You are on page 1of 97

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK SKRAMBEL SISWA KELAS IV SDN KARANGREJO 02 AJARAN 2010/2011

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Aswar Saputra NIM 070210204023

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

iii

PERSEMBAHAN Berkat ridho Allah Swt, Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Guru-guru dan dosen-dosen pembimbingku, engkau pelita ilmu yang tak pernah padam; 3. Ibunda Rosnawati dan Ayahanda Muhammadi Musulihi yang selalu kuhormati dan kusanyangi, terimakasih atas doanya, kasih sayang serta bimbingan yang senantiasa mengiringi langkahku dalam meraih cita-cita;

iv

MOTTO Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (terjemahan Al-Quran surat Al-alaq ayat 1)

*) Departemen Agama, 2010. Al- Quran dan Terjemahannya

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Aswar Saputra NIM : 070210204023 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 pelajaran 2010/2011 adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 20 Mei 2011 Yang menyatakan,

Aswar Saputra NIM 070210204023

vi

PENGESAHAN Karya ilmiah Skripsi berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 pelajaran 2010/2011 telah diuji dan disahkan pada: Hari,tanggal Tempat : Jumat, 20 Mei 2011 : Ruang Ujian 3 Gedung 1 Tim Penguji: Ketua Sekretaris

Dr. Nanik Yuliati, M.Pd NIP. 196107291988022001

Dra. Suhartiningsih, M.Pd NIP. 196012171988022001

Anggota: 1. Drs. Hari Satriyono, M.Pd NIP. 195805221985031002 2. Drs. Anwar, MS NIP. 194711131979031001 Mengesahkan, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember (..) (..)

Drs. H. Imam Muchtar, S.H., M.Hum NIP. 19540712 198003 1 005

vii

RINGKASAN Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Pelajaran 2010/2011; Aswar Saputra, 070210204023; 2011: 54 halaman; Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Keterampilan membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Membaca merupakan jembatan bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan. Memperoleh keterampilan membaca yang layak bukanlah hal yang mudah. Apabila seseorang sudah memiliki keterampilan membaca yang memadahi, sangat mungkin seseorang dengan mudah meraih kesuksesan. Kenyataannya kemampuan membaca kelas IV SDN Karangrejo 02 masih rendah. Masih 18 siswa dari 30 siswa atau 60% dari ketuntasan klasikal 75% belum bisa menentukan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan. Faktor penyebab rendahnya keterampilan membaca siswa diduga karena minat siswa terhadap pembelajaran tersebut. Metode mengajar guru yang kurang sesuai mengakibatkan penguasaan bahasa Indonesia terbatas. Untuk mengatasi masalah dalam membaca pemahaman dengan menentukan tema dan menyimpulkan isi paragraf, perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Teknik skrambel adalah suatu permainan yang berupa aktivitas menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang dikacaubalaukan. Dasar pemikirannya adalah belajar sambil bermainbukanbermain sambil belajar. Penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 adalah dengan membentuk kelompok siswa yang terdiri dari enam kelompok siswa yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang, kemudian siswa ditugaskan untuk membaca teks yang telah disediakan lalu kelompok siswa ditugaskan untuk

viii

menyusun kartu paragraf yang telah diacak untuk diurutkan sesuai dengan bacaan yang sesungguhnya. Adapun peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 adalah terbukti dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 20 siswa atau 66.7% dari total 30 siswa. Sebanyak 10 siswa atau sebesar 33.3% dari total 30 siswa belum mencapai ketuntasan nilai (nilai 70). Secara klasikal ( 75% dari total jumlah siswa) yang mencapai ketuntasan nilai hanya 66.7%. Hasil tes siklus II siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 30 siswa, Secara klasikal ( 75% dari total jumlah siswa) yang mencapai ketuntasan nilai sebanyak 100% dari total 30 siswa. Berdasarkan penerapan teknik skrambel pada pembelajran membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 terbukti dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa yang tadinya belum bisa memahami makna sebuah bacaan akhir bisa memahaminya dan hasil belajar siswa pun meningkat dari sebelumnya sehingga, teknik skrambel dapat dijadikan alternatif oleh guru dalam pembelajaran karena terbukti teknik ini dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa.

ix

PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Ajaran 2010/2011. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Imam Muchtar, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember; 2. Dr. Nanik Yuliati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember; 3. Drs. Nuriman, Ph,D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Jember; 4. Drs. Hari Satriyono, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan Dra. Suhartiningsih, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II; 5. Dr. Nanik Yuliati, M.Pd. dan Drs. Anwar, MS. selaku Dosen Penguji; 6. Sukiran, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN Karangrejo 02 Jember; 7. Tri Nunuk, S, M.Pd. selaku guru kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember; Penulis menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Jember, 20 Mei 2011 Aswar Saputra

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL . HALAMAN PERSEMBAHAN ... HALAMAN MOTO . HALAMAN PERNYATAAN .. HALAMAN PENGESAHAN .. RINGKASAN ... PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL . DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN . BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .. 1.2 Rumusan Masalah .... 1.3 Tujuan Penelitian . ... 1.4 Manfaat Penelitian .... .. BAB 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Membaca ........ 2.2 Tujuan Membaca ..... 2.3 Tujuan membaca pemahaman di SD .. 2.4 Jenis-jenis Membaca ... 2.5 Membaca Pemahaman . 2.6 Pengertian Teknik Skrambel ... 2.7 Implementasi Membaca Pemehaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar.......................... 11 6 7 8 8 8 10 1 4 4 4 i ii iii iv v vi viii ix xii xiii xiv

xi

2.7.1 Kelebihan Permainan Bahasa ..................................... 2.7.2 Kekurangan Permainan Bahasa .................................. 2.8 Hasil Belajar ...................................................................... 2.9 Hipotesis Tindakan ........................................................... BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Jenis Penelitian.. 3.2 Tahap-Tahap Penelitian .. 3.3 Subjek Dan Objek Penelitian .. 3.4 Definisi Operasional . 3.4.1 Pengertian Kemampuan Membaca Pemahaman 3.4.2 Pengertian Teknik Skrambel .. 3.4.3 Pengertian Hasil Belajar 3.5 Data dan Sumber Data 3.6 Teknik Pengumpulan Data .. 3.6.1 Teknik Observasi ... 3.6.2 Teknik Tes . 3.6.3 Teknik Wawancara . 3.6.4 Teknik Dokumentasi .. 3.7 Teknik Analisis Data 3.8 Instrument Penilaian 3.8.1 Instrumen Pengumpulan Data .............................. 3.8.2 Instrumen Pemandu Analisis Data ... 3.9 Prosedur Penelitian .. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Penerapan Teknik Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman 3.1.1 3.1.2 Prasiklus Siklus 1 ..

11 12 14 15

16 17 21 21 21 21 21 22 22 22 23 23 24 24 26 26 28 28

29 29 30

xii

3.1.3

Siklus II ..

38 44 44 45 46 49 50 51 53

3.2 Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Teknik Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman.. 3.2.1 3.2.2 3.2.3 Prasiklus . Siklus 1... Hasil Tes Siklus II ..

BAB 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan . 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA . LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL Halaman 3.1 Pedoman Penilaian .... 3.2 Lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II 3.3 Lembar observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II 3.4 Hasil Perbandingan Nilai Tes Siswa . 4.1 Urutan nama pelapor pada siklus I .. 4.2 Petugas dalam kelompok pada siklus I . 4.3 Urutan nama pelapor pada siklus II . 4.4 Petugas dalam kelompok pada siklus I . 4.5 Persentase pada Prasiklus .. 4.6 Penilaian setiap kelompok pada siklus I 4.7 Penilaian setiap kelompok pada siklus II .. 4.8 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II . 5.1 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II . 50 47 27 28 32 33 44 44 45 46 47 26 24

xiv

DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .. 3.2 Grafik perbandingan nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II 48 17

xv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman A. Matrik Penelitian ..... B. Pedoman Pengambilan Data B.1 Pedoman Wawancara ... B.2 Pedoman Observasi ...... B.3 Pedoman Tes ................. C. Pedoman Penilaian ... D. RPP D.1 RPP Siklus 1 .. D.2 RPP Siklus 2 ... E. Hasil Perbandingan Nilai Tes ... F. Hasil Wawancara F.1 Wawancara Guru Siklus 1 F.2 Wawancara Siswa Siklus 1 F.3 Wawancara Guru Siklus 2 F.4 Wawancara Siswa Siklus 2 G. Hasil Observasi G.1 Observasi Guru Siklus 1 ... G.2 Observasi Siswa Siklus 1 ... G.3 Observasi Guru Siklus 2 ... G.4 Observasi Siswa Siklus 2 ... H. Hasil Penilaian H.1 Hasil Penilaian Siklus 1 . H.2 Hasil Penilaian Siklus 2 . I. Silabus .. J. Hasil LKS J.1 Hasil LKS Siklus 1 .. 88 85 86 87 77 79 81 83 72 73 75 76 55 63 71 53 53 53 54 52

xvi

J.2 Hasil LKS Siklus 2 . K. Foto Kegiatan Pembelajaran K.1 Foto Siklus 1 .. K.2 Foto Siklus 2 .. L. Daftar Nama Kelompok M. Daftar Nama Siswa ... N. Surat Ijin Penelitian .. O. Surat Keterangan ...

94 100 103 106 108 110 111

BAB 1. PENDAHULUAN Adapun pembahasan yang disajikan pada bab 1 pendahuluan ini adalah sebagai berikut : (1) latar belakang yang mengungkap permasalahan tentang membaca pemahaman, (2) rumusan masaalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa yang dimaksud disini adalah Bahasa Indonesia yang memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia cukup banyak, maka perlu diadakan pembinaan dan pengembangan terhadap bahasa Indonesia. Tanpa adanya pembinaan dan pengembangan tersebut bahasa Indonesia tidak akan dapat berkembang, sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia tidak dapat mengemban fungsi-fungsinya. di sekolah. Pembinaan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan di sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berhubungan erat satu dengan yang lain. Perkembangan tingkat penguasaan keterampilan berbahasa siswa dalam setiap keterampilan berbahasa akan mempengaruhi penguasaan keterampilan berbahasa yang lain. Dengan kata lain, pengajaran keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Pengajaran keterampilan berbahasa mendorong siswa Salah satu cara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia

sepenuhnya pada pelatihan dan praktik pemakaian bahasa sebagai alat komunikasai sehingga ia kelak mahir berkomunikasi secara nyata di masyarakat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era informasi dan komunikasi sekarang ini, membaca menduduki posisi serta peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan umat manusia. Membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan di dunia persekolahan maupun di dunia pekerjaan. Faktor-faktor yang secara tunjang menunjang terjalin dalam proses membaca itu ternyata mempunyai sifat yang menguntungkan. Hampir semua jenis keterampilan membaca dapat diperbaiki dengan jalan latihan ( Budi, 1997:11.24). Pembelajaran membaca di kelas dengan pemberian tugas merupakan suatu pekerjaan yang membosankan dan menjenuhkan. Saat ini siswa lebih suka menonton televisi, santai, dan tidur dari pada mengerjakan tugas dari guru, akibatnya kemampuan siswa tidak seperti yang diharapkan kurikulum. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas 4 SDN Karangrejo 02 ketika diberi pelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca terlihat 60 % siswa tidak tertarik, acuh tak acuh, gaduh, beberapa siswa selalu bercakap-cakap dengan teman sebangkunya, diajukan pertanyaan, semua diam, sibuk membaca kembali teks, jawaban siswa tidak mencapai sasaran, dan bacaan baru selesai dalam waktu yang cukup lama. Keterampilan membaca untuk memahami bentuk-bentuk tertulis merupakan hal yang mendasar dan sangat diperlukan siswa dalam kegiatan belajarnya. Kemampuan ini tidak hanya untuk mempelajari mata pelajaran yang bersifat eksak, mata pelajaran noneksak pun memerlukannya. Mata pelajaran noneksak pada umumnya disajikan secara ekspositoris dan panjang-panjang. Bila siswa tidak mampu memahaminya secara baik, maka materi yang disajikan terasa berat dan efek lebih jauh muncul perasaan bosan untuk mempelajari materi-materi pelajaran.

Lemahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa merupakan kendala untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat, hal ini membuat nilai hasil belajar siswa semakin terpuruk berada jauh di bawah batas ketuntasan. Kenyataan praktis di lapangan inilah yang merupakan dasar untuk mengadakan penelitian dengan penerapan teknik skrambel untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di SD Negeri Karangrejo 02. Teknik skrambel adalah teknik permainan yang berupa aktivitas menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya telah dikacaubalaukan. Beberapa macam teknik skrambel yang kita kenal yaitu : 1) skrambel kata, 2) skrambel kalimat, 3) skrambel paragraf dan 4) skrambel wacana ( Suparno 1998:76). Berdasar prinsip dari sejenis permainan teknik skrambel inilah kemudian konsepnya dipinjam untuk kepentingan pengajaran membaca. Sasaran utamanya sama, yakni mengajak anak untuk berlatih menyusun sesuatu agar sesuatu itu menjadi bermakna. Dalam pengajaran membaca, anak diajak untuk berlatih menyusun suatu organisasi tulisan yang secara sengaja dikacaukan, menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan bermakna, melalui teknik ini di samping anak diajak untuk berlatih memprediksi jalan pikiran penulisan aslinya, juga anak diajak untuk berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik dari susunan semula. Dengan dasar pemikiran di atas, alternatif poses belajar dengan teknik skrambel dalam pangajaran membaca adalah bermain sambil belajar bukan belajar sambil bermain. Kegiatan bermain bukan hanya digemari oleh anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, anak-anak yang berangkat dewasapun menyukainya, bahkan program televisi menayangkan acara permainan menjadi popular. Kegiatan ini selain ada unsur rekreasi juga ada unsur belajar dan berpikir. Oleh karena itu, teknik pengajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar secara santai dan tidak

membuatnya stress atau tertekan. Mereka akan melakukannya dengan senang hati karena mengira sedang bermain-main. Berdasarkan masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca, maka diterapkanlah teknik skrambel untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dan nantinya berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Oleh karena itu, judul yang tepat untuk mengatasi pembelajaran di atas adalah Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun Pelajaran 2010/2011. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1.2.1 Bagaimanakah penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun pelajaran 2010/2011? 1.2.2 Bagaimanakah peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun pelajaran 2010/2011? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1.3.1 Untuk mendeskripsikan penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011.

1.3.2

Untuk meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah digunakan teknik skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun pelajaran 2010/2011.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan teknik skrambel. b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian yang menggunakan teknik skrambel. c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan keterampilan membacanya. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Bagi penulis dapat memperoleh pengalaman langsung dalam meningkatkan keterampilan membaca dengan teknik skrambel. 2. Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas IV tentang suatu alternatif pembalajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan teknik skrambel.

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA Pada kajian pustaka ini dipaparkan teori-teori dasar yang dapat dijadikan dasar serta acuan dalam penelitian, sehingga penelitian menjadi jelas dan terarah. Teori yang dimaksud mencakup (1) hakekat membaca, (2) tujuan membaca, (3) tujuan membaca pemahaman di SD, (4) jenis-jenis membaca, (5) membaca pemahaman, (6) pengertian teknik skrambel, (7) implementasi membaca pemehaman dengan teknik skrambel siswa kelas 4 sekolah dasar, dan (8) hipotesis tindakan. 2.1 Hakekat Membaca Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan (Tarigan, dalam Lestari, 2010:7). Tarigan (1979:8) membaca diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambanglambang tertulis. Menurut Lestari (2010:7) membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses informasi teks yang dibaca untuk memperoleh makna. Pemahaman atau makna dalam membaca lahir dari interaksi antara persepsi terhadap simbol grafis dan keterampilan bahasa serta pengetahuan pembaca. Dalam interaksi ini, pembaca berusaha menciptakan kembali makna sebagaimana makna yang ingin disampaikan oleh penulis dalam tulisannya. Dalam proses membaca itu pembaca mencoba mengkreasikan apa yang dimaksud oleh penulis. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya dan membaca juga

merupakan proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambanglambang grafis dan perubahannya menjadi bicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Sewaktu membaca, pembaca yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu, dia bisa mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis. 2.2 Tujuan Membaca Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini beberapa tujuan dalam membaca : 1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta; 2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama; 3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita; 4. Membaca untuk menyimpulkan; 5. Membaca untuk mengklasifikasikan atau mengelompokan; 6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi; 7. Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan. (Anderson, dalam Tarigan, 1979:9-10). Menurut Nurhadi dan Rukhan (1990:11) tujuan membaca adalah sebagai berikut : a. Memperoleh informasi; b. Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus; c. Member penilaian terhadap karya tulis seseorang; d. Memperoleh kesenangan; e. Mengisi waktu luang.

2.3 Tujuan Membaca Pemahaman di SD Adapun tujuan membaca pehaman adalah untuk menemukan ide pokok dalam wacana untuk mendapatkan informasi dari wacana dengan bahasanya sendiri tanpa gagasan yang tertuang dalam wacana tersebut. Siswa merasa tertantang untuk menangkap suatu informasi melalui bacaan dan mampu mengungkapkan ide pokok suatu wacana hasil temuannya. 2.4 Jenis-jenis Membaca Menurut Tarigan (1985:11-13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu : a. membaca nyaring, dan b. membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas : 1) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi : membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan 2) membaca intensif, yang terdiri dari : membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari : membaca teliti, pemahaman, kritis, dan membaca ide-ide. Membaca telaah bahasa terdiri dari : membaca bahasa dan membaca sastra. Dalam penelitian ini jenis membaca yang diteliti adalah jenis membaca telaah isi yaitu membaca pemahaman. 2.5 Membaca Pemahaman Membaca pemahaman pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman dari isi bacaan. Membaca pemahaman pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu teks. Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada berbagai hal. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang dimiliki oleh seseorang pembaca dalam memahami teks yang dibaca. Tinggi rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman pada teks yang dibaca (Lestari, 2010:10). Membaca pemahaman menurut Tarigan (1994:12) merupakan salah satu jenis membaca intensif. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

secara instensif dan bisa memahami pesan yang disampikan oleh penulis melalui tulisan atau wacana, sehingga pembaca benar-benar dapat mengerti dan menyimpulkan isi dari wacana yang dibacanya. Menurut Akhadiah (dalam Satrijono, et al., 2008:27) seseorang dapat dikatakan memahami bacaan secara baik apabila ia dapat: a. Mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui makna; b. Menghubungkan makna, baik denotatif maupun konotatif yang dimiliki dengan makna yang ada dalam bacaan; c. Memahami seluruh makna tersebut atau persepsinya terhadap makna secara kontekstual; d. Membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalaman. Berdasarkan uraian di atas pengertian membaca pemahaman adalah suatu proses perolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki dan dihubungkan dengan bacaan. Dalam pengertian tersebut ada tiga unsur membaca pemahaman yaitu : 1) pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki tentang tema atau topik bacaan, 2) menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan bacaan yang dibacanya, 3) proses pemerolehan makna sesuai dengan kemampuan menilai yang dimilikinya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman adalah bahan bacaan. Bahan bacaan yang memiliki tingkat kesukaran tinggi akan menjadi kendala bagi pembaca dalam memahami bahan bacaan. Sebaliknya siswa akan dapat memahami secara baik bahan bacaan yang tergolong mudah. Oleh sebab itu bahan bacaan yang akan disajikan hendaklah dipilih yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi, bentuk kalimatnya efektif, tidak ada unsur asing yang tidak perlu, dan memiliki pola penalaran yang runtut. Aspek lain yang juga berpengaruh dalam membaca pemahaman adalah kondisi umum jasmani dan tonus ( tegangan otot ) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi bila disertai pusing-pusing kepala dapat menurunkan

10

kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang dibaca kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indra penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan menyerap informasi dan pengetahuan. Aspek lain yang tidak dapat diabaikan dari membaca pemahaman ini adalah aspek keluasan wawasan, tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi. Aspek-aspek ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap tingkat ketrampilan membaca pemahaman. 2.6 Pengertian Teknik Skrambel Skrambel berasal dari bahasa Inggris yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia perebutan, pertarungan, perjuangan. Teknik skrambel biasanya dipakai oleh anak-anak sebagai permainan yang pada dasarnya merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemilikan kosakata-kosakata dan hurufhuruf yang tersedia. Teknik permainan ini pada prinsipnya menghendaki siswa supaya melakukan penyusunan atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah dikacaukan susunannya (Blogger pendidikan, 2010). Berdasarkan sifatnya, skrambel terdiri atas bermacam macam bentuk. a. Skrambel kata, yakni sebuah permainan yang menyusun kata-kata dari hurufhuruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna. Misalnya dari huruf-huruf : Lewerkala menjadi kelelawar, opmketru menjadi komputer b. Skrambel Kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Perbaikan kalimat dari kata-kata acak yang sudah diperbaiki hendaknya logis, bermakna, tepat dan benar.

11

c. Skrambel Wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat atau paragraf acak. Hasil susunan wacana dalam permainan skrambel hendaknya logis dan bermakna (Budi, 1997:11) Adapun skrambel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skrambel wacana, yakni menyusun paragraf-paragraf yang telah diacak. 2.7 Implementasi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SD Skrambel adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan (Suparno 1998:60). Dengan bermain siswa akan memperoleh kegembiraan atau kesenangan, selain itu keterampilan tertentu akan diperolehnya dengan tidak sengaja. Dalam setiap permainan terdapat unsur rintangan dan tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan. Secara tidak langsung permainan juga dapat memupuk berbagai sifat yang positif misalnya : solidaritas, sportivitas, kreativitas, dan rasa percaya diri. Selain kelebihan di atas ada kelemahan dalam permainan, yaitu tidak baik untuk evaluasi hasil belajar siswa sebab mengandung unsur spekulasi yang besar. Siswa yang menang belum tentu siswa yang pandai. Secara rinci akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan. 2.7.1 a. b. c. d. Kelebihan Permainan Bahasa

Adapun kelebihan dari permainan bahasa adalah sebagai berikut: aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini bukan saja aktivitas fisik, tetapi juga aktivitas mental; permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai lesu; sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong siswa berlombalomba maju; selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih ketrampilan tertentu, permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas (terutama untuk permainan beregu);

12

e. materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesan sehingga sukar dilupakan (Suparno 1998:64-65). 2.7.2 Kekurangan Permainan Bahasa Adapun kekurangan dari permainan bahasa adalah sebagai berikut: a. pada umumnya jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar. Hal tersebut akan menimbulkan kesulitan untuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung; b. tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat media permainan; c. permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan; d. banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong saja; e. permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi. Siswa yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa lain (Suparno 1998:64-65). Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dalam permainan bahasa di atas, teknik skrambel dapat dimanfaatkan untuk kepentingan membaca pemahaman. Dalam pengajaran membaca pemahaman anak diajak untuk berlatih menyusun suatu organisasi tulisan yang secara sengaja sebelumnya dikacaukan, anak diminta menata ulang susunan tulisan yang kacau menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan bermakna. Teknik skrambel ini dapat melatih anak memprediksi jalan pikiran tulisan aslinya dan melatih anak berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik. Secara umum rambu-rambu pembelajaran dengan teknik skrambel ini terbagi ke dalam tiga kegiatan, yakni persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan tindak lanjut. a. Persiapan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan ini yakni: 1) Menyiapkan teks bacaan, kemudian keluarkan paragraf ke dalam kartu paragraf. Idealnya guru menyiapkan kartu-kartu paragraf sebanyak kelompok siswa yang ada. Bila hal ini tidak memungkinkan, guru cukup menyiapkan kartu-kartu satu set, selanjutnya setiap kelompok siswa membuat kartu-kartu paragraf sejenis sendiri.

