You are on page 1of 13

NANOK FITRIYADI

105020207111030

HUKUM PERUSAHAAN
Pengertian Perusahaan a. Menurut pemerintah Belanda: Yaitu sekelompok perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara tidak terputusputus dengan terang-terangan dalam kedudukan tertentu dan untuk mendapat laba.

b. Menurut Molen Graaff Adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan memperniagakan/memperoleh barang-barang atau dengan mengadakan perjanjian dagang. 2. Pengertian Menjalankan Perusahaan Menurut Menteri Kehakiman Belanda Dikatakan adanya perusahaan apabila pihak yang berkempentingan bertindak secara tidak terputusputus dan terang-terangan, serta didalam kedudukan tertentu untuk memperoleh laba-rugi bagi dirinya sendiri. Menurut Molen Graaff

Suatu perusahaan harus mempunyai unsur-unsur:

1. Terus-menerus atau tidak terputus-putus 2. Secara terang-terangan (karena hubungannya dengan pihak ketiga)

3. Dalam kualitas tertentu (karena dalam lapangan perniagaan) 4. Menyerahkan barang-barang 5. Mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan 6. Harus bermaksud memperoleh laba. 3. Pengertian Hukum Perusahaan

Kompleks peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yantg bersifat memaksa, yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kedudukan tertentu dilingkungan perniagaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

KEDUDUKAN HUKUM PERUSAHAAN DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA

A. Jika dilihat dari subyeknya, maka Subyek Hukum : Pribadi kodrati Pribadi hukum

B. Jika dilihat dari obyeknya, maka: Dapat berupa benda baik berwujud atau immaterial

C. Jika dilihat dari hubungan hukumnya, maka Berasal dari perikatan karena perjanjian atau undang undang

Dari ketiga hal tersebut dapar disimpulkan bahwa letak atau kedudukan hukum perusahaan ada dihukum perdata, tepatnya diatur dalam hukum pribadi dan hukum harta kekayaan.

Hukum Perusahaan dalam praktek diatur dalam : KUH Perdata KUH Dagang Peraturan lain diluar KUH Perdata dan KUHD mis: UU No. 1/1995 Tentang PT; UU Pasar Modal; Kebiasaan-kebiasaan yang berlaku

HUBUNGAN HUKUM PERUSAHAAN DENGAN HUKUM DAGANG DAN HUKUM PERDATA Bila hukum perusahaan diartikan sebagai komlek hukum yang mengatur organisasi dan kegiatan perusahaan untuk mencari keuntungan, maka secara paradigma dapat digambarkan sbb: - Hubungan hukum perusahaan dengan hukum dagang adalah : Lex Specialis Derogat Lex Generalis - Hubungan hukum dagang terhadap hukum perdata adalah : Lex Specialis Derobat Lex Generalis Sebagai bahan bukti dapat dilihat

Pasal 1 KUHD : Ketentuan-ketentuan KUH Perdata berlaku pula bagi KUHD, kecuali jika KUHD sendiri mengaturnya secara khusus. Pasal 1319 KUH Perdata Semua Perjanjian yang bernama atau tidak bernama tunduk pada titel 1 dan 2 Buku III KUH Perdata. SISTEMATIKA HUKUM PERDATA Buku I Perihal orang memuat hukum tentang diri seseorang dan hukum kekeluargaan. Buku II Perihal Benda memuat hukum kekayaan yang mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang atau pihak-pihak yang tertentu. Buku III perihal Perikatan memuat hukum kekayaan yang mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang atau pihak pihak yang tertentu. Buku IV Perihal Pembuktian dan lewat waktu (daluwarsa) memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat-akibat lewat waktu terhadap hubunganhubungan hukum untuk selanjutnya pembahasan menganai hukum perusahaan akan difokuskan pada pembahasan mengenai subyek hukum, obyek hukum, dan hubungan hukum.

