Professional Documents
Culture Documents
Anamnesa
Keluhan utama : Bintil-bintil kemerahan di wajah 1 tahun Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli klinik kulit kelamin dengan keluhan bintil-bintil kemerahan 1 tahun. Bintil-bintil kemerahan tersebut mulanya muncul di pipi dan dahi. Kemudian semakin lama bertambah banyak dan akhir-akhir ini mulai muncul di punggungnya.
Riwayat penyakit keluarga : Kakak pasien menderita keluhan yang sama dengan pasien Riwayat penyakit lain disangkal Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit lain disangkal Riwayat kebiasaan: Pasien kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian Pasien juga senang makan coklat dan kacang
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6) Tanda vital :
Tensi Nadi : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran)
RR
Suhu
Pemeriksaan fisik
Kepala Mata THT Muka Mulut GIT Leher Thorax (Posterior) Abdomen Sistem genetalia Ekstremitas atas Ekstremitas bawah : Dbn : Dbn : Dbn : Terdapat kelainan kulit : Dbn : Dbn : Dbn : Terdapat kelainan kulit : Dbn : Dbn : Dbn : Dbn
Status Dermatologis
Regio Effloresensi
Facialis dan Terdapat makula hiperpigmentasi thoracalis posterior (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (-), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (-), komedo terbuka (+), Komedo tertutup (-)
Resume
Pasien datang ke poli klinik kulit kelamin dengan keluhan bintil-bintil kemerahan 1 tahun. Bintil-bintil kemerahan tersebut mulanya muncul di pipi dan dahi. Kemudian semakin lama bertambah banyak dan akhir-akhir ini mulai muncul di punggungnya.
Bintil-bintil tersebut rata-rata berukuran kecil. Bintil-bintil tersebut juga ada yang berisi nanah tetapi oleh pasien sering dipencet dengan tangannya sehingga sekarang tinggal bintil-bintil kemerahan dan flek-flek hitam. Bintil-bintil kemerahan tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Meskipun begitu bintil-bintil tersebut membuat pasien tidak nyaman karena mengganggu penampilan.
Pasien mengaku bintil-bintil merah itu timbul waktu makan telor, ayam, coklat dan waktu begadang nonton bola. Pasien mengaku kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Dan pasien juga mengatakan bahwa kakaknya juga mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Pada pemeriksaan klinis didapatkan status generalis dalam batas normal. Dan pada pemeriksaan dermatologi didapatkan regio fasialis dan thoracalis posterior terdapat Terdapat makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (-), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (-), Komedo tertutup (+), Komedo terbuka (-)
Diagnosa Kerja
Akne Vulgaris
Diagnosa banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain (akne venenata&akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral
Akne Rosasea
Perioral dermatit
Erupsi acneiformis
Non Medikamentosa Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak&karbohidrat, Perawatan kulit. Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya kelenjar minyak (rokok, minuman keras, makan pedas),
Medikamentosa
Pengobatan Topikal Asam retinoat cream 0.05% (malam hari) Sunblock cream (pagi hari) Pengobatan Sistemik Klindamisin tab 2x150 mg Vitamin A 20.000 IU 1x1 tab
Asam Retinoat Bersifat komedolitik dan anti inflamasi Menurunkan hiperkeratosis dan hiperproliferasi folikular Mengurangi jumlah mikrokomedo, komedo, maupun lesi yang mengalami inflamasi
Klindamisin Menghambat perkembangan bakteri Mempunyai efek antiinflamasi Menghalangi efek kemotaktik leukosit
ETIOLOGI
sebum
Hospes Keratinisasi folikel Asam lemak bebas Akne vulgaris
Androgen
Usia,ras, makanan
Familial
Faktor predisposisi acne (multifaktorial) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Genetik endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb) faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, Musim infeksi bakteri (Propionibacterium acnes) kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
(1) Hiperkeratinisasi dan obstruksi folikel sebaseus (disebabkan oleh deskuamasi abnormal epitel folikuler)
(2). Peningkatan produksi sebum yang diproduksi oleh androgen, (3). Kolonisasi folikel yang disebabkan oleh Propionibacterium acne. (4). Diet diyakini sebagai agen penyebab dalam perkembangan akne, sekarang ini juga telah dibuktikan sebagai faktor yang menyebabkan hiperinsulinemia baik akut maupun kronik.