13

2) Setiap kartu hanya mengandung satu paragraf. Kartu-kartu paragraf diberi nomor urut yang susunan pengurutannya sengaja dikacaukan. 3) Membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa dalam satu kelompok. 4) Mengatur posisi tempat duduk agar kelompok yang satu dengan kelompok yang lain tidak saling mengganggu, dan tidak saling terganggu. Bila memungkinkan kegiatan ini dilakukan di luar kelas.hal ini akan memberi dampak yang lebih baik karena anak-anak akan berada dalam suasana bermain yang sebenarnya. 5) Merencanakan langkah-langkah kegiatan serta menentukan jatah waktu yang dibutuhkan untuk setiap fase kegiatan yang akan dilalui dalam kegiatan inti. b. Kegiatan Inti Beberapa kegiatan yang harus dilalui anak dalam kegiatan inti. 1) Setiap kelompok siswa siap dengan perangkat kartu paragraf yang telah dibagikan guru ( atau diproduksi sendiri oleh kelompok tersebut ) untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing. 2) Setiap kelompok siswa melakukan diskusi kecil dalam kelompoknya untuk mencari susunan kartu-kartu paragraf yang dianggap baik dan logis oleh kelompok yang bersangkutan. Alasan-alasan pemilihan susunan kartu-kartu paragraf harus dibicarakan dalam kelompok kecil. 3) Guru memimpin diskusi kelompok besar untuk menganalisis dan mendengarkan pertanggung jawaban setiap kelompok kecil atas hasil kerja masing-masing kelompok yang telah disepakati dalam kelompok. 4) Setelah seluruh kelompok tampil, dilanjutkan perbincangan tentang pendapat dan komentar perseorangan dipimpin guru. 5) Setelah diskusi kelompok besar menghasilkan kesepakatan barsama tentang susunan teks yang dianggap paling logis, kemudian guru menunjukkan teks aslinya.

14

6) Satu orang diminta untuk membacakan teks asli tersebut secara bergantian. selanjutnya, melalui kegiatan diskusi kelompok besar siswa membandingkan, mengkaji, menilai dan memutuskan susunan teks mana yang paling baik dan logis. c. Kegiatan Akhir 1) Kegiatan menyimpulkan materi yang telah diajarkan pada kegiatan pembelajaran. 2) Kegiatan pemberian penguatan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan siswa terhadap materi yang diajarkan. 3) Kegiatan pemberian evaluasi. 4) Kegiatan yang terakhir yaitu penutup. (Saputra, 2010). Satu hal yang penting dalam teknik skrambel ini, siswa tidak sekedar berlatih memahami dan menemukan susunan teks yang baik dan logis, melainkan juga dilatih untuk berpikir kritis-analitis. Hal-hal yang berkenaan dengan aspek kebahasaan, kebenaran, ketepatan struktur kalimat, tanda baca, diksi dapat menjadi perhatian dan perbincangan siswa. 2.8 Hasil Belajar Menurut Munawar (2009 : 36) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dicapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik. Menurut Hamalik (dalam Popham, 2005 : 29-33) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan

15

berulang-ulang, serta akan tersimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya, karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi. Sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan prilaku kerja yang lebih baik. Dalam penelitian ini hasil belajar bahasa Indonesia yang dimaksud adalah skor atau nilai siswa setelah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. 2.9 Hipotesis Tindakan Jika guru menerapkan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman maka Keterampilan membaca pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 dapat meningkat.

16

BAB 3. METODE PENELITIAN Bab ini dipaparkan konsep-konsep yang menjadi acuan penelitian ini, yakni: (1) rancangan dan jenis penelitian, (2) tahap-tahap penelitian, (3) subjek dan objek penelitian, (4) definisi operasional (5) data dan sumber data, (6) teknik pengumpulan data, (7) teknik analisis data, (8) instrumen penilaian, dan (9) prosedur penelitian. 3.1 Rancangan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan ini dinilai sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, yaitu Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas terletak pada adanya tindakan dalam situasi yang alami untuk memecahkan permasalahan-permasalahan praktis yang dialami didalam kelas. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, nantinya diharapkan terjadi perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah model skema Kemmis dan Mc Taggart, (dalam Sunardi,2008:13) yang menyatakan bahwa PTK berbentuk spiral dengan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus penelitian direncanakan dua siklus, akan tetapi bisa berkembang atau berubah sesuai dengan hasil pelaksanaan.

17

Berikut alur penelitian tindakan kelas Prasiklus

Perencanaan I

Tindakan I Observasi

Refleksi

Refleksi

Tindakan II Observasi

Perencanaan II

Kemampuan siswa meningkat

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Kemmis & Mc Taggart, dalam Sunardi, 2008:13) Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kolaboratif. Guru berkolaborasi dengan peneliti dalam mengidentifikasi, mencari, dan memecahkan masalah di kelas serta melakukan tindakan berupa penggunaan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman. 3.2 Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Prasiklus Pada tahap prasiklus ini dilakukan penelitian awal untuk mengetahui situasi sebenarnya, seberapa besar hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Pada pengamatan awal dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD

18

Negeri Karangrejo 02 dengan materi membaca pemahaman. Dari hasil pengamatan tersebut, didapatkan permasalahan berupa kegiatan belajar mengajar yang masih bersifat konvensional. Guru menerangkan materi dengan teknik ceramah, dan penugasan tanpa adanya teknik lainnya maupun media yang memadai, sehingga siswa cenderung bosan dalam mengikuti pelajaran. Hal itu mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Permasalahan yang ditemukan menuntut disusunnya rencana berupa tindakan untuk melakukan perbaikan, peningkatan, atau perubahan ke arah yang lebih baik dari proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman. b. Siklus I Berdasarkan pengamatan awal pada tahap prasiklus, hasil yang didapat adalah rendahnya kemampuan siswa kelas IV SD Negeri karangrejo 02 dalam membaca pemahaman sehingga dengan dasar tersebut diterapkan siklus I. Penerapan siklus I ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keterampilan siswa dan hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman dengan menerapkan penggunaan teknik skrambel. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Perencanaan Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai observer terhadap guru kelas IV dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun persiapan yang dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut. a) Diskusi dengan guru kelas IV tentang permasalahan yang akan diteliti dan tindakan yang dilaksanakan. b) Mendiagnosis kesulitan siswa dalam membaca pemahaman dengan cara menganalisis data hasil belajar pada tahap prasiklus atau penelitian awal.

19

c) Menyusun perangkat pembelajaran, yang meliputi: rencana pembelajaran, silabus, dan sistem penilaian. d) Pembuatan instrumen penelitian untuk persiapan penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian yang dibuat meliputi: instrumen pengumpul data, yang terdiri dari lembar observasi terhadap siswa dan guru dan lembar tes untuk siswa. e) Menyiapkan alat evaluasi yang nantinya diterapkan pada proses pembelajaran. 2) Pelaksanaan Tindakan Setelah prasiklus dilakukan, dimulailah siklus I. Dalam siklus I peneliti berusaha memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa yang telah diperoleh pada prasiklus. Tindakan tersebut dilakukan dengan menerapkan penggunaan teknik skrambel berupa pengacakan paragraf-paragraf yang terdapat dalam bacaan pada pembelajaran membaca pemahaman. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai observer yang akan berkolaborasi dengan guru kelas IV, peneliti akan menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan teknik skrambel. Sedangkan guru berperan sebagai pihak yang melakukan tindakan. Pelaksanaan tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Prabaca (1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (2) Guru mengabsen siswa. (3) Guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Saatbaca (1) Siswa membaca teks dolphina sianak laut (2) Guru membagikan kartu paragraf yang telah diacak (3) Guru menyampaikan langkah-langkah penyusunan kartu paragraf (4) Siswa mendapat lembar kerja siswa

20

(5) Dengan bimbingan guru, siswa menyusun kartu paragraf yang telah diacak berdasarkan isi cerita dolphin sianak laut (6) Siswa menentukan tema dari cerita dolphin sianak laut pada LKS (7) Siswa menyimpulkan isi bacaan (8) Siswa mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas c) Pascabaca (1) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung (2) Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru. (3) Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan. (4) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 3) Observasi Peneliti sebagai pihak pengamat melakukan observasi untuk mengetahui keefektifan penerapan teknik skrambel dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman. Observasi ini dilakukan untuk dapat menata langkah perbaikan terhadap pembelajaran selanjutnya. Metode yang dilakukan pada siklus ini adalah observasi terbuka. Observasi dilakukan pada guru dan siswa. Observasi terhadap guru berkaitan dengan kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilakukan sebagai pelaku tindakan. Observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dengan mencatat aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. 4) Refleksi Langkah selanjutnya adalah tahap refleksi. Pada tahap ini, dilihat kembali hasil yang diperoleh siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah guru perlu pengulangan dengan topik yang sama pada siklus kedua atau tidak. Guru merenungkan kembali pelaksanaan pembelajaran tersebut untuk mengambil tindakan selanjutnya. c. Siklus 2

21

Siklus II merupakan tindakan rencana perbaikan. Siklus ini dilakukan karena pada siklus I kompetensi dasar yang diharapkan kurang baik. Penerapan pada siklus II sama halnya pada penerapan siklus I. Dalam pelaksanaan siklus II ini, desain pembelajaran yang diterapkan sama dengan siklus I, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 3.3 Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 dengan jumlah siswa 30 orang, yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun Pelajaran 2010/2011. 3.4 Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang konkrit, terukur, dan teramati. Definisi operasional bertujuan untuk memperjelas gambaran tentang judul penelitian. 3.4.1 Pengertian Kemampuan Membaca Pemahaman Kemampuan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca dengan baik dan teliti dengan tujuan mengerti serta memahami isi atau makna dari apa yang dibaca. 3.4.2 Pengertian Teknik Skrambel Teknik Skrambel adalah salah satu teknik pembelajaran membaca yang dimodifikasi dari sebuah permainan menyusun suatu organisasi yang telah dikacaubalaukan sebelumnya. Teknik permainannya berupa aktivitas penyusunan kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya jawaban telah yang dikacaubalaukan sebelumnya dengan maksud menemukan

dimaksudkan berdasarkan pemahaman yang didapatkan dari membaca.

22

3.4.3

Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor atau nilai siswa

setelah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Hasil belajar tersebut terdiri dari (1) ranah koqnitif, yaitu pengetahuan dan pemahaman tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf acak, dan menyimpulkan isi bacaan. (2) ranah afektif, yaitu menerima materi dan mendengarkan penjelasan guru, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, menjawab atau memberikan reaksi terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru atau teman, serta menilai jawaban yang diberikan oleh teman sekolompoknya atau dalam kelompok lain. 3.5 Data dan Sumber Data Data didapatkan dari hasil observasi dan tes. Data observasi berupa aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan penggunaan teknik skrambel dalam kegiatan pembelajaran. Observasi aktivitas guru dan siswa berpedoman pada format observasi guru dan siswa. Data tes berupa nilai tes membaca pemahaman. Data-data tersebut diperoleh dari dua sumber data. Dua sumber data dalam penelitian adalah guru kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 dan siswa kelas 1V SD Negeri Karangrejo 02. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 30 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan teknik observasi teknik tes, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing teknik pengumpulan data tersebut. 3.6.1 Teknik Observasi

23

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Observasi ini dilakukan terhadap aktivitas siswa dan guru pada waktu proses belajar mengajar sebelum menerapkan teknik skrambel, dan aktivitas guru dan siswa pada waktu diberlakukan tindakan (siklus I). Observasi yang dilakukan pada guru kelas IV diarahkan pada aktivitas guru kelas IV ketika menerapkan tindakan, diantaranya : sesuai tidaknya pelajaran dengan rencana pembelajaran, penguasaan materi, strategi yang digunakan guru dalam mengajar dengan menggunakan teknik skrambel. Sedangkan observasi pada siswa kelas IV difokuskan pada keseriusan, perhatian, dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi yaitu data tentang aktivitas guru dan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk melakukan refleksi pada akhir siklus. 3.6.2 Teknik Tes Salah satu cara untuk mengukur kemampuan siswa dalam kegiatan belajar adalah memberikan tes. Dalam hal ini dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah menerapkan penggunaan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman. Setiap hasil evaluasi dipersentase untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunaan teknik skrambel. Tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah siswa ditugasi untuk menyusun kartu paragraf yang telah diacak, menentukan tema, dan menyimpulkan isi bacaan. 3.6.3 Teknik Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan kepada guru dan siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin. Peneliti atau pewawancara membawa pedoman pertanyaan, berupa garis besar, tetapi dilakukan pada saat wawancara berlangsung.

