Professional Documents
Culture Documents
D
I
R
E
S
E
N
S
I
Oleh :
Denny Karnelus Sinaga
XI IA 4
SMA NEGERI 2 BALIGE
TOBA SAMOSIR
2008 / 2009
BAB I
A. Sinopsis
Tidak banyak penyihir yang percaya dan mau percaya bahwa Lord Voldermort
menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih
banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung
dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak
sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak
oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya
sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya Dementor di
Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil
menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris
daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya
hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang
Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5
tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal
dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi
karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5
akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja
yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karir apa yang
mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya,
Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak
untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang
selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang,
dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar
pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita
Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia
dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan
Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk
mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape
yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat
Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci
ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak
Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa
serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi
Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort.
Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka
terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp yang bertubuh mungil
Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry
menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di
Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione,
Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut,
yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan
Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang
Harry Potter dan Orde Phoenix terjadi dunia sihir, dimana cerita ini
dipusatkan di London, Inggris, sesuai kehidupan pemeran utama. Dunia sihir tersebut
merupakan komunitas yang tidak pernah diketahui oleh komunitas non-sihir, yang
diberi istilah oleh para penyihir sebagai muggle. Penyihir-penyihir muda di seluruh
dunia, seperti halnya sistem belajar aslinya, mereka pun belajar pengetahuan tentang
sihir. Pusat pendidikan sihir Inggris berada di London, demikian pula Kementrian
sekolah yang menjadi pusat pendidikan ini adalah Hogwarts, yang terletak di
pegunungan yang jauh dari daerah muggle. Hogwarts merupakan sekolah sihir tertua
di dunia. Hogwarts didirikan oleh 4 orang sekawan, namun hubungan 4 sekawan ini
dari 4 asrama, dengan syarat masuk yang berbeda-beda. Keempat asrama ini memiliki
• Slytherin
• Griffindor
• Ravenclaw
• Hupplepuff
Hogwarts saat ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Albus
“Hutan Terlarang” yang sangat dilarang bagi murid – murid untuk memasukinya. Di
dalam Hogwarts juga terdapat lapangan Quiditch yang hijau di mana terdapat menara
untuk tempat duduk penonton yang membentengi lapangan, ada masing – masing 3
buah tiang gawang di setiap sisinya. Dalam cerita ini, diceritakan suatu organisasi
yang saat ini dipimpin oleh Dumbledore sendiri, yaitu Orde Phoenix. Orde ini
memiliki misi untuk melawan Sang Pangeran Kegelapan, Lord Voldemort dan para
pelahap mautnya. Organisasi ini memiliki markas besar di rumah keluarga besar
Black, di Grimmauld Palace no.12. Rumah yang digunakan sebagai markas ini
disebut ruang kebutuhan. Ruangan ini dipakai oleh semua pasukan LD untuk berlatih
C. Perwatakan
1. Harry Potter
Harry Potter adalah tokoh utama dalam cerita ini, mempunyai badan
proporsional dan memakai kacamata, ciri khas dari Harry Potter adalah adanya luka
seperti bekas petir di dahinya. Harry memiliki warna kulit yang putih, berambut piran
kecoklatan. Tokoh ini mempunyai cara berbusana yang kalem dan berusaha baju itu
nyaman sewaktu digunakan. Cara berbicara sang tokoh sama seperti remaja yang lain
karena masih mengutamakan egoisnya sendiri. Si tokoh mempunyai sifat yang berani,
2. Hermione Granger
Hermione adalah teman Harry perempuan yang berumur sama dengan Harry,
yaitu 15 tahun. Tokoh wanita ini memiliki ciri – ciri rambut ikal yang panjang dan
pirang kecoklatan, hidung mancung, berkulit putih. Tokoh ini memiliki cara
berbusana seperti kaum awam tidak seperti murid sihir Hogwarts lainnya. Orang tua
tokoh ini adalah muggle, yang membuat ia merupakan keturunan campuran. Draco
seperti ilmuwan. Sifat tokoh ini adalah pengertian, rajin, taat, tidak mau mencari
3. Ronald Weasley
Tokoh ini biasa dipanggil Ron oleh kawan – kawannya, berumur 15 tahun.
