You are on page 1of 27

LAPORAN TUTORIAL K3 SKENARIO 1

Oleh Kelompok 9 Ragil Deshinta Zahrotul Azizah Julvainda Eka P.U Santi Dwi Pangestuti Edho Choyrul H Ade Ananta Anggasari Pristiara R Triaji Windiarta S Afifatus Zakiyah Ida Wahyuni 102310101009 102310101018 102310101032 102030101047 102310101054 102310101058 102310101059 102310101072 102310101089 102030101096

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

Skenario

Ners. Ali (25 tahun)

sebagai ners baru yang bekerja di PKM X . mayoritas

masyarakat di wilayah kerja PKM X bekerja sebagai petani tembakau. Ners Ali diberi wewenang untuk mengampu program OHN. PKM telah memiliki data-data karakteristik demografi wilayah seperti jumlah penduduk, luas wilayah, pembagian wilayah, pekerjaan dan pendidikan. Berdasarkan data prevalensi penyakit yang terdiagnosis antara lain diare, ISPA, hipertensi, dan lain-lain serta insidensi dalam satu tahun terakhir. Ners Ali mulai berfikir wah.., apa yang harus saya lakukan terkait data-data OHN ini. Data-data tersebut digunakan dalam mengembangkan program kesehatan kerja unutk melakukan kewenangan perawat sebagai OHN. Ners Ali mulai berfikir untuk mengembangkan OHN sesuai dengan batas dan kewenangan kompetensi seorang Ners. Generalis di PKM X.

Kata Kunci

1. Program OHN 2. Perawat OHN 3. OHN di Puskesmas 4. Kewenangan perawat 5. Kompetensi perawat OHN 6. Data Demografi 7. Petani tembakau

Daftar Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan OHN? 2. Apa saja yang termasuk dalam program kerja OHN? 3. Bagaimana pelaksanaan program OHN di wilayah kerja puskesmas di Indonesia? 4. Apa saja kewenangan yang dimiliki perawat OHN? 5. Kompetensi apa saja yang diperlukan untuk menjadi perawat OHN? 6. Apasajakah prinsip kesehatan dan keselamatan kerja? 7. Apa saja program kesehatan kerja yang dapat dilakukan oleh seorang perawat? 8. Apa saja data yang perlu dikaji unutk mengembangkan program OHN? 9. Apa saja area kompetensi seorang perawat OHN? 10. Apa saja standar pelayanan perawat OHN? 11. Apa saja hambatan pelaksanaan OHN? 12. Bagaimana program yang dapat disusun oleh perawat OHN terkait K3 pada pertanian khusunya tembakau? 13. Apa sajakah kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada petani tembakau? 14. Apa saja penyakit yang dapat terjadi pada petani tembakau beserta pencegahannya? 15. Bagaimana cara mengatasi insidensi penyakit yang terjadi pada petani tembakau berdasarkan program OHN?

Jawaban Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan OHN? Jawab : keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (OHN) adalah keperawatan yang berfokus pada promosi, perlindungan dan rehabilitasi kesehatan pekerja dalam konteks lingungan kerja yang aman dan sehat serta mencegah penyakit dan cedera yang berhubungan dengan pekerjaan dan melindungi kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Apa saja yang termasuk dalam program kerja OHN? Jawab : interpretasi dan evaluasi riwayat medis pekerja, memberikan perawatan pasien secara langsung, manajemen kasus dan perawatan primer untuk penyakit akibat kerja, non-kerja dan cedera, kesehatan penilaian bahaya, analisis dan melakukan pengelolaan penyakit akibat kerja dan cedera.

3. Bagaimana pelaksanaan program OHN di wilayah kerja puskesmas di Indonesia? Jawab : kesehatan dan keselamatan kerja belum mendapat perhatian serius di Indonesia. Dalam industri kontruksi, terjadinya kecelakaan berat lima kali lipat dibandingkan industri berbasis manufaktur. Pekerja dan pemeliharaan kontruksi mempunyai sifat bahaya secara secara alamiah. Oleh sebab itu, masalah bahaya harus ditempatkan pada urutan pertama program keselamatan dan kesehatan. Menurut Tom Pasaribu, di sebagian besar negara keselamatan di tempat kerja masih memprihatinkan. Seperti di Indonesia, rata-rata pekerja usia produktif (1545 tahun) meninggal akibat kecelakaan kerja. Kenyataannya, standar keselamatan kerja di Indonesia paling buruk di daerah Asia Tenggara. Kecelakaan kerja bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat dihindari sehingga tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja. Berdasarkan penyebabnya,terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Adapun sebab kecelakaan tidak langsung, tersdiri