24

Wawancara dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Karangrejo 02 untuk mengetahui kendala-kendala yang sering dilakukan siswa dalam materi membaca pemahaman. Sedangkan wawancara terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi membaca pemahaman serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam menyusun paragraf, menentukan tema, dan menyimpulkan isi bacaan. 3.6.4 Teknik Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan atau penyimpanan suatu data. Dalam penelitian ini data yang ingin diperoleh dengan metode dokumentasi adalah daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa dari pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi membaca pemahaman. 3.7 Teknik Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data yang didapat dari observasi dan tes dari membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkannya tindakan. Data yang didapat dari observasi dan wawancara dianalisis secara kualitatif. Data-data tersebut dikaji untuk mengetahui bagaimana tindakan guru dan siswa pada saat pembelajaran membaca berlangsung. Sedangkan data-data dari hasil tes dianalisis secara kuantitatif dengan kriteria nilai pada tiap-tiap aspek sebagai berikut : a. Kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan tindakan diskor dengan kriteria penilaian sebagai berikut. Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30 menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35

25

Keterangan:

Jumlah Rata-rata

Menentukan Tema Bacaan Skor 35 jika tema sesuai dengan isi bacaan (benar) Skor 30 jika tema kurang sesuai dengan isi bacaan (25amper benar) Skor 25 jika tema kurang sesuai dengan isi bacaan Skor 15 jika tema tidak sesuai dengan isi bacaan Skor 10 jika tidak menentukan tema

Kesesuaian Paragraf Acak dengan Isi Bacaan Skor 30 jika paragraf acak sesuai dengan urutan isi bacaan (semua paragraf) Skor 25 jika paragraf acak sesuai dengan urutan isi bacaan (hanya 2 paragraf) Skor 15 jika paragraf acak kurang sesuai dengan urutan isi bacaan (hanya 1 paragraf) Skor 10 jika paragraf acak tidak sesuai dengan urutan isi bacaan (semua paragraf)

Menyimpulkan Isi Bacaan Skor 35 jika menyimpulkan isi bacaan dengan tepat, runtut, dan dengan kalimat sendiri Skor 30 jika menyimpulkan isi bacaan dengan tepat, runtut Skor 25 jika menyimpulkan isi bacaan kurang tepat Skor 15 jika menyimpulkan isi bacaan tidak tepat Skor 10 jika tidak menyimpulkan isi bacaan (tidak diisi)

b. Skor yang diperoleh siswa tersebut diubah menjadi nilai untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Pengubahan skor menjadi nilai menurut Purwanto dalam Lestari, 2010:29) menggunakan rumus sebagai berikut. R

NP =

100%

26

Ket: NP R SN 100% : Nilai presentase : Skor yang dicapai : Skor maksimal : Konstanta

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa menggunakan pedoman yang digunakan oleh pihak sekolah SD Negeri Karangrejo 02 sebagai berikut. (1) Ketuntasan setiap individu mencapai nilai > 70 maka siswa telah tuntas belajar (batas nilai disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa kelas IV SD Negeri Karangrejo 02). (2) Ketuntasan klasikal yaitu suatu kelas dapat dikatakan tuntas apabila di kelas telah mendapat 75% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai tingkat kemampuan siswa kelas IV SDN Karangrejo 02). (Depdiknas SDN Karangrejo 02, 2007 ) 3.8 Instrumen Penilaian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: instrumen pengumpulan data dan instrumen pemandu analisis data. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan tabel penskoran tes keterampilan membaca pemahaman. Instrumen pemandu analisis data berupa tabel untuk pengklasifikasian skor, nilai dan hasil perbandingan tes keterampilan membaca pemahaman siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. 3.8.1 Instrumen Pengumpulan Data Tabel 3.2 Lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II Tahap Karakteristik 1 Deskriptor 2 3 4 5 > 70 maka pembelajaran di kelas tersebut dinyatakan berhasil. (batas nilai ditentukan dengan

27

Tahap a. b. c. d. a. b. c. d. e. a. b. c.

Karakteristik Menerima pelajaran dengan tertib Menanggapi apersepsi dari guru Memperhatikan tujuan Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran Memperhatikan penjelasan materi Memahami tugas Melakukan interaksi pembelajaran Melaporkan hasil pekerjaannya Menanggapi pekerjaan temannya Menyimpulkan materi pelajaran Menjawab pertanyaan dari guru Menanggapi evaluasi

Deskriptor 2 3 4

Prabaca

Saatbaca

Pascabaca

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul Tabel 3.3 Lembar observasi aktivitas guru pada siklus I dan siklus II Tahap a. b. c. d. e. f. a. b. Saatbaca c. d. Karakteristik Membuat rencana pembelajaran Menyiapkan materi pelajaran Menyiapkan sumber belajar Membangkitkan pengetahuan dan pengalaman siswa Memotivasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan materi pelajaran Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Menyuruh siswa mensurvai bacaan Menugasi siswa membaca isi teks bacaan dengan membaca dalam hati 1 Deskriptor 2 3 4 5

Prabaca

28

Tahap

Karakteristik e. Membimbing siswa menyelesaikan tugas a. Menyimpulkan materi bersama siswa b. Merespon pembelajaran c. Memberikan penguatan d. Melakukan evaluasi

Deskriptor 2 3 4

Pascabaca

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul 3.8.2 No Instrumen Pemandu Analisis Data Tabel 3.4 Hasil Perbandingan Nilai Tes Siswa NamaSiswa Prasiklus Siklus I Siklus II

3.9 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu: a. tahap persiapan, b. tahap pelaksanaan, c. tahap penyelesaian. Tahap persiapan meliputi: 1) pemilihan dan pemantapan judul, 2) pengadaan studi pustaka, dan 3) penyusunan metodologi penelitian. Tahap pelaksanaan meliputi: 1) pengumpulan data, 2) menganalisis data, dan 3) menyimpulkan hasil penelitian. Tahap-tahap penyelesaian meliputi: 1) penyusunan laporan penelitian, 2) pengadaan revisi laporan, 3) penggandaan laporan penelitian.

29

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini disajikan hasil dan pembahasan berdasarkan rumusan masalah dari (1) proses penerapan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman, (2) hasil belajar siswa setelah diterapkan teknik skrambel dalam pembelajaran membaca pemahaman. 4.1 Proses Penerapan Teknik Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember pada semester genap ajaran 2010-2011. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan teknik skrambel. Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap. Adapun tahaptahap dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 4.1.1 Prasiklus Pembelajaran membaca pemahaman yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN Krangrejo 02 Jember dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan. Pembelajaran diikuti oleh seluruh siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 sebanyak 30 siswa. Adapun strategi pembelajara yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran pada prasiklus ini adalah sebagai berikut. 1) guru membuka pelajaran, memberikan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya, dan menuliskan tujuan. Pada kegiatan awal pembelajaran ini guru tidak memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dijarkan, tidak memberikan motivasi kepada siswa, dan guru tidak menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Sehingga siswa kurang paham dengan tujuan pembelajarannya. 2) kegiatan inti, dimulai dengan penjelasan guru mengenai penentuan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan. Pada penjelasannya guru

30

hanya membacakan isi dari bacaan tersebut dan guru langsung menugaskan siswa menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan tanpa memberikan kesempatan siswa membaca terlebih dahulu. Pada saat pengerjaan guru kurang membimbing siswa, sehingga menyebabkan lebih banyak siswa tidak bersemangat, bercanda dengan temannya, bahkan ada siswa yang hanya diam saja. Interaksi antara siswa dan guru kurang terjalin, sehingga hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas dari guru dan setelah mengerjakan tugas, siswa diminta mengumpulkan hasil lembar tugasnya. 3) Kegiatan penutup, guru menyimpulkan sendiri isi pembelajaran tanpa melibatkan siswa dan tidak memberikan penguatan siswa hanya diberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dan pembelajaran diakhiri dengan mengucapkan salam. Kegiatan pembelajaran ini membuat siswa bosan dan kurang berminat dalam pembelajaran, sehingga mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. 4.1.2 Siklus I Siklus I ini akan dipaparkan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel dalam perencanaan, pelaksanaan, hasil observasi, hasil wawancara, dan refleksi. a. Perencanaan Siklus I Tahap perencanaan ini dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan program semester II, menyiapkan kartu paragraf, menyusun pedoman penilaian, observasi, dan wawancara untuk guru dan siswa, mempersiapkan dan membuat analisis data. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilakukan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011, pukul 09.45-10.25. Pembelajaran dilakukan satu kali pertemuan (23x35 menit) dan pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

31

dibuat (rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I terdapat pada lampiran). Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel diuraikan berdasarkan langkah-langkah berikut. 1) Tahap Prabaca Kondisi siswa pada awal pembelajaran sudah duduk menurut tempat duduknya masing-masing. Guru memulai dengan mengucapkan salam, berdoa bersama, absensi siswa dan mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan pembelajaran dengan membangun skemata siswa dengan materi yang akan dipelajari, kemudian guru melakukan apersepsi dengan melakukan Tanya jawab. Adapun percakapan antara guru dan siswa adalah sebagi berikut. Dialog 1 Guru Siswa Guru Siswa Guru : anak-anak apakah kalian sudah pernah membaca buku-buku yang ada diperpustakaan? : pernah, Bu. (menjawab secara klasikal) : buku apa saja yang pernah kalian baca? : buku bacaan.., buku cerita.., kamus., buku pelajaran (menjawab secara klasikal) : baiklah,pasti kalian semua sudah pernah membaca buku. Perlu diketahui bahwa membaca itu sangat penting bagi kita semua karena dengan membaca kita bias mengetahui banyak hal dan juga dapat menambah pengetahuan kita. : jika kalian membaca buku, jangan hanya membaca saja tetapi kalian juga harus memahami isi buku yang kamu baca, baik buku cerita maupun buku pelajaran. : anak-anak kegiatan kita pada hari ini adalah membaca bacaan dan memahami isinya kemudian kalian menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Berdasarkan dialog di atas merupakan usaha guru untuk membuka pelajaran

Guru Guru

dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa serta membangkitkan pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

32

2) Tahap Saatbaca Kegiatan pada tahap ini, guru menugasi siswa untuk membentuk kelompok 45 siswa, kemudian guru menugasi siswa membaca bacaan dengan teman kelompoknya. Pada saat siswa membaca, guru menugasi siswa untuk menyusun paragraf yang telah diacak namun guru kurang menjelaskan langkah-langkah permainannya dan kurang mengawasi siswa sehingga ada siswa yang tidak memperhatiakan atau mengganggu teman lainnya. Tanpa disadari teknik yang digunakan guru membuat siswa kurang berkonsentrasi terhadap pelajaran sehingga siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan tidak semangat melakukan membaca pemahaman. Setelah siswa menyusun kartu paragraf acak siswa ditugasi menempelkan kartu paragraf yang telah disusun untuk ditempelkan pada tabel di papan tulis, kemudia memeriksanya bersama. Setelah siswa memeriksan hasil kerjanya, guru membagikan bacaan yang berbeda (bacaan dolphin sianak laut) lalu menugasi siswa membacanya dan membagikan kartu paragraf acak kemudia siswa ditugasi menyusunnya lalu menjawab pertanyaan yang tersedia pada lembar kerja siswa. Pada kegiatan akhir, guru melakukan pembahasan bersama. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerjanya yang telah dijawab dan menugasi siswa mempersentasikan didepan kelas oleh perwakilan tiap-tiap kelompok. Kegiatan setiap wakil kelompok berjalan kurang tertib, sehingga setiap kelompok membutuhkan waktu 2,5 menit. Pelapor setiap kelompok dapat dilihat pada tebel 4.2 berikut. Tabel 4.1 Urutan nama pelapor pada siklus I Urutan 1 2 3 4 5 6 Kelompok 3 2 1 4 6 5 Nama Pelapor Farah Elfina M. Rizky Akbar Desi Eka Safira Firmansyah Budi Pratama Nadea Ajeng Safitri Nurfaiza Hardiyanti

