You are on page 1of 13

BERCAK MONGOL Sebagai Tugas dari Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Dosen Pembimbing : Sugiono

Disusun Oleh : Kelompok 1 Kelas 3A 1. Ade Widya Dwi A 2. Adelia Nur Ayu S.H 3. Amroul Muzakkiyah 4. Andi Cahya Yuliana 5. Delina Sekar W 6. Desiyanti Mustari 7. Devia Restu H 8. Dewi Sartika 9. Eka Miftakhul J 10. Eli Sulistiowati 11. Elisabeth Yati N (1214315401001) (1214315401002) (1214315401003) (1214315401004) (1214315401006) (1214315401007) (1214315401008) (1214315401009) (1214315401010) (1214315401011) (1214315401012)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul BERCAK MONGOL.

Kemudian sholawat beriring salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepangkuan alam Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarga beserta para sahabat sekalian.

Kami harapkan makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan kita semua.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dimasa yang akan datang.

Malang, 01 Oktober 2013

ii

DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................... iii Bab I Pendahuluan ..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2 1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2 Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3 2.1 Definisi................................................................................................................. 3 2.2 Etiologi................................................................................................................. 4 2.3 Patofisiologi ......................................................................................................... 5 2.4 Tanda Gejala ........................................................................................................ 5 2.5 Penatalaksanaan ................................................................................................... 7 Bab III Penutup .......................................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9 3.2 Saran .................................................................................................................... 9 Daftar Isi .................................................................................................................... 10

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Makadari itu diperlukan pemantauan pada bayi baru lahir. Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan. Dengan pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera mengetahui masalahmasalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Contoh masalah pada bayi yang sering kita temui yaitu bercak Mongol, Hemangioma, muntah dan gumoh. Jika salah satu dari masalah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya. Namun, tak semua masalah tersebut harus mendapat penanganan khusus karena bisa membuat dampak negative pada pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan saja karena masalah tersebut bisa menghilang dengan sendirinya. Oleh karena ibu dalam makalah ini akan membahas Bercak Mongol serta penanganan yang sesuai agar tidak menimbulkan dampak lainnya. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang masalah pada bayi. Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang ditemukan pada kulit bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam berbagai warna seperti biru, biru-abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink, putih, merah dan ungu. Defenisi medis menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada anak baru lahir (neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai dalam jumlah berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah, pembuluh limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis, kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya. Disamping itu, istilah nevus yang sering disamakan dengan tahi lalat juga sering digolongkan sebagai tanda lahir. Kata yang berasal dari kata Latin naevus memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum, bahkan sebuah survei menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada neonatus. Mereka membagi tanda lahir ini atas pembagian yang berbeda-beda, namun berdasarkan jenisnya ada banyak yang sering dijumpai, antara lain yang disebut Mongolian spots
1

yang sering dijumpai pada bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch, port-wine stain, strawberry marks, nevus sebaseus, bercak caf au lait dll. Penyebab tanda lahir belum terbukti oleh ilmu pengetahuan. Banyak ahli berpendapat bahwa tanda lahir diwarisi dari orang tua atau anggota keluarga lainnya. Alasan lain yang diberikan adalah karena pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan. Tetapi ada juga tentang cerita rakyat dan mitos yang terkait dengan tanda lahir tetapi tidak satupun dari mereka telah terbukti untuk menjelaskan penyebab tanda lahir. Beberapa mitos yang tanda lahir disebabkan ketika wanita hamil melihat sesuatu yang aneh atau dia mengalami banyak ketakutan. Terjadinya tanda lahir lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki. Secara lebih besar, penggolongan lain menggolongkannya dalam tanda lahir sel pigmen dimana pigmen lebih berperan, tanda lahir epidermal, tanda lahir jaringan ikat, saluran limfa serta tanda lahir vaskuler. Prognosisnya sendiri juga bermacam-macam, ada yang menetap secara permanen, ada yang bisa menghilang spontan atau malah ada yang berhubungan dengan kelainan organ atau sistem tubuh. Karena itu tak semua tanda lahir pada hakikatnya harus dibiarkan saja, melainkan harus mendapat penatalaksanaan yang benar berdasarkan jenisnya serta berdasarkan pertimbangan estetis, fungsional serta psikologis.