Ron adalah salah satu teman baik Harry. Ciri – ciri tokoh ini adalah rambut lurus
pendek berwarna merah, rambut belah samping, hidung mancung, mempunyai tinggi
yang sudah sedikit melebihi Harry. Cara berbusana si tokoh sangat sederhana. Tokoh
ini dalam berbicara tidak berani mengemukakan pendapat, takut berbicara pada orang
lain, pemalu, penakut, tidak percaya diri, ceroboh, mental yang gampang drop. Pada
seri ke-5 ini dia kelihatan lebih berani dari seri-seri yang sebelumnya
4. Vernon Dursley
Sering dipanggil Paman Vernon. Paman Vernon adalah seorang pria muggle
yang berusia sekitar 40 tahunan, memiliki tubuh yang gendut gempal, berkulit putih
khas Eropa, berambut pirang. Tokoh ini memiliki cara berbusana seperti berusaha
tetangganya kesal padanya. Sifat tokoh adalah tidak peduli sekitarnya, bahkan
berusah merasa tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa yang diakibatkannya sendiri,
tidak berperasaan kepada Harry, sombong, penakut, sok kejam untuk menutupi
ketakutannya. Dia juga tidak suka jika ada burung hantu mengirim surat ke rumahnya.
dunia sihir, namun mereka tidak berani mengumbarnya, karena akan mendapat
5. Petunia
Bibi Petunia adalah seorang istri dari tokoh Paman Vernon yang berusia
sekitar 2 tahun dibawah tokoh paman Vernon. Tokoh ini merupakan muggle, memiliki
tubuh yang kecil, kurus dan pendek. Warna kulit yang dimilikinya adalah putih yang
umum pada kebanyakan orang Eropa. Tokoh ini tidak mempunyai kelebihan ataupun
kekurangan jasmani, cara berbusana tokoh ini sangat sederhana tidak berdandan
menor. Adiknya adalah penyihir, yaitu ibu Harry sendiri. Cara Ia berbicara hampir
sedikit sama dengan suaminya, Vernon hanya ia sedikit lebih memperhatikan Harry
(tokoh utama).
6. Dudley Dursley
Tokoh ini adalah anak Vernon dan Petunia serta merupakan sepupu dari tokoh
utama ( Harry Potter ). Dia adalah seorang muggle. Si tokoh seperti duplikat asli dari
ayahnya ( Vernon ), berbadan gendut gempal, berambut pirang, berkulit putih. Cara si
tokoh berbusana meniru Vernon yang berusaha tampil berwibawa tetapi cara berbicara
yang tidak santun, bahkan ia dicap sebagai anak paling bodoh di sekolahnya. Sifat
7. Albus Dumbledore
Tokoh ini adalah kepala sekolah Hogwarts, Ia adalah seorang pria yang tua.
Beliau mempunyai rambut dan jenggot panjang berwarna putih, pria ini berkacamata
bulan separuh. Cara berbusana tokoh ini sangat mencerminkan kewibawaan yang
sangat besar pada dirinya. Selain sebagai kepala sekolah, ia juga sangat pandai
berbicara soal hukum, bahkan ia dapat menang jika ada debat hukumTokoh ini dalam
berbicara pada lawan bicaranya sangat santun terkesan mendalam. Ia orang yang
sangat baik, tenang, sabar, terbuka, tidak pendendam. Dia merupakan penyihir yang
8. Sirius Black
Sirius adalah wali Harry setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Sirius
merupakan salah satu Animagus. Pria ini berumur yang sama dengan ayahnya Harry
( James Potter ). Tokoh yang dapat menyamar sebagai anjing ini mempunyai ciri – ciri
rambut hitam mengkilat yang bergelombang, wajah penuh jambang dan kumis.