33

Dalam setiap kelompok terdapat ketua, dan pelapor yang dipilih oleh siswa tetapi masih dengan bantuan guru untuk menentukannya. Ketua sekaligus berperan sebagai pelapor. Petugas kelompok dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.2 Petugas dalam kelompok pada siklus I Kelompok 1 2 3 4 5 6 Ketua Desi Eka Safira M. Rizky Akbar Farah Elfina Firmansyah Budi P Nurfaiza Hardiyanti Nadea Ajeng Safitri Penulis Dio Atsal Rizaldy Adhere Rafadear Arika Putra Yidiyanto Fida Ludianti Tofikha Malik Alfa Rios Pelapor Desi Eka Safira M. Rizky Akbar Farah Elfina Firmansyah Budi P Nurfaiza Hardiyanti Nadea Ajeng Safitri

Setelah penyajian setiap kelompok selesai, guru memberikan penguatan berupa pujian pada kelompok yang dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan benar. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, namun tidak ada yang bertanya. 3) Tahap Pascabaca Tahap ini, guru melakukan refleksi terhadap pelajaran yang baru saja berlangsung, kemudian guru menugasi siswa mengisi lembar evaluasinya selanjutnya guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi Siklus I Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Pedoman observasi yang digunakan pada pembelajaran ini dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran terlihat ada beberapa aspek yang belum tercapai. Aspek itu meliputi (1) guru tidak memberikan motivasi pada saat pembelajaran; (2) guru melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel tidak sesuai dengan waktu yang dialokasikan; (3) guru kurang menjelaskan langkah-langkah pembelajaran; (4) guru tidak memberikan

34

penghargaan kepada siswa atau kelompok yang memperoleh nilai baik; (5) guru tidak memberikan penguatan kepada siswa karena waktu pembelajaran melebihi dari waktu yang telah dialokasikan. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel meliputi (1) beberapa siswa kurang menyimak dan memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan sungguhsungguh, hal ini terlihat dari sikap duduk siswa yang kurang teratur ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran; (2) dalam melakukan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman, siswa membaca teks bacaan dengan nyaring, mereka seperti saling berlomba-lomba membaca nyaring secara bergantian dan ingin cepat-cepat selesai mendahului teman yang lain sehingga siswa kurang berkonsentrasi terhadap teks bacaan; (3) siswa masih malu bertanya ketika mengalami kesulitan dan tidak berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru, padahal guru sudah memberikan kesempatan untuk bertanya tapi masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh siswa; (4) beberapa siswa terlihat sering mengganggu temannya; (5) pada waktu siswa diminta mengerjakan soal, siswa mulai mengerjakan dengan sungguh-sungguh namun masih ada beberapa siswa yang mengeluh ketika diberi tugas dan melihat pekerjaan temannya. d. Wawancara Siklus I Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus I dan setelah memperoleh nilai hasi tes siklus I. wawancara dengan guru bertujuan mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran. Peneliti juga mewawancarai tiga siswa, dengan kriteria memperoleh nilai baik, cukup, dan kurang. Kegiatan wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa yang diberikan dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa diantaranya (1) pendapat siswa tentang pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (2) pendapat siswa

35

mengenai penjelasan guru (3) pendapat siswa tentang kesulitan yang dihadapi pada saat pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (4) pendapat siswa tentang langkah-langkah permainan skrambel (5) kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik skrambel. Pendapat siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, untuk siswa yang memperoleh nilai baik merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel karena merupakan pembelajaran yang menarik karena belajar sambil bermain disamping itu mereka mempelajari hal baru dan menambah pengalaman untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamannya. Siswa yang mendapat nilai cukup, merasa tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, karena dengan pembelajaran tersebut dapat menambah wawasan tentang pembelajaran membaca pemahaman. Siswa yang mendapat nilai kurang, merasa kurang tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel karena kesulitan dalam menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Pendapat siswa tentang penjelasan guru mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai tinggi merasa penjelasan guru mudah dipahami karena runtut disertai contoh. Siswa yang memperoleh nilai cukup juga berpendapat bahwa penjelasan guru mudah dipahami karena tidak galak selama proses pembelajaran. Siswa yang memperoleh nilai kurang berpendapat bahwa penjelasan guru masih belum dipahami karena masih belum paham tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pembelajaran pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Bagi siswa yang memperoleh nilai baik, merasa belum menghadapi kesulitan yang berarti. Siswa yang memperoleh nilai cukup merasa agak kesulitan dalam menentukan tema bacaan yang pas. Siswa yang memperoleh nilai kurang merasa kesulitan untuk menentukan tema, penyusunan kartu

36

paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan karena merasa kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan teks bacaan. Pendapat siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai baik merasa tertantang dengan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, karena baru pertama kali mencoba. Siswa yang memperoleh nilai cukup merasa tertarik langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, karena dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Siswa yang memperoleh nilai kurang berpendapat bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel terlalu rumit karena harus memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Menurut siswa yang memperoleh nilai baik memberikan kesan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti dan paham dan juga menarik karena diajak untuk belajar sambil bermain. Siswa yang memperoleh nilai cukup memberikan kesan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena lebih mengerti dan paham tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Bagi siswa yang memperoleh nilai kurang, memberikan kesan tentang kurang paham dengan teknik pembelajaran yang diterapkan guru khususnya menentukan tema, penyusunan kartu paragraf dan menyimpulkan isi bacaan. e. Refleksi Siklus I Pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus I yang digunakan guru cukup disukai siswa. Hal ini terlihat pada aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Pada tahap prabaca guru sudah memberikan apersepsi

37

berupa pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Namun, guru tidak memberikan suatu motivasi untuk memancing gairah belajar siswa sehingga, masih ada sebagian siswa yang kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran. Pada tahap saatbaca guru sudah melakukan pengajaran sesuai dengan langkah-langkah dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun guru kurang memberikan penjelasan tentang langkah-langkah permainan teknik skrambel dan tidak membimbing siswa untuk bertanya. Sehingga, masih ada sebagian siswa yang kurang paham dengan penjelasan guru dan itu terlihat dari hasil wawancara siswa. Guru juga tidak memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang cepat menyelesaikan tugasnya dengan benar sehingga siswa merasa biasa-biasa saja. Tahap pascabaca guru sudah melakukan refleksi terhadap pelajaran dengan baik, menyimpulkan hasil pelaksanaan pembelajaran, dan siswa ditugasi mengerjakan evaluasi dari guru, setelah semua siswa selesai mengisi evaluasi kemudian guru menutup pelajaran. Namun, pada tahap ini guru tidak memberikan penguatan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang diperoleh siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan waktu yang digunakan guru melebihi waktu yang dialokasikan. Berdasarkan penjelasan hasil observasi dan wawancara pada siklus I, membuktikan bahwa proses keterampilan membaca pemahaman dengan teknik skrambel yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus namun, masih terdapat keganjilan dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan masih ada beberapa siswa yang belum memperoleh ketuntasan, keganjilan tersebut seperti guru belum memberikan motivasi, penjelasan guru tentang materi pelajaran kurang jelas, tidak ada penghargaan untuk meningkatkan gairah belajar siswa, dan waktu yang digunakan guru melebihi waktu yang dialokasikan sehingga peneitian ini dilanjutkan kesiklus berikutnya (siklus II). Untuk memperbaiki proses keterampilan membaca pemahaman dengan teknik skrambel siswa agar lebih kearah positif maka pada pembelajaran membaca

38

pemahaman dengan teknik skrambel siklus II nantinya akan direncanakan pembelajaran yang lebih matang, yaitu (1) memberikan motivasi pada tahap prabaca, (2) memperjels penjelasan materi dan memberikan gambar pada kartu paragraf, (3) memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang berprestasi, dan (4) mengefisiensikan waktu sehingga sesuai dengan waktu yang dialokasikan. 4.1.3 Siklus II Siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Siklus II ini dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengubah aktivitas siswa ke arah yang lebih positif daripada siklus I. perencanaan pada siklus II ini dengan melihat refleksi siklus I sehingga diharapkan siklus II berjalan dengan lebih baik. Pelaksanaan siklus II masih merupakan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel dengan segala perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus II. a. Perencanaan Siklus II Perencanaan pembelajaran sebagaimana pada siklus I, dibuat secara kolaboratif antara guru dengan peneliti. perencanaan pembelajaran ini terbagi dalam tiga tahap yaitu perencanaan tahap prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Perencanaan pada tahap prabaca yaitu apersepsi, memotivasi siswa, dan menyampaikan tujuan yang akan dicapai. Perencanaan pada saatbaca yaitu pembagian kelompok, menjelaskan tanggung jawab kelompok, membaca dalam hati, membantu siswa bekerja secara kolaboratif, membantu siswa menyelesaikan tugas, dan mengatur giliran pelapor. Perencanaan pada pascabaca yaitu menyimpulkan materi, memberikan penguatan, dan melakukan evaluasi.

39

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 April 2011, pukul 09.45-10.25. Pembelajaran dilakukan satu kali pertemuan (23x35 menit) dan pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada siklus II. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel diuraikan berdasarkan langkah-langkah berikut. 1) Tahap Prabaca Pada awal pembelajaran kondisi siswa sudah duduk menurut tempat duduknya masing-masing. Guru memulai dengan mengucapkan salam berdoa dan mengabsen siswa. Kegiatan selanjutnya, guru melakukan apersebsi dengan tanya jawab serta memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru mungulas kembali materi yang telah diajarkan pada siklus I. kegiatan yang terakhir guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Tahap Saatbaca Pada tahap ini, siswa diatur dan dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Masing-masing kelompok ditentukan tugasnya. Guru menjelaskan materi menentukan tema dan menyimpulkan isi bacaan. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai penentuan tema dan menyimpulkan isi bacaan dengan bergantian. Siswa yang menjawab benar diberikan penghargaan atas keberanian dan prestasinya. Selanjutnya guru, guru menjelaskan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Langkah-langkah pembelajaran skrambel adalah sebagai berikut : Pertama, guru membagikan teks bacaan dolphina sianak laut yang terdiri dari empat paragraf, kemudian siswa membaca bacaan tersebut dalam hati. Kedua, guru membagikan kartu paragraf bergambar yang telah diacak kepada setiap kelompok dengan setiap kelompok mendapat 4 kartu paragraf bergambar yang sama dan telah diacak sesuai nomor kartu. membaca pemahaman dengan teknik

40

Ketiga, siswa melakukan diskusi untuk mengurutkan kartu paragraf bergambar yang telah diacak sehingga sesuai dengan urutan paragraf dalam bacaan dolphina sianak laut. Keempat, setelah semua kelompok selesai melakukan diskusi pengurutan kartu paragraf acak, guru membagikan LKS kepada setiap kelompok kemudian siswa mengisi pertanyaan yang ada didalam LKS tersebut. Kelima, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahami siswa. Keenam, perwakilan kelompok mempersentasikan hasil kerjanya didepan kelas, guru dan kelompok lain menanggapi dan membahas hasil kerja kelompok yang tampil (Saputra,2011). Adapun pelapor pada setiap kelompok adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Urutan nama pelapor pada siklus II Urutan 1 2 3 4 5 6 Kelompok 4 6 5 2 1 3 Nama Pelapor Adere R G. Aura F. M. Jorgi Elia GP. Elfira Kusyanti Desi Eka

Dalam setiap kelompok terdapat ketua, penulis, dan pelapor tidak sama seperti siklus I. tugas ketua merangkap sekaligus berperan sebagai pelapor. Sedangakn penulis anggota kelompok lainnya. Petugas kelompok dapat dilihat pada table 4.6 Tabel 4.4 Petugas dalam kelompok pada siklus I Kelompok 1 2 3 4 5 6 Ketua Elfira Kusyanti Elia GP. Desi Eka Adere R G. M. Jorgi Aura F. Penulis Fida Ludianti Dio AR. Alfa Rios Diva R Ega Dwi Arika Pelapor Elfira Kusyanti Elia GP. Desi Eka Adere R G. M. Jorgi Aura F.