1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan Bercak mongol ? 2) Apa saja penyebab dari Bercak Mongol? 3) Apa saja tanda dan gejala Bercak Mongol? 4) Bagaimana patofisiologi dari Bercak Mongol 5) Bagaimana penatalaksanaan Bercak Mongol ?

1.3 Tujuan 1) Untuk mengetahui pengertian dari Bercak Mongol 2) Untuk mengetahui apa saja penyebab Bercak Mongol 3) Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Bercak Mongol 4) Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Bercak Mongol 5) Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan Bercak Mongol

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Ada beberapa pengertian dari bercak Mongol, diantaranya yaitu : a. Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania. (Mayes Midwifery Textbook). b. Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar. Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. (Nelso, 1993) c. Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di punggung dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania, Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun (Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6, Persis Mary Hilton, EGC) d. Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu kebiruan yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika Amerika dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan Mediterania. Paling sering pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula ditemukan pada bagian tubuh lain. Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak memiliki hubungan dengan penyakit tertentu. Kebanyakan akan memudar pada usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan bertahan sampai dewasa. (www.legachyhealth.org) e. Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit,
3

melanosit akan terlihat semakin biru. Selain itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain. (www.drgreene.com) Kelainan ini berupa bercak dengan kebiruan, kehitaman, atau kecoklatan yang lebar, Difus, terhadap di daerah bokong atau lumbosakral yang dapat menghilang setelah beberapa bulan atau sekitar satu tahun.

Menurut Saitoh (1989) bayi premature dan menyimpulkan bahwa menimbulnya Bercak Mongol rata-rata pada umur-umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula terbatas di fosa koksigea lalu menjalar ke regro lumbo sacral. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar Folikel rambut. Kadangkadang terbesar simetris, dapat juga unilateral. Tempat predileksi yang lain adalah di daerah orbita dan daerah zigo matikus (nevus ota), yaitu yang mengenai daerah seclera atau fundus mata, atau di daerah delto-trapezius (nevus ito).

2.2 Etiologi Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi berkulit hitam, orang timur dan India timur memiliki lesi ini. Sementara angka kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang. Hampir 90% bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (timur) lahir dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5%. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral. Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya. Bidan harus dapat memberikan konseling pada orang tua bahwa bercak mongol tersebut wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap keadaan bayinya. Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat/pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%), bayi asia /oriental (75%) dan bayi kulit putih (10%). Meskipun namanya bercak Mongolian, namun tidak ada korealsi
4

secara antropologis. Bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama, sebagian dalam usia 3-5 tahun. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah

middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral, tetapi dapat ditemukan pada paha bagian posterior, tungkai, punggung, dan bahu. Jadi penyebab tersering terjadinya bercak mongol adalah: 1) Kemunculan tanda lahir disebabkan oleh adanya hal-hal tertentu yang terjadi dalam proses jalan lahir, misalnya trauma lahir atau terjadi pembuluh darah yang melebar. 2) Adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis 3) Keturunan genetik 4) Banyak terjadi pada ibu yang memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi kulit)

2.3 Patofisiologi Bercak mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Bercak Mongolian sering ditemukan pada daerah punggung dan pantat/pangkal paha bagian atas bayi-bayi kulit hitam (80-90%),bayi asia /oriental (75%) dan bayi kulit putih (10%).meskipun namanya bercak Mongolian ,namun tidak ada korealsi secara antropologis.bercak ini sebagian besar cenderung menghilang dan tertutup oleh pigmentasi normal dalam usia 1 tahun pertama,sebagian dalam usia 3-5 tahun. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak ini terletak didalam melanosit yang berbentuk fusifrm,dopa positif dan dijumpai pada dermis bagian tengah middermi). Bercak mongol ini kebannyakan timbul beragam pada daerah presakral,tetapi dapat ditemukan pada paha bagian posterior,tungkai,punggung,dan bahu.

2.4 Gejala Klinis Tanda lahir ini biasanya berwarna cokelat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian punggung bawah dan bokong tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung, pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga memiliki ukuran yang bervariasi, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Tanda dan gejala:
5

1) bercak kebiru-biruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar 2) biasanya timbul didaerah bokong, tempat timbul lainnya yaitu pada daerah pipi dan mata. 3) bercak ini timbul pada kehamilan 38 minggu. 4) bercak ini akan menghilang setelah beberapa bulan atau sekitar satu tahun.

