You are on page 1of 7

Aspek Perkembangan Anak Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat mengagumkan.

Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi.Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa: Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun) Early childhood (usia 3-6 tahun) Middle childhood (usia 6-11 tahun) Sedangkan perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut: Perkembangan FisikPertumbuhan fisikmerupakan proses tumbuh kembang yang ditandai dengan Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya. Perkembangan MotorikPerkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan Kognitif (Berfikir)Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara. Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebahagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir. Perkembangan EmosiEmosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan.Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak bayi dilahirkan. Gejala pertama perilaku emosional dapat dilihat dari keterangsangan umum terhadap suatu stimulasi yang kuat. Misalnya bila bayi merasa senang, maka ia akan menghentak-hentakkan kakinya. Sebaliknya bila ia tidak senang, maka bayi bereaksi dengan cara menangisPerkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentukbentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan

orang-orang di sekitarnya.Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi. Perkembangan Sosial/PsikososialAspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya. Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar semua aspek tersebut berkembang secara seimbang Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud adalah salah satu teori yang paling terkenal, akan tetapi juga salah satu teori yang paling kontroversial. Freud percaya kepribadian yang berkembang melalui serangkaian tahapan masa kanak-kanak di mana mencari kesenangan-energi dari id menjadi fokus pada area sensitif seksual tertentu. Energi psikoseksual, atau libido , digambarkan sebagai kekuatan pendorong di belakang perilaku. Menurut Sigmund Freud, kepribadian sebagian besar dibentuk oleh usia lima tahun. Awal perkembangan berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian dan terus mempengaruhi perilaku di kemudian hari. Jika tahap-tahap psikoseksual selesai dengan sukses, hasilnya adalah kepribadian yang sehat. Jika masalah tertentu tidak diselesaikan pada tahap yang tepat, fiksasi dapat terjadi. fiksasi adalah fokus yang gigih pada tahap awal psikoseksual. Sampai konflik ini diselesaikan, individu akan tetap terjebak dalam tahap ini. Misalnya, seseorang yang terpaku pada tahap oral mungkin terlalu bergantung pada orang lain dan dapat mencari rangsangan oral melalui merokok, minum, atau makan. Tahap Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud 1. Fase Oral Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap. Karena bayi sepenuhnya tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab untuk memberi makan anak), bayi juga mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui stimulasi oral. Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, anak harus menjadi kurang bergantung pada para pengasuh. Jika fiksasi terjadi pada tahap ini, Freud percaya individu akan memiliki masalah dengan ketergantungan atau agresi. fiksasi oral dapat mengakibatkan masalah dengan minum, merokok makan, atau menggigit kuku. 2. Fase Anal Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama dari libido adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet anak harus belajar untuk mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini menyebabkan rasa prestasi dan kemandirian. Menurut Sigmund Freud, keberhasilan pada tahap ini tergantung pada cara di mana orang tua pendekatan pelatihan toilet. Orang tua yang memanfaatkan pujian dan penghargaan untuk menggunakan toilet pada saat yang tepat mendorong hasil positif dan membantu anak-anak merasa mampu dan produktif. Freud percaya bahwa pengalaman positif selama tahap ini menjabat sebagai

dasar orang untuk menjadi orang dewasa yang kompeten, produktif dan kreatif. Namun, tidak semua orang tua memberikan dukungan dan dorongan bahwa anak-anak perlukan selama tahap ini. Beberapa orang tua bukan menghukum, mengejek atau malu seorang anak untuk kecelakaan. Menurut Freud, respon orangtua tidak sesuai dapat mengakibatkan hasil negatif. Jika orangtua mengambil pendekatan yang terlalu longgar, Freud menyarankan bahwa-yg mengusir kepribadian dubur dapat berkembang di mana individu memiliki, boros atau merusak kepribadian berantakan. Jika orang tua terlalu ketat atau mulai toilet training terlalu dini, Freud percaya bahwa kepribadian kuatanalberkembang di mana individu tersebut ketat, tertib, kaku dan obsesif. 3. Fase Phalic Pada tahap phallic , fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk ibu kasih sayang itu. Kompleks Oedipusmenggambarkan perasaan ini ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan ayah.Namun, anak juga kekhawatiran bahwa ia akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini, takut Freud disebut pengebirian kecemasan. Istilah Electra kompleks telah digunakan untuk menggambarkan satu set sama perasaan yang dialami oleh gadis-gadis muda. Freud, bagaimanapun, percaya bahwa gadis-gadis bukan iri pengalaman penis. Akhirnya, anak menyadari mulai mengidentifikasi dengan induk yang sama-seks sebagai alat vicariously memiliki orang tua lainnya. Untuk anak perempuan, Namun, Freud percaya bahwa penis iri tidak pernah sepenuhnya terselesaikan dan bahwa semua wanita tetap agak terpaku pada tahap ini. Psikolog seperti Karen Horney sengketa teori ini, menyebutnya baik tidak akurat dan merendahkan perempuan. Sebaliknya, Horney mengusulkan bahwa laki-laki mengalami perasaan rendah diri karena mereka tidak bisa melahirkan anak-anak. 4. Fase Latent Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi dan kepercayaan diri. Freud menggambarkan fase latens sebagai salah satu yang relatif stabil. Tidak ada organisasi baru seksualitas berkembang, dan dia tidak membayar banyak perhatian untuk itu. Untuk alasan ini, fase ini tidak selalu disebutkan dalam deskripsi teori sebagai salah satu tahap, tetapi sebagai suatu periode terpisah. 5. Fase Genital Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan. Menurut Sigmund Freud (1856-1939) Fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido ini merupakan energi psikis yang bersifat sexual(dorongan kehidupan yang sudah ada sejak bayi). Setiap tahap perkembangan ditandai dengan berfungsinya dorongan-dorongan tersebut pada daerah tubuh tertentu. Freud membagi perkembangan manusia menjadi 5 fase :

