You are on page 1of 5

The millon clinical multiaxial inventory-III, edisi ketiga (MCMI III) (2009) dengan norma baru dan sistem

penilaian diperbarui. Oleh, Theodore millon, Ph.D, D.Sc, Roger Davis Ph.D, Carrie Millon Ph.D, & Seth Grossman, Psy. D.

Edisi ketiga terakhir ini ,perkembangan dari MCMI-III menambahkan skala Grossman Facet, sebuah seri penuntun-terapi subskala Facet, untuk skala kepribadian dasar dari instrumen. Skala fakta ini mengidentifikasikan domain klinis yang paling penting (misalnya, interpersonal, kognitif) yang mengkarakterisasi (menunjukkan) pasien mengambil inventarisnya. Informasi ini membantu mempersonalisasikan dan mengindividualisasi lebih lanjut hasil uji MCMI dengan cara menentukan fitur tersebut yang membutuhkan perhatian terapis dalam sesuatu yang disebut dengan terapi terpersonalisasi. Namun pertama-tama, beberapa patah kata tentang dasar MCMI-III dan apa yang membedakannya sebagai instrument klinis. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory) dibedakan dari inventaris yang lain terutama karena keringkasannya, jangkar teoretiknya, format multiaksialnya, konstruksi tripartite (3 bagian) nya dan skema validasi , penggunaan skor nilai dasar,dan kedalaman interpretatif. Tiap generasi dari inventaris MCMI telah mencoba untuk menjaga jumlah item keseluruhan agar cukup kecil untuk meyakinkan penggunaannya pada segala jenis pengaturan diagnosis dan pengobatan, dan cukup luas untuk membuat suatu penilaian dari rentang luas perilaku multiaksial yang relevan secara klinis. Pada 175 item, inventaris MCMI jauh lebih singkat dibandingkan instrument lain yang dibandingkan. Terminologi dicocokkan dnegan 8tingkatan derajat baca. Inventaris ini hampir bisa dilakukan sendiri. Mayoritas besar pasien dapat menyelesaikan MCMI-III dalam waktu 20-30 menit, fasilitasi relatif sederhana dan pemberian cepat selagi meminimalkan resistensi dan fatigue pasien.

JANGKAR TEORETIK Instrument diagnostik lebih berguna jika terhubung secara sistematis dengan teori klinis komperhensif. Sayangnya , teknik penilaian dan teori kepribadian telah berkembang hampir independen. Sebagai hasi, beberapa pengukuran diagnostik telah berdasar pada atau berevolusi dari teori klinis. MCMI berbeda. Masing-masing dari

skala aksis II-nya adalah pengukuran operasional dari suatu sindrom yang berasal dari teori kepribadian (Millon , 1969, 1981, 1986a, 1986b, 1990; Millon & Davis,1996). Skala dan profil dari MCMI yang mengukur variable berasal dari teori dan yang diperhalus oleh teori secara langsung dan secara kuantitas. Dengan pondasi yang kokoh dalam pengukuran, elevasi skala dan konfigurasi dapat digunakan untuk menyarankan diagnosa spesifik pasien dan dinamika klinisnya, sebagaimana pada hipotesa yang dapat diuji tentang riwayat sosial dan perilaku sekarang.

KOORDINASI TERHADAP DSM-IV tidak kalah pentingnya terhadap hubungannya dengan teori adalah hubungan antara instrument terorientasi klinis dan konstruksi diagnostik resmi. Beberapa instrument diagnostik yang saat ini ada telah dikonstruksi menjadi lebih sesua dengan nosology resmi pada MCMI . Dengan adanya DSM-III, DSM-III-R, dan DSM-IV , kategori diagnostik secara tepat dispesifikasikan dan didefinisikan secara operasional. Struktur dari inventaris MCMI parallel dengan DSM pada beberapa level tertentu. Pertama, skala inventaris MCMI dikelompokkan ke dalam kategori kepribadian dan psikopatologi, untuk merefleksikan perbedaan DSM antara aksis II dan aksis I. sehingga, skala terpisah membedakan karakteristik dari pasien (Aksis II) kepribadian yang lebih memendam dari gangguan klinis yang lebih akut yang mereka tunjukkan (Aksis I). Profil berdasarkan semua skala klinis mungkin diinterpretasikan untuk menjelaskan hubungan antara pola katrakterologikal yang bertahan lama dan gejala klinis yang membedakan yang sedang berlangsung.

UJI PERKEMBANGAN Pemilihan item dan perkembangan skala berjalan melalui tahapan 3 langkah validasi : 1) substantif-teoretikal ; 2) structural-internal ; dan 3) kriteria-eksternal. Pada tahap substantif-teoretikal, item untuk setiap sindrom dihasilkan untuk menyesuaikan antara kebutuhan teoretikan dan dengan substansi kriteria DSM. Pada tahap strukturalinternal, item rasional ini dihubungkan dengan analisa konsistensi internal. Itemitem ini memiliki hubungan yang lebih tinggi dengan skala untuk mereka yang tidak disengaja baik dilibatkan secara keseluruhan atau diperiksa ulang melawan kriteria teoretik dan dipindahkan. Hanya item yang mampu bertahan di setiap tahap validasi suksesif yang dimasukkan dalam analisa subsekuen. Dalam fase kriteria-eksternal,

item diperiksa dalam kondisi , kemampuan mereka untuk membedakan antar kelompok klinis,dibandingkan antara kelompok klinis dengan subjek normal. Model 3 bagian (tripartit) dan uji konstruksi bermaksud untuk mensitesis kekuatan tiap fase konstruksi dengan menolak tiap item yang ditemukan defisien dalam pertimbangan tertentu, sehingga meyakinkan bahwa skala final tidak terdiri dari item yang mengoptimalkan satu parameter tertentu dari uji konstruksi, tapi dapat memenuhi beberapa permintaan, meningkatkan kemampuan generalisasi dari produk akhir.