Seorang anak bisa memiliki satu atau beberapa bercak mongol. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai : a. Luka seperti pewarnaan b. Daerah pigmentasi dengan tekstur kulit yang normal c. Area datar dengan bentuk yang tidak teratur d. Area tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol. e. Bercak yang biasanya akan hilang dalam hitungan bulan atau satu tahun f. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan

Perbedaan umum antara Bercak mongol dan tanda kulit yang lain Bercak Mongol 1. Dilihat dari warnanya Bercak mongol memiliki warna kebirubiruan 2. Dilihat dari daerah pigmentasi Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal. 3. Dilihat dari areanya Dari areanya tersering di daerah belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol. 4. Dilihat dari nyeri Tanda Kulit yang lain 1. Dilihat dari warnanya Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah berwarna coklat kehitaman 2. Dilihat dari daerah pigmentasi Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang mengalami perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami penebalan namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus) 3. Dilihat dari areanya Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak kaki dan genitalia (junction nevi) Terdapat pada wajah (compound nevi) Terdapat di leher dan kepala (Intradermal demi)

Tidak menyebabkan nyeri 5. Biasanya akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun. 6. Tidak ada komplikasi yang ditimbulkan. 7. Dihasilkan dari sel melanosit

4. Dilihat dari nyeri Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda inflamasi (nevus pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya ) 5. Biasanya menetap (nevus ota dan nevus ito) 6. Dapat menyebabkan degenerasi maligna, nevus pigmentosus pada usia 35 tahun. Tranformasi maligna ditandai dengan adanya: Pembesaran Perubahan warna

Terjadinya penebalan yang berlebihan Adanya nyeri Adanya tanda-tanda inflamasi

7. Dihasilkan dari sel nevus

2.5 Penatalaksanaan Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa. Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Nervus Ota (Daerah zigomaticus) dan Nervus Ito (daerah sclera atau fundus mata atau daerah delto trapezius) biasanya menetap, tidak perlu diberikan pengobatan. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan bintik mongol, menjelaskan bahwa bintik mongol ini akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun dan tidak berbahaya serta tidak memerlukan penanganan khusus sehingga orang tua bayi tidak merasa cemas. Asuhan yang diberikan oleh bidan diantarnya : a. Melakukan deteksi dini pada pemeriksaan fisik BBL b. menjelaskan kepada orang tua bayi mengenai bercak mongol. c. Bidan menjelaskan bahwa bercak mongol biasanya akan menghilang setelah beberapa pekan atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus dan tidak akan berbahaya serta tidak memerlukan pengobatan hanya cukup dilakukan tindakan konservatif. d. Bidan memberikan informasi kepada keluarga untuk mengurangi

kekhawatiran/kecemasan dan berikan dukungan moral e. Namun, bila penderita telah dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan alasan estetik. Akhir-akhir ini dianjurkan pengobatan dengan menggunakan sinar laser.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit warna seperti memar. Bercak

mongol merupakan bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Kemunculan tanda lahir disebabkan juga oleh adanya hal-hal tertentu yang terjadi dalam proses jalan lahir,misalnya trauma lahir atau terjadi pembuluh darah yang melebar.Tanda lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman. Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar.Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai dewasa.

3.2 Saran 1) Dalam mempelajari hal yang lazim yang terjadi pada neonatus, seorang calon bidan diharapkan mengetahui bercak mongol yang biasanya terjadi pada di sekitar lingkungan bidan. 2) Kepada pembaca, jika menggunakan makalah ini sebagai acuan dalam pembuatan makalah atau karya tulis yang berkaitan dengan judul makalah ini, diharapkan kekurangan yang ada pada makalah ini dapat diperbaharui dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Dewi Vivian Nanny Lia, S.ST. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika Yeyeh Ai, S.Si.T. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info Medika http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/26/mengenal-tanda-lahir-bayi/ http://health.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10043 http://www.kafebalita.com/content/articles/read/2009/11/tanda-lahir-pada-bayi/1309 www.legachyhealth.org www.drgreene.com

10

You might also like