Kulitnya berwarna putih agak kecoklatan, tokoh ini dalam berbusana tidak terlalu
menampilkan yang bagus dari dirinya, cara berbicara si tokoh ringan dan sangat
akrab. Ia juga memiliki sifat yang sangat menyenangkan. Tetapi ia selalu senewen jika
9. George Weasley
George adalah abang dari tokoh Ron dan mempunyai saudara kembar yang
benama Fred Weasley, George berumur 17 tahun. Ciri - ciri tokoh ini tinggi, kurus
bergaris muka yan hampir sama dengan Ron, hidung mancung, rambut merah dan
sisir samping. Cara berbusana sitokoh sedehana karena sama dengan adiknya Ron
yang memakai baju usang bekas abang – abang mereka. Cara Ia berbicara bersahabat,
suara riang, berani mengatakan yang benar. Sifat tokoh adalah jahil, riang, setia
Tokoh ini adalah kembar dari tokoh George, memiliki ciri tubuh yang sama
dengan kembarnya George Wealey. Begitu pun dengan cara berbusana tokoh ini tidak
jauh berbeda dengan saudara kembarnya tadi. Cara berbicaranya pun hampir sama.
berumur hampir sama dengan ayah Ron. Moody memiliki ciri - ciri tinggi sama
dengan kawan – kawannya, mempunyai perut gendut, mata cacat yang dibantu
dengan mata elektrik berwarna biru, rambut ikal berantakan. Kekurangan fisik
menjadi kelebihannya karena mata yang membantu melihat dapat melihat tembus
pandang dan dapat berputar ke segala arah. Cara Ia berbicara memakai suara yang
dipendam dan monoton. Cara tokoh berbusana selalu memakai rompi coklatnya dan
juga memakai penutup mata di mata yang elektronik. Sifat tokoh berani, keras, setia
Lupin juga mantan guru pertahanan ilmu sihir yang mengajarkan mantra
“Expecto Patronum” kepada Harry. Biasa dipanggil “Moony”. Sebutan ini diberikan
ketika bulan purnama. Pria ini mempunyai ciri - ciri rambut hitam belah samping,
kulit putih. Busana yang sering Ia pakai adal jubah khas penyihir. Cara berbicara
tokoh ini adalah tenang dan dalam. Sifat tokoh berani, keras melindungi yang lemah,
dan gigih melawan musuh. Dia adalah salah satu anggota Orde Phoenix.
Tokoh ini adalah ayah dari Ron, George, Fred, Ginny, Percy, dan Bill. Ciri
tubuh tokoh adalah rambut merah, berkulit putih. Cara berbusana tokoh selalu
memakai jubah panjang penyihir. Cara berbicara tokoh hangat dan tidak monoton.
Sifat tokoh adalah bijaksana, tegas, tidak kasar. Dia adalah salah satu anggota Orde
Phoenix
Tokoh ini adalah istri dari Mr. Weasley, Dia sering dipanggil dengan nama
aslinya, Molly. Ciri tokoh ini adalah rambut sebahu, ikal dan pirang, kulit putih,
hidung mancung, bertubuh sedang. Cara tokoh ini berbusana seperti penyihir lainnya
memakai jubah panjang. Cara berbicara tokoh ini lembut tetapi terkadang keras. Sifat
tokoh sering khawatir, perasaan yang sensitive, terkadang tidak dapat mengendalikan
15. Umbridge
Tokoh yang mempunyai nama lengkap Umbridge Jane Dolores ini mempunyai
ciri - ciri gendut, bertubuh pendek, keriting, mata bulat yang melotot, persis wajah
kodok. Cara tokoh ini berbusana seperti para pekerja di departemen kementerian.
Cara berbicara tokoh ini sangat manis tetapi pedas yang dibuat – buat. Sifat tokoh ini
tak berperasaan kepada siapapun, sok berkuasa, haus kekuasaan, jahat, dan egois.
