Professional Documents
Culture Documents
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan dan memiliki efisiensi yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan. Secara umum roda gigi dapat di bagi atas roda gigi lurus, mirng, kerucut, dan roda gigi cacing. Agar roda gigi mentransmisikan daya dengan baik maka diperlukan hasil perancangan yang teliti, sehingga bisa diperoleh dimensi, jenis matrial, waktu pakai yang lama dan dengan harga yang ekonomis. Untuk mendapatkan hasil yang teliti dan cepat dalam melakukan perancangan maka perlu di buat suatu langkah urutan pengerjaan. Adapun data-data yang diperlukan yang diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan spesifikasi mesin adalah sebagai berikut : Putaran motor (n) Daya (N1) Rasio roda gigi (i) Material = 7000 rpm = 9,3 PS =4 = Baja St 70.11
=0
3.1 1.
Perancangan Dimensi Diameter Referensi Diamater referensi roda gigi pertama pada poros penggerak (poros 1) ditentukan
dengan persamaan :
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
db 1 . N 1 db 113 3 b . N 1 . B zul
( mm )
Sedangkan diameter referensi roda gigi yang digerakan pada poros 2 ditentukan dengan : db2 = 1 x db2 (mm)
b Dimana rasio db 1
b karena poros ditumpu oleh dua bantalan (Straddle mounting) maka db 1,2 1
b Ditentukan nilai dari db = 0,5 . BZid merupakan intensitas beban yang diizinkan 1
B
(Tabel 22/11) tergantung pemilihan faktor keamanan terhadap pitting. Jika Sg , maka Bzid = Bo dan jika Sg 1, maka Bzid = Bo s/d 3 Bo dimana :
B B
Bo =
0 , 35 . K D C s .. S G (1 +
.i
i
Cs SG
= Faktor kejut dipilih 1,5 (Tabel 22/18) = Faktor keamanan terhadap pitig dipilih 0,8
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
K.D = Kekuata permukaan gigi yang tergantung pada pemilihan bahan (24 Kgf/mm2
Bahan kedua roda gigi dipilih dari Baja St.70 11 (Tabel 22/25) dengan data sebagai berikut : Ko = 0,72 Kgf/mm2 = 85 Kgf/mm2
Adapun alasan pemilihan bahan adalah sebagai berikut : a. Bahan tidak memiliki kekerasan yang terlalu tinggi sehingga akan memudahkan dalam proses machining. b. Produk yang dihasilkan tahan aus. c. Bahan memiliki kekuatan yang baik sehingga tahan lama sesuai dengan umur yang dikehendaki.
K.D = YG x YH x YS x YV x KO
(Kgf/mm2)
Dimana YG, YH, YV dan YS adalah faktor-faktor permukaan gigi (Tabel 22/26) YG adalah faktor material, dengan harga 1 untuk baja, dan 1.5 untuk besi cor
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
YH adalah faktor kekerasan permukaan, dengan harga 1 jika harga kekerasannya sama dengan kekerasan permukaan (Tabel 22/25) KO adalah faktor ketahanan permukaan material YS adalah faktor pelumasan, sedangkan viskositas sendiri fungsi dari kecepatan tangensial v (Tabel 22/28). Apabila diasumsikan v = 10 m/s maka V50 = 39 sd 78 cSt, diambil V50 = 40,1 cSt, sehingga Ys = 0,85. YV adalah fungsi dari kecepatan tangensial v.