1. Fase Oral (0-1tahun) Anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada mulutnya. Hubungan sosial lebih bersifat fisik, seperti makan atau minum susu. Objek sosial terdekat adalah ibu, terutama saat menyusu. Bila anak tidak menyusu pada ibunya, ia memperoleh kepuasan oral dengan memasukkan jari-jari tangannya ke mulut. 2. Fase Anal (1-3tahun) Pada fase ini pusat kenikmatannya terletak di anus, terutama saat buang air besar. Inilah saat yang paling tepat untuk mengajarkan disiplin pada anak termasuk toilet training. Pada masa ini anak sudah menjadi individu yang mampu bertanggung jawab atas beberapa kegiatan tertentu. 3. Fase Falik (3-5 tahun) Anak memindahkan pust kenikmatannya pada daerah kelamin. Anak mulai tertarik dengan perbedaan anatomis antara laki-laki dan perempuan. Pada anak laki-laki kedekatan dengan ibunya menimbulkan gairah sexual perasaan cinta yang disebut Oedipus Complex. Sedangkan pada anak perempuan disebut Electra Complex. Tetapi perasaan ini terhalang dengan adanya tokoh ayah bagi anak laki-laki dan tokoh ibu bagi anak perempuan. Kompleks ini kemudian diikuti oleh kecemasan kastrasi (takut dipotong alat kelaminnya) sehingga menimbulkan perilaku menurut dan meniru tindak tanduk saingannya. Konflik ini terpecahkan saat anak sudah menerima, menyukai, dan mengagumi saingannya sehingga menjadi model dari perilakunya (ego ideal). 4. Fase Laten (5-12 tahun) Ini adalah masa tenang, walau anak mengalami perkembangan pesat pada aspek motorik dan kognitif. Kecemasan dan ketakutan yang timbul pada masa-masa sebelumnya ditekan (repressed).Anak laki-laki lebih banyak bergaul dengan teman sejenis begitu pula dengan wanita Oleh karena itu, fase ini disebut juga sebagai fase homoseksual alamiah. Anak mencari figure ideal diantara orang dewasa berjenis kelamin sama dengannya 5. Fase Genital (12 tahun ke atas) Ala-alat reproduksi sudah mulai masak, pusat kepuasannya berada pada daerah kelamin. Energi psikis (libido) diarahkan untuk hubungan-hubungan heteroseksual. Rasa cintanya pada anggota keluarga dialihkan pada orang lain yang berlawan jenis. Pengalaman-pengalaman di masa lalu menjadi bekal amat berpengaruh pada remaja yang sedang menapak ke dunia karir dan dunia rumahtangga. Definisi Pertumbuhan Kamarudin Husin (1997:4) pertumbuhan bermaksud suatu perubahan yang boleh dinilai atau diukur satu peringkat ke satu peringkat perkembangan yang lain dari satu jangka masa ke satu jangka masa yang lain. Selain itu, pertumbuhan juga melibatkan perubahan darii segi kuantiti seperti berat badan, tinggi, lebar dada dan sebagainya yang dapat dilihat pada sesuatu organisma dengan jelas. Menurut beliau lagi pertumbuhan juga melibatkan perubahan struktur dan fungsi tubuh individu dalam proses menuju kematangan.

