You are on page 1of 5

KAJIAN LOKASI INDUSTRI PT.

NESTLE PASURUAN BERDASARKAN THEORY OF OPTIMAL INDUSTRIAL LOCATION (LOSCH)


Oleh : Rima Novira Sasmita (21040112120002), Atyadhisti Anantisa (21040112130042), Aditya Muhammad Mudzakir (21040112130078), Ryan Muhammad Daris (21040112130086), Fajriati Syntha Alfa Eldorado (21040112140052), Ajeng Laras Adhiani (21040112140126), Satrio Mukti Wibowo (21040112140136) Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang

ABSTRAK
Dalam penentuan suatu lokasi industri akan mempertimbangkan sisi efektivitas sehingga didapatkan keuntungan penjualan sebesar-besarnya. August Losch dengan teorinya meyakini bahwa untuk mendapatkan lokasi yang optimal lokasi industri, pabrik atau perdagangan haruslah mendekati permintaan pasar (demand). Hal ini dimaksudkan supaya konsumen yang akan membeli produk tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dari penjual dengan mengeluarkan beban biaya transportasi. Semakin dekat dengan permintaan maka akan semakin memudahkan pertemuan antara produk penjualan dengan konsumen. Banyak usahausaha yang menerapkan prinsip dari teori ini Losch Theory. Yang berhasil menerapkannya maka akan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sebaliknya bagi yang tidak menerapkan teori ini akan kesulitan untuk mendapatkan konsumen karena lokasi yang tidak mendekati demand. Sebagai perusahaan besar yang bergerak di bidang industri produk susu, PT. NESTLE tentulah akan berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya dan mendapatkan konsumen sebanyakbanyaknya. Permintaan pasar akan senantiasa dipertimbangkan, baik kebutuhan dari segi kualitas atau bahkan kuantitasnya. Secara lokasi PT. NESTLE yang berada di Pasuruan, Jawa Timur ini tidak berada pada lokasi pasar secara dekat atau mendekati permintaan (demand). Hal ini dapat dilihat dari geografisnya, industri ini justru terisolasi dari kawasan kota yang merupakan lokasi berkumpulnya para konsumen. Jika mengacu pada Teori Losch ini, tentulah industri perusahaan ini tidak akan mendapatkan konsumen. Tetapi pada kenyataannya hal ini tidak terjadi, konsumen tidak kesulitan untuk mendapatkan produk tersebut dan kegiatan pemasaran produk tetap berjalan lancar. Analisa terhadap fenomena seperti ini akan melihat sejauh mana kaitan Teori Losch dengan usaha-usaha yang ada seperti PT. NESTLE, dan bagaimana penerapannya jika dilihat dari kemajuan zaman yang makin modern. Kata Kunci : Industri, lokasi, permintaan (demand).

PENDAHULUAN
Lokasi merupakan hal yang sangat berperan penting dalam perdagangan termasuk pada pemasaran suatu produk. Menurut Tarigan (2010), teori August Losch menyatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Di dalam teori

lokasi industrinya, August Losch memperkenalkan potensi permintaan (demand) sebagai faktor penting dalam penentuan lokasi industri. Menurut Losch, hal-hal yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi tidak hanya didasarkan pada sumber bahan baku dan tenaga kerja, tetapi yang seharusnya dipertimbangkan

adalah memaksimalkan keuntungan yang di dapat (profit-revenue maximation). Semakin menjauhi lokasi pemasaran maka konsumen akan semakin sulit untuk membeli. Namun sebaliknya, adanya lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya maka permintaan akan semakin meningkat. Prinsip dari teori Losch ini banyak diterapkan oleh berbagai industri yang ada khususnya di Indonesia. Adanya teori ini sangat membantu suatu industri dalam penentuan lokasi baik terutama untuk pemasarannya. Tetapi, tidak semua industri yang ada dapat menerapkan dengan mudah secara teknis teori yang telah ditemukan oleh Losch. Karena untuk saat ini jarak bahkan dapat ditempuh dengan mudah oleh masyarakat yang ingin mengkonsumsi suatu produk yang diinginkannya. Pemasaran saat ini sudah sangat global sehingga konsumen tidak kesulitan untuk memperoleh produk. Adanya kajian ini perlu dilakukan dalam mengetahui relevansi dari teori Losch terhadap penerapannya dengan salah satu industri yang ada yaitu PT. NESTLE yang berada di Pasuruan, Jawa Timur. Selanjutnya dapat ditemukan kesimpulan dari analisis penerapan teori Losch terhadap industri ini sehingga dapat diketahui relevansi dan keterkaitannya terhadap teori lokasi tersebut. Dengan analisis ini diharapkan dapat mengetahui relevansi dan keterkaitan dari teori lokasi yang ditemukan oleh August Losch berdasarkan sisi permintaan pasar. Dalam laporan ini ditetapkan PT. NESTLE sebagai industri yang akan dianalisis agar didapatkan hasil kesimpulan yang menunjukkan relevansinya. Pemilihan industri dalam teori lokasi ini yaitu PT. Nestle Indonesia yang merupakan anak perusahaan Nestle SA, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestle telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971. Terdapat tiga pabrik: pertama,

pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur, kedua, pabrik Panjang di Lampung serta ketiga, pabrik Cikupa di Banten. Analisis yang dilakukan yaitu memilih salah satu pabrik Nestle yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur. Secara geografis industri ini terletak di daerah yang terisolasi dari kawasan kota yang merupakan lokasi strategis dalam pemasaran. Namun, hal ini dapat dikatakan kurang berpengaruh dengan permintaan yang ada karena adanya pendistribusian yang baik dan telah global. Berdasarkan teori Losch, lokasi produksi yang berada di pinggiran kota atau bahkan di luar kota tetap membutuhkan kantor pemasaran di dalam kota. Artinya, industri itu walaupun berada di luar kota tetap merupakan bagian dari kegiatan kota dalam arti kata memanfaatkan range atau wilayah pengaruh dari kota tersebut. Keadaan ini akan di analisis sejauh mana tingkat keterkaitan antara teori dan industri PT. Nestle ini beroperasi memenuhi demand.

TINJAUAN LITERATUR
Losch atau yang nama panjangnya August Losch adalah seorang ahli ekonomi berkebangsaan Jerman yang menekuni sains wilayah dan ekonomi perkotaan. Lahir di Ohrigen, Wurttemberg, dia menyelesaikan program doktornya di Universitas Bonn pada tahun 1932. Losch mengemukkan tentang teori yang terkait dengan lokasi industri, yang kemudian juga dikenal dengan Teori Losch. Sebelumnya juga ada teori lokasi yang dikemukakan oleh Weber, teori ini menggunakan sisi lokasi sebagai variabel utama. Namun teori yang dikemukakan oleh Losch menggunakan segi permintaan sebagai variabel utamanya. Dalam teorinya, Losch mengemukakan bahwa lokasi yang baik untuk tempat produksi adalah lokasi yang dekat dengan pasar atau target. Losch berorientasi pada biaya yang dikeluarkan konsumen untuk mencapai suatu lokasi produksi, sehingga dia beranggapan bahwa lokasi produksi yang

jauh dari pasar tidaklah baik karena konsumen harus mengeluarkan biaya ekstra untuk bisa mencapai tempat tersebut yang akhirnya membuat konsumen enggan untuk membeli produk yang bersangkutan. Teori Losch berasumsi bahwa suatu daerah bersifat homogen, memiliki selera konsumen yang sama, moda transportasi yang setara, dan sumber daya yang merata pula. Kegiatan ekonomi yang berlaku di wilayah tersebut adalah pertanian dalam skala yang kecil, dan pada dasarnya ditujukkan untuk kebutuhan pribadi dari petaninya masing-masing. Perdagangan akan terjadi apabila sudah terjadi kelebihan produksi dari hasil pertanian tersebut. Dan untuk bisa tercapai keseimbangan, Teori Losch harus memenuhi beberapa syarat di antaranya pertama, setiap lokasi yang ada harus memberikan keuntungan yang maksimum baik bagi penjual maupun bagi pembeli. Kedua, terdapat banyak usaha pertanian dengan distribusi penyebaran yang merata, sehingga semua permintaan dapat terlayani. Ketiga, terdapat free entry dan tidak ada petani yangmenerima keuntungan supernormal profit sehingga tidak ada rangsangan dari luar untuk bisa ikut campur dalam kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Keempat, daerah penawaran bisa memberikan besaran optimum bagi petani. Kelima, konsumen bersifat indifferent terhadap semua penjual dan yang menjadi satu-satunya pertimbangan adalah harga yang rendah. Dalam Teori Losch bisa terjadi inflasi pada wilayah pasar apabila produsen tidak mampu memenuhi permintaan karena jarak yang jauh sehingga membuat biaya produksi menjadi naik dan dan berimbas juga pada harga jual yang naik.

Nestl, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. PT. Nestle Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur adalah salah satu dari tiga pabrik yang dimiliki PT. Nestle Indonesia untuk menunjang produksinya. Hasil produksi dari Pabrik Kejayan ini yaitu susu bubuk,susu kental manis dan susu sterilisasi. Lokasi pabrik Nestle yang berada di Kejayan dibuat dalam satu lingkup dengan asrama pekerja dan bahan baku yaitu sapi perah. Susu dari sapi perah yang di produksi oleh Pabrik Kejayan dikelola langsung oleh peternakpeternak sekitar. Lokasi ini sangat memudahkan pekerja dalam proses produksi dan pengemasan. Berikut adalah gambar lokasi pabrik PT. Nestle yang berlokasi di Pasuruan Jawa Timur.

Sumber : Google Earth Gambar 1.1 Lokasi Pabrik Industri PT. Nestle, Pasuruan, Jawa Timur.

