suatu dorongan (motivasi) yang mampu menggerakkan atau
mengarahkan perilaku tersebut. Setiap manusia berbeda antara satu dengan
lainnya, perbedaan itu selain pada kemampuannya dalam bekerja juga
tergantung pada keinginannya untuk bekerja atau tergantung kepada
keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekaerja. Keinginan untuk
bekerja dalam hal ini disebut motivasi. Menurut Sardiman A.M Motivasi
adalah :
Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan
ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka berusaha untuk
meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi
itu dapat dirangkai oleh factor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh di
dalam diri seseorang.
5


Motivasi yang tumbuh dalam diri seseorang, kita kenal sebagai
motivasi internal yang tumbuh karena adanya kebutuhan dan keinginan.

4
Ngalim Purwanto, 1996.Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal.60
5
Sardiman A.M. m1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, hal. 75



Sedangkan motivasi yang tumbuh di luar diri seseorang disebut motivasi
eksternal yang harus diciptakan dan diarahkan supaya dapat membantu
tumbuhnya motivasi internal. Sedangkan menurut Hadari Nawawi
membedakan motif menjadi dua yaitu :
Motif intrinsik, yaitu dorongan yang terdapat didalam pekerjaan, yang
dilakukan motif ekstrinsik, yakni dorongan yang berasal dari luar
pekerjaan yang sedang dilakukan.
6

Dari berbagai teori dan penanganan mengenai motivasi yang
dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
kondisi internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri manusia
yang menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan perilaku dan
aktifitas tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.

2. Jenis-Jenis Motivasi dalam Belajar
Menurut Salnadi Sutadipura yang memberikan pendapat mengenai
motivasi dalam praktek belajar. Motivasi dalam belajar adalah merupakan
suatu proses, yang mana proses tersebut dapat:
a.
7
Membimbing anak didik kita ke arah pengalaman-pengalaman,
dimana kegiatan belajar itu dapat berlangsung.
b. Memberikan kepada anak didik kita itu kekuatan, aktivitas dan
kewaspadaan yang memadai
c. Pada suatu saat mengarahkan perhatian mereka terhadap suatu tujuan.

Menurut Pasaribu dan B. Simanjuntak motif yang menggerakkan
anak sehingga mau belajar adalah :

6
Hadari Nawawi. 1997. Administrasi Pendidikan. Jakarta : CV.Haji Masagung. Hal. 124
7
Salnadi Sutadipura, 1996. Aneka Problem Keguruan. Bandung : Angkasa. Hal. 114



Motif psikologis, motif praktis, motif pembentukan kepribadian,
motif kesusilaan, motif sosial dan motif ketuhanan.
8

Berdasarkan analisis teori-teori motivasi yang telah dipaparkan
dimuka dalam penelitian ini, dapat disimulkan bahwa motivasi merupakan
suatu kondisi internal yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri
manusia yang menggerakkan dan mengarahkan untuk melakukan suatu
perilaku atau aktivitas tertentu guna mencapai tujuan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan tersebut
merupakan wujud tingkah laku nyata motivasi yang dimiliki setiap
manusia.

3. Hakikat Hasil Belajar
Soedijanto mendefinisikan, tentang hasil belajar adalah sebagai
berikut :
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar
dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
9

Senada dengan definisi tersebut, Munadir medefinisikan :
Belajar sebagai perubahan dalam disposisi atau kapabilitas
manusia selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh
proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati dalam bentuk
perubahan tingkah laku yang dapat bertahan selama beberapa
periode waktu.
10



8
LL.Pasaribu dan B. Simanjuntak. 1996. Teori Kepribadian, Bandung : Tarsito, hal. 54
9
Soedijarto, 1997. Menuju Pendidikan Yang Relevan dan Bermutu.Jakarta : Balai
Pustaka, hal. 49
10
Winkel W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo,hal. 36