0 ,6 2 8 YV = 0.7 + V 1 +
YV = 1.066 Sehingga KD
= 0,7 +
0 ,6 2 8 10 1 +
Bo =
0 , 35 . K D . i C s .. S G (1 + i )
Bo =
B
0 , 35 . K D . i C s .. S G (1 + i )
0 , 35 . 0 , 62 . 4 1 , 5 . 0 , 8 (1 + 4 )
= 0.1521 Kgf/mm2
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
Karena SG < 1 maka dipilih BZul = Bo = 0,1521 Kgf/mm2, sehingga diameter referensi roda gigi 1 adalah :
db 1 . N 1 db 113 3 b . N 1 . B zul
db 113
db1 29,321 mm = 30 mm
Harga kecepatan tangensial yang semula dimisalkan dapat diperiksa harganya : .D.n v= 60 . 103 = 7000 rpm 3,14 . 29,321 mm . 7000 rpm = 92,067 m/s
Diameter referensi roda gigi yang kedua : db2 = i x db1 = 4 x 29,321 = 117,284 mm = 118 mm
2. Diameter jarak bagi Dianggap tidak ada faktor korigasi (X1 = X2 = 0) sehingga diameter jarak bagi (d) sama dengan diameter referensinya. dq = db1 = 29,321 mm dq = db2 = 117,284 mm
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
3. Jumlah Gigi Jumlah gigi roda gigi 1 dipilih Jumlah gigi roda gigi 2 dipilih Z1 = 12 Z2 = i x Z1 = 4 x 12 = 48 4. Modul Modul ditentukan dengan ; m = do1/Z1 = do2/Z2 = 29,321 /12 = 2.4 mm Modul penampang normal : mn = m cos o = 2.4 mm 5. Lebar Gigi Lebar gigi ditentukan dengan persamaan : w = b x db1 = 0,5 x 29,321 = 15 mm ( o = 0)
6. Tinggi Kepala dan Tinggi Kaki Gigi Berdasarkan Standar DIN 867 (Tabel 21/5) Hk/m = 1 dan hf/m = 1,1 1,3 Tinggi kepala sama dengan modul : hk = m = 2.4 mm Tinggi kepala pasangan roda gigi dipilih sama : hk1 = hk2 Tinggi kaki dipilih sebesar 1,25 m hf = 1,25 x 2,4 = 3 mm Tinggi kaki pasangan roda gigi adalah :
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
hf1 = hf2 = hf = 3 mm
7. Diameter Lengkungan Kepala Untuk roda gigi 1 dk1 = do1 + 2hkl = 29.321+ 3 = 32,321 mm Untuk roda gigi 2 dk2 = do2 + 2hk2 = 117,284 + 3 = 120,284mm
8. Diameter Lingkaran Kaki Untuk roda gigi 1 dfl = do1 2hf1 =29,321 (2 x 3) = 23,321 mm Untuk roda gigi 2 df2 = do2 2hf2 =117,284 (2 x3) = 111,284 mm
9. Jarak Pusat Jarak pusat ditentukan dengan : a . = 0,5 (db1 + db2) = 0,5 (29,321+117,284 ) = 73,3025 mm
10. Jarak Bagi Jarak bagi ditentukan dengan : t.o = . m = 3.14 x = 7,536 mm
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
3.2
Perhitungan Kekuatan Torso nominal pada roda gigi 1 : M1 = 716 N1/n1 = 716 x (9,3/7000) = 0,9512 kgf
1.
2.
Gaya Keliling Per mm Lebar Gigi u = U/b = 64,8818 /0,5 = 129,7 Kgf/m
3.
4.
(Kgf/mm2)
Dimana : CS = Faktor kejut, untuk motor harganya 1.5 (Tabel 22.18) CT = Faktor distribusi beban sepanjang lebar gigi CB = Faktor kemiringan roda gigi = 1, untuk roda gigi lurus (Tabel 22.37)
B
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
U Dyn
CD = 1 +
U1.CS.(esp+1)
Untuk roda gigi lurus esp = 0. Harga UDyn ditentukan dari gambar (22.37) pada lampiran dengan terlebih dahulu menghitung dua parameter UDyn yaitu kecepatan (V) dan faktor S S = U . CS + 0,26 f Dengan f adalah harga maksimal dari faktor ketidaktelitian fe, fs, dan frw. Berikut ini adalah persamaan untuk menghitung fe, fr, dan frw. 5. Kesalahan Jarak Bagi fe ge .[ (3 + 0,3 m) + 0,2 . (db2)0.5)] (m) Dari Tabel 22/12 untuk v = 10 m/s dipilih ge = 1,4 dan gR = 10 Sedangkan do adalah diameter jarak bagi yang terbesar sebesar = 154,1300 mm. Sehingga : fe ge . [(3 + 0,3 . m + 0,2 (db2)0,5] 1,4 . [3 + (0,3 . 2,4) + 0,2 (117,284) 0,5] > 1,4.[ 3+0,72+2,17 ] 8,246 m 6. Kesalahan Arah Gigi fr gr (b) 0,5 = 10 . (0,5)0,5 = 7,07 m 7. Kesalahan Gigi Efektif
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
frw = 0,75 . fr . + qk . u . Cs frw = 0,75 . 7,07 + 0,3 . 129,7 . 1,5 =63,665 m dengan memasukkan nilai f ke persamaan diatas diperoleh S : S = u . Cs + 0,26 . frw =129,7 . 1,5 + 0,26 x 63,665 = 211,10 kgf/mm2 Dari gambar 22/37 diperoleh harga Udyn = 13,5 Kgf/mm2 Sehingga :
U Dyn
CD = 1 +
U1.CS.(esp+1)
CD = 1 +
13,5 129,7.1,5.(0+1)
= 1,06
C s . frw . b T = U .C s .C D
C2 adalah faktor material roda gigi CZ = 1, jika pasangan roda gigi terbuat dari baja (Tabel 22,19) dengan memasukkan semua variabel T diperoleh : 1 . 63,665 . 0,5
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
= 0,154
CT merupakan beban terdistribusi secara parabolik. Dengan interpolasi diperoleh (Tabel 22.19) CT = 1,147, maka : BH
B
8.