Tokoh ini adalah guru kesayangan Harry, mempunyai ciri yang mencolok
dibanding guru – guru yang lain yaitu, badan besar karena keturunan setengah
raksasa, rambut keriting. Cara tokoh ini berbusana seperti pengembara yang terus
memakai rompi tebal. Cara berbicara tokoh ini sangat bergetar karena besarnya
volume suara. Sifat tokoh ini adalah tangguh, kuat, patuh, sabar. Dia adalah salah satu
Guru peramal Hogwarts ini mempunyai ciri – ciri; rambut keriting dan pirang,
kurus tinggi, kulit putih. Cara tokoh ini berbusana sangat aneh dengan memakai syal
yang bergulung banyak dan memakai kalung yang bertimpah di lehernya. Cara tokoh
ini berbicara sangat dibuat – buat agar menyeramkan dan misterius. Sifat tokoh ini
Guru perempuan yang berumur sekitar 60 tahunan ini adalah kepala asrama
Griffindor. Ciri – ciri tokoh ini adalah wanita tua dengan suara melengking, rambut
pirang, tinggi. Cara berbusana tokoh ini mencirikan guru Transfigurasi yang
misterius. Cara berbicara tokoh ini melengking dan halus tanpa dibuat – buat. Sifat
tokoh ini ; baik, bijaksana, pengertian, pelindung, keibuan yang tampak dari sitokoh.
Tokoh ini adalah pemeran antagonis dalam cerita Harry Potter, berumur sama
dengan Harry dan duduk di tingkat yang sama pula dalam Hogwarts. Ciri tokoh ini
adalah kurus tinggi, rambut pirang dan belah tengah, kulit yang putih. Cara berbusana
tokoh ini seperti ayahnya yaitu Lucius Malfoy berjubah hitam panjang. Cara berbicara
tokoh ini memancing amarah lawan bicaranya dan sangat menjengkelkan. Tokoh ini
Snape adalah kepala asrama Slytherin yang sekaligus guru ramuan Hogwarts.
Ciri – ciri tokoh ini tinggi, berwajah kelam, rambut hitam mengkilat yang disisir belah
tengah. Dia dulunya sering dikerjai oleh James dan Sirius yang membuat ia sangat
membenci mereka. Karena kebencian itu, ia pun sangat membenci Harry karena ia
merupakan anak James. Ia juga mantan seorang pelahap maut, tetapi ia telah bertobat,
tetapi sifat acuh-tak acuhnya tetap saja parah. Cara berpakaian tokoh sering memakai
jubah hitam pajang. Tokoh ini dalam berbicara mengeluarkan suara yang kelam,
ketika berbicara tidak mengangkat bibirnya. Sifat tokoh; pendiam, kejam, sombong,
pendendam, tetapi sebenarnya ia sangat setia terutama pada Dumbledore dan Orde
Tonks adalah tokoh yang dapat berubah bentuk setiap saat. Tonks adalah tokoh
wanita yang lucu. Ciri – ciri tokoh; kulit putih, rambut yang dapat berubah warna.