4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Faktor sosial dalam belajar
Yang dimaksud faktor sosial disini adalah factor msnusia, baik
manusia itu hadir pada saat terjadi proses belajar maupun tidak hadir.
Kehadiran sesorang dapat menggangu kawannya yang sedang belajar,
misalnya seorang siswa yang menggangu kawan lainnya yang sedang
mengerjakan tugas latihan dikelas sehingga siswa tersebut menggangu
kawannya yang sedang mengerjakan tugas latihan.
b. Faktor non sosial dalam belajar
Kelompok ini banyak sekali jumlahnya, misalnya waktu,
tempat, alat-alat yang digunakan dalam belajar, keadaan udara, suhu
udara, cuaca dan sebagainya. Faktor ini mempengaruhi kegiatan
belajar seseorang.
c. Faktor fisiologis dalam belajar
Yang dimaksud keadaan fisiologis adalah keadaan fisik
seseorang terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan fungsi panca
indera. Tingkat kebugaran jasmani seseorang akan berpengaruh dalam
belajar. Apabila kondisi fisik seseorang tidak fit atau kurang sehat
maka dalam belajar ia akan terganggu, baik perhatian maupun
konsentrasinya.Begitu juga apabila salah satu panca inderanya
terganggu, misalnya telinga atau mata sakit maka akan mengganggu
kegiatan belajarnya.
d. Faktor psikologis dalam belajar



Faktor psikologis yang paling menonjo adalah sesuatu yang
mendorong aktivitas seseorang dalam belajar, dengan kata lain alasan
yang membuat seseorang untuk melakukan kegiatan belajar.
Hal yang menonjol di dalam memaksimalkan hasil belajar
adalh mengenai factor kepribadian. Kepribadian siswa memberikan
kontribusi yang besar terhadap hasil belajar karena komponen
kepribadian tersebut mempunyai fungsi yaitu :
1) Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif merupakan kemampuan manusia menghadapi
obyek-obyek dalam bentuk representatif menghadirkan obyek
dalam kesadarannya. Hal-hal yang terkait dengan fungsi kognitif
manusia antara lain :
a. Taraf intelegensi daya kreativitas
b. Bakat khusus
c. Organisasi kognitif
d. Kemampuan berbahasa
e. Daya fantasi
f. Gaya belajar
g. Tipe belajar
h. Tekhnik atau cara-cara belajar secara efisiensi dan efektif
2) Fungsi kognitif DinamisFungsi kognitif Dinamis ini berkisar
pada penentuan suatu tujuan dan pemenuhan suatu kebutuhan yang
di dasari serta dihayati. Beberapa aspek yang termasuk dalam
fungsi kognitif dinamik antara lain adalah :
a. Karakter hasrat berkehendak



b. Motivasi belajar
c. Konsentrasi-perhatian
3) Fungsi Afektif
Fungsi Afektif membantu siswa dalam mengadakan suatu
penelitian terhadap obyek-obyek yang dihadapinya, dan dihayati
apakah benda tersebut suatu peristiwa atau seseorang, bernilai atau
tidak bagi dirinya. Dalam berperasaan dapat terdiri dari beberapa
lapisan yang berbeda-beda peranannya terhadap semangat belajar
antara lain adalah :
a) Temperamen
b) Perasaan
c) Sikap
d) Minat

B. Kerangka Konseptual
Proses pembelajaran yang melibatkan berbagai komponen dalam
belajar hendaknya dikemas secara sistematis. Sehingga membuahkan hasil
belajar yang optimal. Kemampuan mengemas secara sitematis komponen
dalam belajar tersebut hanya dapat dilakukan oleh guru professional. Siswa
yang dalam hal ini sebagai subyek didik menjadi titik sentral yang perlu
diterapkan oleh guru agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa optimal.
Keberhasilan proses pembelajaran dimana parameternya adalah hasil
belajar, hal ini memacu baik guru maupun siswa untuk berusaha mencapai
tujuan tersebut. Baik guru harus melakukan pemilihan metode dan strategi



pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan. Bagi siswa harus
berusaha menumbuhkan motivasi didalam mengikuti semua materi pelajaran.
Berdasarkan perumusan dan pembatasan masalah, maka dapat
dikembangkan kerangka berpikir. Dimana motivasi sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
motivasi tuirut menentukan hasil belajar siswa sehingga makin tinggi motivasi
makin tinggi hasil belajar.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual di atas,
maka selanjutya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ho :Diduga motivasi belajar tidak ada hubungannya dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SMK Al Hidayah I Jakarta.
Ha : Diduga motivasi belajar ada hubungannya dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas I SMK Al Hidayah I Jakarta.




