Professional Documents
Culture Documents
melibatkan penggunaan tanaman, hewan, ataupun mikroba, baik secara keseluruhan maupun
sebagian, untuk membuat atau memodifikasi suatu produk mahluk hidup ataupun merubah spesies
mahluk hidup yang sudah ada. Rekayasa genetika (RG) adalah proses bioteknologi modern dimana
sifat-sifat dari suatu mahluk hidup dirubah dengan cara memindahkan gen-gen dari satu spesies
mahluk hidup ke spesies yang lain, ataupun memodifikasi gen-gen dalam satu spesies.1 Istilah lain
yang dipakai untuk rekayasa genetika (RG) yaitu organisme yang direkayasa secara genetika
(genetically modified organism = GMO), ataupun transgenik. Produk transgenik mencakup obat-
obatan (sebagai alat diagnosis & obat seperti misalnya insulin), tanaman yang tahan hama, penyakit
dan herbisida, enzim untuk pengolahan makanan (keju), bahan bakar dan pelarut (ethanol). Khusus
dalam pembahasan ini akan dibahas GMO pada tanaman untuk bahan pangan. Pembahasan tentang
hal tersebut dipandang perlu karena masih terdapat pro dan kontra tentang manfaat dan akibat
tanaman transgenik segi ekonomi, kesehatan, ilmu pengetahuan, dan lingkungan. Tanaman
transgenik untuk bahan pangan yang telah dikembangkan antara lain: beras, kedelai, kentang,
Di lihat dari segi ekonomi bahan penyebaran tanaman bahan pangan transgenik sangat luas.
Thailand dan negara-negara maju sudah menggunakan teknologi modern sejak sepuluh tahun lalu.
Teknologi yang sudah digunakan itu salah satunya pada jagung jenis hibrida, yakni sebesar 90%.
Untuk Indonesia masih kurang dari 20%. Selain itu, China telah menanam sebagian besar padinya
dengan jenis hibrida karena sangat produktif.2 Lahan pertanian yang digunakan untuk produksi
pangan transgenik meluas meliputi 130 juta acre yang tersebar di 13 negara di antaranya Argentina,
Canada, RRC, Afrika Selatan, Australia, Jerman dan Spanyol hanya dalam kurun waktu lima tahun.
Lahan pertanian GMO Amerika Serikat sendiri meningkat 25 kali, dari 3,6 juta acre pada 1996
mencapai 88,2 juta acre pada 2001. Dan kecenderungannya setiap tahun akan terus meningkat
1Bina Desa dan yayasan FIELD.200- Transgenic apakah itu? Diambil dari: www.idefoundation.org. Tanggal: 20 Februari 2009.
2 Irwansyah. 2008. Indonesia Perlu Kurangi Impor Produk Transgenik. Diambil dari:
http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=438:indonesia-perlu-kurangi-impor-produk-
transgenik&catid=43:wuumum&Itemid=62. Tanggal: 22 Mei 2009.
dengan kecepatan tinggi.3 Sampai saat ini nilai perdagangan produk bioteknologi modern di pasar
global mencapai 44,3 miliar dollar AS. Pasar terbesar atau 60 persen di Amerika Serikat, disusul
Jepang 6,9 persen, Jerman 6,4 persen, Prancis 5,4 persen, dan Italia, Spanyol, serta Inggris yang
masing-masing di bawah 4 persen. Saat ini tanaman transgenik sudah diadopsi di 12 negara
berkembang dan 11 negara industri maju.4 Dari data yang diperoleh menunjukkan pasar tanaman
transgenik untuk bahan pangan semakin luas dan terus berkembang serta menjadi komoditas
perdagangan bahan pangan di dunia. Resiko yang sangat besar akan dihadapi masyarakat dunia
apabila tanaman transgenik ditarik dari peredaran. Dengan semakin luas areal pertanian tanaman
pangan transgenik maka semakin luas perdagangannya dan ketergantungan masyarakatnya semakin
tinggi. Apabila tanaman transgenik ditinggalkan, ekonomi dunia akan lumpuh karena harus
mengorbankan ketergantungan masyarakat yang tinggi dan melawan tanaman transgenik sebagai
Banyak kekhawatiran yang muncul bahwa tanaman transgenik yang dikonsumsi akan
memberi dampak negatif terhadap kesehatan. Salah satu dampak yang dikhawatirkan dalam
masalah tersebut adalah timbulnya alergi, kanker, hipertensi dan penyakit kronis lainnya. Dalam
mungkin mengakibatkan reaksi alergi pada tubuh. Belum ada sebuah bukti ilmiah yang valid
berkaitan dengan penelitian dampak pangan transgenik terhadap kesehatan manusia. Sehingga FAO
dan WHO hanya memberi dorongan setiap lembaga maupun perseorangan untuk mengevaluasi dan
memberikan informasi tentang tanaman bahan pangan transgenik yang dikembangkannya. Adapun
reaksi alergi pada manusia disebutkan bahwa hal tersebut bersifat alami bukan karena gen hasil
transfer (transgenik).5 Dalam berbagai tulisan mengenai penelitian terhadap dampak kesehatan
akibat tanaman transgenik disebutkan penelitian Fares dan El Sayed (1998), melakukan percobaan
3 F G Winarno.2002. Pangan Transgenik, Manfaat dan Kontroversi. Diambil dari: http://www.polarhome. com/pipermail/nasional-
m/2002-December/000529.html. Tanggal: 22 Mei 2009.
