You are on page 1of 47

PRESENTASI KASUS ACNE VULGARIS

WANDA GUSTA RAI 207.12.1.0008 Pembimbing : Dr. Boedhy Setyanto, Sp. K. K

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KANJURUHAN KEPANJEN PPD UNISMA

Anamnesa
Keluhan utama : Bintil-bintil kemerahan di wajah 1 tahun Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli klinik kulit kelamin dengan keluhan bintil-bintil kemerahan 1 tahun. Bintil-bintil kemerahan tersebut mulanya muncul di pipi dan dahi. Kemudian semakin lama bertambah banyak dan akhir-akhir ini mulai muncul di punggungnya.

Riwayat penyakit keluarga : Kakak pasien menderita keluhan yang sama dengan pasien Riwayat penyakit lain disangkal Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit lain disangkal Riwayat kebiasaan: Pasien kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian Pasien juga senang makan coklat dan kacang

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6) Tanda vital :
Tensi Nadi : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran) : (tidak dilakukan pengukuran)

RR
Suhu

Pemeriksaan fisik
Kepala Mata THT Muka Mulut GIT Leher Thorax (Posterior) Abdomen Sistem genetalia Ekstremitas atas Ekstremitas bawah : Dbn : Dbn : Dbn : Terdapat kelainan kulit : Dbn : Dbn : Dbn : Terdapat kelainan kulit : Dbn : Dbn : Dbn : Dbn

Status Dermatologis
Regio Effloresensi

Facialis dan Terdapat makula hiperpigmentasi thoracalis posterior (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (-), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (-), komedo terbuka (+), Komedo tertutup (-)

Usulan Pemeriksaan Penunjang


Px histopatologis Sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam folikel Px mikrobiologis Bakteri penyebab Px skin surface lipids Peningkatan free fatty acid

Resume
Pasien datang ke poli klinik kulit kelamin dengan keluhan bintil-bintil kemerahan 1 tahun. Bintil-bintil kemerahan tersebut mulanya muncul di pipi dan dahi. Kemudian semakin lama bertambah banyak dan akhir-akhir ini mulai muncul di punggungnya.

Bintil-bintil tersebut rata-rata berukuran kecil. Bintil-bintil tersebut juga ada yang berisi nanah tetapi oleh pasien sering dipencet dengan tangannya sehingga sekarang tinggal bintil-bintil kemerahan dan flek-flek hitam. Bintil-bintil kemerahan tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Meskipun begitu bintil-bintil tersebut membuat pasien tidak nyaman karena mengganggu penampilan.

Pasien mengaku bintil-bintil merah itu timbul waktu makan telor, ayam, coklat dan waktu begadang nonton bola. Pasien mengaku kadang-kadang malas membersihkan muka setelah beraktivitas maupun bepergian. Dan pasien juga mengatakan bahwa kakaknya juga mengalami keluhan yang sama seperti pasien.

Pada pemeriksaan klinis didapatkan status generalis dalam batas normal. Dan pada pemeriksaan dermatologi didapatkan regio fasialis dan thoracalis posterior terdapat Terdapat makula hiperpigmentasi (+), papula miliar tengahnya berwarna putih (+), papula eritematosa (+), pustula (-), vesikel (-), krusta (-), nodul (-), kista (-), skar (-), Komedo tertutup (+), Komedo terbuka (-)

Diagnosa Kerja
Akne Vulgaris

Diagnosa banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain (akne venenata&akne komedonal) 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral

Akne Rosasea

Perioral dermatit
Erupsi acneiformis

Non Medikamentosa Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak&karbohidrat, Perawatan kulit. Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya kelenjar minyak (rokok, minuman keras, makan pedas),

Medikamentosa
Pengobatan Topikal Asam retinoat cream 0.05% (malam hari) Sunblock cream (pagi hari) Pengobatan Sistemik Klindamisin tab 2x150 mg Vitamin A 20.000 IU 1x1 tab