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta yang berlokasi di Jalan
Bakti No. 25 Cilandak Timur Jakarta Selatan.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, terhitung dari bulan Juli 2008
sampai dengan bulan September 2008, dengan rincian:
Tabel. 1
Bulan Minggu Kegiatan Keterangan
Juli 2008 1 dan 2 Persiapan
- Pengajuan Judul
- Studi Pendahuluan

3 dan 4 Penyusun Istrumen
Agustus 2008 1 Uji Coba Instrumen
2 Pengumpulan Data
3 dan 4 Analisis Data
September 2008 1 Penyusunan Rancangan Skripsi
2 Penyusunan Skripsi dan
Konsultasi dengan Dosen
Pembimbing

3 - 4 Penyempurnaan skripsi per bab





B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah semua anggota kelompok orang, kejadian atau objek yang telah
dirumuskan secara jelas."
1
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I
SMK Al-Hidayah 1 Jakarta.

2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 35 orang yang ditarik secara acak
sederhana (simple random sampling) melalui undian.

C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian dengan expo facto dengan pendekatan
korelasional. Metode ini digunakan karena peneliti berusaha mengetahui variable
terikat (Prestasi Belajar) pada Siswa SMK Al-Hidayah 1 Jakarta.

D. Tehnik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket dan data yang
ada. Angket digunakan untuk menjaring data tentang pemberian motivasi (X)
sedangkan data prestasi belajar (Y) diambil dari nilai rapor kelas I pada semester I
tahun ajaran 2007-2008.


E. Instrumen Penelitian

1
Arief Furchan, 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional, hal.
189



1. Untuk pengumpulan data tentang variabel X digunakan angket yang terdiri
dari 20 butir pernyataan, yang jawabannya dikelompokkan menjadi 5
peringkat jawaban dengan mengacu pada skala likert sebagai berikut :
Tabel 1
Skor Jawaban Angket
Jawaban Skor
SS
S
R
TS
STS
= Sangat Setuju
= Setuju
= Ragu-ragu
= Tidak Setuju
= Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1

2. Untuk pengumpulan data tentang variabel Y digunakan studi dokumentasi
yaitu dengan mencatat nilai rata-rata report responden.
Tabel 2
Kisi-Kisi Angket
Variabel Indikator Jumlah Item Nomor Item
Motivasi Belajar
Siswa
1. Ketertarikan pada tugas
2. Memiliki ketekunan
3. Kreativitas
4. Aktivitas dalam belajar
5. Disiplin
4
4
5
4
3
1, 2, 8, 3
4, 5, 13, 15
6, 7, 9, 12, 17
10, 11, 18, 20
14, 16, 19



F. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen penelitian disusun maka langkah selanjutnya adalah melakukan
uji coba terhadap instrumen penelitian tersebut. Uji coba ini dilakukan sebelum



dilaksanakan penelitian sesungguhnya. Tujuan uji coba adalah untuk melihat
validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) instrumen yang digunakan
dalam penelitian.

a. Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan sebagai alat ukur guna mengetahui seberapa cermat suatu
tes melakukan fungsi ukurnya.
2
Untuk menentukan tingkat validitas instrumen
penelitian ini, digunakan variabel konstruk (Construct Validity), diman suatu
pengukuran erat kaitannya dengan konsep yang diangkat dari teori yang
digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis, Instrumen yang sudah sesuai
dengan isi aspek yang diukur, dikatakan sudah memiliki validitas konstruk.
3

Pelaksanaanya ditempuh melalui konsultasi dan atas persetujuan dosen
pembimbing sampai alat ukur tersebut dianggap sudah memenuhi syarat dari segi
validitas.

b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrumen dipakai
sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Reliabilitas
menunjukkan pada Suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu

2
Donald Ary, Lucy Cheser Jacobs, Asghar Razavich, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,
Terjemahan Arief Furqon (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hal. 157

3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993), hal. 142








sudah baik.
4
Salah satu prosedur untuk mengetahui tingkat reliabilitas yang
digunakan dalam penelitian adalah yang menghasilkan estimasi reliabilitas split
half (teknik belah dua), yaitu dengan membelahitem berdasarkan nomor genap
dan ganjil.