4 Hermas E Prabowo. 2008. Jagung Transgenik Menembus Filipina. Diambil dari: http://www.kompas.com/read/xml/2008/08
/29/13424897/jagung.transgenik.menembus.filipina. Tanggal: 22 Mei 2009.
5 FAO/WHO. 2001. Evaluation of Allergenicity of Genetically Modified Foods. Diambil dari:
http://www.fao.org/ag/agn/food/pdf/allergygm.pdf. Tanggal: 28 Mei 2009.
memberi makan tikus dengan kentang transgenik Bt var. Kurstaki Cry 1. Hasil yang diperoleh
pengaktifan crypt paneth cell.6 Bantahan akan hal tersebut juga tidak kalah banyak dan belum ada
data yang menyebutkan kasus tersebut terjadi pada manusia. Sementara itu ada asumsi lain yang
menyebutkan kekhawatiran bahwa DNA dari pangan transgenik akan masuk ke dalam sel manusia,
mungkin terjadi dan mungkin juga tidak. Hal ini dilandasi oleh pakta bahwa saluran cerna manusia
merupakan sistem yang efisien. DNA yang masuk ke saluran cerna segera dipecah-pecah sehingga
menjadi bagian yang sangat kecil dan sulit untuk difungsikan kembali. Dengan demikian, DNA
diperkirakan tidak akan masuk ke dalam sel manusia, meski pecahan-pecahan DNA tadi mungkin
diserap oleh bakteri di saluran cerna. Tikus percobaan yang diberi DNA bebas (diperoleh dari
bacteriophages) memang menyebabkan terjadinya transfer DNA pada sel tikus. Akan tetapi, apabila
DNA tersebut berasal dari makanan, tampaknya belum ada bukti yang cukup yang menyatakan
Kekhawatiran seperti yang disebutkan di atas perlu mendapatkan sebuah solusi yang cepat
dan butuh data yang valid. Masyarakat jangan sampai percaya pada isu-isu yang berkembang saja
tanpa ada bukti nyata. Oleh karena itu, rekomendasi dari FAO/WHO seharusnya mendapatkan
untuk mengembangkan tanaman bahan pangan transgenik antara lain: jagung transgenik toleran
kekeringan tahun 2012. Uji lapang jagung transgenik toleran kering tersebut kini sedang
berlangsung di negara bagian California, Nebraska dan Kansas.8 Pengembangan lainnya adalah tim
6 Hiashinta Fransisca Jacquelin Motulo. 2007. Amankah Mengkonsumsi Tanaman Transgenik?. Diambil dari:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1626834-amankah-mengkonsumsi-tanaman-transgenik/. Tanggal: 22 Mei 2009.
7 Ali Khomsah. 2009. Dampak Gizi dan Kesehatan pada Pangan Transgenik. Diambil dari:
http://els.bappenas.go.id/upload/other/Dampak%20Gizi%20dan%20Kesehatan%20pada%20Pangan%20Tr
ansgenik.htm.
tanggal 22 Mei 2009.
8 Anonim. 2009. Jagung Transgenik Toleran Kekeringan Tahun 2012. Diambil dari http://www.sinartani.com/mancanegara/jagung-
transgenik-toleran-kekeringan-tahun-2012-1241496021.htm.