Ketuju, guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang terbaik dan jawabannya benar. Siswa yang lain diminta untuk memberikan selamat dan memberikan tepuk tangan.

41

3) Tahap Pascabaca Tahap pascabaca, guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja berlangsung, kemudian guru memberikan penguatan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang baru saja berlangsung. Siswa mengerjakan evaluasi dan setelah mengerjakan siswa mengumpulkan, kemudian menutup pembelajaran. c. Observasi Siklus II Pada siklus II ini, kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Berikut ini adalah penjabaran hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus II. Hasil observasi terhadap aktivitas guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung sudah mengalami peningkatan. Semua aspek yang diamati telah dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya hasil observasi terhadap aktivitas siswa mengalami perubahan yang lebih baik. Pada aspek observasi siswa memperhatikan pelajaran guru dengan sungguh-sungguh. Siswa lebih antusias memperhatikan penjelasan guru. Keadaan tersebut jauh lebih baik dari siklus I. Pada saat pembelajaran membaca pemahaman, siswa sudah mulai tertarik dengan isi bacaan sang disajikan. Siswa lebih serius dan sungguh-sungguh untuk membaca. Dalam mengerjakan soal menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan, siswa berusaha mengerjakan soal dengan serius. Siswa lebih berkonsentrasi untuk mengerjakan soal menentukan tema, penyusunan paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan juga memanfaatkan waktu sabaik mungkin. Saat pembelajaran berlangsung, siswa yang

42

bertanya ketika mengalami kesulitan mulai bertanya. Siswa mulai mau bertanya kepada guru mengenai materi membaca pemahaman dengan teknik skrambel dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Namun masih ada siswa yang sulit untuk berkonsentrasi ketika diminta untuk membaca. Ada pula siswa yang masih enggan untuk mengerjakan soal karena masih mengalami kesulitan dalam menentukan tema, menyusun paragraf, dan menyimpulkan bacaan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel Siklus II telah mengalami peningkatan yang lebih baik. d. Wawancara Siklus II Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus II dan setelah memperoleh nilai hasi tes siklus II. Hasil wawancara dengan, diketahui bahwa dalam pembelajaran, aktivitas dan pemahaman siswa membaca pemahaman meningkat. Wawancara juga dilakukan kepada siswa yang memperoleh nilai sangat baik, dan baik. Pertanyaan yang dijukan pada wawancara siklus II ini masih sama dengan siklus I yaitu (1) pendapat siswa tentang pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (2) pendapat siswa mengenai penjelasan guru (3) pendapat siswa tentang kesulitan yang dihadapi pada saat pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel (4) pendapat siswa tentang langkah-langkah permainan skrambel (5) kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan teknik skrambel. Pendapat siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, untuk siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan nilai baik merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel karena mendapat pengetahuan baru untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman serta cara-cara untuk menentukan tema dan menyimpulkan isi bacaan.

43

Pendapat siswa yang memperoleh nilai yang sangat baik, dan baik tentang penjelasan guru mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, mengatakan bahwa penjelasan guru mudah dipahami. Semua materi yang dijelas guru bisa mereka serap dengan baik karena materi tersebut juga sudah pernah dijelaskan pada siklus I. Kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pembelajaran pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Bagi siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan baik, mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel untuk menentukan tema, menyusun kartu paragraf, menyimpulkan isi bacaan justru membantu dia untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamannya, selain itu memudahkan untuk menentukan tema, menyusun kartu paragraf, menyimpulkan isi bacaan. Pendapat siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel, siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan baik berpendapat bahwa langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dan memudahkan untuk menentukan tema, menyusun kartu paragraf, menyimpulkan isi bacaan. Kesan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Menurut siswa yang memperoleh nilai sangat baik dan baik memberikan kesan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti dan paham dan juga menarik karena diajak untuk belajar sambil bermain. e. Refleksi Siklus II Pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus II yang digunakan guru sudah disukai siswa. Pada tahap prabaca guru sudah melakukan pengajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran hal ini terlihat pada

44

aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dimana siswa sangat termotivasi, senang dan antusias dalam proses pembelajaran. Pada tahap saatbaca guru sudah memberikan penjelasan secara jelas tentang materi pelajaran dan langkah-langkah permainan teknik skrambel dengan membimbing siswa untuk menanyakan apa yng kurang dimengerti terhadap materi pelajaran, dan guru juga sudah memberikan penghargaan kepada kelompok yang berprestasi. Sehingga, Nampak bahwa tidak ada lagi siswa yang kurang berminat selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap pascabaca guru sudah memberikan penguatan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang diperoleh siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru juga sudah bisa mengefisiensikan waktu sehingga sudah sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara proses keterampilan membaca pemahaman dengan teknik skrambel siswa pada pembelajaran siklus II lebih positif daripada siklus I. pada siklus II ini, pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel sudah sesuai dengan target kriteria ketuntasan klasikal, maka penelitian mengenai peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan teknik skrambel tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 4.2 Hasil Belajar Siswa Setelah Diterapkan Teknik Skrambel Dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman. Hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum diterapkan teknik skrambel (tahap prasiklus) dan hasil belajar setelah diterapkan teknik skrambel (tahap siklus I dan siklus II) dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas IV SDN Karangrejo 02 ajaran 2010/2011. 4.2.1 Prasiklus hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada prasiklus sebelum diterapkan teknik skrambel, dapat dilihat berdasarkan hasil jawaban siswa diketahui

45

bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 12 siswa atau sebesar 40 % dari total 30 siswa. Sisanya sebanyak 18 siswa atau sebesar 60 % dari total 30 siswa belum mencapai ketuntasan nilai (nilai 70). Jadi, secara klasikal ( 75 % dari total jumlah siswa) kelas IV yang mencapai ketuntasan nilai hanya 60 %. Hasil persentase nilai siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Persentase pada Prasiklus Nilai Siswa Tuntas 70 Tidak Tuntas < 70 Jumlah Siswa 12 siswa 18 siswa Persentase 40 % 60 %

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya 12 siswa atau sebesar 40 % dari total 30 siswa yang dapat menentukan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan sisanya 18 siswa atau sebesar 60 % dari total 30 siswa yang tidak dapat menentukan tema bacaan dan menyimpulkan isi bacaan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Sehingga, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember perlu ditingkatkan dan perlu adanya perbaikan sehingga kemampuan membaca pemahaman siswa dapat lebih baik. 4.2.2 Siklus I Hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus I ini merupakan hasil tes pembelajaran membaca pemahaman untuk menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini. Tabel 4.6 Penilaian setiap kelompok pada siklus I Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30
1 2 1 2 15 25 30 10

menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35


25 15 70 50

46

3 4 5 6

3 4 5 6

25 25 15 15

Jumlah Rata-rata

30 30 15 30

25 25 35 35

70.8

80 80 65 80 425

Ketuntasan belajar =

425 600

x 100% = 70.8 %

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 20 siswa atau sebesar 66.7 % dari total 30 siswa. Sisanya sebanyak 10 siswa atau sebesar 33.3 % dari total 30 siswa belum mencapai ketuntasan nilai (nilai 70). Jadi, secara klasikal ( 75 % dari total jumlah siswa) kelas IV yang mencapai ketuntasan nilai hanya mencapai 66.7 %. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, membuktikan bahwa dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel yang diperoleh mengalami peningkatan dari prasiklus. Hasil tes membaca pemahaman untuk menentukan tema, penyusunan kartu paragraf dan menyimpulkan isi bacaan secara klasikal sudah menunjukan kategori cukup baik dibandingkan dari prasiklus. Namun hal ini masih perlu diperbaiki sehingga bisa mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditentukan. Kriteria nilai ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 75 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk membaca pemahaman baru mencapai 70.8. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 75, guru guru akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel siklus II. 4.2.3 Hasil Tes Siklus II Hasil pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel pada siklus II ini merupakan hasil tes pembelajaran membaca pemahaman

47

untuk menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini. Tabel 4.7 Penilaian setiap kelompok pada siklus II Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 35 35 35 35 35 35 30 30 30 30 30 30

menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35


35 25 15 35 35 35 100 90 80 100 100 100 570

Jumlah Rata-rata

95

Ketuntasan belajar =

570 600

x 100% = 95 %

Tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) pada siklus II ini sebanyak 30 siswa atau 100 % dari total 30 siswa. Jadi, 30 siswa atau 100 % siswa kelas 4 SDN Karangrejo 02 sudah mencapai ketuntasan nilai. Dalam target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan sebesar 75 berhasil dicapai. Bahkan melebihi target, yaitu rata-rata kelas dalam membaca pemahaman sebesar 95. Berarti terjadi peningkatan yang semula ditargetkan 75 namun rata-rata kelas mencapai 95 atau melebihi target sebesar 20 poin. Berdasarkan pembahasan dari hasil belajar siswa pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Jember. peningkatan terjadi secara bertahap. Dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II Prasiklus Siklus I Siklus II

48

No. Kriteria 1 2 < 70 70 Jumlah

rataSiswa rata 18 12 30 59,6

rataSiswa rata 10 20 30 70.8

Siswa 0 30 30

ratarata 95

Ket. belum tuntas Tuntas

Berdasarkan skor rata-rata siklus I yaitu 70.8 (kategori cukup) dengan persentase ketuntasan belajar 66.7 % dan pada siklus II skor rata-rata yang dicapai siswa mengalami peningkatan yaitu 95 dengan taraf keberhasilan sangat baik dan persentase ketuntasan 100%. Dari hasil tes membaca pemahaman siswa, kita dapat mengetahui perbandingan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dari prasiklus, siklus I, dan siklus II pada grafik dan tabel sebagai berikut. Grafik perbandingan nilai Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Prasiklus Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas Jumlah

Perbandingan nilai siswa dari grafik di atas menunjukan bahwa hasil belajar siswa setelah diterapkan membaca pemahaman dengan teknik skrambel mengalami ketuntasan belajar.

49

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan teknik skrambel dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran terbukti pada siklus I dilakukan pada hari Senin, 28 Maret 2011, pukul 09.45-10.25 dan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan pada hari Senin, 4 April 2011, pukul 09.45-10.25 terdiri atas tiga tahap yaitu tahap prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Adapun upaya meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dengan teknik skrambel adalah dengan cara: (1) membentuk siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 orang, (2) melakukan tanya jawab, (3) memahami bacaan, (4) mengerjakan tugas secara berkelompok, (5) melaporkan pekerjaannya didepan kelas, (6) melakukan kegiatan evaluasi. Berdasarkan proses pembelajaran keterampilan membaca pemahaman setelah diterapkan teknik skrambel mengalami perubahan. Perubahan-perubahan keterampilan membaca pemahaman siswa ini dapat dibuktikan dari data hasil observasi, wawancara, dan foto-foto kegiatan pembelajaran. Namun proses pembelajaran pada siklus I, masih tampak sikap negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II sikap negatif siswa semakin berkurang dan sikap positif semakin bertambah. Proses penerapan teknik skrambel yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa terbukti mengalami peningkatan dengan menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 2. Hasil belajar membaca pemahaman siswa setelah digunakan teknik skrambel juga terbukti meningkat. Hal ini terbukti dari hasil tes membaca pemahaman prasiklus menunjukan nilai rata-rata sebesar 59,6 atau masuk kategori kurang. Sebanyak 18

50

siswa atau 60% belum tuntas dan sebanyak 12 siswa atau 40% tuntas. Pada siklus I diperolih nilai rata-rata sebesar 70,8 atau masuk kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa pada tahap siklus I belum mengalami ketuntasan belajar klasikal. Sebanyak 10 siswa atau 33,3% belum tuntas dan sebanyak 20 siswa atau 66,7% tuntas. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 11,2. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas untuk tes membaca pemahaman 95. Sebanyak 30 siswa atau 100% tuntas belajar sedangkan 0 siswa atau 0% belum tuntas. Nilai tersebut sudah sesuai dengan target ketuntasan klasikal yaitu sebesar 75, hal ini menunjukkan peningkatan rata-rata kelas siklus I ke siklus II sebesar 24,2 poin. Untuk lebih jelasnya lihat tabel perbandingan dibawah ini Tabel 5.1 Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II No. Kriteria 1 2 < 70 70 Jumlah Prasiklus rataSiswa rata 18 12 30 59,6 Siklus I rataSiswa rata 10 20 30 70.8 Siklus II Ket. rataSiswa rata 0 belum tuntas 30 Tuntas 30 95

5.2 Saran a. Guru sekolah dasar kiranya dapat memanfaatkan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan teknik tersebut telah terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. b. Para peneliti di bidang bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapat berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca pemahaman.

