You are on page 1of 17

HIDROSFER

DINAMIKA PERUBAHAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat atau 75 % muka bumi tertutup oleh air. Jadi dapat dikatakan bumi kita ini adalah planet air.

Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut dengan siklus hidrologi, siklus air atau daur hidrologi. Persentase luas permukaan laut dan luas permukaan daratan Di belahan bumi utara dan selatan.

BELAHAN BUMI LUAS LAUTAN (%) LUAS DARATAN (%) Utara 61 39 Selatan 81 19
Untuk keperluan pemahaman praktis dalam mempelajari tentang air diperlukan beberapa cabang ilmu, antara lain sebagai berikut : Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara unsur2 meteorologi dan

siklus hidrologi yang ditekankan kepada hubungan timbal balik. Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah, baik yang melalui saluran, maupun yang tidak melalui saluran. Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan, persebaran, dan gerak air di bawah permukaan tanah. Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk air yang berada di danau. Oseanologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keadaan air di lautan.
Siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :

1.

Siklus Air Kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut

2.

Siklus Air Sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi.

3.

Siklus Air Besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal2 es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses2 yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain : Evaporasi, yaitu penguapan benda2 abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air

menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut.

Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh2an melalui stomata atau mulut

daun.

Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju. Run Off (Aliran Permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.
Di dalam siklus hidrologi terjadi proses kondensasi dan sublemasi. Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 air, sedangkan sublemasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 es atau salju. Menurut perkiraan, air yang ada dipermukaan bumi seluruhnya 3 3 mencapai 1.360.000.000 km . Sekitar 1.320.000.000 km berada di lautan/samudera dan sisanya terjadi sirkulasi pada atmosfer ke daratan dan kembali ke laut atau samudera. Air yang ada dipermukaan bumi dan di udara berada dalam bentuk cair, gas dan padat (es atau salju). Perubahan air dalam tiga bentuk ini memang sangat menakjubkan. Jika terjadi perubahan temperatur, air dapat berubah menjadi es yang disebut membeku ( freezing), atau sebaliknya es akan berubah menjadi air yang disebut mencair ( melting), dan air yang mencair tersebut dapat pula berubah menjadi gas melalui proses penguapan (evaporation). 3 Dalam setahun tidak kurang dari 500.000 km air di muka bumi berubah menjadi gas ke 3 dalam atmosfer. Kurang lebih 430.000 km air laut berubah menjadi uap air atau sekitar 1.000 3 3 km setiap hari, dan sisanya 70.000 km menguap dari daratan (termasuk penguapan dari tanaman yang disebut denganTranspiration).

Uap air yang terdapat dalam udara dapat berubah menjadi butir2 air atau es ( kondensasi). Jika temperatur udara terus menurun, butiran air berubah menjadi kristal2 es, lama kelamaan semakin besar, dan udara tidak lagi mampu menahan beratnya sehingga jatuh ke bumi sebagai hujan (precipitation). Butiran2 air atau kristal2 es yang masih bertahan melayang-layang di udara karena amat kecil disebut awan. Sebaliknya, setiap tahunnya curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi sekitar 500.000 3 3 3 km , yaitu 390.000 km langsung jatuh di laut/samudera, dan 110.000 km jatuh di daratan. Persebaran air yang berada di muka bumi secara persentase adalah sebagai berikut : air laut 97,5 %, air sungai, air danau, air tanah, dan salju 2,449 %, serta berupa uap air 0,001 %.

LITOSFER
posted by: RATNA FAUZIAH LAPISAN LITOSFER A. Struktur Lapisan Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar 50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua. B. Batuan Pembentuk Kulit Bumi Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa, feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi. SIKLUS BATUAN

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya. Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur. 1. kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini. 2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;

3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu. 4. proses pembentukan

Lapisan-Lapisan Atmosfer 1. Troposfer (015 km) Troposfer berada pada lapisan atmosfer paling bawah. Manusia dan makhluk hidup lain hidup di lapisan ini. Lapisan ini menjadi tempat akumulasi gas-gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Uap air dan karbon dioksida yang banyak terdapat pada lapisan ini berfungsi menjaga keseimbangan panas permukaan Bumi, terutama yang ditimbulkan oleh radiasi sinar inframerah dari Matahari. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu seiring dengan peningkatan ketinggian karena sangat sedikit penyerapan radiasi gelombang pendek dari Matahari. Permukaan tanah memberikan panas udara di atasnya melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi sehingga troposfer bagian bawah lebih panas. Gejala cuaca seperti awan, hujan, petir, topan, dan badai terjadi di lapisan troposfer. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopause. Zona ini menjadi jalur lintasan pesawat terbang.