dari faktor lingkungan (zat kimia yangtidak aman, kondisi fisik dan mekanik) dan factor manusia (lebih dari 80 persen). Pada umumnya, kecelakaan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan, kurangnya pengawasan, kompleksitas dan keanekaragaman ukuran organisasi, yang kesemuanya mempengaruhi kinerja keselamatan dalam industri kontruksi.

4. Apa saja kewenangan yang dimiliki perawat OHN? Jawab : Mengaplikasikan asuhan keperawatan kesehatan keselamatan kerja terhadap berbagai masalah keperawatan yang umum terjadi akibat pekerjaan di lingkungan pertanian, menerapkan asuhan keperawatan kesehatan dan

keselamatan kerja dengan memperhatikan aspek legal, standar perawatan, ruang lingkup keperawatan kesehatan dan keselamatan kerja. Melakukan dan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi program yang

mengajarkan perilaku sehat terhadap berbagai kelompok bekerja beserta keluarganya. Menganalisa manajemen risiko dan bahaya akibat kerja. Menerapkan upaya pencegahan keselamatan kerja. Mengidentifikasi kebutuhan promosi kesehatan di lahan kerja. Menyusun strategi untuk keberhasilan program promosi kesehatan kerja.

5. Kompetensi apa saja yang diperlukan untuk menjadi perawat OHN? Kompetensi yang harus dimiliki oleh perawat OHN adalah: a. Menggunakan alat pengkajian yang tepat untuk mengidentifikasi risiko actual dan potensial terhadap keselamatan dan melaporkan kepada pihak yang berwenang. b. Mengambil tindakan segera dengan menggunakan strategi manajemen risiko peningkatan kualitas untuk menciptakan dan menjaga lingkungan asuhan yang aman dan memenuhi peraturan nasional, persyaratan keselamatan dan kesehatan tempat kerja, serta kebijakan dan prosedur.

c. Menjamin keamanan dan ketepatan penyimpanan, pemberian dan pencatatan bahan-bahan pengobatan. d. Memberikan obat, mencatat, mengkaji efek samping dan mengukur dosis yang sesuai dengan resep yang ditetapkan. e. Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan mencegah terjadinya pelanggaran dalam praktik yang dilakukan para praktisi lain. f. Mengetahui tanggung jawab dan prosedur yang harus diikuti pada saat dinyatakan terjadi bencana.

6. Apasajakah prinsip kesehatan dan keselamatan kerja? ILO dalam resolusinya menyatakan bahwa ada 3 prinsip dasar k3, yaitu (Haryuti, tanpa tahun): a. Work should take place in a safe and healthy working environment b. Condition of work should be consistent with workers well-being and human dignity c. Work should offer real possibilities for personal achievement, self fulfillment and service to society Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja antara lain (susanto, tanpa tahun): a. Primary prevention (Health promotion, disease prevention, non-occupational program) b. Secondary prevention (early diagnosis, treatment and limit disability) c. Tertiary prevention (rehabilitation, restoration, return to work)

7. Apa saja program kesehatan kerja yang dapat dilakukan oleh seorang perawat? Perawat dapat Mengurangi timbulnya penyakit dan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala. Pada umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya penyakit-penyakit, karena hubungan sebab-akibat antara lingkungan fisik dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan Padahal, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan jauh

lebih merugikan, baik bagi perusahaan maupun pekerja, sehingga dalam hal ini perawat dapat meminimalkan resiko timbulnya penyakit pada pekerja seperti penggunaan APD seperti masker dan sepatu boot atau perlengkapan pelindung lain yang berguna untuk meminimalkan timbulnya penyakit pada pekerja. Hal lain yang dapat dilakukan oleh perawat adalah memantau keadaan lingkungan fisik di sekitar pabrik / perusahaan, guna merancang POAC untuk perusahaan.