51

DAFTAR PUSTAKA

Buku Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Budi. 1997. Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Depdikbud. Lestari,Y. W.W. 2010. Meningkatkan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberjati 01 Silo melalui Penggunaan Kartu Paragraf Dalam Pembelajaran Membaca Intensif. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKIP Universitas Jember. Nurhadi dan Rukhan.1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung: Sinar Ilmu Popham, J. Baker, E. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta Rahim, F. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Cetakan 1. Jakarta: PT Bumi Aksara. Satrijono Hari, Parto, Andiyanto. R.M, Widayati. S. Endang.2008. Bahasa Indonesia Di SMP/MTs untuk PLPG. Tidak Dipublikasikan. Modul PLPG. Jember: FKIP Universitas Jember. Sunardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jember: FKIP Universitas Jember. Suparno. (1998). Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Tarigan, H.G. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 1985. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 1994. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

52

Tim Penyusun.2001. Kemampuan Dasar Bahasa Indonesia. Klaten. Intan Pariwara. Universitas Jember. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember. Internet Blogger Pendidikan 2010 Teknik Skrambel. http://bloggerpendidikan.blogspot.com/2010/05/teknik-skrambel_8626.html [19 april 2009] Munawar, indra. 2009. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-dan-definisi.html [12 November 2009]

LAMPIRAN A.

MATRIK PENELITIAN Metodologi Penelitian Rancangan Data dan Sumber dan Jenis Data Penelitian Rancangan Data diperoleh dari penelitian ini Hasil tes adalah keterampilan Penelitian membaca Tindakan pemahaman dengan Kelas (PTK) teknik skrambel Jenis penelitian ini adalah Kolaboratif

Judul

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data a. Teknik pengumpulan data: Data kuantitatif: Tes keterampilan membaca pemahaman Data kualitatif: Observasi Wawancara Dokumentasi

Analisis Data Analisis kuantitatif: Data diperoleh dari hasil tes keterampilan membaca pemahaman Analisis kualitatif: data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif yang dideskripsikan dengan kata-kata atau kalimat.

Peningkatan 1.3.3 Bagaimanakah penerapan Keterampilan teknik skrambel yang dapat Membaca Pemahaman meningkatkan keterampilan dengan Teknik membaca pemahaman siswa Skrambel Siswa Kelas IV SDN kelas IV SDN Karangrejo 02 Karangrejo 02 Tahun pelajaran 2010/2011? Tahun Ajaran 2011/2012 1.3.4 Bagaimanakah peningkatan setelah hasil belajar teknik membaca pemahaman siswa digunakan skrambel siswa kelas IV SDN Karangrejo 02 Tahun pelajaran 2010/2011?

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN b. Karangrejo 02 kecamatan sumbersari kabupaten jember

LAMPIRAN B. PEDOMAN PENGAMBILAN DATA B.1 Pedoman Wawancara No. Data yang ingin diperoleh Sumber data 1. Tanggapan siswa mengenai penerapan teknik skrambel Siswa kelas IV 2. 3. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal dan juga kesulitan dalam menerima materi pelajaran Teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Siswa kelas IV Guru kelas IV

B.2 Pedoman Observasi No. Data yang ingin diperoleh 1. Aktivitas guru dalam pengajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan teknik skrambel 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan teknik skrambel

Sumber data Guru kelas IV Siswa kelas IV

B.3 Pedoman Tes No. Data yang ingin diperoleh 1. Hasil tes siswa

Sumber data Nilai tes Siswa kelas IV

LAMPIRAN C. Pedoman Nilai Tes Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus 1 dan Siklus 2 Kelompok Anggota : : menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35

Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30

Jumlah Rata-rata penentuan skor = skor rata rata yang diperoleh 100%

LAMPIRAN E. Perbandingan Hasil Rata-Rata Pada Prasiklus, Siklus I, Prasiklus Siklus I Siklus II No. Kriteria rata rata rataSiswa rata Siswa rata Siswa rata 1 < 70 18 10 0 2 70 12 20 30 Jumlah 30 59,6 30 70.8 30 95 dan Siklus II Ket. belum tuntas Tuntas

LAMPIRAN F. Hasil wawancara untuk guru Nama Guru Tanggal

HASIL WAWANCARA

F.1 Wawancara Untuk Guru Siklus I : Tri Nunuk S,M.Pd : 28 Maret 2011 Jawaban Bagus, hanya karena belum terbiasa dengan teknik seperti ini, sehingga belum bisa menenangkan keramaian siswa Sudah mulai bagus, karena siswa meresa mereka seperti halnya bermain Ya itu tadi, haya karena belum terbiasa dengan teknik ini, sehingga tidak sesuai dengan waktu yang dialokasikan Hampi semua siswa dapat membaca pemahaman, dan anak-anak sudah kelihatan aktif dalam pembelajaran.

No. Pertanyaan 1. Bagaimana pelaksanaan membaca dengan teknik skrambel menurut ibu ? Bagaimana aktivitas siswa dengan teknik skrambel dalam memahami bacaan ? Hambatan apa yang ibu hadapi dalam menerapkan teknik ini ? Apakah semua siswa sudah dapat membaca pemahaman dengan teknik seperti ini ?

2.

3.

4.

LAMPIRAN F.2 Wawancara Untuk Siswa Siklus I Hasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai baik Nama Siswa : Rona Ardliana Faizal Tanggal : 28 Maret 2011 No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana menurutmu senang dan tertarik dengan pembelajaran membaca membaca dengan pemahaman dengan teknik skrambel karena merupakan menggunakan teknik pembelajaran yang menarik karena belajar sambil bermain skrambel ? disamping itu mereka mempelajari hal baru dan menambah pengalaman untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamannya 2. Bagaimana pendapatmu mudah dipahami karena runtut disertai contoh mengenai penjelasan guru ? 3. Apakah kamu mengalami belum menghadapi kesulitan yang berarti kesulitan ? 4. Apakah kamu mengikuti Mengikuti pak, dan merasa tertantang dengan langkahlangkah-langkah teknik langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan skrambel ? teknik skrambel, karena baru pertama kali mencoba 5. Bagaimana kesannya pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik terhadap pembelajaran skrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti dan dengan menggunakan teknik paham dan juga menarik karena diajak untuk belajar skrambel ? sambil bermain

Hasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai kurang Nama Siswa : M. Rizky Akbar Tanggal : 28 Maret 2011 No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana menurutmu kurang tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman membaca dengan dengan teknik skrambel karena kesulitan dalam menggunakan teknik menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan skrambel ? menyimpulkan isi bacaan. 2. Bagaimana pendapatmu penjelasan guru masih belum dipahami karena masih mengenai penjelasan guru ? belum paham tentang menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan. 3. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk menentukan tema, penyusunan kartu kesulitan ? paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan 4. Apakah kamu mengikuti Ikut, tetapi pembelajaran membaca pemahaman dengan langkah-langkah teknik teknik skrambel terlalu rumit karena harus memperhatikan skrambel ? langkah-langkah dalam menentukan tema, penyusunan kartu paragraf, dan menyimpulkan isi bacaan 5. Bagaimana kesannya Masih kurang paham terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel ?

LAMPIRAN F.3 Nama Guru Tanggal

Wawancara Untuk Guru Siklus II

Hasil wawancara untuk guru : Tri Nunuk S,M.Pd : 4 April 2011 Jawaban Sudah bagus, karena sudah pernah melakukannya. Jadi tidak merasa aasing lagi Sudah kelihatan aktif, karena bisa mendapat bimbingan langsung pada saat proses pembelajaran Sudah tidak ada lagi, karena sudah bisa mengatasinya Sudah semua siswa dan itu terlihat dari nilai hasil pekerjaan sisswa.

No. Pertanyaan 1. Bagaimana pelaksanaan membaca dengan teknik skrambel menurut ibu ? Bagaimana aktivitas siswa dengan teknik skrambel dalam memahami bacaan ? Hambatan apa yang ibu hadapi dalam menerapkan teknik ini ? Apakah semua siswa sudah dapat membaca pemahaman dengan teknik seperti ini ?

2. 3. 4.

LAMPIRAN F.4

Hasil Wawancara Untuk Siswa Siklus II

Hasil wawancara untuk siswa yang mendapat nilai sangat baik Nama Siswa : Nadea Ajeng Safitri Tanggal : 4 April 2011 Jawaban senang dan tertarik karena mendapat pengetahuan baru untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman serta cara-cara untuk menentukan tema dan menyimpulkan isi bacaan penjelasan guru mudah dipahami. Semua materi yang dijelas guru bisa mereka serap dengan baik karena materi tersebut juga sudah pernah dijelaskan pada siklus I tidak ada kesulitan yang berarti, justru membantu dia untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamannya Mengikuti pak, karena langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel menyenangkan karena lebih bisa mengerti dan paham dan juga menarik karena diajak untuk belajar sambil bermain. No. Pertanyaan 1. Bagaimana menurutmu membaca dengan menggunakan teknik skrambel ? 2. Bagaimana pendapatmu mengenai penjelasan guru ? 3. 4. Apakah kamu mengalami kesulitan ? Apakah kamu mengikuti langkah-langkah teknik skrambel ? Bagaimana kesannya terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel ?

5.

LAMPIRAN G. HASIL OBSERVASI G.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Proses Belajar Mengajar Siklus I Tahap Karakteristik a. Membuat rencana pembelajaran b. Menyiapkan materi pelajaran c. Menyiapkan sumber belajar Prabaca d. Memotivasi siswa e. Menjelaskan tujuan pembelajaran a. Menjelaskan materi pelajaran b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran c. Menyuruh siswa mensurvai bacaan Saatbaca d. Menugasi siswa membaca isi teks bacaan dengan membaca dalam hati e. Membimbing siswa menyelesaikan tugas a. Menyimpulkan materi bersama siswa b. Merespon pembelajaran Pascabaca c. Memberikan penguatan d. Melakukan evaluasi Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul Observer

Deskriptor 1 2 3

Aswar Saputra NIM. 070210204023

LAMPIRAN G.2

Hasil Observasi Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I Deskriptor Tahap Karakteristik 1 2 a. Menerima pelajaran dengan tertib b. Menanggapi apersepsi dari guru Prabaca c. Memperhatikan tujuan d. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran a. Memperhatikan penjelasan materi b. Memahami tugas c. Melakukan interaksi pembelajaran Saatbaca d. Melaporkan hasil pekerjaannya e. Menanggapi pekerjaan temannya a. Menyimpulkan materi pelajaran b. Menjawab pertanyaan dari guru Pascabaca c. Menanggapi evaluasi Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul Observer Aswar Saputra NIM. 070210204023

LAMPIRAN G.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Proses Belajar Mengajar Siklus II Deskriptor Tahap Karakteristik 1 2 3 f. Membuat rencana pembelajaran g. Menyiapkan materi pelajaran h. Menyiapkan sumber belajar Prabaca i. Memotivasi siswa j. Menjelaskan tujuan pembelajaran f. Menjelaskan materi pelajaran g. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran h. Menyuruh siswa mensurvai bacaan Saatbaca i. Menugasi siswa membaca isi teks bacaan dengan membaca dalam hati j. Membimbing siswa menyelesaikan tugas e. Menyimpulkan materi bersama siswa f. Merespon pembelajaran Pascabaca g. Memberikan penguatan h. Melakukan evaluasi Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul Observer Aswar Saputra NIM. 070210204023

LAMPIRAN G.4 Tahap e. f. g. h. f. g. h. i. j. d. e. f.