Lapisan-lapisan atmosfer. 2. Stratosfer (1550 km) Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak terdapat troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya hujan. Di stratosfer bagian atas terdapat lapisan ozon terbesar. Stratosfer adalah lapisan inversi, yaitu semakin tinggi dari permukaan Bumi, suhu udara akan meningkat. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyerap radiasi ultraviolet dari Matahari. Bagian stratosfer paling atas disebut stratopause, yaitu lapisan yang membatasi stratosfer dan mesosfer. 3. Mesosfer (5085 km)

Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai 100C. Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan meteor-meteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah dan berubah menjadi batuan-batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Di mesosfer terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan D. Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara bertemu dengan elektron bermuatan listrik negatif. Awan sinar malam yang berasal dari uap air atau debu meteorit muncul pada lapisan ini. 4. Termosfer (85500 km) Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari sehingga lapisan ini dikenal juga dengan ionosfer. Berkat adanya gas-gas yang mengalami ionisasi ini, sinyalsinyal radio komunikasi dari permukaan Bumi dapat dipantulkan kembali ke Bumi, sehingga aktivitas komunikasi dapat terjadi. Pada lapisan ini terdapat pula sinar kutub (aurora) yang muncul di kala fajar atau petang. 5. Eksosfer (lebih dari 500 km) Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen. Kerapatan udaranya semakin tipis sampai hampir habis di ambang luar angkasa. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak dan melayang di angkasa. Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan ini. bozzkaf: http://bozzkaf.blogspot.com/2012/12/lapisan-lapisanatmosfer.html#ixzz2ffGWGpNj

gejala dan pengertian geosfer (lengkap) Jumat, 03 Agustus 2012 10 komentar Pengertian masing masing fenomena GEOSFER 18 Oktober 2010 Pada dasarnya ilmu Geografi adalah mempelajari fenomena GEOSFER. dan tentu anda sudah paham mengenai masing masing fenomena GEOSFER tersebut. kali ini akan dijabarkan mengenai pengertian fenomena itu mulai dari Atmosfer, Biosfer, Hidrosfer, Ltosfer, sampai pada Antroposfer serta beberapa bagian-bagianya dapat disimak dibawah ini

1. Atmosfer Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh

pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di

dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Komposisi dari atmosfer bumi Atmosfer tersusun oleh:

o o o o

Nitrogen ( Oksigen ( Argon ( Air (


) ) ) ) Ozon (

) Karbondioksida ( )

Atmosfer dibagi menjadi 5 lapisan lagi, yaitu :


o

1 Troposfer 2 Stratosfer 3 Mesosfer 4 Termosfer 5 Eksosfer

untuk penjabaran masing-masing lapisan klik disini

2. Litosfer Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos () yang berarti berbatu, dan sphere () yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.

Terdapat dua tipe litosfer


Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua

Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic Material Pembentuk Litosfer akan dijabarkan disini

3. Hidrosfer Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputidanau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. penjabaran lebih lanjut dapa disimak disini 4. Biosfer Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurutgeofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satusatunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia Bumi. 5. Antroposfer Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yangdiperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, OBJEK GEOGRAFI Objek kajian ini dapat

dibagi menjadi objek material dan objek formal. 1. Objek Material Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer. Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim,klimatologi, dan letak geomorfologi. Contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan letak kultural.Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia (budaya). Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer (meteorologi dan klimatologi), litosfer (geologi,geomorfologi, dan pedologi), hidrosfer (oseanografi dan hidrologi), sertabiosfer (botani dan zoologi). Bentang lahan budaya atau lingkunganmanusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota,geografi ekonomi, dan lain-lain. Objek material yaitu segala sesuatu baik berupa materi atau berupa gejala geografi yang terjadi dalam ruang (geosfer) yang dipelajari oleh geografi. Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material ini berada di 5 bagian geosfer yaitu:

Litosfer. Lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. Deskripsi lengkapnya adalah lapisan penyusun kulit bumi yang terluar dan terbentuk dari batuan. Objek material geografi pada lapisan ini adalah segala sesuatu materi atau gejala geografi yang terdapat atau terjadi pada lapisan ini.

contoh dalam bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan ketinggianya. Sedangkan dalam bentuk fenomena dan gejala geografi misalnya gempa, pergerakan lempeng tektonik,

Hidrosfer. Adalah bagian dari geosfer dalam bentuk lapisan perairan yang tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah, atmosfer (udara), maupun dalam bentuk padat, cair, gas

Contoh dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas) dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah dan lain-lain

Atmosfer. Adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi

Contoh dalam bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca

Biosfer. Lapisan kehidupan yang ada di gesofer selain dari manusia yaitu berupa flora dan fauna

Contoh materinya: flora dan fauna dan gejalanya: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang mendukungnya)

Anthroposfer. Adalah lapisan kehidupan manusia di dalam ruang.

Contohnya kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian), kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan lain-lain

2.Objek Formal Merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dari sudut geografi. Cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah,serta waktu. a.Sudut Pandang Keruangan Melalui sudut pandang keruangan, objek formal ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita bisa mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan (aksesibilitas), dansebagainya. b.Sudut Pandang Kelingkungan Sudut pandang ini diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat dalam kaitannya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen tersebut terdiri atas komponen abiotik dan biotik. c.Sudut Pandang Kewilayahan Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer. d.Sudut Pandang Waktu Objek formal dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh: perkembangan wilayah dari tahun ke tahun dan kondisi garis pantai dari waktu ke waktu. Bidang Lapangan Kerja Geografi Para geograf dapat bekerja di banyak bidang lapangan kerja. Mereka ada yang menjadi pengajar atau dosen di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Bidang lain yang dapat dimasuki adalah menjadi pegawai pemerintah pusat atau daerah sebagai perencana tata ruang wilayah, ahli tata guna lahan, ahli hidrologi, ahli kependudukan, ahli kartografi, dan ahli penginderaan jauh. Contoh: Departemen Dalam Negeri (Depdagri),Departemen Kehutanan (Dephut), Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil), Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Depnakertrans),

Departemen Keuangan (Depkeu), DepartemenPerhubungan (Dephub), Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional(Bakosurtanal), Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta Direktorat Jenderal Pajak. Para geograf dapat juga bekerja di swasta yang bergerak di bidang pertambangan, lingkungan hidup, kehutanan, dan industri serta jasa perdagangan dan konsultan teknik. Contoh: Perusahaan tambang multinasional dan nasional, perusahaan hak pengusahaan hutan (HPH), lembaga swadaya masyarakat (LSM) multinasional dan nasional, industri perkayuan, perusahaan konsultan teknik, serta perusahaan penjual perangkat lunak (software) SIG (Sistem Informasi Geografis) dan citra satelit.

Objek adalah sesuatu yang menjadi bahan kajian atau peneletian. Seperti yang sudah disimpulkan oleh para ahli geografi bahwa pengertian geografi dibagi menjadi dua objek. Objek geigrafi itu antara lain sebaga berikut: a. Objek Material Objek Material adalah semua gejala

