Professional Documents
Culture Documents
VYA-ZUL-AMEL
TAHAP VCT
Tahap konseling pre tes HIV Tes HIV
Prilaku yang berisiko menularkan HIV Pengenalan HIV/AIDS, pencegahan dan pengobatannya Untungnya jika ikut VCT dan kerugiannya bila ditolak Makna bila hasil tes positif atau negatif Rencana perubahan perilaku Dampak atas pribadi, keluarga dan sosial terhadap hasil tes HIV
Pada saat melakukan tes, darah akan diambil secukupnya dan pemeriksaan darah ini bisa memakan waktu antara setengah jam sampai satu minggu tergantung metode tes darahnya. Dalam tes HIV, diagnosis didasarkan pada antibodi HIV yang ditemukan dalam darah. Tes antibodi HIV dapat dilakukan dengan tes ELISA, Westren Blot ataupun Rapid
Reaktif dalam tubuh klien ada HIV (sudah jadi ODHA) Non reaktif HIV belum ada dalam tubuh klien Indeterminate tes perlu diulangi karena hasil tidak jelas Masa/periode jendela masa antara masuknya HIV kedalam tubuh sampai terbentuknya antibodi terhadap HIV (umumnya 2 minggu sampai 6 bulan), namun HIV dapat ditemukan dalam darah, sehingga sudah infeksius. Pada periode jendela (window periode) ini sangat membahayakan karena disangka negatif, padahal HIV positif
Contoh Percakapan
P: Selamat ciang ibu, saya Jenifer, relawan vct, apakah ibu bersedia u/ ikut program pemriksaan hiv/aids? I: Tapi mba saya sangat takut apabila jika saya positif HIV, P: tujuan dari konSeling ini adalah untuk mnylamatkan bayi yg ibu kandung, (ceritanya suaminya SIDA).agar ada pencegahan untuk bayi ibu nantinya. I:apaa yg harus saya lakukaan apabilaa jikaa saya posstif P: sebelum tau bagaimana hasil tes, ibu tenang saja, yg jelas nanti akan ada pengobatan yang lebih lanjut (pengobatan ARV) , i: Tesnya gimana tuh mbaa? P: darah akan diambil secukupnya dan pemeriksaan darah ini bisa memakan waktu antara setengah jam sampai satu minggu tergantung metode tes darahnya. Tesnya ada elisa, wb atau rapid i: akaan kaah saya dikucilkan apabilajika tes saya positif P: (how to menguatkan mental si ibu) renungkanlah biasanya inilah yang jadi masalah dalam vct
Daftar pustaka
USAID, FHI, ASA, Bakti Usada, Gerdunas: Mengnal Konseling & Testing HIV Sukarela. WHO: Increasing Access to HIV Testing and Counseling, Geneva, WHO, 2002. PPT M 4 SM 1: The role of voluntary counselling and testing for HIV Prevention and care, WHO, Bangkok and Chiang Mai, 2003
Role play
Seorang wanita 40 tahun datang ke rumah sakit diantar oleh keluarganya dalam keadaan setengah sadar. Menurut keluarga pasien beberapa hari sebelumnya pasien beberapa kali pingsan di rumah, tetapi kemudian sadar. Pasien sebenarnya beberapa bulan belakangan ini sering mengeluh sakit kepala yang hilang-timbul, awalnya bisa hilang dengan minum obat warung, Namun beberapa hari belakangan ini keluhan ini menetap disertai dengan kaku kuduk dan muntah mendadak. Berat badan pasien turun drastis dan nafsu makannya juga berkurang. Pasien juga mengeluhkan kesulitan untuk berkonsentrasi dan jadi sering lupa, penglihatan agak kabur dan berbayang. Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan di keluarga juga belum pernah ada yang menderita sakit seperti pasien. Riwayat trauma, radiasi di daerah kepala, riwayat terpapar zat kimia dan minum obat-obatan tertentu disangkal. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang masih bersekolah. Anak pertama pasien laki-laki usia 14 tahun, kelas dua SMP. Anak kedua pasien perempuan usia 8 tahun, kelas 3 SD. Suami pasien bekerja sebagai pegawai negri di salah satu instansi pemerintah. Di rumah sakit pasien ditangani oleh seorang dokter spesialis saraf. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya papil edema, kaku kuduk, parastesia, kelemahan motorik, penurunan refleks fisiologis dan adanya refleks patologis. Dokter mencurigai adanya peningkatan tekanan intrakranial yang progresif akibat massa di intrakranial. Dari hasil pemeriksaan CT-Scan didapatkan gambaran massa pada otak pasien yang sudah mendesak jaringan sekitarnya. Dokter pasien berkonsultasi dengan spesialis bedah saraf dan pasien direncanakan untuk operasi, dengan tujuan untuk mengurangi tekanan intrakranial dan mendapatkan spesimen untuk penegakkan diagnosis. Setelah mendapat persetujuan keluarga dan dilakukan pemeriksaan lengkap preoperatif, pasien dioperasi. Operasi berlangsung selama 8 jam. Setelah operasi ternyata pasien koma dan sekarang dirawat di ICU.
Diagnosis Kerja : peningkatan tekanan intrakranial progresif e.c. massa intraserebral curiga ganas Hasil pemeriksaan Histopatologik : Astrositoma anaplastik
sesudah operasi
Mengapa pasien koma, bagaimana proses yang terjadi selama operasi, apakah pasien akan sadar, alsan dirawat di ICU, biayanya Hasil pemeriksaan histopatologis, stadium Diagnosis akhir, rencana pemeriksan lanjutan, terapi dan tindak lanjutnya Prognosis, kemungkinan berulang, kondisi pasien selanjutnya seperti apa
SELAMAAT BELAJAR!
GARIS BESAR DARI KKD INI ADALAH BAGAIMANA KALIAN BISA BERMAIN DENGAN KATA2 Yahh dimix dengan segala perpengetahuan kalian
What Doesnt kill u makes u stronger. The lapisan kornea ada 5 doesnt kill u. Soo jadi harus Harus STRONGER BUAT UJIAN OSCE, SOCA, RISET