Teks tersebut membahas tentang pentingnya beralih ke sistem pertanian organik dari konvensional untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sistem pertanian konvensional yang banyak menggunakan pupuk kimia dan pestisida telah merusak ekosistem pertanian dan sekitarnya serta menciptakan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Pertanian organik dianggap lebih baik karena dapat meminimalkan kerusakan lingkungan serta mempert
Teks tersebut membahas tentang pentingnya beralih ke sistem pertanian organik dari konvensional untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sistem pertanian konvensional yang banyak menggunakan pupuk kimia dan pestisida telah merusak ekosistem pertanian dan sekitarnya serta menciptakan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Pertanian organik dianggap lebih baik karena dapat meminimalkan kerusakan lingkungan serta mempert
Teks tersebut membahas tentang pentingnya beralih ke sistem pertanian organik dari konvensional untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sistem pertanian konvensional yang banyak menggunakan pupuk kimia dan pestisida telah merusak ekosistem pertanian dan sekitarnya serta menciptakan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Pertanian organik dianggap lebih baik karena dapat meminimalkan kerusakan lingkungan serta mempert
adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan baik sebagai pendekomposer, pupuk hayati, dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, petani dapat kreatif membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang, pepaya, mangga, dan lain-lain), rebung bambu, puuk tanaman merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah he!an, bangkai he!an, air uian beras, dan sisa makanan. "ara membuat MOL itu mudah, semua yang ada di sekitar kita dapat dipakai, semua bahan diampur dengan larutan yang mengandung glukosa seperti air nira, air gula, atau air kelapa. Lalu ditutup dengan kertas, dibiarkan sampai # hari. $etelah itu dipakai untuk menyemprot ke sa!ah. %ahan utama dalam MOL terdiri dari & jenis komponen antara lain' (. Karbohidrat' air uian beras ()ajin), nasi bekas (basi), singkong, kentang, gandum. *ang paling sering digunakan adalah dengan air tajin. +. ,lukosa' dari gula merah dienerkan dengan air, airan gula pasir, gula batu diairkan, air gula, dan air kelapa. &. $umber %akteri' keong mas, kulit buah- buahan misalnya tomat, pepaya, dan sebagainya, air kening, atau apapun yang mengandung sumber bakteri. %erikut ini berbagai ontoh larutan mikroorganisme lokal yang sudah dibuat dan diaplikasikan para petani antara lain ' a. MOL buah-buahan untuk membantu malai (bulir padi) agar lebih berisi. b. MOL daun ebreng untuk penyubur daun tanaman, disemprotkan pada padi umur &- .$). . MOL bonggol pisang untuk dekomposer saat pembuatan kompos, dan disemprotkan pada tanaman padi (-, +-, &- dan /- .$). d. MOL sayuran untuk merangsang tumbuhnya malai (bulir padi), disemprotkan pada usia padi 0- .$). e. MOL rebung bambu untuk merangsang pertumbuhan tanaman, disemprotkan pada usia padi (1 .$). f. MOL limbah dapur untuk memperbaiki struktur fisik, biologi, dan kimia tanah, disemprotkan pada saat olah tanah. g. MOL protein untuk nutrisi tambahan pada tanaman, disemprotkan pada usia (1 .$). h. MOL nimba dan sura!ung untuk menegah penyakit tanaman. 2resented by' )im 2KM $ekolah .ayati PERTANIAN ORGANIK Kehidupan adalah hidup ang organik se!ah"era# seha" dan les"ari$ 3paya pemenuhan kebutuhan hidup manusia dengan peningkatan pemanfaatan potensi alam dalam sektor pertanian telah menimbulkan masalah baru bagi kelestarian alam. 3ntuk meningkatkan produkti4itas serta 5mengamankan6 tanaman dan ternak, manusia enderung menggunakan bahan-bahan kimia buatan. $ehingga perkembangan sistem pertanian yang didominasi oleh sistem pertanian dengan input luar yang tinggi tersebut telah memba!a dampak negatif pada lingkungan ekosistem pertanian maupun di luar ekosistem pertanian. Dampak di dalam ekosistem pertanian terdiri dari' Meningkatnya degradasi lahan (fisik kimia dan biologis), Meningkatnya residu penyakit dan gangguan serta resistensi hama penyakit dan gulma, %erkurangnya keanekaragaman hayati, serta ,angguan kesehatan masyarakat sebagai akibat dari penemaran lingkungan. $edangkan dampak yang terjadi di luar ekosistem meningkatnya gangguan kesehatan masyarakat konsumen karena penemaran bahan-bahan pangan yang diproduksi di dalam ekosistem pertanian, terjadi ketidakadilan ekonomi karena adanya praktek monopoli dalam penyediaan saran produksi pertanian, Ketimpangan sosial antar petani dan komunitas di luar petani. $adar atau tidak manusia sudah terlalu jauh dalam merambah dan 7memperkosa8 kelestarian alam untuk memenuhi nafsu kehidupannya. Manusia tidak hanya menerima manfaat dari alam namun harus pula sebaliknya memberikan manfaat bagi alam. 9tau paling tidak manusia harus mampu mempertahankan kondisi tersebut sebagai upaya mempertahankan keseimbangan alam(lingkungan). .al inilah yang telah dilupakan atau diabaikan oleh sebagian besar manusia yang sedang intens dalam mengembangkan pertanian kon4ensional. 2ara kapitalis berlomba dalam meniptakan senjata pamungkas yang dapat meningkatkan produksi tanaman:ternak serta menekan serangan hama dan penyakit. )etapi semua yang diiptakan itu merusak kepada alam dan lingkungan sehingga dikha!atirkan suatu saat nanti alam akan rusak dan hanur serta tidak bersahabat lagi dengan manusia. 9nak uu manusia suatu saat nanti akan mengalami kondisi dimana alam akan tidak bisa memberikan apa yang mereka butuhkan. $eara ilmiah maupun seara religius semua manusia memahami akan kondisi tersebut. )etapi desakan ekonomi, desakan hidup me!ah, dan desakan nafsu keserakahan telah menjadikan sebagian manusia menjadi makhluk penghanur dan makhluk perusak alam. Mereka asyik mengumpulkan rupiah dari hasl produk yang mereka iptakan. $ementara perkembangan tersebut juga seara perlahan dan pasti telah merubah pemahan dan perilaku para petani, rakyat keil yang hanya mengharapkan hasil dari upaya yang dilakukannnya dengan alam (pertanian). 2etani yang telah biasa dan telah dirauni dengan bahan kimia buatan seperti pupuk dan pestisida telah mempunyai pemahaman yang sangat tidak tepat. Mereka merasa bah!a tanaman tdak akan tumbuh baik kalau tidak dipupuk begitu juga dengan penggunaan pestisida. )anaman tidak akan sehat kalau hama dan penyakit tidak dibasmi dengan pestisida. Disamping pemahaman yang keliru tersebut, perilaku petani juga sudah berubah menjadi pekerja yang malas dan lebih suka bekerja ringan dan mudah. ;stilah yang sekarang mengatakan bah!a petani lebih suka dengan yang 7instant8, atau barang jadi. %ila ingin menyuburkan tanaman tinggal beli pupuk dan tinggal sebar, maka pekerjaan selesai, tunggu !aktu panen untuk mendapatkan uang. %uda ya inilah yang sekarang menjadi salah satu faktor penghambat terbesar dalam peralihan ke pertanian alami atau lebih populer disebut sebagai pertanian organik.