You are on page 1of 2

2.

3 Kadar Emas Karat berasal dari bahasa Yunani keration, yang berarti biji buah carob, semacam buah petai yang tumbuh pada abad pertengahan. Tiap biji buah tersebut mempunyai berat yang hampir sama yaitu 0,20 gram (seperlima gram). Ini lantas dijadikan sebagai patokan ukuran berat intan/berlian dan dinyatakan dalam istilah carat. Namun karena berat biji carob tersebut bervariasi, maka para pembeli intan sering membawa biji carob sendiri sebagai patokan supaya terhindar dari penipuan oleh para pedagang.(http://suksesitubebas.wordpress.com/pengertianemas/) Pengertian karat emas bukanlah lapisan merah (kekuning-kuningan) sebagai akibat proses kimia yang terjadi karena oksidasi logam dengan zat asam (oksigen) yang terdapat di udara atau yang dikenal dengan korosi. Karat adalah sistem pengukuran tingkat kemurnian emas. Kemurnian emas diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam. Untuk membedakannya dengan carat intan/berlian, maka penulisan carat sebagai satuan kadar emas diawali dengan huruf K sehingga menjadi Karat. Dalam dunia perdagangan modern, carat intan/berlian biasa disingkat sebagai ct, misalkan 1.325 cts atau 3.755 cts, sedangkan karat emas disingkat sebagai :K, misalkan 24K, atau 14K. Untuk rumus menghitung karat cukup sederhana. Bagikan nilai karat yang kita inginkan dengan 24. Karena 24 adalah tingkatan tertinggi dalam perhitungan karat. Contoh emas 15K. Berarti untuk mengetahui tingkat kemurnian emas dengan cap 15K tersebut adalah 15 dibagi 24 mendapatkan hasil 0.625. Dari nilai 0.625 ini kita kali kan 100 untuk mengkonversi ke persentase. Dari sini kita mendapatkan bawah emas 15K setara dengan 62.5% untuk kandungan emas murni dalam logam tersebut, sementara 37.5% lainnya adalah logam-logam lain seperti perak, tembaga, dll. 99,9 % setara dengan 24 Karat 95,8 % setara dengan 23 Karat 91,6 % setara dengan 22 Karat 87, 5 % setara dengan 21 Karat 75 % setara dengan 18 Karat (biasanya untuk cincin) 58,5 % setara dengan 14 Karat 37,5 % setara dengan 09 Karat 2.4 Gold Prospecting Gold prospecting adalah mendeteksi cebakan atau vein atau urat emas berdasarkan atas singkapan batuan yang didapatkan di permukaan. Dalam melakukan kegiatan dilapangan, para prospektor biasanya menggunakan peralatan dan aksesoris seperti geologis, antara lain : palu geologi, pahat, kompas geologi, loupe, alat gps, safety glasses, sarung tangan, senter, pisau stainless, pan, magnet, kantong sample. Palu geolologi dan pahat untuk memecah batuan dan pecahan batuan tersebut diperiksa dengan loupe, apabila dirasa perlu dapat diambil dan dipergunakan sebagai sample yang disimpan dalam kantong sample. Kantong sample harus diberi label dan daftar tertulis atas lokasi agar mudah diingat. Safety glasses digunakan untuk melindungi mata ketika sampel atau memecah batu. Pisau stainless steel memiliki kekerasan 6,5 pada skala mohs untuk menguji tingkat kekerasan batuan sample. Pan emas digunakan sebagai alat konsentrator manual untuk memisahkan emas halus dari tepung batuan. Magnet digunakan untuk tes magnetis mineral. Kompas geologi dan gps diperlukan ketika pencarian jauh dari trek yang dikenal dan memberikan informasi tentang posisi agar mudah diingat.( http://www.mineraltambang.com/gold-prospecting.html) Sample batuan diusahakan diambil dalam keadaan kering sebesar genggaman tangan (hand speciemen). Namun untuk tujuan khusus dapat diambil dalam ukuran yang lebih besar dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk kepentingan pendataan, setiap pengambilan sample batuan harus disertai catatan yang berisi kode, nomor urutan lokasi, tempat dan tanggal penggambilan. Bila memungkinkan, pada permukaan batuan sample dituliskan juga kode dan nomornya batuan

sample. Itulah sebabnya, pengambilan batuan sample disarankan diambil dari singkapan yang ditemukan dalam keadaan kering. Batuan sample ini selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan analisa laboratorium. Selain terampil memanfaatkan peralatan, ketika dilapangan prospektor juga harus jeli mengamati singkapan batuan yang mengindikasikan keberadaan vein, antara lain : Batuan Nat yaitu batuan yang tersusun berbaris. Batuan ini sebelumnya tertanam dalam tanah, akibat erosi yang mengikis tanah membuat batuannya terekspose.

You might also like