You are on page 1of 16

Rubella

Ajeng Permata Anggitasari

Rubella
Rubella (German measles) merupakan suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodromal yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening servikal, suboksipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari.

Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa sekali-kali terdapat infeksi berat disertai kelainan sendi dan purpura. Rubela pada kehamilan muda dapat mengakibatkan abortus, bayi lahir mati, dan menimbulkan kelainan kongenital yang berat pada janin. Sindrom rubela kongenital merupakan penyakit yang sangat menular, mengenai banyak organ dalam tubuh dengan gejala klinis yang luas.

Epidemiologi
Penyakit ini terdistribusi secara luas di dunia. Epidemik terjadi dengan interval 5-7 tahun, paling sering timbul pada musim semi dan terutama mengenai anak serta dewasa muda.

Kelainan pada fetus mencapai 30% akibat infeksi rubela pada ibu hamil selama minggu pertama kehamilan. Risiko kelainan pada fetus tertinggi (50-60%) terjadi pada bulan pertama dan menurun menjadi 4-5% pada bulan keempat kehamilan ibu. Sekitar 85% bayi yang terinfeksi rubela kongenital mengalami defek.

Faktor Resiko
Kondisi tubuh yang tidak baik Belum pernah imunisasi MMR

Etiologi
Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Secara fisiko-kimiawi virus ini sama dengan anggota virus lain dari famili tersebut, tetapi virus rubela secara serologik berbeda. Pada waktu terdapat gejala klinis virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin Cara Penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita.

Manifestasi Klinis
Masa inkubasi Masa inkubasi berkisar 14 21 hari. Masa prodromal
Pada anak biasanya erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya, jarang disertai gejala dan tanda masa prodromal. Pada remaja dan dewasa muda masa prodormal berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rinitis, batuk dan limfadenopati. Gejala ini segera menghilang pada waktu erupsi timbul.

Masa eksantema
Eksantema mulai dari retro-aurikular atau pada muka dan dengan cepat meluas secara kraniokaudal ke bagian lain dari tubuh. Mula-mula berupa makula yang berbatas tegas dan kadang-kadang dengan cepat meluas dan menyatu, memberikan bentuk morbiliform. Pada hari kedua eksantem di muka menghilang, diikuti hari ke-3 di tubuh dan hari ke-4 di anggota gerak. Pada 40% kasus infeksi rubela terjadi tanpa eksantema.

Limfadenopati merupakan suatu gejala klinis yang penting pada rubela. Biasanya pembengkakan kelenjar getah bening itu berlangsung selama 5-8 hari. Pada penyakit rubela yang tidak mengalami penyulit sebagian besar penderita sudah dapat bekerja seperti biasa pada hari ke-3. sebagian kecil penderita masih terganggu dengan nyeri kepala, sakit mata, rasa gatal selama 7-10 hari.

Diagnosis
Gejala klinis untuk mendiagnosis infeksi virus Rubella pada orang dewasa atau pada kehamilan adalah:
1. Infeksi bersifat akut yang ditandai oleh adanya ruam makulopapular. 2. Suhu tubuh > 99 C (> 37,2 C). 3. Atrhalgia/artrhitis, limfadenopati, konjungtivitis.

Selain itu, bayi di diagnosis mengalami CRS apabila mengalami 2 gejala pada kriteria A atau 1 kriteria A dan 1 kriteria B.

Px Penunjang
Kadang terjadi leucopenia pada awal penyakit yang kemudian diikuti dengan limfositosis relatif. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan serologi yaitu adanya peningkatan titer antibody 4 kali pada HAIR (Haemaglutination Inhibition Test) atau ditemukannya antibodi IgM spesifik untuk rubella.

PENCEGAHAN
Vaksin rubella biasanya diberikan kombinasi (measles, mumps, rubella / MMR). Semua anak-anak (dengan sedikit pengecualian) harus diberikan vaksin 2 kali (12-15 bulan dan 4-6 tahun (masuk sekolah) atau 11-12 tahun) Orang dengan umur 12 bulan sampai 18 tahun yang belum mendapatkan vaksin, diberikan 2 dosis MMR (suntikan dipisahkan minimal 4 minggu). Dewasa berumur 19 tahun atau lebih diberi 1 atau 2 dosis. Imunisasi dapat diberikan kepada wanita yang reproduktif. Mereka harus vaksinasi 3 bulan sebelum hamil. Vaksinasi yang diberikan memberikan perlindungan seumur hidup terhadap infeksi rubella.

KOMPLIKASI
Komplikasi relatif tidak lazim dan jarang pada anak. Pada remaja dan dewasa dapat terjadi arthritis dan artralgia dari sendi kecil tangan, kaki, lutut, dan bahu yang berupa pembengkakan dan nyeri. Satu minggu setelah erupsi timbul dapat terjadi purpura (purpura trombositopenik), dapat pula terjadi epistaksis, perdarahan gusi dan saluran cerna, hematuria, ekimosis pada palatum dan periorbita.

PROGNOSIS
Prognosis Baik (jarang penyulit) sementara untuk rubella congenital tergantung dari beratnya infeksi.

You might also like