8. Apa saja data yang perlu dikaji unutk mengembangkan program OHN? a. Lingkungan pabrik : kebersihan dan sanitasi b. Pemeriksaan kesehatan Bagi pekerja c. Jaminan kesehatan d. Pemakaian APD e. Proses kerja f. Keluhan pekerja g. Kecelakaan yg sering terjadi h. P3K i. Jam kerja Data yang perlu di analisa: a. Kecelakaan kerja yg sering terjadi b. Perilaku yg tidak sehat c. Lingkungan yg tidak sehat d. Penyakit akibat kerja e. Pengetahuan yg kurang f. Kurangnya fasilitas pendukung

9. Apa saja area kompetensi seorang perawat OHN? Menurut Susanto (2013), menyatakan bahwa kompetensi perawat OHN adalah: a. Manajemen dan Administrasi b. Asuhan Keperawatan

c. Konsultasi d. Penyuluhan Kesehatan e. Penelitian f. Kesehatan dan Lingkungan Kerja

10. Apa saja standar pelayanan perawat OHN? a. Ada kerja sama dengan multidisplin (dokter, ahli higiene perusahaan, ergonomi, psikologi, psikiater, ahli gizi, ahli manajemen, ahli hukum, dll) b. Fungsi perawat di perusahaan bergantung kepada kebijakan perusahaan dalam memberikan ruang lingkup upaya kesejahteraan dan keselamatan kerja

11. Apa saja hambatan pelaksanaan OHN? Hambatan tersebut ada yang bersifat makro (di tingkat nasional) dan ada pula yang bersifat mikro (dalam perusahaan). a. Hambatan makro (tingkat nasional) Di tingkat nasional (makro) ditemui banyak faktor yang merupakan kendala yang menyebabkan kurang berhasilnya program keselamatan kerja antara lain: Pemerintah Masih dirasakan adanya kekurangan dalam masalah pembinaan (formal & non formal), bimbingan (pelayanan informasi, standar, code of pratice), pengawasan (peraturan, pemantauan / monitoring serta sangsi terhadap pelanggaran), serta bidang-bidang pengendalian bahaya.

Teknologi Perkembangan teknologi perlu diantisipasi agar bahaya yang ditimbulkannya dapat diminimalisasi atau dihilangkan sama sekali dengan pemanfaatan ketrampilan di bidang pengendalian bahaya.

Sosial budaya Adanya kesenjangan sosial budaya dalam bentuk rendahnya disiplin dan kesadaran masyarakat terhadap masalah keselamatan kerja, kebijakan asuransi yang tidak berorientasi pada pengendalian bahaya, perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti terhadap bahaya-bahaya yang terdapat pada industri dengan teknologi canggih serta adanya budaya santai dan tidak peduli dari masyarakat atau dengan kata lain belum ada budaya mengutamakan keselamatan di dalam masyarakat / pekerja.

b. Hambatan mikro (dalam perusahaan) Masalah yang bersifat mikro yang terjadi di perusahaan antara lain terdiri dari: Kesadaran, dukungan dan keterlibatan Kesadaran, dukungan dan keterlibatan manajemen operasi terhadap usaha pengendalian bahaya dirasakan masih sangat kurang. Keadaan ini akan membudaya mulai dari lapis bawah sehingga banyak para karyawan memilki kesadaran keselamatan yang rendah, disamping itu pengetahuan mereka terhadap bidang rekayasa dan manajemen keselamatan kerja juga sangat terbatas. Ditambah lagi anggapan bahwa K3 adalah cost center yang padahal sebenarnya justru sebaliknya.

Kemampuan yang terbatas dari petugas keselamatan kerja Kemampuan petugas keselamatan kerja dibidang rekayasa operasi, rekayasa keselamatan kerja, manajemen pengendalian bahaya dirasakan sangat kurang sehingga merupakan kendala diperolehnya kinerja keselamatan kerja yang baik. Akibat daripada kekurangan ini terdapatnya kesenjangan antara makin majunya teknologi terapan dengan dampak negatif yang makin tinggi dengan kemampuan para petugas keselamatan kerja dalam mengantisipasi keadaan yang makin berbahaya. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya

pengembangan SDM di bidang K3 atau kurang dikembangkannya perkembangan dunia pendidikan di bidang ini.