Cara berbusana tokoh ini sangat mencolok bagi manusia biasa. Cara berbicara tokoh
ini santai, dan suka melawak. Sifat tokoh adalah kocak, senang bergaya. Dia adalah
Ginny weasley adalah tokoh perempuan yang setingkat di bawah Harry. Ciri –
ciri tokoh ini adalah lebih pendek dari tokoh Ron, rambut merah yang panjang. Cara
berpakaian yang dipergunakan tokoh adalah cara berpakaian orang biasa. Cara
berbicara tokoh ini adalah lembut dan pengertian. Sifat tokoh ini baik tetapi bisa
Luna berumur sama dengan Ginny Weasley. Ciri – ciri tokoh ini adalah rambut
panjang yang pirang putih dan bergelombang, kulit putih, hidung mancung, mata yang
hijau. Cara Luna berpakaian tidak mencerminkan penyihir. Cara berbicara tokoh ini
Tokoh Cho dalam Harry Potter adalah gadis cina yang disukai Harry. Ciri –
ciri tokoh ini; tinggi langsing, rambut lurus bewarna hitam memngkilau, raut wajah
oriental cina. Cara berbusana tokoh ini sering sekali memakai jubah. Cara tokoh ini
berbicara halus, lembut, menaruh rasa hormat pada lawan bicaranya. Sifat tokoh pada
seri ini lebih cengeng dari biasanya jika teringat akan mantan pacarnya Cedric
Tokoh ini adalah tokoh Antagonis Utama yang menjadi lawan terbesar Harry
dalam cerita Harry Potter. Memiliki ciri; kepala botak, wajah seperti memakai topeng
kulit karena wajahnya hancur akibat serangannya ia sendiri ketika ingin membunuh
ataupun pakaian berwarna hitam kelam. Cara berbicara tokoh ini misterius yang
dipenuhi suasana murka. Kekurangan dalam tubuh tokoh ini adalah bagian wajah
yang tak berbentuk lagi bahkan lebih mirip ular. Sifat – sifat tokoh ini jahat,
26. Bellatrix
Tokoh wanita ini adalah keponakan dari Sirius Black, tokoh yang merupakan
pengikut dari Voldemort ini mempunyai ciri; rambut keriting yang panjang, kurus tak
terawat, mempunyai wajah yang cekung. Cara berbusana tokoh ini adalah kegemaran
memakai lambing kegelapan. Cara berbicara tokoh ini adalah kekejaman yang muncul
dari suaranya yang tipis. Sifat tokoh adalah; jahat, kejam, keji dan bengis.
Fudge adalah kepala menteri sihir. Lelaki tua ini memiliki ciri – ciri seperti;
rambut putih, hidung yang mancung, berbadan besar. Cara berbusana tokoh adalah
pakaian yang mencerminkan kewibawaan. Cara berbicara tokoh ini kasar dan tak
sering bertindak sewenang – wenang, egois, sok berkuasa, haus akan hormat.
Neville adalah anak dari salah satu korban pelahap maut, Neville adalah teman
satu angkatan dengan Harry. Ciri dari tokoh ini adalah tinggi, rambut yang selalu
tertata rapi, mempunyai gigi tengah yang besar seperti kelinci. Cara berbusana sang
tokoh adalah biasa saja tetapi lebih rapi dari pada anak remaja lain. Cara berbicara
dari tokoh ini adalah penuh dengan putus asa. Sifat tokoh adalah; takut, dan kurang
percaya diri, tetapi setelah keikutsertaannya pada LD, membuat dirinya lebih berani.
29. Mundungus
Tokoh ini adalah tokoh yang pertama sekali memberi masalah dengan Harry
yaitu lalai melindungi Harry dari 2 Dementor yang menyerang Harry. Ciri tokoh ini
adalah; rambut acak – acakan, gemuk pendek. Cara berbusana tokoh ini seperti
gembel karena memakai pakaian bekas tambalan di mana – mana. Cara berbicara
D. Alur Cerita
• Pengenalan Masalah
adalah tak banyak penyihir yang mempercayai dan memperdulikan perkataan Harry.