LESSON LEARNED INDUSTRI


Nestle adalah produsen makanan terkemuka di dunia dengan slogannya Good Food, Good Life. PT. Nestle Indonesia merupakan anak perusahaan

Merujuk kepada suatu teori lokasi industri yang diungkapkan August Losch, maka Pabrik Kejayan ini tidak bersinggungan langsung dengan asumsiasumsi beliau. Asumsi beliau yaitu untuk mendapatkan lokasi yang optimal lokasi industri, pabrik atau perdagangan haruslah mendekati permintaan pasar (demand). Hal ini dimaksudkan supaya konsumen yang akan membeli produk tidak kesulitan untuk mendapatkan barang dari penjual dengan mengeluarkan beban biaya transportasi. Semakin dekat dengan permintaan maka akan semakin memudahkan pertemuan antara produk penjualan dengan konsumen. Hal ini dikarenakan lokasi pabrik tidak berdekatan langsung secara kasat mata dengan pasar. Lokasi Pabrik berada di Jl. Raya Pasuruan-Malang Km 9,5 Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, JawaTimur ini jauh dari jangkauan pusat kota atau pasar. Namun, berada dibawah naungan 3

nama Nestle yang telah mendunia, produk yang dihasilkan oleh Pabrik di Kejayan pun mampu menembus pasar di Indonesia dan berbagai negara diluar negeri. Tidak hanya itu, seiring kemajuan zaman, teori yang diungkapkan oleh Losch adakalanya tidak sesuai diterapkan, namun apabila produk yang sudah memiliki nama besar dan terkenal hal ini dapat sesuai. Sehingga memungkinkan jarak sejauh apapun justru permintaanlah yang akan berusaha mendekati produk, karena dilihat dari kebutuhan, kualitas dan nama besar tersebut. Selain itu cara industri PT. Nestle untuk mendekati pasar sesuai dengan teori tetapi cara yang berbeda. Caranya yang lebih kreatif dan efisien disesuaikan dengan pemanfaatan perkembangan zaman seperti pengiklanan dan lain-lain. Namun, pendekatan permintaan yang dilakukan berbeda pula dengan tata cara langsung turun lapangan tetapi dengan proses distribusi oleh industri. Seperti halnya distribusi yang dilakukan oleh PT. Nestle Indonesia, tidak hanya tempat dagang besar bahkan hingga ke toko-toko kecil. Distribusi ini bukan dari pihak Nestle. Sesuai kode etik dagang, produk olahan yang diproduksi pabrik tidak boleh dipasarkan secara langsung ke tokotoko kecil, namun harus melewati distributor. Kerjasama antara pihak Nestle dan distributor ini juga pertimbangan besar dalam meraup keuntungan yang sebesarbesarnya. Faktor tersebut juga yang pada akhirnya berkaitan erat dengan teori August Losch yang menitikberatkan pada permintaan pasar. Walaupun pihak Nestle tidak berdekatan langsung dengan pasar, namun produk yang mereka hasilkan telah bersinggungan langsung dengan konsumen. Alur distribusi dari PT. Nestle Indonesia dialkukan pada dua hilir yaitu Supermarket dan Toko atau warung. Pertama, Supermarket. Alur distribusi ke supermarket yaitu produk di produksi di pabrik, lalu dibawa menuju ke gudang penyimpanan yang terletak di Cikarang, Jawa Barat, selanjutnya distributor

mendistribusikan produk ke supermarket. Kedua adalah lewat toko atau warung. Alur distribusi ke toko atau warung yaitu produk diproduksi di pabrik, lalu dibawa menuju gudang penyimpanan, selanjutnya oleh distributor disebar ke seluruh agen yang ada, kemudian di distribusikan ke toko atau warung. Dengan cara inilah permintaan pasar terhadap produk PT. Nestle dapat terus semakin tinggi. Metode pendekatan yang dilakukan antara lokasi industri PT. Nestle dan pasar (demand) berkembang seiring kemajuan zaman dan tata caranya. Dengan pertimbangan lokasi-lokasi yang dilakukan pergerakan kegiatan dalam lokasi industri berada memberikan sisi keuntungan terutama keadaan bahan baku. Selain itu tata cara pemasaran atau pendekatan terhadap permintaan (demand) yang dilakukan sebagaimana kondisi dan aturan sekarang relevan dengan teori yang dilakukan losch.

KESIMPULAN
Jika dilihat secara kasat mata Teori Losch ada yang tidak relevan terhadap lokasi PT. Nestle. Hal ini disebabkan permintaan tidak dipengaruhi lagi oleh lokasi pabrik yang jauh dari pasar. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman disertai teknologi yang semakin canggih membuat permintaan pasar didasarkan pada proses pendistribusian yang merata dan ini adalah salahsatu langkah lain dari industri untuk berupaya mendekati pasar. Jadi, pada intinya Teori Losch ini fleksibel dan sesuai dengan lokasi PT Nestle Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur untuk digunakan sebagai dasar kebutuhan industri.

REFERENSI
Anjarwati, Ani. 2013. Analisis Swot PT. Nestle Indonesia. Dalam http://aniekonomi010.mhs.narotama.ac.id/2013/ 04/17/analisis-swot-pt-nestle-indonesia Diakses pada tanggal 4 Oktober 2013 PT. Nestle Indonesia. 2013. Tentang Nestle. http://www.nestle.co.id/ina/tentangne stle. diakses pada tanggal 4 Oktober 2013. Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

You might also like