yang terjadi di permukaan bumi atau geosfer, yang meliputi: Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air),Litosfer (lapisan batuan), Biosfer(makhluk hidup), dan Antroposfer (manusia). Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi, udara yang menyelimuti bumi semakin ke atas semakin renggang, dan lapisan ini mempunyai ketebalan 1.000 km. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan: 1. Troposfer a. Ketinggian 0 - 8 km (kutub) dan 0 - 6 km di khatulistiwa. b. Tempat terjadinya cuaca dan iklim angin, hujan, petir, awan. c. Temperatur tidak konstan semakin atas suhunya semakin turun. d. Merupakan lapisan apaling dekat dengan bumi. 2. Stratosfer Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon yang berfungsi menyaring sinar ultraviolet yang datang dari matahari. 3. Meseosfer a. Adanya penurunan suhu sampai 100 derajat. b. Tempat terbakarnya benda-benda langit (meteor). 4. Termosfer Ketinggian termosfer mencapai 80 800 km. Lapisan ini berfungsi memantulkan gelombang radio. 5. Eksosfer Eksosfer mempunyai ketinggian 800 - 1000 km dan merupakan lapisan terluas dari lapisan lainnya. Lapisan ini mempunyai pengaruh gaya berat sangat kecil sehingga benturan antara batuanbatuan udara tidak terjadi. Manfaaat Lpaisan Atmosfer antara lain a. Pernafasan bagi makhluk hidup. b. Perlindungan makhluk hidup dari radiasi matahari c. Perlindungan bumi dari jatuhnya benda-benda langit. d. Pemantulan gelombang bunyi untuk komunikasi. e. Pelayanan atau pelayaran bagi kapal layar. f. Penyerbukan tanaman. g. Olahraga terutama terbang layang. h. Penyebab hujan. i. Penggerak kinir angin. Hidrosfer berasal dari kata hidros artinya air dan sphere artinya lapisan. Jadi hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Air yang ada di bumi mengalami siklus perputaran, hal ini dipengaruhu gejala meteorologi dan klimatologi. Hidrosfer meliputi perairan darat dan perairan laut. Perairan darat merupakan sekumplan air yang ada di daratan, baik di permukaan bumi maupun di dalam bumi. Perairan darat meliputi sungai, danau, dana rawa. Adapun perairan laut meliputi selat, laut dan samudra. Lithosfer berasal dari kata lithos artinya batuan dan sphere artinya lapisan, jadi lithosfer adalah lapisan kulit bumi. Kulit bumi terdiri atas beberapa lapisan. 1. Lapisan Inti Bumi (barisfer) merupakan bahan padat yang yang terdiri atas lapisan nife (niccium = nikjel dan ferrum = besi), jari-jari kurang lebih 3.470 km. 2. Lpaisan Pengantara (astensfer/mantel bumi) merupakan bahan cair yang bersuhu tinggi dan berpijar, kurang lebih tebalnya 1.700 km. 3. Lpaisan Luar (lithosfer) lapisan yang terletak dibagian liar dari bumi y6ang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan sial (silinsium alumunium) dan lapisan sima (silinsium magnesium). Biosfer berasal dari kata bio artinya makhluk hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi biosfe adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup, yang meliputi tumbuhan (flora) dan hean (fauna). Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi antara wilayah satu dengan wilayah lainnya mempunyai keadaan yang berbeda-beda. Adapun yang mempengaruhi perbedaan persebaran flora dan fauna sebagai berikut. 1. Faktor iklim (klimatik) misalnya suhu, curah hujan, angin, dan kelembapan udara. 2. Faktor Edatik (tanah) misalnya struktur tanah, tekstur tanah, kesuburan tanah, dan jenis tanah. 3. Faktor Biotik (makhluk hidup) misalnya hewan, tumbuhan dan manusia. 4. Faktor fisiografi misalnya bentuk lahan dan ketinggian rumput. Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang mempelajari khusus manusia yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktivitas kehidupannya. Oleh karena itu manusia mempunyai akal budi, daya cipta dan kreatifitas, maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Pemanfaatan antroposfer oleh manusia untuk penggunaan lahan, seperti pemukiman, persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, industri, perikanan, dan kepariwisataan. b. Objek Formal Objek Formal adalah cara pandang, cara berfikir atau menganalisis terhadap objek materia yaitu atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer, dan antroposfer. Menurut Hagget (1983) objek geografi ada tiga. Berikut penjelasannya. 1. Spetial Analisis (analisis keruangan) meliputi struktur keruangan (spatial struktur), pola keruangan (spatial pattern), proses keruangan (spatial processe). 2. Ekologi Analisis (analisis

kelingkungan) menganalisis interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan. 3. Regional Complex (analisis komplek wilayah) merupakan perpaduan antara analisis ruang dengan analisis kelingkungan. - See more at: http://farid-rizky.blogspot.com/2012/12/objek-studigeografi.html#sthash.769Jdxp1.dpuf

You might also like