Prabaca

Saatbaca

Pascabaca

Lembar Observasi Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus II Deskriptor Karakteristik 1 2 3 Menerima pelajaran dengan tertib Menanggapi apersepsi dari guru Memperhatikan tujuan Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran Memperhatikan penjelasan materi Memahami tugas Melakukan interaksi pembelajaran Melaporkan hasil pekerjaannya Menanggapi pekerjaan temannya Menyimpulkan materi pelajaran Menjawab pertanyaan dari guru Menanggapi evaluasi

Pedoman kualifikasi setiap karakteristik yang diamati : 5 : jika semua deskriptor muncul 4 : jika tiga deskriptor muncul 3 : jika dua deskriptor muncul 2 : jika satu deskriptor muncul 1 : jika tidak ada deskriptor muncul Observer Aswar Saputra NIM. 070210204023

LAMPIRAN H.

HASIL PENILAIAN

H.1 PENILAIAN SETIAP KELOMPOK PADA SIKLUS I Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30 1 1 30 70 20 2 2 10 50 20 3 3 30 80 30 4 4 35 85 30 5 5 15 65 20 6 6 35 75 20 Jumlah Rata-rata 425 Ketuntasan belajar = 600 x 100% = 70.8 % menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35 20 20 20 20 30 20 425 70.8

LAMPIRAN H.2 PENILAIAN SETIAP KELOMPOK PADA SIKLUS II Aspek yang dinilai Menentukan kesesuaian paragraf No. Kelompok Tema bacaan acak dengan isi bacaan Skor 35 Skor 30 1 1 35 30 100 2 2 35 30 90 3 3 35 30 80 4 4 35 30 100 5 5 35 30 100 6 6 35 30 100 Jumlah Rata-rata 570 Ketuntasan belajar = 600 x 100% = 95 % menyimpulkan Total nilai isi bacaan Skor 35 35 22 15 35 35 35 570 95

LAMPIRAN I

SILABUS Nama Sekolah : SDN Karangrejo 02 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua) Standar Kompetensi : Memahami teks dengan membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun. Kompetensi Materi pokok/ Alokasi Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian dasar pembelajaran waktu Menentukan Bacaan dolphina 2x 35 Teknik Siswa membaca teks Menetukan tema kalimat utama sianak laut menit yang terdiri dari bacaan yang terdapat Tes pada tiap -tes tertulis beberapa paragraf didalam teks paragraf -tes lisan Siswa menyusun kartu Mengurutkan melalui -tes unjuk kerja paragraf yang telah paragraf acak agar membaca Non tes diacak sesuai dengan isi intensif -sikap bacaan Siswa menentukan tema bacaan Menyimpulkan isi Bentuk instrument bacaan dengan tepat Siswa menyimpulkan -tes uraian dan runtut isi bacaan -tanya jawab Contoh instrument - Apakah tema yang tepat untuk bacaan dolphin sianak laut ? -Urutkanlah kartu paragraf yang telah diacak sehingga sesuai dengan isi bacaan tersebut.

Sumber belajar Aswan, Effendi, Yusuf, dan Purwati. 2004. Bina bahasa Indonesia dan sastra indonesia 4.Jakarta:e rlangga.

LAMPIRAN J

J.1

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1

KELOMPOK : ANGGOTA : 1. 2. 3. 4. 5. Bacalah cerita yang berjudul dolphin sianak laut , lalu jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ! 1. 1. Apakah tema yang tepat untuk bacaan dolphin sianak laut ? .. 2. Urutkanlah kartu paragraf yang telah diacak sehingga sesuai dengan isi bacaan Dolphina sianak laut. Nomor berapa a. Paragraf 1 = b. Paragraf 2 = c. Paragraf 3 = d. Paragraf 4 = 3. Buatlah kesimpulan berdasarkan pokok pikiran bacaan dolphin sianak laut dengan menggunakan kalimat sendiri yang runtut ! . . .

J.2

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2

KELOMPOK : ANGGOTA : 1. 2. 3. 4. 5. Bacalah cerita yang berjudul dolphin sianak laut , lalu jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ! 2. 1. Apakah tema yang tepat untuk bacaan dolphin sianak laut ? .. 2. Urutkanlah kartu paragraf yang telah diacak sehingga sesuai dengan isi bacaan Dolphina sianak laut. Nomor berapa e. Paragraf 1 = f. Paragraf 2 = g. Paragraf 3 = h. Paragraf 4 = 3. Buatlah kesimpulan berdasarkan pokok pikiran bacaan dolphin sianak laut dengan menggunakan kalimat sendiri yang runtut ! . . .

LAMPIRAN K K.1 SIKLUS I

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Guru sedang membentuk kelompok siswa

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok

Siswa melaporkan hasil kerjanya didepan kelas

Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan siswa yang sudah selesai

Siswa mengerjakan soal evaluasi

K.2 FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Kegiatan diskusi kelompok

Siswa yang kurang paham mengajukan pertanyaan

kelompok yang sedang menempelkan hasil kerjanya

Siswa yang melaporkan hasil kerja kelompoknya

Guru bersama siswa sedang mengoreksi pekerjaan siswa

Siswa sedang mengerjakan evaluasi

LAMPIRAN L. No. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Kelompok 1 Elia Gilang P Desi Eka S Fernando Allam Cahyo Dio Atsal Kelompok 3 Virdhaus Maulana Ghayska Laudza Ega Dwi Arika Putra Farah Kelompok 5 Tofikha M Diva Rahma Farizha Amalia Nurfaiza H Julio B

DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS 1 Kelompok 2 M. Jorgi Adhere Rafadear Sonia Festidamayanti M. Rizky Akbar Elfira Kusyanti Kelompok 4 Fida Ludianti Rani Dian Anisa Rizki Dzamar Firmansyah B Kelompok 6 Rona Nadea Ajeng Aura Regita Rios

No. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kelompok 1 Fida Ludianti Nadea Ajeng Elfira Kusyanti Tofikha M Firmansyah B Kelompok 3 Fernando Sonia Festidamayanti Rios Desi Eka S Dzamar Kelompok 5 M. Jorgi Farah Nurfaiza H Regita Ega Dwi

DAFTAR NAMA KELOMPOK SIKLUS 2 Kelompok 2 Ghayska Laudza Rona Elia Gilang P Dio Atsal Allam Cahyo Kelompok 4 Diva Rahma Virdhaus Maulana Adhere Rafadear Farizha Amalia M. Rizky Akbar Kelompok 6 Anisa Rizki Rani Dian Aura Julio B Arika Putra

LAMPIRAN M DAFTAR NAMA SISWA No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 No Induk 3224 3263 3264 3266 3268 3269 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279 3280 2381 3282 3285 3286 3287 3288 Nama Farah Elvina Adhere Rafadear Gilang Alfa Rios Caesar Irawan Anisa Rizki Arika Putra yudiyanto Aura Febriyanti. P Desi Eka Safira Dio Atsal Rizaldi Diva Rahmah. A Dzamar Setia. L Ega Dwi Wulandari Elfira Kusyanti Elia Gilang. P Farizha Amalia. R Fida Ludianti Firmansyah Budi. P Ghayska Laudja Aulia Moch. Jorgi Billy Nadea Ajeng Safitri Nurfaiza Hardiyanti Rani Dian Medayanti Regita dyah Prayitno L/ P P L L P L P P L P L P P P P P L L L P P P P Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 13-9-2000 Jember, 10-12-2000 Jember, 10-10-2000 Jember, 19-5-2001 Jember, 15-7-2001 Jembrana, 20-10-2000 Jember, 12-9-2000 Jember, 17-21-2001 Jember, 30-12-2000 Jember, 22-6-2001 Sidoarjo, 11-1-2001 Jember, 14-8-2000 Jember, 1-5-2000 Jember, 19-7-2000 Jember, 23-2-2000 Jember, 18-10-2000 Jember, 2-7-2000 Jember, 17-4-2000 Tulungagung, 25-5-2001 Jember, 10-6-2000 Jember, 10-12-2000 Jember, 11-10-2001 Kewarga negaraan Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Agama Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Kristen Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Alamat Brigjen. Katamso no. 21 S. Parman no. 130 Sriwijaya II/14 Kramat II Blok BT-12 Asrama yonif 509 P. Tendean IV/61 Sriwijaya no. 181 Swijaya XXIV/5 Sriwijaya I C-1 Kramat II BD-7 P. Tendean VI/3 Sriwijaya no.8 SBR. Sari Permai I/6-2 Sriwijaya V Blok H-10 JBR. Permai III Blok I-12 JBR. Permai III Blok L-13 P. Tendean no. 150 Perum sbr. Sari III BO-33 s. Parman GG. Bentoel-6 Kramat II BT-5 Wirolegi Sriwijaya XIV/8

23 24 25 26 27 28 29 30 31

3289 3291 3292 3293 3294 3295 3564 3265 3565

M. Rizky Akbar Rona Ardliana Faizal Tofikha Malik Alamsyah Virdhaus Maulana. A Zhafirah Nindya Sukma Sonia Festidamayanti Fernando Ikbal Buwono Julio Bhakti Allam Cahyo Wibowo

L P L L P P L L L

Jember, 15-5-2000 Ternate, 18-5-2001 Jember, 4-8-2000 Jember, 11-7-2000 Semarang, 12-7-2000 Sidoarjo, 8-10-2000 Jember, 16-6-2000 Sidoarjo, 17-4-2001 Batam, 10-2- 2001

Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia

Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam

P.Tendean GG. VI/NO.1 S. Parman GG. Bhineka no.9 Kramat II BO-5 PERUM Indah Permai Blok E-18 TIDAR GG. Tenes no. 29 Sriwijaya XIV / NO.4 Semeru I/NO. 6 Asrama CPM

DEPARTEMAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl.Kalimantan no.37, Kampus Tegalboto Kotak Pos 162 Telp./Fax(0331) 334988 Jember 68121

Nomor Lampiran Perihal

: /H 25.1.5/PS.8/2009 : Proposal : Ijin Penelitian

Yth. Kepala SDN Karangrejo 02 Jember Diberitahukan dengan hormat bahwa Mahasiswa tersebut di bawah ini : Nama : ASWAR SAPUTRA NIM : 070210204023 Jurusan / Program : Ilmu Pendidikan / S1 PGSD Berasrama Berkenaan dengan penyelesaian studinya, mahasiswa tersebut bermaksud melaksanakan penelitian di lembaga Bapak/Ibu, dengan judul : Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 02 Ajaran 2010/2011 Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon berkenan Bapak/Ibu agar memberikan ijin, dan sekaligus bantuan informasi yang diperlukan. Demikian atas berkenan dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

a.n. Dekan Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. Sunardi, M.Pd NIP. 19540501 198303 1 005

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER UPT DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGREJO 02 KECAMATAN-SUMBERSARI SURAT KETERANGAN Nomor : Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Jabatan Nama Nim Jurusan/program : SUKIRAN, S.Pd : Kepala SDN Karangrejo 02 : Aswar Saputra : 070210204023 : Ilmu Pendidikan/S.1 PGSD /2011

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa mahasiswa berikut ini :

Benar-benar telah melakukan penelitian di SDN Karangrejo 02 Jember berkenaan dengan penyelesaian studinya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan seperlunya. Jember, 19 April 2011 Menyetujui Kepala SDN Karangrejo 02

S U K I R A N, S.Pd NIP. 19550602 197702 1 002

You might also like