Menurut Karl Garrison dalam Murugiah, pertumbuhan merupakan perkembangan seseorang individu dalam bentuk saiz badan iaitu perubahan-perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar. Menurut Atan Long pula pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diukur dari satu peringkat ke satu peringkat yang lain. Kuantiti pertumbuhan tersebut dapat dilihat dengan jelas daripada pengukuran yang dibuat dari masa ke semasa. Arnold Gesell dalam Kamaruddin Husin, mengatakan bahawa pertumbuhan manusia adalah mengikut corak yang dapat ditelah. Beliau berpendapat walaupun tidak terdapat dua individu yang benar-benar serupa tetapi semua kanak-kanak yang normal cenderung untuk mengikuti susunan pertumbuhan secara umum yang terjadi pada manusia. Definisi Perkembangan Perkembangan boleh didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang tersusun dan teratur. Semua perubahan dalam perkembangan ini akan membantu individu dalam proses menccapai kematangan. Perkembangan merupakan perubahan kualitatif yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Perubahan menunjukkan sifat yang berbeza daripada tahap perkembangan yang terdahulu. Perkembangan juga adalah sebagai perubahan pada struktur, pendapat dan tingkah laku individu. Ia terhasil daripada fungsi biologi, faktor pemakanan dan pengaruh alam sekitar. Perkembanga juga merupakan perubahan yan bersifat kualitatif tetapi dapat dilihat dengan membandingkan sifat yang terdahulu dengan sifat yang terbentuk. Dengan kata lain, perkembangan bo;eh juga dianggap sebagai proses di mana individu itu mencapai kematangan, pengukuhan dan kestabilan. Menurut Crow dan Crow, perkembangan merupakan perubahan secara kualitatif serta cenderung ke arah lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial. Manakala menurut Karl E. Garrison, perkembangan adalah dihasilkan daripada tindakan yang saling berkaitan di antara perkembangan jasmani dan pembelajaran. Sementara D.S Wright dan Ann Taylor mentakrifkan perkembangan sebagai perubahan yang berlaku dalam warisan hayat (baka) dan organisasi kepada struktur organisma dalam keadaan saling berkait serta berhubng dengan

pertambahan umur. Atan Long menerangkan perkembangan merupakan perubahan yang bersifat kualiti. Perkembangan membawa seseuatu organisma keperingkat matang dan berterusan berlaku walaupun peringkat kematangan telah dilampaui. Ciri-ciri Perkembangan Antara ciri-ciri perkembangan ialah: (a) Secara umumnya perkembangan berlaku secara berperingkat-peringkat iaitu bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua. (b) Semua kanak-kanak mengikut perkembangan yang sama tetapi dalam kadar yang berlainan. (c) Proses perkembangan bersifat berterusan iaitu sepanjang hayat seseorang individu itu. (d) Perkembangan merupakan satu proses perubahan yang berlaku akibat tindakan yang saling berkait di antara perkembangan jasmani dan pembelajaran. (e) Perkembangan dipengaruhi faktor baka dan persekitaran. Baka menentukan had perkembangan manakala persekitaran akan menolong perkembangan ke satu tahap maksimum. (f) Perkembangan berlaku melaui perubahan dari segi bahasa, suara, tingkah l, cara berfikir, komunikasi dan sebagainya. Perbezaan antara Pertumbuhan dan Perkambangan Proses pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam keadaan saling berkait yang meliputi perubahan dari segi jasmani, emosi, mental dan sosial yang dapat diukur dari segi kuantitatif dan kualitatif. Keselurauhan proses perubahan tersebut dinamakan sebagai penyuburan. Perbezaan yang nyata di antara pertumbuhan dan perkembangan dari segi jasmani, mental,emosi dan sosial adalah seperti jadual 2.1 di bawah. Jadual 2.1 : Perbezaan antara Pertumbuhan dan Perkembangan

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN Jasmani Tinggi, berat, saiz, pertumbuhan urat, saraf, dagig, gigi dan pancaindera. Jasmani Kemahiran menggunakan anggota badan seperti berjalan, berlari dan sebagainya. Mental Keupayaan berfikir berkembang termasuk perkara subjektif. Mental Kemahiran menggunakan bahasa, perkataan angka, pemikiran dan penaakulan. Emosi Perasaan sayang, suka, duka, marah dan sebagainya. Emosi Berupaya menguasai perasaan dan mengawal perasaan. Sosial Berinteraksi dengan keluarga, rakan sebaya jiran dan masyarakat. Sosial Timbul kesedaran perbezaan jantina, disiplin kumpulan, peranan dan penyesuaian dengan rakan sebaya.

You might also like