Setelah kuesioner disusun dan dilakukan uji coba pada 10 responden, hasil uji
coba itu kemudian dicari reliabilitasnya. Pertama yang harus dilakukan adalah
mencari r Product Moment, dengan menggunakan rumus dari Pearson.
5


r
xy
=
{ }{ }
2 2 2 2
.( ) ( ).( )
( ) ( ) ( ) ( )
N XY X Y
N X X N Y Y





Keterangan :
r
xy
= Koefisien korelasi belah dua
N = Jumlah sample uji coba
X = Jumlah skor butir pernyataan ganjil
Y = Jumlah skor butir pernyataan genap
XY = Jumlah perkalian X dan Y

Harga X dan Y baru merupakan koefisien korelasi antara kedua belah tes. Untuk
melihat estimasi reliabilitas keseluruhan yaitu r
11
dilakukan dengan formula
Speaman Brown sebagai berikut :
6


4
Ibid, hal. 142

5
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta, 1993)
hal. 138
6
Ibid., hal. 208






r
11
=
1 / 2
1 / 2
2( )
1
r
r +


dimana :
r
11
= Keseluruhan reliabilitas instrumen
r
1/2
= Koefisien korelasi antara kedua belahan ganjil dan genap







Bila r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
maka instrumen penelitian dikatakan reliabel.
Dengan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 3
Interpretasi r
xy

Besarnya nilai r Interpretasi
0,00 0,20
0,20 0,40
0,40 0,60
0,60 0,80
0,80 1,00
Korelasi sangat lemah (tidak terdapat korelasi)
Korelasi sangat lemah atau rendah
Korelasi sedang atau cukup
Korelasi kuat atau tinggi
Korelasi sangat kuat atau tinggi


Hasil uji coba Instrumen.
Uji coba instrumen dilakukan terhadap 10 siswa dengan maksud mengetahui
tingkat reliabilitas yang dihitung dengan rumus korelasi Product Moment dan
dilanjutnkan dengan rumus korelasi Spearman Brown. Hasil uji reliabilitas
instrumen terhadap variabel motivasi belajar siswa di mana n = 10 diperoleh
angka koefisien sebesar 0,773 dan tingkat koefisien reliabilitasnya sebesar 0,872.
interpretasi dari hasil perhitungan tersebut adalah golongan sangat tinggi / kuat,
karena berada pada tingkat interpretasi korelasi antara (0,800 1,000). Dengan
demikian, instrumen penelitian motivasi belajar ini dapat digunakn sebagai alat
ukur.




















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)
Berdasarkan pada hasil angket yang disampaikan kepada 35 orang responden
(sampel penelitian) dengan melakukan tabulasi data maka diperoleh skor tertinggi
= 92, skor terendah = 74, nilai rata-rata = 83,4, varians = 47,966 dan standar
deviasi = 6,9. (Lihat lampiran 5).
2. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)
Untuk variabel Y diperoleh skor tertinggi = 7,4, skor terendah = 5,3, nilai rata-rata
= 6,4857, varians = 0,313 dan standar deviasi = 0,559. (Lihat lampiran 6).

B. Pengujian Persyaratan Statistik
Dari hasil perhitungan korelasi X dengan Y, diperoleh r = 0,48 (lihat lampiran 8)
dan selanjutnya dilakukan pengujian keberartian koefisien korelasi, dimana t
hitung

lebih besar dari pada t
tabel
(t
hitung
= 3,1 dan t
tabel
= 1,684). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar siswa di SMP Negeri 193 Jakarta. Artinya, jika siswa termotivasi
belajar maka akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. (Lihat lampiran 9). Dan
dalam hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai KD = 23% (lihat
lampiran 10). Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap
peningkatan hasil belajar siswa adalah siswa adalah 23%. Akan tetapi masih ada



faktor-faktor lain sebesar 100% - 23% = 77% yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa tersebut.

C. Pengujian Hipotesis
1. Data Variabel X
2. Data Variabel Y
Korelasi antara variabel X dengan variabel Y

{ }{ }
2 2 2 2
. .
( ) ( ) ( ) ( )
n XY X Y
r
n X X n Y Y

=




Dimana :
r = Korelasi X dengan Y
n = Jumlah responden
X = Motivasi belajar siswa
Y = Hasil belajar siswa
Uji keberartian korelasi dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika t
hitung
> t
tabel
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar siswa.
3. Jika t
hitung
< t
tabel
Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar siswa.
Catatan :

2
2
1
hitung
r n
t
r


Dimana :
t = Uji signifikasi korelasi X dengan Y
r = Korelasi X dengan Y
n = Jumlah responden



Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh X terhadap Y digunakan rumus koefisien
determinasi sebagai berikut :
KD = r
2
x 100%
Dimana :
KD = Koefisien determinasi
r = Korelasi X dengan Y

D. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hasil penelitian dapat diinterpretasikan
bahwa pemberian motivasi mempengaruhi prestasi belajar, semakin tinggi
pemberian motivasi kepada siswa maka semakin tinggi pula tingkat prestasi
belajarnya, sebaliknya semakin rendah pemberian motivasi maka semakin rendah
pula tingkat prestasi belajarnya.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hubungan motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta, dimana berdasarkan
pada analisis data yang diperoleh ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Motivasi belajar berperan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
sesuai dengan hasil pengujian hipotesis di mana t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
(t
hitung
= 3,1 dan t
tabel
= 1,684). Dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh
nilai KD = 23% yang artinya : Besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa adalah 23%. Dan yang 100% - 23% = 77% hasil belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Saran
Dengan memperhatikan pada kesimpulan tersebut di atas maka penulis
mengajukan saran sebagai berikut :
Oleh karena motivasi belajar berperan signifikan dalam meningkatkan hasil
belajar siswa, maka pihak sekolah hendaknya menanamkan motivasi belajar
kepada siswa. Dan khusus untuk guru, di samping melaksanakan tugas-tugas
mengajarnya hendaknya juga memberikan motivasi belajar terhadap siswa yang
diajarnya. Demikian juga halnya dengan para siswa akan menjadi generasi muda
yang tangguh dan mampu bersaing dalam menjalani hidupnya kelak di kemudian
hari.



DAFTAR PUSTAKA
Furchan, Arief, 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya. Usaha
Nasional.
Hakim, Thursan. 2001. Belajar Secara Efektif. Jakarta. Puspasari.
Irawan, Prasetyo, Suciati dan IGK Wardani, 1996. Teori Belajar, Motivasi dan
Keterampilan Mengajar, Jakarta. Universitas Terbuka.
Kast, Freedom E dan James, E. Rosenzweig. Terjemahan : A. Hasyim, 1995.
Jakarta. Bumi Aksara.
Munadir, 1996, Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran, Jakarta. Universitas
Terbuka.
Nawaw, Hadari. 1997. Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV. Haji Masagung.
Pasaribu, L.L., dan B. Simanjuntak, 1996. Taoei Kepribadian. Bandung: Tarsito.
Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Sardiman, A. M., 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafika Persada.
Soedijarto. 1997. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu. Jakarta. Balai
Pustaka.
Sutadipura, Salnadi. 1996. Aneka Problem Keguruan. Bandung: Angkasa.
Winkel W. S., 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.




LAMPIRAN 1

ANGKET

Kepada,
Yth., Siswa/Siswi SMK
Al-Hidayah I
Jakarta


Dengan hormat,
Bersama ini diminta kesediaan sdr/i untuk mengisi angket ini. Jawaban sdr/i
dalam angket ini tidak akan mempengaruhi nilai sdr/i. Oleh karena itu, dalam
angket ini diisi sesuai dengan apa adanya.
Data dari hasil penelitian ini akan digunakan sebagai bahan penulisan skripsi
peneliti di STKIP Purnama Jakarta.
Demikianlah angket ini disampaikan, dan atas perhatiannya terlebih dahulu
peneliti menyampaikan terima kasih.

Jakarta, September 2008
Peneliti,

Supartini



PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Isilah angket ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada salah satu kotak
jawaban yang tersedia. Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu-ragu
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
NO. Pernyataan SS S R TS STS
1. Sebelum mengikuti pelajaran saya selalu
mempersiapkan diri.

2. Tugas yang diberikan oleh guru sangat
diharapkan karena akan membantu saya dalam
memahami pelajaran.

3. saya paling malas mengulang pelajaran yang
sudah diajarkan di sekolah, karena hanya
membuang waktu saja.

4. saya lebih sering mempergunakan waktu untuk
belajar daripada untuk bercanda.

5. kepuasan dalam belajar bukan semata-mata
karena mendapat nilai tinggi

6. jika ada guru yang berhalangan hadir dan tidak
ada penggantinya, sebaiknya diisi dengan
diskusi.

7. saya rajin belajar dengan tujuan agar dapat
melebihi kemampuan teman-teman.