Standard, code of practice Masih kurangnya standard-standard dan code practice di bidang keselamatan kerja serta penyebaran informasi di bidang pengendalian bahaya industri yang masih terbatas akan menambah memperbesar resiko yang dihadapi.

12. Bagaimana program yang dapat disusun oleh perawat OHN terkait K3 pada pertanian khusunya tembakau? a. Pemeriksaan kesehatan petani tembakau meliputi penilaian emosional, pemeriksaan berkala, pemeriksaan kesehatan setelah petani menderita sakit atau kecelakaan, pemeriksaan pada waktu berhenti kerja yang bertujuan mengetahui apakah ada gangguan akibat kerja. b. Diagnose dan pengobatan atau kecelakaan akibat kerja, termasuk

rehabilitasinya. c. Pengobatan darurat dan pengobatan atas kecelakaan yang bukan akibat kerja. d. Pendidikan terhadap petani akan bahaya dan tindakan pencegahan dan pengetahuan akan bahaya terhadap kesehatan. e. program penentuan perlunya alat-alat perlindungan diri dan pengadaannya f. Inspeksi berkala dan evaluasi atas lingkungan kerja untuk mengetahui apakah ada kemungkinan berbahaya terhadap kesehatan serta pencegahannya. g. Pemeriksaan atau studi terhadap bahan kimia yang dipergunakan yang belum mendapat pemeriksaan secara toksikologis. h. Mengevaluasi secara periodik efektivitas program kesehatan kerja yang ada.

13. Apa sajakah kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada petani tembakau? a. Keseleo akibat terjatuh saat bertani b. Luka-luka akibat benda tumpul atau benda lancip

c. Terkena sabit saat memotong tembakau d. Terkena cangkul saat mencangkul tembakau e. Terpeleset saat ingin menanam atau memanen tembakau

14. Apa saja penyakit yang dapat terjadi pada petani tembakau beserta pencegahannya? a. Green Tobacco Sickness (GTS) dengan gejalanya itu seperti pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Pencegahannya adalah dengan menghindari kontak langsung dauntembakau dengan kulit sehingga petani perlu menggunakan lengan panjang dan sarung tangan dan juga dianjurkan baju basah yang terkena daun tembakau harus diganti, dicuci dan petani tembakau harus mandi karena hal tersebut dilakukan untuk menghalangi penetrasi nikotin ke dalam tubuh. b. Tabakosis (penyebabnya yaitu dari debu tembakau) dengan Gejala tabakosis akut adalah demam, batuk, sesak, dan kelainan asmatis. Lebih lanjut penyakit berkembang sehingga pekerja yang dihinggapi penyakit tersebut menderita bronkhitis semula akut kemudian kronis serta pnemonia atau menjadi aktifnya proses spesifik TBC paru. pencegahannya dengan menggunakan masker saat melakukan pekerjaan sehingga ada debu tembakau tidak langsung dapat terhirup dan tidak langsung ke dalam paru-paru.

15. Bagaimana cara mengatasi insidensi penyakit yang terjadi pada petani tembakau berdasarkan program OHN? a. Celana dan baju lengan panjang. Gunanya adalah: Untuk menjaga tubuh dari sinar matahari langsung atau menghindarkan diri dari udara yang dingin, menjaga kulit dari bulu ulat, miang, atau getah tanaman, dan gigitan binatang berbisa

b.

Topi. Gunakan topi jika bekerja di terik matahari. Topi juga bermanfaat untuk menghindari bahaya tanaman dan binatang berbisa.

c. Sepatu lars ( sepatu bot) dari karet. Sepatu yang dapat menutup kaki sampai betis ini berguna untuk: - menghindarkan kaki dari benda tajam - menjaga kaki dari gigitan ular dan binatang berbisa - mengjhindarkan diri dari penyakit cacing tambang. d. Masker dan Kacamata Panggunaan masker sangat berguna karena dapat melindungi dari zat kimia seperti pestisida agar tidak terhirup masuk ke tubuh, selain itu penggunaan kacamata juga dapat melindungi dari gas zat zat kimia.

16. Apa diagnosa keperawatan yang dapat diambil dari permasalahan yang ada di skenario tersebut? Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah; Kurang optimalnya program OHN diwilayah kerja PKM X berhubungan dengan kuarangnnya pengembangan program OHN di wilayah kerja PKM X.

