You are on page 1of 28

MATERI PELATIHAN

(IN-HOUSE TRAINING)

PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT


(HOSPITAL ACQUIRED INFECTION CONTROL)

SUBKOMITE PENGENDALIAN INFEKSI


KOMITE MEDIK
RSUP FATMAWATI, JAKARTA
ISOLATION
PRECAUTION

Sub Komite Pengendalian Infeksi


RSUP Fatmawati
Transmisi Infeksi

SOURCE TRANSMISI HOST


SOURCE

 Alat-alat medis
 Pengunjung
 Tenaga medis & paramedis
 Makanan, air, obat yg terkontaminasi
HOST
Pasien-pasien yg suseptibel terhadap infeksi:
- Usia
- Obat imuno -supresan
- Irradiasi
- Pasien-pasien dg alat -alat
- Operasi pembedahan
TRANSMISI
 Airborne
 Droplet
 Kontak
 Common vehicle
 Vectorborne

→ Isolation precaution dirancang untuk mencegah


transmisi mikro-organisme melalui 5 jalur diatas
TRANSMISI AIRBORNE
Terjadi karena diseminasi:
- airborne droplet nuclei dari droplet yg
mengering yg masih tertinggal di udara utk
beberapa waktu.
-partikel-partikel debu yg berisi agent infeksi

Contoh → Measles/Campak
Tuberculosis
Varicella
TRANSMISI DROPLET
→Terjadi ketika droplet berisi mikro-organisme yg
berasal dr orang infeksius terdorong dalam
jarak dekat melalui udara dan tertanam dalam
konjungtiva, mukosa hidung atau mulut host.
→ Droplet berasal dr sumber/orang sakit, sewaktu:
Batuk
Bersin
Berbicara
Prosedur: suctioning, bronkhoskopi
PA1

TRANSMISI DROPLET
Contoh→ Bakteri
Infeksi Meningococal
Haemophilus influenzae tipe b
Neisseria meningitidis
Diphteria
Mycoplasma pneumonia
Pertussis
Streptoccocus grup A

Virus:
Adenovirus
Influenza
Mumps
Parvovirus B 19
Rubella
Slide 8

PA1 Pratiwi Andayani, 6/4/2006


TRANSMISI KONTAK
Cara transmisi infeksi nosokomial yg paling
penting & sering terjadi, melalui:

 Kontak langsung

 Kontak tidak langsung


TRANSMISI KONTAK
 Transmisi kontak langsung → kontak
langsung antar permukaan kulit tubuh

Pasien Transfer fisik


Mikro- Host
infeksius
organisme suseptibel
/ kolonisasi
TRANSMISI KONTAK
 Transmisi Kontak Tidak Langsung
Kontak antara Host Susceptible dengan
Objek Terkontaminasi.
TRANSMISIKONTAK
 Contoh Kuman:
 MRSA
 Infeksi Enterik

 Infeksi Kulit
IsolationPrecaution
 Terdiri atas:
 Standard Precautions
 Transmission -based Precautions

 Dirancang untuk mencegah transmisi


mikroorganisme dari:
 Agent;
 Transmisi ; dan

 Host
STANDARDPRECAUTIONS
 SP dirancang untuk seluruh pelayanan
pasien tanpa mengindahkan diagnosis
atau status infeksi pasien ybs.
 SP ditujukan pada:
 Darah
 Cairan tubuh

 Kulit non- intact

 Membran mukosa
TRANSMISSION-BASED
1)
PRECAUTION
 Pasien-pasien yang sudah diketahui
maupun yang masih dicurigai akan
terinfeksi dengan patogen-patogen yang
ditularkan oleh:
 Transmisi airborne
 Transmisi droplet

 Transmisi kontak

1) dipakai sebagai tambahan pada Standard Precautions


AIRBORNEPRECAUTIONS
 Dirancang untuk mencegah transmisi
melalui AirborneDr opletN uclei dari mikro-
organisme (5μm in size) yang:
 dapat berada di udara dalam waktu yang
lama.
 dapat menyebar luas melalui aliran udara .
AIRBORNEPRECAUTIONS
Terdiri atas:
1. Penempatan pasien:
• Ruang isolasi dengan tekanan udara negatif; atau
• Ruang biasa dengan jendela terbuka namun tanpa kipas angin
• Pastikan pintu ruang rawat selalu tertutup
tertutup..

2. Perpindahan pasien dari ruang rawatnya hanya bila


diperlukan.

3. Dalam hal pasien harus dipindahkan, pasien diharuskan


memakai masker operasi ( surgical mask).
DROPLETPRECAUTIONS
 Dirancang untuk mencegah transmisi
mikro-organisme yang menyebar melalui
droplet berukuran lebih besar (>5 μm)
 Droplet biasanya berpindah dalam jarak
dekat (1m) melalui udara.
DROPLETPRECAUTIONS
Terdiri atas:
1. Penempatan pasien
2. Tenaga kesehatan harus memakai masker bila
berada dalam jarak 1 m dari pasien.
3. Perpindahan pasien dari ruang rawatnya
hanya bila diperlukan .
4. Dalam hal pasien harus dipindahkan , pasien
diharuskan memakai masker operasi (surgical
mask).
DROPLETPRECAUTIONS
PENEMPATAN PASIEN:
1. Pasien ditempatkan dalam kamar
dengan 1 tempat tidur; atau
2. Pasien ditempatkan berkelompok
dengan pasien yang mempunyai
diagnosis sama.
3. Bila kedua hal di atas tidak
memungkinkan, tempatkan pasien
dengan jarak sekurang-kurangnya 1 m
dari pasien lain.
CONTACTPRECAUTIONS
 Dirancang untuk mencegah transmisi
mikro-organisme akibat kontak langsung
maupun tak langsung.
CONTACTPRECAUTIONS
Terdiri atas:
1. Penempatan pasien
2. Perpindahan pasien dari ruang rawatnya
hanya bila diperlukan .
3. Dalam hal pasien harus dipindahkan , pastikan
Standard Precautions diterapkan untuk
mengurangi transmisi mikro-organisme ke
pasien lain maupun lingkungan sekitar.
4. Peralatan perawatan pasien.
CONTACTPRECAUTIONS
PENEMPATAN PASIEN:
1. Pasien ditempatkan dalam kamar
dengan 1 tempat tidur; atau
2. Pasien ditempatkan berkelompok
dengan pasien yang mempunyai
diagnosis sama.
CONTACTPRECAUTIONS
PERALATAN PERAWATAN PASIEN
1. Pastikan peralatan perawatan hanya
dipakai untuk 1(satu) pasien saja.
2. Jika tidak mungkin, peralatan perawatan
harus dibersihkan dan di-disinfeksi
sebelum dipakai pada pasien lain.
Penerapan Standard
Precautions secara
rutin dan konsisten
pada setiap pasien
dapat menurunkan
resiko penularan
penyakit.
Terima kasih

You might also like