Semua menganggap ia hanya pembual kecil yang tak dapat dipercaya. Semua
• Konflik
Konflik – konflik yang terjadi dalam cerita ini adalah Harry yang
terpaksa menggunakan sihir (untuk mengusir 2 Dementor yang menyerang Harry dan
Dudley) di daerah muggle yang membuat ia harus diadili oleh kememterian sihir. Di
memasukkan seorang guru baru yaitu, Prof. Umbridge Jane Dolores, yang
Harry merasa tersiksa selama di Hogwarts selama Umbridge bekerja. Harry yang
lebih sering diserang mimpi buruk akan kesamaannya dengan Voldemort, makin
tersiksa dengan adanya detensi oleh Umbridge. Dia bahkan dilarang untuk bermain
• Puncak Konflik
Harry melawan para pelahap maut, yang terjadi bagian departemen sihir. Peperangan
antara anggota Orde dengan para pelahap maut yang mengakibatkan Sirius Black mati
terkena serangan dari salah satu pelahap maut, yaitu Bellatrix, wanita yang telah
• Penurunan Konflik
bagian dimana Voldemort dan para Pelahap Mautnya berhasil dipukul mundur oleh
oleh menteri sihir Cornelius Fudge dan para Auror yang datang untuk memastikan apa
• Penyelesaian Masalah
Masalah yang berhasil diselesaikan pada akhir novel ini adalah ketidak
buruk, bahkan mimpi ia menjadi Voldemort yang membuat luka di dahinya selau
Voldemort terhadap Harry ketika Harry masih bayi, telah membuat sebuah “hubungan
pikiran atau jalinan perasaan” yang membuat ia dapat merasakan persaan dan apa
E. Tema
Cerita harry Potter dan Orde Phoenix bertema tentang Harry potter dan suatu orde
yang dipimpin oleh Albus Dumbledore, yang mempunyai misi untuk melawan
Voldemort.
• Nilai Moral
Nilai moral yang terdapat dalam cerita ini sangat banyak, seperti
pembatasan moral antara tokoh wanita dengan tokoh pria, cara berbicara antar tokoh
yang mempunyai cara dan penggunaan moral yang terkandung dalam setiap kata
tokoh. Diantaranya ada yang tidak sopan, ada yang halus, dan lainnya
• Nilai Agama
Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Kristen
maupun yang Khatolik, terbukti dari adanya hari raya Natal dan hari besar lainnya
yang tergambar melalui deskripsi latar belakang tempat yang bersalju yang terjadi
• Nilai Susila
budaya barat seperti bagian benua Eropa, terbukti dalam cara berpakaian tokoh yang
mengumbar aurat, budaya berciuman dan berpelukan. Norma budaya ini yang sedang
• Nilai Adat
Cerita novel Harry Potter dan Orde Phoenix mengandung nilai adat yang
terkandung dalam adat Eropa. Yang terlihat dari cara mereka menegur orang lain,
• Nilai Pendidikan
Novel ini sarat akan nilai pendidikan yang boleh kita acungi jempol,
karena dalam cerita ini para murid dan guru harus berkonsentrasi dalam pelajaran.
Dalam cerita ini juga cara – cara guru mengajar dan mau menerima kritikan dari
• Nilai Budaya
Nilai budaya yang terkandung dari dalam cerita novel ini adalah Budaya
Eropa atau tepatnya Inggris yang tatanan bahasa dan cara berbahasa yang lembut dan
sopan.
BAB II
A. Riwayat Pengarang
J.K. Rowling yang mempunyai nama lengkap Joanne K.Rowling. Wanita yang
akrab dipanggil dengan “Jo” ini lahir Pada tanggal 31 Juli 1966 di Edinburgh,
Skotlandia. Sejak kecil Ia telah menunjukan bakatnya dalam menulis. Pada usia enam
tahun Ia menulis cerita pertamanya yang diberi judul “Kelinci” dan sejak itu ia bercita
– cita menjadi penulis. Tapi, mengikuti saran orang tua ia belajar sastra Perancis di
Universitas Exester supaya bisa menjadi sekertaris yang mampu berbicara dua bahasa.
Pekerjaan itu tidak cocok baginya. Soalnya, bukan mencatat jalannya rapat dia
malahan mengarang cerita. Akibatnya ia dipecat dan sejak itu ia bergonta ganti
pekerjaan.
Tahun 1990, dalam perjalanan dari Manchester menuju London, kereta yang di
tumpanginya mogok selama hampir empat jam. Saat ia duduk di kereta, sambil
memandangi segerombolan sapi melalui sapi melalui jendela. Ide tentang kisah Harry
Potter muncul dibenaknya. Selama beberapa bulan berikut petualangan penyihir cilik
ini. September 1990 ia pindah ke Portugal dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris.