1. Subyek hukum perusahaan Pribadi kodrati (orang) Orang didalam hukum adalah pembawa hak dan kewajiban pembawa hak: berlakunya seseorang sebagai pembawa hak mulai dari saat ia dilahirkan dan berakhir pada saat ia meninggal. Bahkan bila perlu untuk kepentigannya, dapat dihitung surat hingga orang itu berada didalam kandungan asal saja kemudian ia dilahirkan hidup (Ps2 KUHPer). Pribadi hukum Pribadi hukum yang menjadi badan hukum karena diciptakan oleh UU. 3. Domisili Hukum Domisili : a.Setiap orang/kumpulan orang-orang menurut hukum harus mempunyai tempat tinggal yang dapat dicari dan mempunyai tempat kedudukan tertentu; b. tempat sesungguhnya dimana ia berada;

Tujuan: untuk menentukan dimana seseorang atau kumpulan orang-orang dipanggil dan ditarik dimuka hakim. Macam: Domisili hukum, domisili yang ditentukan oleh seseorang /kumpulan orang; Domisili Penyelesaian Sengketa, domisili yang dipilih para pihak bila terjadi sengketa; Domisili Penghabisan atau rumah kematian: domisili dimana seseorang meninggal dunia, untuk menentukan hakim yang berwenang mengadili perkara

warisan.

Sumber: http://id.shvoong.com/law-and-politics/corporate-law/2167500-hukumperusahaan/#ixzz1uuBAqxUA

HUKUM JAMINAN
Pengertian Hukum Jaminan Jaminan menurut kamus diartikan sebagai tanggungan. Menurut UU NO.14/1967 (Tentang Perbankan) arti jaminan diberi istilah Agunan atau Tanggungan. Menurut UU NO.7/1992 diubah menjadi UU NO.10/1998 (Tentang Perbankan) arti jaminan yaitu keyakinan atas iktikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan perjanjian. Pasal 8 UU no 10 tahun 1998 jaminan adalah keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan diperjanjikan. Hartono Hadisoeprapto memberikan pengertian tentang Jaminan adalah sesuatu yang diberikan kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapa dinilai dg uang yang timbul dr suatu perikatan. Djuhaendah Hasan memberikkan pengertian Hukum Jaminan dan pengertian jaminan yaitu sarana perlindungan bagi keamanan kreditur yaitu kepastian akan pelunasan hutang debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh debitur atau oleh penjamin debitur debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan yang

Thomas Suyatno dkk.memberikan pengertian jaminan kredit adalah penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggulangi pembayaran kembali suatu utang. Hukum jaminan adalah perangkat hukum yang mengatur ttg jaminan dr pihak debitur atau dari pihak ketiga bagi kepastian pelunaan piutang kreditur ataupelaksanaan suatu prestasi.

Hukum Jaminan : Gadai dan Fidusia

ISTILAH GADAI

Gadai berasal dari terjemahan dari kata pand(bhs. Belanda) atau pledge

atau pawn (bhs Inggris) Pengertian Gadai Tercantum dlm Pasal 1150 KUHPerdata

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu

barang bergerak, yg diserahkan kepadanya oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekauasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tsb secara didahulukan dari pada orang2 berpiutang lainnya; dg kekecualian ISTILAH FIDUSIA

Fidusia berasal dr bhs.Belanda yaitu Fiducie, dlm bhs. Inggris fiduciary

transfer of ownership, yg artinya. Dlm berbagai literatur, fidusia lazim disebut dg istilah eigendom overdract (FEO) yaitu penyerahan hak milik berdasarkan kepercayaan FIDUSIA UU NO. 42 TAHUN 1999

Mrt Pasl 1 angka 1. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda

ats dasar kepercayaandg ketentuan bahwa benda yg hak kepemilikannya dialihkan tsb tetap dlm penguasaan pemilik benda. PENGERTIAN JAMINAN FIDUSIA

Mrt Pasal 1 angka 2 Jaminan Fidusia adalah jaminan atasbenda bergerak

baik yg berwujud maupun yg tdk berwujud dan benda tdk bergerak khususnya bangunan yg tidak dpt dibebani hak tanggungan sbgmana dimaksud dlm UU NO. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan tetap berada dlm penguasaan Pemberi