8. Jika ada guru yang berhalangan hadir, sebaiknya
diisi / diganti oleh guru di sekolah

9. Saya paling suka baca buku atau majalah yang



berhubungan dengan pelajaran di sekolah.
10. seringkali saya harus bertanya pada teman atau
guru pada saat ada pelajaran yang kurang
dimengerti.

11. Arahan orang tua sangat mendorong saya belajar
lebih giat.

12. Saya sangat bersemangat jika gaya guru dalam
mengajar sangat menarik.

13. Jika salah satu mata pelajaran bernilai jelek /
kurang, bagi saya merupakan hal yang wajar.

14. Tujuan saya belajar adalah semata-mata agar
mendapat nilai tinggi.

15. Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu.
16. Saya akan selalu belajar agar nilai saya bagus.
17. Belajar sudah merupakan kesenangan bagi saya,
karena melalui belajar pengetahuan saya akan
bertambah

18. Jika suasana di rumah tidak memungkinkan
untuk belajar, saya mencari tempat khusus agar
lebih berkonsentrasi.

19. Waktu luang yang ada digunakan untuk bermain
dengan teman sebaya.

20. Jika ada pekerjaan rumah yang kurang
dimengerti, saya selalu bertanya pada anggota
keluarga ataupun orang lain yang lebih mengerti.





Lampiran 2.
HASIL UJI COBA RELIABLITAS INSTRUMEN VARIABEL BEBAS
(MOTIVASI BELAJAR)
No.
Butir
RESPONDEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 3 4 4 5 5 3 4 4 4
2 4 4 4 4 5 4 3 4 4
3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4
4 5 3 3 4 4 3 5 4 3 3
5 3 3 4 3 4 3 3 4 5 4
6 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4
7 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 3 3 3 5 3 4
9 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3
10 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4
11 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4
12 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3
14 4 3 3 4 3 4 4 3 5 4
15 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4
16 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4
17 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3
18 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
19 5 3 5 5 4 3 4 3 4 4
20 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3
Ganjil 39 34 42 41 42 38 39 40 40 37
Genap 39 33 38 37 39 37 38 38 39 37
Total 78 67 80 78 79 75 77 78 79 74




MOTIVASI BELAJAR (VARIABEL BEBAS)
X Y X
2
Y
2
XY
39 39 1521 1521 1521
34 33 1156 1089 1122
42 38 1764 1444 1596
41 37 1681 1369 1517
40 39 1600 1521 1560
38 37 1444 1369 1406
39 38 1521 1444 1520
40 38 1600 1444 1520
40 39 1600 1521 1560
37 37 1369 1369 1369
390 375 15256 1401 14653

Hasil perhitungan uji coba reliabilitas dengan rumus Karl Pearson :
( ) ( )( )
( )
{ }
( )
{ }
( ) ( )( )
{ }{ }
( )( )
2 2
2 2
2 2
10 14653 390 375
10(15256) 390 10(14091) 375
280
460 285
280
131100
280
262.077
0, 773
xy
xy
xy
xy
xy
xy
N XY X Y
r
N X X N Y Y
r
r
r
r
r

=

=
=
=
=






11
11
11
11
2.
1
2 0.773
1 0, 0773
1, 546
1, 773
0, 872
xy
xy
r
r
r
r
r
r
=
+

=
+
=
=
Mencari reliabilitas keseluruhan instrument dengan rumus Spearman Brown
perhitungannya sebagai berikut:



Dari perhitungan di atas, keseluruhan angket dapat dikatakan mempunyai tingkat
reliabilitas yang tinggi karena mempunyai koefisien korelasi 0,872.




Lampiran 4
DATA HASIL PENELITIAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR
(VARIABEL X)
RESPONDEN X
1 64
2 85
3 86
4 84
5 90
6 91
7 92
8 92
9 87
10 87
11 86
12 87
13 89
14 78
15 79
16 90
17 85
19 90
20 91
21 78
22 79
23 82
24 80
25 83
26 82
27 81
28 86
29 78
30 76
31 75
32 74
33 65
34 91
35 90





LAMPIRAN 5
DATA HASIL PENELITIAN TENTANG HASIL BELAJAR
(VARIABEL Y)
RESPONDEN Y
1 7
2 6.5
3 6.6
4 6.6
5 7.1
6 6.9
7 7.1
8 7
9 6.7
10 6.5
11 6.5
12 6.5
13 7.4
14 5.9
15 6.2
16 6.9
17 6.5
18 6.6
19 6.9
20 7.2
21 5.9
22 5.7
23 6.9
24 6.5
25 6.2
26 6
27 6
28 6.1
29 5.5
30 5.5
31 5.3
32 5.6
33 7.1
34 7
35 7.1





LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA ( X ), VARIANS (S
2
)
DAN STANDAR DEVIASI (S)
(VARIABEL X)
NO. X
i
X
i
- X (X
i
- X)
2

1 64 -19,4 376,36
2 85 0.1 0.01
3 86 1.1 1.21
4 84 -0.9 0.81
5 90 5.1 26.01
6 91 6.1 37.21
7 92 7.1 50.41
8 92 7.1 50.41
9 87 2.1 4.41
10 87 2.1 4.41
11 86 1.1 1.21
12 87 2.1 4.41
13 89 4.1 16.81
14 78 -6.9 47.61
15 79 -5.9 34.81
16 90 5.1 26.01
17 85 0.1 0.01
18 86 1.1 1.21
19 90 5.1 26.01
20 91 6.1 37.21
21 78 - 6.9 47.61
22 79 - 5.9 34.81
23 82 - 2.9 8.41
24 80 - 4.9 24.01
25 83 -1.9 3.61
26 82 -2.9 8.41
27 81 -4.9 15.21
28 86 -1.9 1.21
29 78 -2.9 47.61
30 76 -3.9 79.21







31 75 -9.9 98.01
32 74 -10.9 118.81
33 65 18.4 338.56
34 91 6.1 37.21
35 90 5.1 26.01
N=35 2919 - 1630.84

2919
35
83, 4
i X
X
n
X
X
=
=
=



Varians
2
2
2
2
( )
( )
1
1630,84
( )
34
( ) 47, 966
X X
S
n
S
S

=
=


Standar Deviasi
2
( )
( ) 47, 966
( ) 6, 9
S S
S
S
=
=
=






LAMPIRAN 7
PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA (Y ), VARIANS (S
2
)
DAN STANDAR DEVIASI (S)
VARIABEL (Y)
NO. Y
i
Y
i
- Y (Y
i
- Y )
2
1 7 0.5143 0.26450049
2 6.5 0.0143 0.0002449
3 6.6 0.1143 0.01306449
4 6.6 0.1143 0.01306449
5 7.1 0.6143 0.37736449
6 6.9 0.4143 0.17164449
7 7.1 0.6143 0.37736449
8 7 0.5143 0.26450449
9 6.7 0.2143 0.04592449
10 6.5 0.0143 0.00020449
11 6.5 0.0143 0.00020449
12 6.5 0.0143 0.00020449
13 7.4 0.9143 0.83594449
14 5.9 -0.5857 0.34304449
15 6.2 -0.2857 0.08162449
16 6.9 0.4143 0.17164449
17 6.5 0.0143 0.00020449
18 6.6 0.1143 0.01306449
19 6.9 0.4143 0.17164449
20 7.2 0.7143 0.51022449
21 5.9 -0.5857 0.34304449
22 5.7 -0.7857 0.61732449
23 6.9 0.4143 0.17164449
24 6.5 0.0143 0.00020449
25 6.2 -0.2857 0.08162449
26 6 -0.4857 0.23590449
27 6 -0.4857 0.23590449
28 6.1 -0.3857 0.14876449
29 5.5 -0.9857 0.97160449
30 5.5 -0.9857 0.97160449






31 5.3 -1.1857 1.40588449
32 5.6 -0.8857 0.78446449
33 7.1 0.6143 0.37736449
34 7 0.5143 0.26450449
35 7.1 0.6143 0.37736449
N = 35 227 - 10.64309961