Di sana ia jatuh cinta pada seorang jurnalis televisi yang bernama Jorge Arantes.
Mereka menikah pada tahun 1993, lahirlah putrid mereka Jessica. Tak lama setelah itu
Pada masa itu hidup Joanne benar – benar hancur dan terpuruk, begitu miskin
sehingga kemana – kemana ia berjalan kaki meski ongkos bis kota sangat murah. Ia
sering menulis di kafe, karena flatnya yang sempit dan dingin jelas bukan tempat yang
penuh inspirasi. Untung si pemilik kafe baik hati, membiarkan Joanne menulis di sana
meski ia hanya memesan secangkir kopi dan air, sementara bayinya tertidur
disampingnya.
Tahun 1997 nasibnya berubah total ketika penerbit Inggris, Bloomsbury Bross,
menerbitkan buku Harry Potter yang pertama “ Harry Potter and The Philosopher’s
stone” ( untuk Amerika berjudul “ Harry Potter and the Sorcerer’s Stone” dan di
Indonesia “ Harry Potter dan Batu Bertuah” ). Ternyata buku itu sukses berat di
seluruh Dunia begitu pula buku kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan tahun
yang ketujuh yang berisikan pertualangan sihir Harry Potter sampai umur ke 17 tahun.
B. Riwayat Kepengarangan
Buku Harry Potter yang dikarang oleh J.K. Rowling sudah sampai buku yang seri
ke-7. Novel yang berkesinambungan antara cerita buku yang pertama, kedua hingga
yang ketujuh yaitu usaha perlawanan Harry melawan lord Voldemort, buku yang
menjadi salah satu buku Best Seller di berbagai belahan dunia ini mempunyai
beberapa versi cetakan yang menggunakan berbagai bahasa yang tergantung dari
Negara mana yang akan dipasarkan. Oleh sebab itu, banyak terjemahan dan
menjadikan jalan cerita novel Harry Potter semakin mengasyikan dan tidak
membosankan.
Buku yang saya bahas dalam refrensi ini adalah buku harry Potter yang edisi
kelima yang mempunyai judul Harry Potter dan Orde Phoenix. Buku ini adalah
lanjutan dari buku ke-4, yaitu Harry Potter dan Piala Api. Buku kelima ini mencapai
cetakan yang keempat dan hal ini membuktikan bahwa buku Harry Potter sangat
disukai oleh banyak orang. Buku yang dibuat berkesinambungan dari seri buku satu
dan seri buku lainnya ini, sangat saling berhubungan, baik dari segi tokoh, maupun
BAB III
A. Kelebihan Buku
Buku Harry Potter seri ke-5 dan sama dengan seri lainnya, merupakan buku
novel paling top di dunia pada saat ini. Membuat buku yang dapat
ingatan dan ispirasi cerita, merupakan salah satu penilaian terhadap buku ini.
Sangat cocok. Buku ini banyak memberikan deskripsi yang sangat jelas
masalah yang harus dibicarakan dan diungkapkan dalam cerita ini, tak heran
buku ini sangat tebal tidak seperti seri sebelumnya. Dari sisi psikologis, jika
kita telah menyelesaikan suatu rangkaian cerita yang bahkan sangat panjang,
Bahkan ketika pembaca yang telah selesai membaca buku ini, si pembaca
bahkan dapat menceritakan pada pembaca lain apa yang telah dibacanya,
tanpa merusak arti dari suatu kejadian pada buku, dan bahkan membuat
B. Kekurangan Buku
Buku ini bentuknya sangat tebal, terdiri dari lebih 1200 halaman. Memang hal
DAFTAR PUSTAKA
Hatikah, Tika, dkk. 2007. Membina Kompetensi Barbahasa dan Bersastra Indonesia
Rowling, J.K. 2003. Harry Potter dan Orde Phoenix. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
www.ajangresensi.com
www.google.com
www.ngobrol.com
www.wikipedia.com