(5). Akne juga merupakan karakteristik pada pasien sindroma polikistik ovarii, yang biasanya juga sering ditandai hiperinsulinemia, resistensi insulin dan hiperandrogenik.
Gejala klinis : 1. komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus) 2. papula (komedo tertutup yang pecah) 3. pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah) 4. nodul (dari komedo tertutuppenonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula) dan 5. Jaringan parut.
kental
Respon hospes
Lesi akne dibagi menjadi : Inflamasi : Papul/pustul Nodul/kista Non inflamasi : Komedo tertutup (white head) Komedo terbuka (black head)
Predileksi
Wajah >>> Punggung Dada Lengan/bahu Pada badan lesi akne cenderung di garis tengah tubuh. Telinga : conchae, lobus
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo :
Diagnosis banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain Akne venenata & akne komedonal 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral
Dermatitis perioral
keterangan
Akne vulgaris
Erupsi akneformis
Induksi obat; kortikosteroid INH Barbiturat Bromida
Akne rosasea
Dermatitis perioral
Belum diketahui
Penyebab
Keratinisasi folikel,produksi sebum,asam lemak bebas,propioni bacterium acnes,androge n,stres. Muka,bahu,dad a atas,punggung atasa Komedo, papul tidak beradang, pustula, nodus, kista yang beradang
Lokasi
di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya monomorfik, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul
mulut
papulopustul
Lesi
Non Medikamentosa
Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak&karbohidrat, Perawatan kulit.
Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya klnjr minyak (rokok, mnmn keras, mkn pedas)
Nasehat Makan
Pantang Keju Kacang mete Kacang tanah Durian Alpukat Coklat Es krim Daging kambing, daging babi, daging ayam Dikurangi Susu Mentega Santan kelapa Pedas Makanan mengandung banyak lemak Goreng-gorengan
Pengobatan topikal : 1. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), peroksida benzoil (2,5-10%), asam vit. A(0,0250,1%), dan asam azeleat (15-20%), asam alfa hidroksi (AHA, asam glikolat 3-8%) Antibiotik topikaloksi tetrasiklin(1%), eritromisin(1%), klindamisin fosfat(1%)
2.
3. Anti peradangan topikal, salep/krim kortikosteroid ringan/sedanghidrokortison (1-2,5%), inj. Intra lesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc 4. Etil laktatmenghambat pertumbuhan jasad renik penyebab
Pengobatan Sistemik :
3. Vitamin A dan retinoid oralvit. A (antikeratinisasi,50000150000iu/hr), isotretinoin(0,5-1mg/kgbb/hr) 4. Antiinflamasi non steoid ibuprofen (600mg/hr), dapson(2x100mg/hr), seng sulfat(2x200mg/hr)
Bedah kulit 1. Bedah skalpelmeratakan sisi jar. Parut yang menonjol, eksisi elips pada jar. Parut hipotrofik yang dalam 2. Bedah listrikmempermudah pengeluaran sebum(pada komedo), drainase cairan isi yang dapat mempercepat penyembuhan(pada nodulo-kistik)
3. Bedah kimiadengan asam triklor asetat atau fenol untuk meratakan jaringan parut yang berbenjol 4. Bedah beku dengan bubur CO2 beku atau N2 cair untuk mempercepat penyembuhan radang.
Pengobatan topikalditujukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Pengobatan sistemikditujukan terutama untuk menekan aktivitas jasad renik disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal. Tindakan bedah kulitmemperbaiki jaringan parut akibat akne
Skar akne
Keloid
Umumnya prognosis penyakit baik. Akne umumnya sembuh sebelum mencapai usia Jarang terjadi akne vulgaris menetap sampai mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu inap di rumah sakit.