227
35
6.4857
i Y
Y
n
Y
Y
=
=
=



Varians
( )
( )
2
2
2
( )
S
1
10.64309961
S
0.313
Y Y
n

=


Standar Deviasi
2
( )
( ) 0.313
( ) 0.359
S S
S
S
=
=
=





LAMPIRAN 8
LEMBAR KEJA
Responden X Y X
2
Y
2
XY
1 64 7 4096 49 488
2 85 6.5 7225 42.25 552.5
3 86 6.6 7396 43.56 567.6
4 84 6.6 7056 43.56 554.4
5 90 7.1 8100 50.41 639
6 91 6.9 8281 47.61 627.9
7 92 7.1 8464 50.41 653.2
8 92 7 8464 49 644
9 87 6.7 7569 44.89 582.9
10 87 6.5 7569 42.25 565.5
11 86 6.5 7569 42.25 559
12 87 6.5 7396 42.25 565.5
13 89 7.4 7569 54.76 658.6
14 78 5.9 7921 34.81 460.2
15 79 6.2 6084 38.44 489.8
16 90 6.9 6241 47.61 621
17 85 6.5 8100 42.25 552.5
18 86 6.6 7225 43.56 567.6
19 90 6.9 7396 47.61 621
20 91 7.2 8100 51.84 655.2
21 78 5.9 8281 34.81 460.2
22 79 5.7 6084 32.49 450.3
23 82 6.9 6241 47.61 565.8
24 80 6.5 6724 42.25 520
25 83 6.2 6400 38.44 514.6
26 82 6 6724 36 492
27 81 6 6561 36 486
28 86 6.1 7396 37.21 524.6
29 78 5.5 6084 30.25 429
30 76 5.5 5776 30.25 418
31 75 5.3 5625 28.09 397.5
32 74 5.6 5476 31.36 414.4
33 65 7.1 4225 50.41 461.5
34 91 7 8281 49 637
35 90 7.1 8100 50.41 639
N = 35 2919 227 245119 1482.9 189955.3





LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN KORELASI VARIABEL X DENGAN VARIABEL Y

( ) ( )
{ }
( ) ( )
{ }
( ) ( )
( ) ( )
{ }
( ) ( )
{ }
( )( )
( )
2 2
2 2
2 2
.
35 18995, 3 2919 227
35 245119 2919 35 1482, 9 227
664835, 5 662613
8579165 8520561 51901, 5 51529
2222, 5
58604 372, 5
2222, 5
4672, 257484
0, 480
n XY X Y
r
n X X n Y Y
r
r
r
r
r

=

=
=
=








LAMPIRAN 10

UJI KEBERARTIAN KORELASI X DENGAN Y
Uji Keberartian Korelasi X dengan Y
2
2
2
1
0, 48 35 2
1 0, 48
0, 48 33
1 0, 2304
0, 48(5, 7)
0, 7696
2, 736
0, 877
3,1
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
r n
t
r
t
t
t
t
t

=
=
=


Nilai t
tabel
untuk taraf signifikasi = 0,05 dan derajat kebebasan, dk = n-2 = 40 - 2
= 38 diperoleh nilai t
tabel
= 1,684.
Oleh karena t
htung
> t
tabel
atau 3,1 > 1,684 maka H
o
ditolah dan H
a
diterima yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa kelas II di SMP Negeri 193 Jakarta.




LAMPIRAN 11

PERHITUNGAN KOEFISIEN DETERMINASI

KD = r
2
x 100%
= 0,48
2
x 100%
= 0,2304 x 100%
= 23%




LAMPIRAN 12
TABEL II
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t
untuk uji dua pihak (two tail test)
0,05 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
untuk uji satu pihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,05 0,25 0,01 0,005
1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657
2 0.816 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925
3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841
4 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707
7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 0.707 1.397 1.660 2.306 2.896 3.355
9 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250
10 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 0.692 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012
14 0.691 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 0.690 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 0.689 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921
17 0.688 1.333 1.170 2.110 2.567 2.898
18 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878
19 0.687 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 0.687 1.325 1.725 2.068 2.528 2.845
21 0.686 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831
22 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819
23 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807
24 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797
25 0.684 1.316 1.708 2.068 2.485 2.787
26 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779
27 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771
28 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763
29 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756
30 0.683 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750
40 0.681 1.303 (1.681) 2.021 2.423 2.704
60 0.679 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660
120 0.677 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617
0.674 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576





DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Supartini
Tempat, Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 23 Maret 1963
Asal : Jogjakarta, Jawa Tengah
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat :

Pendidikan :
1. Tamatan Sekolah Dasar
SDN Wiladeg 2 Jogjakarta, Jawa Tengah, Tahun 1975
2. Tamatan Sekolah Menengah Pertama
SMPN I Wonosari, Jawa Tengah, Tahun 1979
3. Tamatan Sekolah Menengah Atas
SPGN Wonosari Jawa Tengah, Tahun 1982
4. Tamatan Diploma II
IKIP Jakarta, Tahun 1995

You might also like