Asam Retinoat Bersifat komedolitik dan anti inflamasi Menurunkan hiperkeratosis dan hiperproliferasi folikular Mengurangi jumlah mikrokomedo, komedo, maupun lesi yang mengalami inflamasi
Klindamisin Menghambat perkembangan bakteri Mempunyai efek antiinflamasi Menghalangi efek kemotaktik leukosit

Vitamin A Mengurangi produksi sebum Mencegah hiperkeratosis folikularis Bersifat antiinflamasi

ETIOLOGI
sebum
Hospes Keratinisasi folikel Asam lemak bebas Akne vulgaris

Androgen

Usia,ras, makanan

Flora folikel Psikis Iklim

Familial

Faktor predisposisi acne (multifaktorial) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Genetik endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb) faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, Musim infeksi bakteri (Propionibacterium acnes) kosmetika, dan bahan kimia lainnya.

Pathogenesis Akne diperankan oleh 3 faktor yaitu

(1) Hiperkeratinisasi dan obstruksi folikel sebaseus (disebabkan oleh deskuamasi abnormal epitel folikuler)
(2). Peningkatan produksi sebum yang diproduksi oleh androgen, (3). Kolonisasi folikel yang disebabkan oleh Propionibacterium acne. (4). Diet diyakini sebagai agen penyebab dalam perkembangan akne, sekarang ini juga telah dibuktikan sebagai faktor yang menyebabkan hiperinsulinemia baik akut maupun kronik.

(5). Akne juga merupakan karakteristik pada pasien sindroma polikistik ovarii, yang biasanya juga sering ditandai hiperinsulinemia, resistensi insulin dan hiperandrogenik.
Gejala klinis : 1. komedo (sumbatan bahan tanduk dalam unit pilosebaseus) 2. papula (komedo tertutup yang pecah) 3. pustula (bentukan padat yang mengalami perlunakan pada puncaknya, dengan mengeluarkan nanah) 4. nodul (dari komedo tertutuppenonjolan pada kulit yang lebih besar dari papula) dan 5. Jaringan parut.

Usia, Ras, Hormonal Familial,Cuaca Stres Asam lemak bebas lipase


Flora meningkat P. Acne
Kemotaktik meningkat(IL-1, IL-8, TNF-)

Keratinisasi abnormal Sumbatan komedo Papul, Pustul Nodul, Kista

Kelenjar palit trigliserida

kental

Respon hospes

Jaringan parut hiperpigmentasi

Mikrokomedo -Hiperkeratotik infundibulum -Korneosit kohesif -Sekresi sebum

Komedo : -Akumulasi korneosit & sebum -Dilatasi folikular ostium

Papul/pustul inflamasi : -Proliferasi P.acne -Inflamasi perifolikular

Nodule : -Ruptur dinding folikel -inflamasi perifolikular -Skar

Lesi akne dibagi menjadi : Inflamasi : Papul/pustul Nodul/kista Non inflamasi : Komedo tertutup (white head) Komedo terbuka (black head)

Predileksi

Wajah >>> Punggung Dada Lengan/bahu Pada badan lesi akne cenderung di garis tengah tubuh. Telinga : conchae, lobus

Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo :

Diagnosis banding
1. Erupsi akneiformis 2. True Akne lain Akne venenata & akne komedonal 3. Acne rosasea 4. Dermatitis perioral

Erupsi akneiformis Acne Rosasea


Papulopustul, Komedo(-)
Krn obat, onset tiba-tiba, mengenai area yang luas eritem, pustul, pustul kecil, teleangiektasis dan kadang-kadang disertai hipertrofi kelenjar sebasea

