You are on page 1of 3

PENGENDALIAN INTERN Arti sempit : pengecekan penjumlahan baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun Arti luas : lebih

luas dari arti sempit, meliputi semua alat yang digunakan manajement untk melakukan pengendalian Tujuan 1. mengamankan harta perusahaan 2. meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi 3. meningkatka efesiensi operasi 4. mendorong dipatuhinya menajement Pengendaloian dibedakan menjadi 2 1.Pengendalian akuntansi meliputi nomer 1&2 2.Pengendalian manajerial meliputi nomer 3&4 PRINSIP PENGENDALIAN AKUNTANSI Penetapan tanggug jawab Pemisahan tugas o Aktifitas yang saling berkaitan diserahkan pada individu yang berbeda o Pertanggungjawaban atas aktifa dari pencatatan dan penyimpanan Pengunaan peralatan mekanik dan elektronik Verifikasi intern yang independent PRINSIP PENGENDALIAN LAIN Dokument bernomor urut tercetak Menjamin karyawan yang menangani kas Rotasi jabatan dan kewajiban mengambil cuti KAS (alat pertukaran atau pembayaran) Karesteristik : - Dapat ditukar sewaktu-waktu o Mudah digelapkan karena ringan dan kecil o Tidak ada identifikasi siapa pemiliknya PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KAS pemisahan tugas penyetoran ke bank pemeriksaan mendadak mengunakan cek Memo debit : Pengurangan atas rekening giro selain dari cek yang dikeluarkan giran (Biaya bank cek kosong ) Memo kredit : penambahan saldo rekening giro selain dari setoran langsug giran ( setoran dari pihak lain ) Setoran dalam perjalanan (Deposit in transit) penambah BANK Cek yang masih beredar (Outstanding Chek) pengurang BANK PEMBENTUKAN DANA KAS KECIL Jurnal yang mencatan pengeluaran biaya yang sifatnya kecil dan komplek Fungsi : mempermudah perusahaan membayar biaya-biaya yang jumlahnya relative kecil dan kompleks Jurnal Ex 1 dana kas kcil Rp. Kas di bank Rp.. Pengisian kembali dana kas kecil Ex : 31 Biaya.Rp Kas di bank Rp. Penyesuaian (untuk pengakuan biaya kas kecil )

Ex : 31 Biaya .Rp Dana kas kecil Rp. ( kemudian dibalik pada hari kerja pertama ) SURAT-SURAT BERHARGA Tujuan inventasi semenatara : memanfaatkan kas yang sementara menganggur ntuk memperoleh bungah atau deviden SAHAM : surat tanda pemilikan yang membagikan deviden kepada emiliknya. OBLIGASI : surat tanda utang yang memberikan bungah kepada pemilikya. PIUTAMG DAGANG Pitang dagang : tagihan kepada pelanggan yang sifatnya terbuka, dalam arti bahwa tidak disertai instrument kredit. Piutang wesel : klaim yang dibuktikan oleh instrument kredit secara formal, mensyaratkan debitor untuk membayar dalam waktu tertenyu secara jelas. Jurnal penyesuaian dari taksiran piutang tak tertagi Biaya piutang taktertagih Rp. Cadangan piutang taktertagih Rp. Penghapusan piutang cadangan piutang tak tertagihRp. piutang dagang Rp Timbulnya kembali piutang yang telah dihapus Piutang dagang Rp.. Cadagan piutang tak tertagih Rp.. Kas Rp.. Piutang dagang Rp.. PIUTANG WESEL Berasal dari transaksi jual beli kredit dan penggantian status utang-piutang terbuka Wesel dibedakan menjadi 2 wesel berbunga dan tidak dan dari jangka waktunya ada wesel jangka panjang dan pendek. Panjang pendek jatuh temponya adalah (satu tahun sejak tanggal neraca) Menghitung bungah Nilai jatuh tempo = Nilai Nominal Bungah = nominal wesel x S.B setahun x jangka waktu Wesel Jurnal pada saat serah terima Pen. Piutang wesel Rp.. ( pemegang wesel ) Penjualan Rp.. Pem. Pembelian Rp.. ( pembuat wesel ) Utang wesel Rp.. Jurnal pada tanggal jatuh tempo Pen. Kas Rp.. ( pemegang wesel ) Piutang wesel Rp.. Pendapatan wesel Rp.. Pem. Utang Rp. ( pembuat wesel ) Biaya bungah Rp.. Kas Rp.. Jika pembuat wesel tidak membayar Pen. Piutang wesel yang menunggak Rp Piutang wesel Rp.

Pendapatan bungah Pem. Utang wesel Rp. Biaya Bungah Rp. Utang w. yg nunggak Rp.. MENDISKONTOKAN WESEL (gadai)
Diskonto=N.J.Tx %diskonto x periode pemegang wesel/12

Rp.