17. Apa saja tantangan dan peluang pada perawat Occupation Health Nursing (OHN)? Peluang perawat OHN adalah sebagai berikut: a. Edukator Pembelajaran merupakan dasar dari Health Education yang berhubungan dengan tahap keselamatan dan kesehatan kerja. Perawat edukator harus mampu mengajarkan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan atau rehabilitasi dari dampak penyakit melalui penyusunan program HE. b. Konselor

Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang telah diterima oleh klien serta melakukan supervisi kepada tim kesehatan atau perawat OHN terhadap program yang telah dijalankan. c. Pengamat kesehatan Perawat melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada klien menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan kerja. d. Pengorganisir Perawat melakukan motivasi, dan membuat struktur kerja untuk pekerja sehingga dapat aman dan selamat. e. Fasilitator Perawat merupakan tempat bertanya bagi pekerja di suatu perusahaan untuk dapat melakukan kesehatan dan keselamatan bagi kariawan untuk memecahkan masalah kesehatan, meminimalisir risiko kerja serta memberikan solusi untuk rehabilitasi penyakit. f. Pembaharu Perawat dapat berperan sebagai inovator terhadap perubahan perilaku dan pola hidup klien untuk meningkatkan dan pemeliharaan kesehatan. Perawat OHN melakukan asuhan langsung terhadap masyarakat diwilayah baik pada klien sehat atau sakit. Sedangkan tantangan dari perawat OHN adalah; Perawat OHN berisiko terhadap kecelakaan kerja karena lahan pertanian dan perkebunan yang buruk.

18. Apa saja perencanaan yang dapat dibuat pada skenario tersebut? Perencanaan yang dapat dikukan pada skenario tersebut adalah; a. Pengumpulan data demografi wilayah b. Indetifikasi masalah diwilayah tersebut c. Memprioritaskan masalah yang terjadi d. Melakukan Health Education untuk preventif sebuah penyakit terkait e. Menegakkan pola hidup bersih dan sehat dengan melakukan kerja bakti

f. Melakukan penghijaun untk meminimalisir dampak dari polusi udara sehingga annga kejadian ISPA dapat tekan.

Daftar Pustaka

Gruendemann, Barbara J. 2006. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1. Jakarta: EGC. Hariandja, Marihot T. E. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo. Harrington, J. M. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC. Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. World Health Organization. 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: EGC.

Keaktifan Mahasiswa secara berkelompok Kesiapan dalam proses diskusi Kemampuan menyampaikan ide/pendapat Kerja sama dalam kelompok Kejujuran dan sikap dalam diskusi Kemampuan menghargai dan menerima ide/pendapat orang lain Kontribusi dalam menarik kesimpulan kelompok

No.

Nama Mahasiswa Anggasari P.R Ade Ananta Afifatus Zakiyah Zahrotul Azizah Santi Dwi P Julvainda P.U Triaji Windiarta S Ragil Deshinta Edho Choirul K. Ida Wahyuni

NIM

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

10 - 59 10 - 58 10 - 89 10 18 10 - 47 10 - 32 10 - 72 10 - 09 10 - 54 10 - 96

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Ragil Deshinta NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101009 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Zahrotul Azizah NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101018 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Julvainda Eka P.U NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101032 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Santi Dwi Pangestuti NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101047 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Ade Ananta NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101058 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Edho Choyrul H NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101054 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Anggasari Pristiara R NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101059 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Triaji Windiarta S NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101072 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Afifatus Zakiyah NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101089 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

Keaktifan Mahasiswa secara individu Nama : Ida Wahyuni NIM No 1 2 3 4 5 6 : 102310101096 Aspek Yang Dinilai Kesiapan dalam kegiatan tutorial (mempelajari modul, membawa sumber referensi yang relevan, dll) Mengemukakan pendapat selama tutorial Mengidentifikasi masalah atau mengemukakan issue untuk diskusi kelompok Menerima ide dari orang lain Mengontrol emosi sendiri Memperingatkan dalam proses kelompok dan bekerja sama dalam pencapaian proses kelompok Jumlah Bobot 10 20 20 10 10 30 100 Nilai

You might also like