Tanggal 22 Mei 2009.
yang dipimpin Profesor Ralph Bock itu berhasil mengaplikasikan sistem transformasi baru untuk
mendapatkan tanaman transgenik ramah lingkungan, yaitu plastid transgenesis pada tomat dengan
metode biolistik.9 Adapun masalah kontaminasi serbuk sari tanaman transgenik pada tanaman
nontransgenik seharusnya menjadi "pekerjaan rumah" bagi setiap lembaga dan perseorangan untuk
lingkungan bumi yang semakin tidak menentu dan kebutuhan pangan masyarakat dunia. Tanaman
bahan pangan transgenik terus dikembangkan untuk peningkatan produktifitas sebagai pertanian
yang berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia. Sebuah harapan ke depan bahwa tanaman
transgenik untuk bahan pangan yang dikembangkan harus selalu melalui uji resiko yang baik dan
publikasi informasi tersebut kepada masyarakat serta regulasi kebijakan pemerintah yang tegas.
Adapun untuk penyelamatan verietas lokal maka perlu kampanye pemeliharaan varietas lokal perlu
digalakkan LSM dan lembaga pemerintah terkait demi penanggulangan yang lebih intensif untuk
dunia. Pengembangan tanaman transgenik adalah sebuah keniscayaan yang menjadi konsekuensi
bagi perkembangan peradaban manusia di bidang IPTEK demi memenuhi kebutuhan pangan dunia.
Dampak negatif kesehatan yang mungkin terjadi harus dapat ditekan seminimal mungkin dalam
pengembangannya. Segala bentuk analisis tentang kualitas tanaman tersebut harus diinformasikan
DAFTAR BACAAN:
Ali Khomsah. 2009. Dampak Gizi dan Kesehatan pada Pangan Transgenik. Diambil dari:
http://els.bappenas.go.id/upload/other/Dampak%20Gizi%20dan%20Kesehatan%20pada
9 Fifi Fitriyah Masduki. 2009. Mencari Tanaman Transgenic Ramah Lingkungan. Diambil dari: http://www2.kompas.com/kompas-
cetak/0302/25/IPTEK/147192.htm.
Tanggal: 22 Mei 2009.
10 Sarmoko, Rifki Febriansah dan Sandi Gunawan. Transgenik : Akankah Membawa Kemajuan Atau Kemunduran
Terhadap Kesejahteraan Rakyat Indonesia 2009. Diambil dari: http://www.gc.ukm.ac.id. Tanggal 22 Mei 2009.
%20Pangan%20Transgenik.htm. Tanggal 22 Mei 2009.
Anonim. 2009. Jagung Transgenik Toleran Kekeringan Tahun 2012. Diambil dari
http://www.sinartani.com/mancanegara/jagung-transgenik-toleran-kekeringan-tahun-
20121241496021.htm. Tanggal 22 Mei 2009.
Bina Desa dan yayasan FIELD.200- Transgenic apakah itu? Diambil dari: www.idefoundation.org.
Tanggal: 20 Februari 2009
F G Winarno.2002. Pangan Transgenik, Manfaat dan Kontroversi. Diambil dari:
http://www.polarhome. com/pipermail/nasional-m/2002-December/000529.html.
Tanggal: 22 Mei 2009
FAO/WHO. 2001. Evaluation of Allergenicity of Genetically Modified Foods. Diambil dari:
http://www.fao.org/ag/agn/food/pdf/allergygm.pdf. Tanggal: 28 Mei 2009.
Fifi Fitriyah Masduki. 2009. Mencari Tanaman Transgenic Ramah Lingkungan. Diambil dari:
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0302/25/IPTEK/147192.htm. Tanggal: 22 Mei
2009.
Hermas E Prabowo. 2008. Jagung Transgenik Menembus Filipina. Diambil dari:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08
/29/13424897/jagung.transgenik.menembus.filipina. Tanggal: 22 Mei 2009
Hiashinta Fransisca Jacquelin Motulo. 2007. Amankah Mengkonsumsi Tanaman Transgenik?.
Diambil dari: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1626834-amankah-
mengkonsumsi-tanaman-transgenik/. Tanggal: 22 Mei 2009.
Irwansyah. 2008. Indonesia Perlu Kurangi Impor Produk Transgenik. Diambil dari:
http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=438:i
ndonesia-perlu-kurangi-impor-produk-transgenik&catid=43:wuumum&Itemid=62.
Tanggal: 22 Mei 2009
Sarmoko, Rifki Febriansah dan Sandi Gunawan. Transgenik : Akankah Membawa Kemajuan
Atau Kemunduran Terhadap Kesejahteraan Rakyat Indonesia 2009. Diambil dari:
http://www.gc.ukm.ac.id. Tanggal 22 Mei 2009.