Acne venenata & Acne comedonal

Dermatitis perioral

monomorfik, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul

polimorfi eritema, papul, dan pustul terasa gatal


34

keterangan

Akne vulgaris

Erupsi akneformis
Induksi obat; kortikosteroid INH Barbiturat Bromida

Akne venenata & akne komedonal


Zat kimia atau rangsangan fisis

Akne rosasea

Dermatitis perioral
Belum diketahui

Penyebab

Keratinisasi folikel,produksi sebum,asam lemak bebas,propioni bacterium acnes,androge n,stres. Muka,bahu,dad a atas,punggung atasa Komedo, papul tidak beradang, pustula, nodus, kista yang beradang

Makanan atau Minuman panas

Lokasi

Hampir di seluruh tubuh

di tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisisnya monomorfik, tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul

hidung, pipi, dagu, dan dahi

mulut

papulopustul

Lesi

eritem, pustul, teleangiektasis dan kadangkadang disertai hipertrofi kelenjar sebasea

polimorfi eritema, papul, dan pustul terasa gatal

Non Medikamentosa

Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebumdiet rendah lemak&karbohidrat, Perawatan kulit.

Menghindari terjadinya faktor pemicu aknehidup sehat&hindari stres, penggunaan kosmetika secukupnya, menghindari polusi debu, manipulasi, menjauhi terpacunya klnjr minyak (rokok, mnmn keras, mkn pedas)

Perawat kulit (skin care)


Cuci muka + sabun & air hangat secara teratur Tidak dipegang, dikorek & dipijat dgn tangan Cegah kosmetik berminyak & pelembab Hirup udara segar & gerak badan teratur Hindarkan cuci muka >> (6-8 x sehari) + sabun keras Sabun bakteriostatik a.l heksaklorofen, trikarbanilid atau Sebamed

Nasehat Makan
Pantang Keju Kacang mete Kacang tanah Durian Alpukat Coklat Es krim Daging kambing, daging babi, daging ayam Dikurangi Susu Mentega Santan kelapa Pedas Makanan mengandung banyak lemak Goreng-gorengan

Pengobatan topikal : 1. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling)sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), peroksida benzoil (2,5-10%), asam vit. A(0,0250,1%), dan asam azeleat (15-20%), asam alfa hidroksi (AHA, asam glikolat 3-8%) Antibiotik topikaloksi tetrasiklin(1%), eritromisin(1%), klindamisin fosfat(1%)

2.

3. Anti peradangan topikal, salep/krim kortikosteroid ringan/sedanghidrokortison (1-2,5%), inj. Intra lesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc 4. Etil laktatmenghambat pertumbuhan jasad renik penyebab

Pengobatan Sistemik :

3. Vitamin A dan retinoid oralvit. A (antikeratinisasi,50000150000iu/hr), isotretinoin(0,5-1mg/kgbb/hr) 4. Antiinflamasi non steoid ibuprofen (600mg/hr), dapson(2x100mg/hr), seng sulfat(2x200mg/hr)

Bedah kulit 1. Bedah skalpelmeratakan sisi jar. Parut yang menonjol, eksisi elips pada jar. Parut hipotrofik yang dalam 2. Bedah listrikmempermudah pengeluaran sebum(pada komedo), drainase cairan isi yang dapat mempercepat penyembuhan(pada nodulo-kistik)

3. Bedah kimiadengan asam triklor asetat atau fenol untuk meratakan jaringan parut yang berbenjol 4. Bedah beku dengan bubur CO2 beku atau N2 cair untuk mempercepat penyembuhan radang.

Pengobatan topikalditujukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi. Pengobatan sistemikditujukan terutama untuk menekan aktivitas jasad renik disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal. Tindakan bedah kulitmemperbaiki jaringan parut akibat akne

1. Skar atrofik/hipertrofi 2. Keloid 3. Hiperpigmentasi

Skar akne

Keloid

Umumnya prognosis penyakit baik. Akne umumnya sembuh sebelum mencapai usia Jarang terjadi akne vulgaris menetap sampai mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu inap di rumah sakit.

vulgaris 30-40an. tua atau di rawat-

You might also like