Fidusia, sbg agunan bagi pelunasan uang tertentu, yg memberikan kedudukan yg diutamakan kepd Penerima Fidusia thdp kreditur llainnya. UNSUR-UNSUR JAMINAN FIDUSIA 1. Adanya hak jaminan 2. Adanya objek, yaitu benda bergerak baik yg berwujud maupun yg tidak berwujud dan benda tdk bergerak, khususnya bangunan yg tdk dibebani hak tanggungan. Ini berkaitan dg pembebanan jaminan rumah susun. 3. benda menjadi objek jaminan tetap berada dlm penguasaan pemberi fidusia 4. memberikan kedudukan yg diutamakan kepada kreditur. Hak Tanggungan Atas Tanah

Menurut Pasal 1 UU NO. 4 TAHUN 1996 Hak Tanggungan adlah hak jaminan

yg dibebankan pada hak atas tanah sbgmn yg dimaksud dlm UU NO. 5 Th 60, berikut atau tdk berikut benda-benda lain yg merpk satu kesatuan dg tanah, untuk pelunasan utang tertentu, yg memberikan kedudukan yg diutamakan kpd kreditur tertentu thdp kreditur2 lain.

LATAR BELAKANG TIMBULNYA LEM BAGA FIDUSIA

Krn ketentuan UU yg mengatur ttng pand(gadai) mengandung banyak kekurangan, tdk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tdk mengikuti perkembangan masyarakat Hambatan itu meliputi 1. Adanya asa inbezitstelling 2. Gadai atas surat-surat piutang ini krn a. tdk adanya ketentuan ttg cara penarikan dr piutang2 oleh si pemegang gadai

b. tdk adanya ketentuan mengenai bentuk ttt bagaimana gadai itu harus dilaksanakan 3. Gadai kurang memuaskan, krn ketiadaan kepastian berkedudukan sbg kreditur terkuat,sbgmana tampak dlm hal membagi hasil eksekusi, kreditur lain, yaitu pemegang hak privilige dpt berkedudukan lebih tinggi drpd pemegang gadai DASAR HUKUM JAMINAN FIDUSIA 1. Arrest Hoge Raad 1929 tertanggal 25 Januari 1929 tentang Bierbrouwerij Arrest (Negeri Belanda) 2. Arrest Hoggerechtshof 18 agustus 1932 ttg BPM-Clynet Arrest (Indonesia)dan 3. Undang-undang Nomor 42 Tahun1999 tentang Jaminan Fidusia OBJEK JAMINAN FIDUSIA DIBAGI 2 MACAM YAITU 1.benda bergerak, baik yg berwujud maupun tidak berwujud dan 2. benda tidak bergerak, khususnya bangunan yang tidak dibebani hak tanggungan PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSIA DIATUR DLM Pasal 4 s.d 10 UU NO. 42 TAHUN 1999 DILAKUKAN DENGAN 2 CARA YAITU : 1. Dibuat dg akta Notaris dlm bahasa Indonesia. Akta jaminan sekurang2nya memuat : a. identitas pihak pemberi fidusia dan penerima fidusia b. data perjanjian poko yg dibebani c. uraian mengenai benda yg menjadi objek jaminan fidusia d.nilai penjaminan e. nilai benda yg menjadi jaminan fidusia 2. Utang yg pelunasnnya dijaminkan dg jaminan fidusia adalah:

A. uang yang telah ada B. utang yg akan timbull dikemudian hariyg telah diperjanjikan dlm jumlah ttt C. utang yg pd utang eksekusi dpt ditentukan jmlahnya berdasarkan perjanjian pokok yg menimbulkan kewajiban memenuhi suatu prestasi D. jaminan fidusia dpt diberikan kpd lebih dr satu penerima fidusia atau kpd kuasa atau wakil dr penerima fidusia. E. jaminan fidusia dpt diberikan trhdp satu atau lebih satua atau jenis benda termasuk piutang , baik yg telah ada pd saat jaminandiberikan mauapun yg diperoleh kemudian

You might also like