Jurnal wesel tak berbungah Kas Rp. ( pen) Biaya bgh Rp. Wesel yg didiskontokan Rp.. piutang wesel Rp.(Jurnal oleh bank). Kas Rp. Pendapatan bungah Rp. Jurnal wesel berbungah Nilai nominal . 3.000 Bungah; 3000x6(lama periode wesel)/12x24%= 360. + 3.360 diskonto

3.360x18%x4(masa pendiskontoan)/12 Kas yang diterima


1 (pen) kas Rp 3.158,40 Wesel yg didiskontolan Pendapatan bungah Jika diskonto ;ebih besar ex 400 2 (pen) kas Rp 2.960 Biaya bgh Rp 40 Wesel yg didiskontolan Jurnal oleh pemegang bank 1 piutang wesel Rp Pendapatan bungah Rp Kas Rp. 2 piutang wesel Rp. Kas Rp Pendapatan bgh Rp

201,603.158,40

Rp 3.000 Rp 158,40

Rp 3.000

SEDIAAN (SISTEM PENGENDALIAN SEDIAAN) System fisik : HPP baru dihitung dan dicatat pada akhir periode akuntansi dengan cara Q yang ada di gudang diakhir periode x nilai kos per Unit Rekening yang digunakan : Sediaan, Pembelian, biaya angkut pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, harga pokok penjualan. System perpetual :perubahan jumlah sediaan (fisik maupun rupiah) dimonitor setiap saat dengan cara menyediakan kartu sediaan masing2 brg Rekening yang digunakan : Sediaan barang dagangan, harga pokok penjualan ALIRAN KOS Rerata:kos yang melekat pada barang adalah rerata dari kos total

System Fisik/ rerata berbobot ( weighted average ) Kos yang tersedia dijual

Kos rerata per unit Total Unit yg tersedia dijual (pembelian), sediaan Jumlah sediaan akhir.Unit Sediaan akhir =, Unit x kos rerata Kos yang tersedia dijual Rp .. Sedian akhir Rp..HPP o Rp.. o System perpetual Bertambah Berkurang Saldo Tgl ket U k/u jml U k/u jml U k/u Rugi/laba Mencari laba H.Penjualan Biaya H.pen x total Unit Rp. HPP Rp.. Biaya Rp.. Laba Rp.. Rp Rp

jml

PENGELUARAN Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) : pengorbanan untuk memperoleh pendapatan dalam periode pengeluaran tersebut Ex. Biaya gaji, angkut, BHP pengeluaran investasi (Capital expenditure) : pengorbanan untuk memperoleh aktiva yang manfaatnya dinikmati dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) Ex. Mesin o Penyusutan : Aktiva tetap berwujud Ex. mesin o Deplesiasi : Sumber alam Ex. Minyak o Amortisasi : aktiva tak berwujud Ex. Hak paten METODE PENYUSUTAN Metode garis lurus ( atas dasar waktu ) Kos Taksiran Nilai residu Penyusutan per periode/tahun Taksiran Umur Ekonomis Tahun ke B.penyusutan Akmlsi penyutan Nilai buku aktiv tetap

Mesin Rp. Untung pelapasan Rp. Rugi kas (harga pelepasan) Rp. Akumulasi penyusutan Rp. Rugi pelepasan mesin Rp. Mesin Rp Sama kas (harga pelepasan) Rp. Akumulasi penyusutan Rp. Mesin Rp PELEPASAN AKTIVA SEJENIS Ex. Kos mesin lama Rp5.000, penyusutan Rp4.500, mesin baru Rp6.000 (nilai buku = kos mesin lama penyusutan : Rp500 ) Mesin baru Rp6.000 AKP mesin Rp4.500 Mesin lama Rp5.000 Kas Rp5.500 Rugi sebagai ilustrasi nilai buku mesin lama-harga pasar mesin lama Rp500-Rp200 ( masin lama dihargai murah/lebih kecil) Jurnal Mesin baru Rp6.000 AKP mesin lama Rp4.500 Rugi Rp300 Mesin lama Rp5.000 Kas Rp5.800 Dalam akuntansi tidak mengakui untng atas pertukaran aktiva sejenis karena fungsi aktiva baru sama dengan fungsi aktifa lama. Ntng yang timbul dari enyerahan aktiva lama secara matematis itu, diperlakukan oleh akuntansi sebagai pengurang kos perolehan mesin baru. Sebagai ilustrasi Mesin lama tadi dihargai Rp600 kas yang diserahkan Rp5.400 (6.000-600)kos perolehan mesin beru : Nilai buku mesin lama Rp500 Kas yang diserahkan Rp5.400 + Kos perolehan mesin baru Rp5.900 Jurnal Mesin baru AKP mesin lama Mesin lama Kas

Rp5.900 Rp4.500 Rp5.000 Rp5.400

Metode Angka Tahun ( atas dasar Waktu )


Thn Bagian penyusutan (A) (a + n x n/2) B.penyusutan (B)=(A)x(kos-TNR) A.penyusutan Nilai buku

1 10/(A) PELEPASAN AKTIVA TETAP TIDAK SEJENIS Untng kas (harga pelepasan) Rp.. Akumulasi penyusutan Rp..

Syamsul Doc

You might also like