SKOR PENILAIAN DASAR Sebuah fitur penting yang membedakan inventaris MCMI dengan inventaris yang lain adalah penggunaan data nilai dasar aktuarialnya, dibandingkan dengan

transformasi skor standar yang dinormalisasi. Skor-T secara terbatas menganggap nilai prevalensi dari keseluruhan gangguan adalah sama, yang mana, ada angka ekual dari gangguan depresif dan skizofrenik, misalnya. Sebaliknya ,inventaris MCMI mencari untuk mendiagnosa persentasi dari pasien yang ditemukan secara aktual mengalami gangguan diantara pengaturan-pengaturang diagnostik. Data ini tidak hanya memberikan dasar untuk memilih garis pembatas diagnosa diferensial dengan optimal , namun juga memastikan frekuensi diagnosa yang digeneralisasi oleh MCMI dan pola profil akan bisa dibandingkan untuk merepresentasikan angka prevalensi klinis.

PENILAIAN SKOR KOMPUTER DAN INTERPRETASI Program komputer dimaksudkan untuk skoring yang cepat dan nyaman dalam segala lingkungan komputerisasi mayor. Laporan interpretatif terdapat pada 2 tingkatan detil. LAPORAN PROFIL mempresentasikan skor dan profil MCMI pasien, dan berguna sebagai alat screening untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin memerlukan evaluasi yang leih intensif atau perhatian dari profesional. LAPORAN NARATIF mengintegrasi baik personologikal dan fitur simtomatik dari pasien , dan disusun dalam sebuah susunan yang sama dengan yang disiapkan oleh psikologis klinis. Hasilnya berdasarkan penelitian aktuarial, skema teoretik MCMI, dan diagnosa relevan DSM dalam sebuah kerangka kerja Multiaksial. Implikasi terapeutik telah dimasukkan.

PENGGUNAAN KLINIS Tujuan utama dari inventaris MCMI digunakan untuk memberikan informasi kepada klinisi, yang mana, psikologis, psikiatris, konselor, pekerja sosial, dokter an perawat yang harus membuat peniaian dan penentuan pengobatan tentang seseorang dengan kesulitan emosional dan interpersonal.

Karena kemudahan administrasinya dan adanya sistem penilaian cepat komputer serta interpretasinya, inventaris MCMI dapat digunakan pada sebuah rutinitas dasar pada pasien rawat jalan, agen komunitas, pusat kesehatan mental, program konseling perkuliahan, rumah sakit umum dan mental, sebagaimana kantor praktek berkelompok yang independen atau pada persidangan.

PENELITIAN Lebih dari 600 studi penelitian telah menggunakan MCMI pada keadaan yang signifikan. Skala skor individual objektif, kuantitas, dan berdasar-teori dan pola profil dapat digunakan untuk mengeneralisasi dan menguji hipotesa klinis, eksperimental, dan demografik yang bervariasi. Dukungan penelitian juga ada melalui penilaian Pearson.

SKALA MCMI, Edisi ketiga terdiri atas total 24 skala ; 14 skala pola kepribadian klinis, : skizoid, penghindaran, depresif (melankolik), ketergantungan , histrionik, narsistik, antisosial, sadistik , kompulsif, negatifistik , dan masokistik ; 3 skala patologi kepribadian yang parah: skizotipal, borderline, dan paranoid ; 7 skala sindrom klinis : anxiety, somatoform, bipolar (manic), distimia, ketergantungan alkohol,

ketergantungan obat, dan PTSD ; 3 skala sindrom klinis parah : gangguan pikir, depresi mayor, dan gangguan delusional ; 3 indeks dan sebuah skala validitas. Skala kepribadian paralel denga gangguan kepribadain dari DSM-III-R dan DSM-IV sebagaimana dijelaskan dalam teorinya. Mereka dikelompokkan menjadi 2 derajat keparahan, skala pola kepribadian klinis dan skala kepribadian berat/parah. Skala aksis I merepresentasikan kondisi klinis yang sering terlihat dalam kondisi klinis. Mereka juga dibagi ke dalam 2 derajat keparahan, skala sindroma klinis dan skala sindroma berat. 3 indeks modifikasi keterbukaan , keinginan , dan kehinaan

menilai tendensi respon yang berhubungan dnegan pola kepribadian trtentu atau kondisi Aksis I.

MCMI-III, edisi ketiga adalah perkembangan terakhir yang menambahkan nilai pada inventaris dasar. Ada pertama kali sebagai sebuah seri segi subskala untuk menyaring dan memaksimalkan pengunaan dari masing-masing skala kepribadian mayor. Diketahui sebagai skala Grossman Facet, yang memberikan informasi untuk menspesifikasikan skor pasien dengan beberapa personologik/domain klinis yang dideskripsikan pada bagian sebelumnya dari website ini, misalnya kepemimpinan interpersonal yang problematik, gaya kognitif, perilaku ekspresif, dan semacamnya. Mereka berkontribusi atas informasi diagnostik yang berguna yang harusnya membantu dokter untuk memahami lebih baik bidang dan fungsinya yang mana kesulitan pasien bermanifestasi dengan sendirinya. Mereka juga harus memberi panduan kepada praktisi klinis untuk menyeleksi modalitas terapi spesifik yagn nampaknya dapat memaksimalkan pencapaian dari terapi positif.

Deskripsi skala dan rincian data dalam uji perkembagnan dan validasi mungkin didapat dari membaca MCMI-III terakhir (2006), manual uji edisi ketiga.

You might also like