w1 = qw1 . Z1 . Bw (Kgf/mm2)
Untuk roda gigi 1 :
w1 = qw1 . Z1 . Bw (Kgf/mm2)
Dimana : qw1 = qk1 . qe1 dan q.t = qk1 . qo1 dengan qw1 . qk1 = faktor tegangan kaki gigi qe1 = merupakan fungsi dari jumlah gigi ekuivalen (Zn) dan faktor korigasi (x) dari gambar 22/40 diperoleh : qkl = 3,350 9. qk2 = 2,475
o = on = 20
Cos O = do1/db1 cos b karena do1 = db1, maka b = 20 Karena o = 0, maka b = b = 20 100 hkl/db1 = 100 x ( 3/ 29,321) = 10,23
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
100 hk2/db2
mb = d1/z1 = 2,4
dari gambar 22/39 diperoleh ; 1 = mb/hk1 = 0,8 dan 2 = mb/hk2 = 0.8 Sehingga : = 1 + 2 = 0,8 + 0,8 = 1,6 10. Rasio Kontak Efektif m + (v /4) h = 1 + (m 1) . m + (f/6)
2.4+ 10/47 = 1 + (1,62 1) 2,4+ 63,665 /6 Karena roda gigi 1 sebagai penggerak, maka : 1,4 q1 = en + 0,4 dan q21 = ew + 0,4 1,4 = 0.3769
Dengan mengetahui en = 2,10 dan ew = 2,10 maka diperoleh : qe1 = 0,56 dan q1 = 0,588 qw1 = qk1 . qe1 = 3,350 x 0,560= 1,876
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
qw2 = qk2 . q2 = 2,475 x 0,588 = 1,4553 Sehingga tegangan kaki gigi efektif dapat ditentukan :
w1 = 8,272x 12 x 1,876
= 186,21Kgf/mm2
11.
Tekanan Permukaan Gigi Efektif i+1 Untuk roda gigi 1 : kw1 = Bw . ywl . 1 i+1 Untuk roda gigi 1 : kw2 = Bw . yw2 . 1 (Kgf/mm2) (Kgf/mm2)
Dimana : yw1 = yc . (y/ye) dan yw2 = yc . y Yw, Y dan y, merupakan faktor-faktor tekanan permukaan gigi. Dari tabel 22/23, untuk bn = 20 diperoleh yc = 3,11 Dari tabel 22/23, untuk o = 0 diperoleh y = 1
. (1 - tn . yi / n)
(1-0,725 . 1,98/2,10)
12 . tan 20 yc = 0,545
Sehingga berturut-turut diperoleh : yw1 = 3,11 x 1/10 . 545 = 5,71 yw2 = 3,11 x 1 = 3,11 kw1 = 8,272x 5,71 x (3,636 + 1/3,636) = 184,73Kgf/mm2 kw1 = 8,272 x 3,110 x (3,636 + 1/3,636) = 100,61Kgf/mm2 1.3 1. Faktor Keamanan Faktor keamanan terhadap Tooth Breakage Untuk roda gigi 1 : SB1 = D1/w1 Untuk roda gigi 2 : SB2 = D2/w2 Dimana :
2.
Faktor Keamanan Tergadap Pitting Untuk roda gigi 1 : SG1 = kD1/kw1 Untuk roda gigi 2 : SG2 = kD2/kw2 Dimana :
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada
kD = kekuatan kaki gigi = 0634 Kgf/mm2 kw = tegangan kaki gigi efektif SG1 = 0,634/114,73= 0,005 SG2 = 0,634/100,61= 0,006
YefriChan,ST.MT UniversitasDarmaPersada